Bolehkah Kristen merayakan Halloween? (Sejarah Gelap Halloween)

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/bolehkah-kristen-merayakan-halloween-sejarah-gelap-halloween/

Kalian melihat ke kanan, ada rumah hantu. Kalian melihat ke kiri, ada dekorasi-dekorasi seram. Kalian masuk ke bioskop, ada macam-macam film horror. Apa yang terjadi? Ya, sebentar lagi 31 Oktober, sebentar lagi adalah hari Halloween.

Akhir-akhir ini saya mendengar banyak perdebatan antara orang-orang Kristen, “Apakah Kristen boleh merayakan Halloween?” Jadi saya melakukan penelitian tentang sejarah dari Halloween, dan semoga ringkasan di dalam artikel ini dapat membantu kalian mengerti hari raya seperti apakah halloween itu sesungguhnya.

Pada awalnya Halloween tidak disebut Halloween, melainkan disebut Samhain. Halloween dimulai oleh orang-orang Keltik kuno yang merupakan orang-orang Druidry. Kalian pernah mendengar nama Druid di game-game? Ya Druid sungguh ada, tapi mereka bukanlah monster pohon seperti yang kalian lihat di game-game. Druid adalah sebutan untuk pendeta Keltik kuno; mereka menyembah alam (mungkin ini mengapa Druid di video game berbentuk seperti monster pohon) dan mereka melakukan pengorbanan manusia. Druidry adalah semacam ajaran pagan yang cukup berbau mistisme dan okultisme.

Orang-orang Keltik kuno percaya bahwa sekali dalam setahun, yaitu pada tanggal 31 Oktober, perbatasan antara dunia roh dan dunia manusia menjadi blur. Mereka percaya bahwa roh-roh mereka yang sudah mati akan menyebrang ke dunia manusia, dan akan ada banyak roh jahat yang akan mencoba untuk menyiksa manusia. Maka itu manusia menawarkan makanan-makanan mahal dan makanan-makanan manis kepada roh-roh jahat ini sebagai pendamaian diantara mereka. Ini adalah alasan mengapa permen dan coklat menjadi sangat identik dengan perayaan Halloween. Pilihan kedua yang orang-orang miliki adalah untuk menyamar menjadi salah satu roh-roh jahat itu—sehingga mereka tidak dikenali sebagai manusia hidup oleh para roh-roh jahat, sehingga tidak diganggu. Ini adalah alasan mengapa orang-orang memakai kostum penyihir, zombie, dan vampire pada hari Halloween.
Sekarang mari kita lihat dari mana asal aktivitas anak-anak yang mampir dari rumah ke rumah untuk meminta permen dan coklat, alias Trick or Treat. Pada jaman dulu, pada tanggal 31 Oktober, banyak orang-orang miskin yang berkunjung dari rumah ke rumah untuk meminta makanan. Orang-orang rumah itu biasa akan bersedia memberikan mereka makanan dengan menukarnya dengan sebuah doa—doa untuk anggota keluarga mereka yang sudah meninggal.

Sedangkan nama dari Halloween berasal dari All Hallows’ Eve (Hari Raya Semua Orang Kudus) yang merupakan sebuah hari raya yang diciptakan oleh Katolik Roma. Hari raya ini adalah untuk mengenang para orang beriman yang telah meninggal dunia, dan hari raya ini dipindahkan ke 1 November (tepat sehari setelah perayaan orang-orang Keltik kuno) beberapa ratus tahun yang lalu. Singkat cerita, karena tema kedua hari raya ini cukup mirip (tema tentang yang sudah mati), orang-orang membuat sebutan Halloween. Dan hari ini Halloween digunakan oleh perusahaan permen dan coklat untuk menaikkan penjualan mereka di seluruh dunia.

Tentunya jika kalian melihat latar belakang dari hari raya Halloween, ini tidak terlihat sebagai sebuah hari raya yang patut dirayakan oleh orang-orang Kristen. Latar belakang Halloween dipenuhi dengan kata kematian dan roh jahat.

Efesus 5:11 mengatakan, “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.”

Saya menuliskan artikel ini bukan untuk mengatakan boleh atau tidaknya merayakan Halloween. Saya menuliskan ini semua hanya untuk memberikan gambaran tentang sejarah dan latar belakang dari Halloween. Kalian ingin merayakannya atau tidak itu terserah kalian. Namun dibandingkan menghancurkan hubungan satu sama lain dengan berdebat antara boleh atau tidaknya merayakan Halloween, menurut saya ada banyak hal lain yang lebih berguna yang kita dapat lakukan sebagai orang-orang Kristen. Toh pada akhirnya, masuknya orang ke dalam Kerajaan Allah bukanlah didasari oleh hari raya-hari raya yang kita rayakan dan tidak rayakan; melainkan didasari oleh cinta kita kepada Tuhan dan cinta kita kepada orang-orang di sekitar kita.

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top