Megha
New member
JAKARTA - Di Jepang, Sharp memang merajai pasar ponsel, khususnya CDMA. Namun untuk masuk ke pasar, masih banyak studi yang harus mereka jalani agar tidak berhenti di tengah jalan.
?Pasar ponsel di Indonesia sangat besar, namun juga memiliki risiko yang sama besarnya. Oleh karan itu untuk masuk ke Indonesia kami sangat berhati-hat,.? Ujar Fumihiro Irie, President Director Sharp Electronics Indonesia yang baru.
Namun begitu, dalam presentasinya di Jakarta, Kamis (24/5/2007), mendirikan mobile phone sebagai unit bisnis baru merupakan target yang harus ia capai tahun ini. Sayangnya, ia tidak memberitahukan kepastian kapan ponsel-ponsel buatan Jepang itu akan menyerbu pasar Indonesia.
?Kami tinggal menunggu hasil studi yang dilakukan oleh perusahaan kami. Namun, antusiasme kalian menanyakan tentang divisi baru kami ini. Bisa jadi akan menjadi penyemangat kami untuk secepatnya berkompetisi di pasar ponsel,? lanjut Irie.
Menurut data yang ia dapat dari GFK, penyebaran ponsel di Indonesia terus mengalami peningkatan sekitar 70-80 persen dari tahun ke tahun. Dan pada tahun 2007 ini akan terus bertambah hingga total berjumlah lebih dari 12 juta unit, dengan prediksi pertambahan mayoritas masih terjadi pada GSM sebesar 93,9 persen.
Pada 2008, diperkirakan pertumbuhan ponsel tidak akan sedramatis tahun ini, menjadi sekitar 19,5 juta unit saja. Dari angka tersebut paling banyak ponsel yang masuk adalah untuk pangsa pasar low end sehingga Sharp menargetkan penjualan ponsel lebih banyak di segmen tersebut.
Sedangkan untuk ponsel high end mereka hanya mampu menyebar sebanyak 5 persen saja. Dari divisi baru ini, diharapkan sebesar 10 persen revenue share akan didapatkan Sharp pada tahun 2008.
?Yang jelas, sekitar 3 sampai 5 seri ponsel Sharp, sedang di tangan operator untuk diujicobakan,? ujar Iffan Suryanto, General Manager Sales and Marketing Sharp.
Belajar dari pengalaman para kompetitor yang telah lebih dulu ada di Indonesia, Sharp tidak akan memecah perusahaan khusus untuk mobile phone. ?Mungkin kami akan menjadikannya sebagai sebuah divisi sendiri khusus untuk mobile phone, tanpa harus memisahkannya menjadi sebuah perusahaan tersendiri,? teradng dia.
Mengenai seri apa saja yang mereka uji cobakan, Iffan tidak ingin berbicara lebih lanjut. Hanya saja pada awal peluncurannya nanti, ponsel Sharp yang akan dikeluarkan lebih fokus pada desain dan gaya. Sedangkan untuk ponsel-ponsel berteknologi tinggi akan mereka luncurkan dua sampai 3 tahun ke depan. (dari berbagai media)
?Pasar ponsel di Indonesia sangat besar, namun juga memiliki risiko yang sama besarnya. Oleh karan itu untuk masuk ke Indonesia kami sangat berhati-hat,.? Ujar Fumihiro Irie, President Director Sharp Electronics Indonesia yang baru.
Namun begitu, dalam presentasinya di Jakarta, Kamis (24/5/2007), mendirikan mobile phone sebagai unit bisnis baru merupakan target yang harus ia capai tahun ini. Sayangnya, ia tidak memberitahukan kepastian kapan ponsel-ponsel buatan Jepang itu akan menyerbu pasar Indonesia.
?Kami tinggal menunggu hasil studi yang dilakukan oleh perusahaan kami. Namun, antusiasme kalian menanyakan tentang divisi baru kami ini. Bisa jadi akan menjadi penyemangat kami untuk secepatnya berkompetisi di pasar ponsel,? lanjut Irie.
Pada 2008, diperkirakan pertumbuhan ponsel tidak akan sedramatis tahun ini, menjadi sekitar 19,5 juta unit saja. Dari angka tersebut paling banyak ponsel yang masuk adalah untuk pangsa pasar low end sehingga Sharp menargetkan penjualan ponsel lebih banyak di segmen tersebut.
Sedangkan untuk ponsel high end mereka hanya mampu menyebar sebanyak 5 persen saja. Dari divisi baru ini, diharapkan sebesar 10 persen revenue share akan didapatkan Sharp pada tahun 2008.
?Yang jelas, sekitar 3 sampai 5 seri ponsel Sharp, sedang di tangan operator untuk diujicobakan,? ujar Iffan Suryanto, General Manager Sales and Marketing Sharp.
Belajar dari pengalaman para kompetitor yang telah lebih dulu ada di Indonesia, Sharp tidak akan memecah perusahaan khusus untuk mobile phone. ?Mungkin kami akan menjadikannya sebagai sebuah divisi sendiri khusus untuk mobile phone, tanpa harus memisahkannya menjadi sebuah perusahaan tersendiri,? teradng dia.
Mengenai seri apa saja yang mereka uji cobakan, Iffan tidak ingin berbicara lebih lanjut. Hanya saja pada awal peluncurannya nanti, ponsel Sharp yang akan dikeluarkan lebih fokus pada desain dan gaya. Sedangkan untuk ponsel-ponsel berteknologi tinggi akan mereka luncurkan dua sampai 3 tahun ke depan. (dari berbagai media)
