gracedepth
New member
http://www.gracedepth.com/4-sifat-hati-yang-sehat/
Hati kita seringkali dipimpin oleh hal-hal yang salah di dalam hidup ini. Maka itu penting bagi kita untuk mengerti seperti apa sifat hati yang sehat yang Tuhan kehendaki untuk kita miliki. Hari ini kita akan membahas 4 sifat hati yang sehat yang kita butuhkan untuk menjalani kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan.
Hati yang bersyukur
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18).
Hati yang sehat terus bergembira karena mampu untuk bersyukur dalam segala keadaan. Saya mengerti bahwa sangatlah sulit untuk bersyukur dan bersukacita ketika kita sedang terhimpit oleh berbagai masalah. Namun, bersyukur dan bersukacita adalah kehendak Allah atas hidup kita. Dan tentu saja ketika Dia menginginkan kita untuk melaksanakan sesuatu, Dia juga yang akan memampukan kita untuk melaksanakannya. Allah lah yang menyediakan sesuatu yang dapat mengingatkan kita untuk terus bersyukur, dan sesuatu itu adalah Yesus Kristus. Pengorbanan Yesus Kristus adalah pemberian terindah Allah yang mampu meletakkan sukacita dan ketenangan sejati ke dalam hati kita.
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah” (Efesus 3:18-19).
Hati yang mengasihi
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:37-39).
Hati yang sehat adalah hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Tuhan memanggil kita untuk mengasihi—menggunakan hidup kita untuk melayani dan menyebarkan betapa luar biasanya kasih sesungguhnya yang berasal dari Tuhan itu. Tuhan Yesus mengingatkan kita melalui Firman-Nya bahwa kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama lah yang akan membuat orang-orang tercengang dan mengenal kemuliaan Tuhan kita. Hidup kita diukur oleh bagaimana kita mengasihi Tuhan dan mengasihi orang-orang di sekitar kita.
Hati yang tidak egois
“Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (Filipi 2:2-3).
Hati yang sehat adalah hati yang mengutamakan orang lain, dan bukan dirinya sendiri. Seseorang yang selalu mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, pada akhirnya pasti tidak akan menemukan kebahagiaan sejati yang dia cari-cari. Dia akan mengumpulkan terus menerus untuk dirinya sendiri, tetapi dia tidak akan pernah merasa puas. Tetapi ketika seseorang meletakkan sumber sukacitanya dalam melayani orang lain, dia akan menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan Kekristenan yang sesungguhnya. Kekristenan adalah tentang melayani, dan bukan dilayani.
Hati yang percaya pada Tuhan
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Amsal 3:5).
Hati yang sehat adalah hati yang meletakkan kepercayaannya pada Tuhan. Ketika kita mengandalkan pengertian kita sendiri, kita akan terus berakhir pada konklusi-konklusi yang salah di dalam hidup. Pengertian kita seringkali keliru dan membuat kita khawatir dan berpikir negatif. Namun, ketika kita mengandalkan Tuhan dan bersandar pada rancangan-Nya, kita akan berakhir pada kemuliaan-kemuliaan yang sudah Dia rencanakan. Bimbingan Tuhan seringkali tidak dapat kita lihat dengan jelas atau pun mengerti, tetapi percayalah bahwa Dia selalu memiliki rencana, dan rencana itu jauh melebihi rencana kita—rencana yang terbaik dan yang paling tepat. Trust in the Lord!
“Above all else, guard your heart, for everything you do flows from it” – Proverbs 4:23.
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b (pakai @)
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless!
Hati kita seringkali dipimpin oleh hal-hal yang salah di dalam hidup ini. Maka itu penting bagi kita untuk mengerti seperti apa sifat hati yang sehat yang Tuhan kehendaki untuk kita miliki. Hari ini kita akan membahas 4 sifat hati yang sehat yang kita butuhkan untuk menjalani kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan.
Hati yang bersyukur
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18).
Hati yang sehat terus bergembira karena mampu untuk bersyukur dalam segala keadaan. Saya mengerti bahwa sangatlah sulit untuk bersyukur dan bersukacita ketika kita sedang terhimpit oleh berbagai masalah. Namun, bersyukur dan bersukacita adalah kehendak Allah atas hidup kita. Dan tentu saja ketika Dia menginginkan kita untuk melaksanakan sesuatu, Dia juga yang akan memampukan kita untuk melaksanakannya. Allah lah yang menyediakan sesuatu yang dapat mengingatkan kita untuk terus bersyukur, dan sesuatu itu adalah Yesus Kristus. Pengorbanan Yesus Kristus adalah pemberian terindah Allah yang mampu meletakkan sukacita dan ketenangan sejati ke dalam hati kita.
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah” (Efesus 3:18-19).
Hati yang mengasihi
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:37-39).
Hati yang sehat adalah hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Tuhan memanggil kita untuk mengasihi—menggunakan hidup kita untuk melayani dan menyebarkan betapa luar biasanya kasih sesungguhnya yang berasal dari Tuhan itu. Tuhan Yesus mengingatkan kita melalui Firman-Nya bahwa kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama lah yang akan membuat orang-orang tercengang dan mengenal kemuliaan Tuhan kita. Hidup kita diukur oleh bagaimana kita mengasihi Tuhan dan mengasihi orang-orang di sekitar kita.
Hati yang tidak egois
“Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (Filipi 2:2-3).
Hati yang sehat adalah hati yang mengutamakan orang lain, dan bukan dirinya sendiri. Seseorang yang selalu mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, pada akhirnya pasti tidak akan menemukan kebahagiaan sejati yang dia cari-cari. Dia akan mengumpulkan terus menerus untuk dirinya sendiri, tetapi dia tidak akan pernah merasa puas. Tetapi ketika seseorang meletakkan sumber sukacitanya dalam melayani orang lain, dia akan menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan Kekristenan yang sesungguhnya. Kekristenan adalah tentang melayani, dan bukan dilayani.
Hati yang percaya pada Tuhan
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Amsal 3:5).
Hati yang sehat adalah hati yang meletakkan kepercayaannya pada Tuhan. Ketika kita mengandalkan pengertian kita sendiri, kita akan terus berakhir pada konklusi-konklusi yang salah di dalam hidup. Pengertian kita seringkali keliru dan membuat kita khawatir dan berpikir negatif. Namun, ketika kita mengandalkan Tuhan dan bersandar pada rancangan-Nya, kita akan berakhir pada kemuliaan-kemuliaan yang sudah Dia rencanakan. Bimbingan Tuhan seringkali tidak dapat kita lihat dengan jelas atau pun mengerti, tetapi percayalah bahwa Dia selalu memiliki rencana, dan rencana itu jauh melebihi rencana kita—rencana yang terbaik dan yang paling tepat. Trust in the Lord!
“Above all else, guard your heart, for everything you do flows from it” – Proverbs 4:23.
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b (pakai @)
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless!