Warna Dinding Kamar Turut Pengaruhi Perkembangan anak

spirit

Mod
52cf5bd7-591a-433b-8cca-a6fdadcee768_169.jpg

Menyambut tahun baru biasanya ada beberapa keluarga yang ingin mengganti suasana di rumahnya. Mengecat kamar dan rumah misalnya. Nah, jika anak punya kamar sendiri dan kamarnya mau dicat, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu tentang warna yang dipilih. Menurut penelitian, warna dinding kamar turut memengaruhi perkembangan si kecil, lho. Seberapa besar pengaruhnya ya?

Memang, warna adalah salah satu hal yang paling mencolok di sekitar kita. Bagi bayi dan anak kecil, memahami warna adalah hal penting karena akan mereka gunakan untuk belajar nanti. Jadi, ketika merancang ruang anak-anak, warna adalah salah satu elemen terpenting yang perlu dipertimbangkan.

"Warna nggak hanya memainkan peran penting dalam keseluruhan estetika ruang, namun juga dapat mempengaruhi suasana hati seseorang, kesejahteraan emosional, produktivitas, pembelajaran dan perilaku," ujar Vanessa Kettlewell, seorang ibu dan juga desainer interior dikutip dari Essential Baby.

Jika Bunda memiliki anak 0-3 bulan, penelitian dari Smith-Kettlewell dari Eye Research Institute di San Francisco, menunjukkan bahwa dalam beberapa bulan pertama kehidupan, bayi yang baru lahir hanya dapat melihat terutama dalam nuansa hitam, abu-abu dan putih (monokrom).

"Skema warna monokrom yang penuh dengan pola dan bentuk yang kontras, memberi bentuk stimulasi visual terbaik pada bayi yang baru lahir. Berbagai bentuk dan pola mengirimkan sinyal visual yang kuat ke otak bayi. Sinyal yang lebih kuat berarti pertumbuhan otak dan perkembangan visual jadi lebih cepat," papar Dr Sears dari Wellness Institute.

Pada usia tiga bulan, para ahli mengatakan kebanyakan bayi dapat melihat warna. Untuk stimulasi otaknya, disarankan dengan preferensi warna primer yang cerah. Warna primer pun juga bermacam-macam, misalnya warna pink, kuning dan merah. Dikutip dari The Spruce, pink memberikan kesan atmosfer yang tenang, kemudian kuning menggambarkan kesan ceria dan happy, lalu merah memberi kesan marah dan agresif.

"Sekitar usia 6-8 bulan, penglihatan bayi tentang warna mulai berkembang dengan baik. Pada saat inilah bunda mungkin ingin mengenalkan skema warna yang berbeda ke dalam kamar anak-anak. Misalnya, berpola dan terdiri dua hingga tiga warna," tutur Vanessa.

Perkembangan lisan anak mulai muncul antara satu dan dua tahun. Pada saat inilah, seorang anak juga akan mulai membedakan antara warna (sekitar 18 bulan). Jika anak Bunda sedang di usia satu sampai dua tahun, ada baiknya memilih cat dengan warna-warna yang mudah dikenal, hal ini untuk mengenalkan warna melalui lisan serta merangsang perkembangan kognitif.

Di usia sekitar tiga sampai empat tahun, seorang anak akan mulai mengenali, mengidentifikasi dan memberi nama warna dasar. Mungkin selain cat, pemberian wallpaper juga bisa membantu si kecil dalam mengenal warna.


sumber
 
Back
Top