Manfaat Shalat Untuk Kehamilan

SimplyLand

New member
Pernahkah Bunda bertanya mengapa seorang wanita, masih terus diwajibkan untuk menjalankan kewajiban shalat ketika hamil, namun harus berhenti untuk tidak shalat ketika haid? Secara Logika, hamil itu berat. Ini dia jawaban menurut medis.

manfaat-sholat-untuk-ibu-hamil.jpg


Manfaat Wanita Hamil Shalat
Pada saat wanita melaksanakan kewajiban shalat, dalam gerakan sujud dan ruku’ secara alami dapat meningkatkan peredaran darah ke rahim. Karena kebutuhan dari sel rahim dan indung telur seperti sel limpa yang menyedot banyak darah.

Begitu juga saat seorang ibu hamil, rahim membutuhkan darah melimpah agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan polusi. Bila seorang ibu hamil menjalankan shalat, aktifitas shalatnya ini dapat membantunya mengantarkan darah yang melimpah kepada janin.

Alasan Wanita Haid Tidak Shalat
Sementara wanita yang haid, bila menunaikan shalat, dapat menyebabkan banyak darah mengalir ke rahimnya. Akibatnya, ia dapat kehilangan darah bersih/baik karena keluar bersama darah haid.

Di masa haid, diperkirakan wanita kehilangan darahnya sebanyak 34 mililiter. Kadar yang sama pada cairan lainnya. Bila wanita haid menunaikan shalat, zat imunitas (kekebalan) di dalam tubuhnya dapat rusak. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun dapat hilang terbawa bersama darah haid.

Mengalirnya darah secara umum dapat meningkatkan kemungkinan menularnya penyakit. Namun Allah menjaga wanita haid dari penularan penyakit dengan mengkonsentrasikan sel darah putih di rahim selama masa haid untuk menjaga tubuh dan melawan berbagai penyakit.

Bila seorang wanita shalat saat haid, maka ia dapat kehilangan darah dalam jumlah banyak. Ini berarti dapat kehilangan sel darah putih. Bila ini terjadi maka seluruh organ tubuhnya seperti limpa dan otak dapat terserang penyakit.

Hikmah Perintah Dan Larangan
Mungkin inilah hikmah besar di balik larangan syariat untuk wanita haid tidak melaksanakan shalat hingga ia kembali suci. Al-Quran dengan sangat cermat menyebutkan,

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.” (Al-Baqarah: 222).

Disamping itu, gerak fisik saat sujud dan ruku’ semakin menambah aliran darah ke rahim dan dapat hilang percuma. Lebih dari itu, bila wanita haid shalat maka dapat menyebabkan kekurangan zat logam dari tubuh.

Begitu juga dengan larangan shaum pada saat haidh. Para medis menganjurkan ketika dalam keadaan haid, wanita lebih banyak beristirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ini sejalan dengan larangan untuk shaum, karena menurut medis agar darah dan logam seperti magnesium dan zat besi dalam tubuh yang berharga tidak terbuang percuma.

Dari Abu Said Al-Hudri, Rasulullah SAW bersabda: ”…Bukankah bila (seorang wanita) haid ia tidak shalat dan tidak puasa?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda,”Kami diperintahkan untuk mengqadla puasa dan tidak mengqadla shalat.”

Betapa banyak tanda-tanda yang Allah SWT berikan kepada umat manusia supaya berpikir. Allah SWT yang begitu penyayangnya terhadap manusia, sehingga segala hal yang Ia perintahkan dan Ia larang pasti ada hikmah atau maksud yang baik di balik semuanya. Maka apalagi yang kita tunggu dan pertimbangkan untuk segera menaati segala aturan yang telah ditentukan oleh-Nya. Wallahu a’lam.

Baju Menyusui / Gamis Menyusui / Khimar Syar'i / Gamis Ibu Menyusui /Gamis Ibu Hamil / Pakaian Menyusui
 
Back
Top