Kehadiran Generasi Kedua Memberi Warna Baru di Grup yang Pernah Bernama Raja Garuda Mas Ini

aanbae

New member
Royal Golden Eagle adalah sebuah perusahaan yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur yang diketahui berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang beroperasi di berbagai negara dan produk-produk yang dihasilkan telah bermanfaat bagi kehidupan kita sehari hari. Pendirinya adalah seorang pengusaha terkenal bernama Sukanto Tanoto pada tahun 1973. Namun, kini RGE dipimpin oleh Anderson Tanoto, putera keempat dari Sukanto Tanoto, yang mengendalikan bisnis sumber daya alam terbarukan dengan menerapkan asas keberlanjutan (sustainability) dengan strategi bisnis yang inklusif dan berpihak kepada kebaikan masyarakat.

Anderson mengatakan bahw tanah Indonesia yang subur mendapatkan sinar matahari melimpah sepanjang tahun sehingga tanaman untuk bahan baku kertas maupun sawit dapat tumbuh cepat dan dapat dipanen dalam waktu relatif singkat, sekitar empat tahun. Berbeda dengan Indonesia, di Finlandia yang hanya mendapat sinar matahari dalam tiga bulan dalam setahun, harus menunggu selama 16 tahun untuk memanen kayu yang dibutuhkan untuk bahan baku kertas.

Selama ia menempuh kuliah di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, iamenempuh pendidikan di bidang bisnis sesuai dengan dunia yang bakal digelutinya. Dan setelah lulus kuliah, ia menimba pengalaman di sebuah perusahaan konsultan Bain & Company SE Asia yang berpusat di Singapura. Ia bekerja di perusahaan ini selama dua tahun. Ia mengatakan banyak hal dan pengalaman berharga yang ia dapat selama bergabung di bain & Company yang membantunya berpikir sistematis dan membangun team work yang solid.

Dua tahun kemudian pada Maret 2013, ia mengabdi di perusahaan keluarga dan memulai karir di RGE dari jenjang asisten manajer dan kini sudah menjabat direktur. Prinsip yang SUkanto Tanoto pegang dulunya hanya sebatas 3C saja, yakni good for community, country dan company. Sebagai pewaris kerajaan bisnis Tanoto, Anderson yang baru berusia 27 tahun menyiapkan strategi 5C yang lebih tajam, yakni good for community, country, climate, company dan customer.

Anderson mengatakan bahwa kesuksesan yang diraih ayahnya tak lepas dari peran serta masyarakat sekitar. Karena mimpinya adalah berkembang bersama masyarakat. Jadi ketika memulai bisnis pada awal 1970an, hanya ratusan orang yang tinggal di pangkalan Kerinci, Riau. Sekarang sudah jutaan orang yang mengadu nasib di Pangkalan Kerinci. Buktinya konsesi luas Hutan Tanaman Industri PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) saat ini sudah mencapai 450.000 hektare. Hingga saat ini kapasitas produksi tahunan RAPP mencapai 2,8 juta ton untuk bleached hardwood kraft pulp (BHKP) dan 850.000 ton untuk kertas. Usaha RAPP terintegrasi, mulai dari kehutanan hingga manufaktur. Anderson menambahka bahwa RAPP adalah pabrik pulp dan kertas terintegrasi terbesar di dunia. Selain itu, Pada 1989 Sukanto mendirikan Asian Agri. Pada 2012 lalu, induk usaha ini mengelola 160.000 hektare kebun sawit dengan kebun inti seluas 100.000 ha. Dengan kehadiran generasi kedua memberi warna baru di grup yang pernah bernama Raja Garuda Mas ini.

https://swa.co.id/swa/trends/pengaruh-anderson-tanoto-di-raja-garuda-mas
 
saat bupati riau suka makan amplop mudah meluaskan usaha disana. sekarang KPK suka turun ke daerah, aparat yg berwenang agak takut kena OTT. jadi sulit meluaskan usaha2 yg legal.
Makanya bubarin/gembosin saja KPK biar usaha bisa untung besar. juga bupati2 bisa terima upeti dari pengusaha.

- n1 -
korup kecil2an (ratusan ribu saja jangan lebih) sering. jik aman2!
 
Back
Top