Nostradamus Van Java

Rizki9anteng

New member
gue gak tau nih ini beneran apa nggak, bisan ge sendiri juga agak serem bacanya.

NOSTRADAMUS VAN JAVA

Wisik langsung dari para pujangga ternama ( Jayabaya, Ranggawarsita, Yasadipura )
Oleh Joko Lelono

JAYABAYA
( 22 Desember 1990 )

Pungkase pulo Jawa kalungan wesi
Ana Ratu makutha wengi
Pangapite putri ayu ngiwi-ngiwi
Jejuluk swara agung edi
Abandha-abandhu nanging ora duwe
Pancen sugih tan abebandha
Umbul-umbul warno gulo-klapa
Lan jejering jaman kaganti lelakone
Semut coklat tumeka kamardikaning bangsa

Kalau di tafsirkan menjadi sebagai berikut :

Pada akhirnya pulau Jawa sudah berkalung besi ( diartikan rel KA ), akan muncul Raja bermahkotakan malam ( malam di artikan gelap atau hitam, yang berarti mahkota hitam atau kopiah ), di dampingi oleh wanita-wanita cantik menawan hati, di juluki swara aung mempesona ( ahli pidato ), memang kaya namun tiada berharta, mengibarkan panji merah putih ( gulo-klapa ), dan roda perputaran zaman berubah ceritanya : Negeri semut coklat mencapai kemerdekaan bangsa.
 
ada lagi nih..

Ing gantining jaman
Ratu kang ngaku-aku, ratu lumut kendil
Agemane agodhong pring enom
Negarane ambane saprawolon
Lenggahe Ratu ngaku-aku bebarengan jaman angkara murka
Saya ndadi kana kene
Akeng wong pinter padha keblinger
Wong ngerti pada mangan ati
Wong agung kesinggung
Bandha dadi memolo, pangkat dadi pikat
Sing menang sawenang-wenang
Wong angkara di subya-subya
Ratu ora netepi janji, musna kuasane lan prabawane
Wong padha mangan wong
Kayu gilgen lan wesi ya pada doyan

Kalau di tafsirakan menjadi sebagai berikut :
Pada pergantian zaman, ada manusia yang mengaku jadi Raja, raja lumut kendil ( raja dengan mahkota kwali berlumut atau kwali hijau ), berbusanan warna daun bambu muda ( hijau ), luas negaranya seperdelapan ( memiliki kekayaan seperdelapan negara ).
Masa pemerintahannya bersamaan dengan zaman angkara murka merajlela di sana sini.
Banyak cendekiawan yang salah arah ( keblinger ), orang bijaksana makan ati, orang berjiwa agung tersinggung. Yang berkuasa sewenang-wenang, hart benda menjadi sumber masalah, pangkat menjadi pikat, orang angkara murka di puja-puja. Raja tidak menepati janji, hilang kekuasaanya dan kewibawaannya. Manusia memakan manusia, kayu glondongan dan besipun di makan ( pelanggaran Ham dan Korupsi ).
 
Lagi dah ya

Winaliking jaman
Jumeduling Ratuning adil
Akeh bencana tan dinyana-nyana
Lan para penderek ratu lumu kendil
Do mlayu pontang-panting
Nylametke nyawa tinimbang bandha
Diwiwiti dino tahune wali sanga

Kalau di tafsirkan menjadi sebagai berikut :
Jaman pun berganti, Ratu Adil pun muncul.
Banyak bencana yang tidak di duga.
Para kroni Raja Kendil lumut Ijo akhirnya lari tunggang-langgang, menyelematkan jiwa.
Semua itu di mulai tahun wali-sanga 9 diartikan sebagai kang wola wali, sembilan yang silih bergantia, atau tahun 1999 ).
 
lagi dah...

JAYABAYA
( 30 Desember 1990 )


Parane saka etan Gunung Lawu
Tedake mangulon
Tan bapa tan ibu
Linambaran payung pupus godong gedang mas
Agegaman Trisula wedha
Pandereke gatutkaca mayuta-yuta
Ajine sabdha dadi
Pangawak Bethara Indra
Pasuryan Bethara Kresna
Paningal Bethara Surya
Awewatak Baladewa



Kalau di tafsirkan menjadi sebagai berikut :
Asalanya dari etan Gunung Lawu ( diartikan : etan berarti kawitan atau asal-usulnya langsung dari Gunung lawu. Gunung lawu menyimbolkan pusat spiritual tertinggi, yaitu Ilahi Wahyu Agung ).
Bergerak ke barat. Tiada berayah tiada beribu.
Beralaskan payung pucuk daun pisang ( warna hijau yang menyimbolkan Naga )
Dan gedang mas ( menyimbolkan warna kuning, Matahari ).
Kepercayaan Hyang Widhi, Trisula wedha, taida lain adalah penggabungan tiga ajaran ( Hindu-Budha, Kristen, dan Islam ) menjadi satu. Pengikutnya Gatutkaca ( pasukan sirullah ) berjuta-juta. Berpusakakan Sabdha Dadi ( Kun Fayakun ), berpostur tubuh Bethara Indra ( gagah dan tampan ), berwajah Bethara Kresna ( penuh senyum dan kharismatik ), sorot mata Bethara Surya ( berwawasan dan berpengetahuan luas ), dan memilik watak Baladewa ( tegas dan bersahaja ).
 
Yen to menang tanpa ngasorake klawan musuh
Sekti tanpa aji-aji
Ratu iki nyalawadi
Wegig, wasis, waskitha
Ngawuning jtranae jaman jawa
Tan kalepyan sesurupaning jaman
Bisa nyembadani ruwet rentenge wong sapirang pirang
Ngerahake sakabehing jim, setan, kumara prewangan
Para lelembut kabawah prentah saeka-praya
Begja-begjane wing yakin lan tuhu setya sabdanira
Yen kersa sinuyudan wong sa-Tanah Jawa
Nanging mung pilih-pilih sapa
Idune idu geni, sabdane malati
Sing bregudul mesti mati
Sapa ala njawat dadine kuwalat



Kalau di tafsirakan menjadi sebagai berikut :
Kalaupun menang tanpa meremehkan musuh, sakti tanpa jimat. Raja ini sungguh penuh misteri. Pandai menyiasati keadaan, fasih bicara karena berpengetahuan luas, dan mempunyai penglihatan gaib. Mengetahui perjalanang zaman Jawa. Tiada melupakan perubahan zaman. Bisa mengatasi persoalan hidup banyak orang. Bisa memerintah jin, etan dan roh, dan prewangan. Para mahkluk halus tunduk berada di bawah komandonya. Beruntunglah mereka yang yakin, patuh dan setia akan sabdanya. Jika besedia, Ia menjadi junjungan manusia setanah Jawa, namun itupun masih dipilih-pilih dahulu. Sabdanya pasti terjadi. Siapa yang berkeras hati pasti tewas. Siapa yang berniat buruk pasti celaka.
 
Keep posting jadi penasaran tentang ramalannya JayaBaya tu

Untuk gambarnya upload di Photobucket please biar kliatan disini tanpa harus buka Link
 
Back
Top