Laku & Rapalan ilmu trawangan

ki_joko_anom

New member
cara melatih ilmu trawangan puasa dan rapalan :
puasa :
tingkat 1 = puasa 3 hari dimulai hari selasa kliwon.bisa melihat alam ghaib dan biasanya akan sering di ganggu makhluk halus yang jahat.
tingkat 2 = puasa 7 hari di mulai kari kamis pahing.dapat melihat alam ghoib pada siang hari.
tingkat 3= puasa 40 hari dimulai sabtu kliwon.dapat melihat alam nyata dengan jarak jauh, melihat keluarga di luar kota, pulau, bahkan negara. dan dapat membaca isi surat yang masih tertutup rapat dan makhluk halus akan takut karena memiliki ilmu yang tinggi.
laku :
- selama puasa sehabis shalat fardlu membaca rapalan 13 kali dan membaca "ya khobir" 812 kali.
- sehabis shalat taubat, membaca istighfar kemudian dilanjutkan shalat hajat khusus dilakukan pada jam 12 malam, selanjutnya membaca rapalan 46 kali dan "ya Khobir" 812 kali.
Rapalan :
Allahuma anta salam
Qodia Hajat
Ghoib busisir masya allah
Alimul ghoibi was shahadatil
Khabirul muta'al
Ala' ya lamuman khalaq
Wa huwal latiful khobir
Nb : sebelum memulai baca rapalan 13 kali dan ya khobir 812 kali, di tempat punden atau tempat angker.
good luck. kalau belum berhasil ulangi 1 kali lagi dan kalau masih juga belum terakhir kirim e-mail ke aku, ta tunggu.
:mantapp:
 
cara melatih ilmu trawangan puasa dan rapalan :
puasa :
tingkat 1 = puasa 3 hari dimulai hari selasa kliwon.bisa melihat alam ghaib dan biasanya akan sering di ganggu makhluk halus yang jahat.
tingkat 2 = puasa 7 hari di mulai kari kamis pahing.dapat melihat alam ghoib pada siang hari.
tingkat 3= puasa 40 hari dimulai sabtu kliwon.dapat melihat alam nyata dengan jarak jauh, melihat keluarga di luar kota, pulau, bahkan negara. dan dapat membaca isi surat yang masih tertutup rapat dan makhluk halus akan takut karena memiliki ilmu yang tinggi.
laku :
- selama puasa sehabis shalat fardlu membaca rapalan 13 kali dan membaca "ya khobir" 812 kali.
- sehabis shalat taubat, membaca istighfar kemudian dilanjutkan shalat hajat khusus dilakukan pada jam 12 malam, selanjutnya membaca rapalan 46 kali dan "ya Khobir" 812 kali.
Rapalan :
Allahuma anta salam
Qodia Hajat
Ghoib busisir masya allah
Alimul ghoibi was shahadatil
Khabirul muta'al
Ala' ya lamuman khalaq
Wa huwal latiful khobir
Nb : sebelum memulai baca rapalan 13 kali dan ya khobir 812 kali, di tempat punden atau tempat angker.
good luck. kalau belum berhasil ulangi 1 kali lagi dan kalau masih juga belum terakhir kirim e-mail ke aku, ta tunggu.
:mantapp:
bener2 manteo mang,da lagi ilmu yang laen ga?
 
Laku & Rapalan ilmu trawangan (Other Method)

Cara Melihat JIN tanpa puasa:
Bila Anda ingin melihat jin, maka carilah bahan2 dibawah ini:
- Empedu rase
- Empedu ayam cemani (hitam mulus)
- Batu Celak (Penghitam pelupuk mata)
Bahan diatas dicampur, kemudian pakailah untuk bercelak (menghitamkan pelupuk mata Anda).
Dengan memakai celak tersebut diatas, insya Allah anda akan melihat jin dan ia akan menunjukkan dan membantu memenuhi apa yang Anda inginkan dengan izin Allah.

(Disarikan dari kitab Silahul Mukmin - K. Mahfudz Sya'roni)
 
iya nih ajran penarik pusaka seru banget tuh,.. terima kasih bagi yg mau bagi in pengalaman nya baik yg sudah ato belom ya
 
bOZZZ, ADA EFEK SAMPINGNYA GAK? DENGER-DNGER KALO GAGAL BELAJAR YG KAYAK GINIAN BISA BIKIN sTRESS, BENER GAK? ................
 
Bro..sebenarnya yang dilihat maupun yang dirasakan itu bukan realitas sebenarnya dari yang dimaksud kalangan 'awam' sebagai 'makhluk halus/jin', jadi semua ilmu-ilmu yang terkesan mampu 'melihat' dan 'merasakan' alam 'ghaib' sebenarnya adalah distorsi 'gelombang rasa' yang dilakukan oleh kaum 'jin' terhadap 'insaan'. Ada suatu wilayah diantara 'qalb' dan 'aqli' yaitu 'perasaan/nafs' yang mudah untuk dikendalikan oleh kaum 'jin' sehingga kita seperti merasakan suatu 'realitas' yang nyata terhadap berbagai pengalaman ghaib.

Sedangkan yang biasa kita sebut dengan 'trawangan/sorog/teropong' yang bagi yang sudah mengamalkannya kemudian mengalami berbagai hal diluar 'aqli' tetapi juga diluar 'qalb', seperti seolah mampu melihat 'alam ghaib', bisa melihat posisi yang jauh diluar jangkauan mata 'fisik' maupun seperti yang dikatakan diatas mampu membaca surat yg masih tertutup, itu lebih cenderung merupakan 'gambaran/visualisasi' yang memang sengaja 'dibentuk' oleh kaum 'jin' yang memiliki kemampuan untuk itu (jelas tidak semua kaum jin mampu melakukannya seperti juga kaum 'insaan' tidak semua mampu melakukan hal yang sama). Sebenarnya 'semua' yang disebut sebagai 'makhluk Allah SWT' yang tidak diberi 'jasad', pada hakikatnya mempunyai unsur dasar 'energi' seperti juga manusia memiliki 'energi' didalam 'jasad' sehingga dapat menggerakkan jasadnya. Karena kedua 'makhluk' Allah SWT ini mempunyai kekurangan masing-masing, yang 'insaan' selalu ingin menjadi 'ghaib' sedangkan yang 'ghaib' ingin 'maujud' maka masing-masing jenis berusaha mencari berbagai 'ilmu' untuk meraih keinginannya tersebut.

Hampir rata-rata manusia baik secara sadar atau tidak, mempunyai keinginan untuk mempelajari/mempunyai kemampuan 'lebih/supra' dari keadaan alaminya (natural), seperti; kebal, bisa menghilang, terbang, masuk alam ghaib, melihat dan berinteraksi dengan 'makhluk gaib'..dst.dst. Dan ini tidak hanya di Indonesia, tapi diseluruh dunia, termasuk Holywood dengan berbagai genre film yang menampilkan 'fenomena' supranatural , baik 'legenda' maupun 'futuristik'.
Nah.. bagaimana dengan 'kaum jin' ?. Makhluk ghaib ini juga mempunyai keinginan yang sama secara 'subtansi' tetapi bertolak belakang dalam aplikasinya.. mereka berupaya mencari 'ilmu' untuk dapat 'maujud' dalam bentuk makhluk paling sempurna yaitu 'manusia'. Dalam proses belajarnya 'mereka' sering tidak sempurna dalam meniru bentuk 'jasad' dari makhluk 'berjasad' dan biasa meniru bentuk yang paling mudah bermula dari binatang melata dulu (ini yg sering dianggap 'ular' siluman, 'harimau' siluman. dkk), lalu meningkat ke binatang yang bisa terbang (seperti 'kelelawar' siluman dll), Mereka lebih sering hanya mampu 'maujud' dimalam hari karena secara energi, 'power'nya lebih optimum pada saat malam hari. Selanjutnya untuk 'jin' yang sudah cukup tinggi tingkat 'ilmu'nya mereka dapat menirukan bentuk 'manusia' walau sering tidak 'matching' dalam arti sering ukurannya 'terlalu' tajam seperti ukuran tubuh yang besar (genderuwo rangkak)/kecil (tuyul/jembalang tanah) , tidak proporsional, kulit yang berwarna salah seperti 'merah darah/ hijau / hitam / biru, putih pucat, dll. Dalam proses 'belajar'nya mereka jauh lebih mudah untuk meniru 'jasad' yang rusak daripada yang masih 'hidup' dan 'sempurna', sehingga sering muncul fenomena 'pocong', genderuwo, kuntilanak, wewe gombel, buto ijo, dll atau 'hantu' berbentuk jasad manusia yang rusak. Sebagaimana manusia yang selalu ingin mencoba/berlatih untuk dapat 'menunjukkan' ilmunya, maka kaum 'jin' juga sering berupaya untuk 'tampil' didepan manusia untuk mengetahui sejauh mana kemampuannya, dan jelas yang menjadi sasaran adalah manusia yang diketahuinya mempunyai 'energi' yang lebih 'lemah' dari mereka. Untuk kaum 'jin' yang sudah tingkat 'master' , mereka bisa muncul 'sangat mirip' dengan manusia, dan dapat juga 'maujud' disiang hari. Jadi tidak selalu yang kita temui ditempat keramaian seperti 'mal/terminal/pasar, dll' itu semua manusia, dan karena hanya 'sebagian kecil' dari manusia yang diberi 'ijin' Allah SWT untuk dapat membedakan mana yang 'jin' dan mana yang 'manusia' maka mereka aman-aman saja. Wah..udah kepanjangan nich..,dan 'jam' trading hampir mulai.., saya akhiri dulu sampai disini.., bila ada pertanyaan maupun pernyataan.., silahkan diposting disini, mudah-mudahan bisa segera saya jawab.
Wassalam
 
Back
Top