Adamsuhada
New member
Sir Alex Ferguson bisa bernapas lega. Seiring dengan target untuk mengulang gelar treble winner musim ini, pemasukan Manchester United naik tajam. Setelah setahun dikelola big boss asal Amerika Serikat (AS) Malcolm Glazer, atau sampai 30 Juni 2006, jumlah turnover (dana berputar di dalam klub ) United naik menjadi 165,4 juta pounds (Rp 2,8 triliun) dari jumlah sebelumnya 157,2 juta pounds (Rp 2,66 triliun).
Malcolm Glazer membeli United pada pertengahan 2005 lalu dengan nilai 790 juta pounds (Rp 13,3 triliun). Menurut laporan, laba operasi sebelum pajak klub yang bermarkas di Old Traffrod itu mencapai 30,8 juta pounds (Rp 522 miliar). Jumlah itu meningkat cukup signifikan jika dibanding dengan periode sebelumnya (10,8 juta pounds atau Rp 183 miliar).
Sayang, musim lalu United kehilangan potensi pendapatan sebesar 2,8 juta pounds (Rp 47,5 miliar). Itu karena Setan Merah United terhenti di babak pertama Liga Champions. Melihat deal baru hak siar pertandingan musim depan, Chief Executive Manchester United, David Gill optimistis keuntungan klub akan terus naik.
"Dalam dua tahun ke depan, kami berharap pendapatan klub akan meningkat. Itu berdasarkan dengan adanya kenaikan jumlah kapasitas stadion, sponsorship, dan pendapatan dari hak siar pertandingan. Saat ini, kondisi keuangan klub sangat sehat," kata Gill.
Kapasitas tempat duduk di The Theathre of Dreams menang dinaikkan dari 68 ribu menjadi 76 ribu. Gill menegaskan, dengan kondisi keuangan yang berlimpah, masa depan klub sangat menjanjikan. Sejak Juni 2006 lalu, klub juga mengantongi pendapatan senilai 56,5 juta pounds (Rp 957 miliar). Itu terkait deal dengan kontrak empat tahun dengan sponsorship AIG.
Selama musim 2005/2006, United mengumumkan hanya melakukan pengeluaran untuk pembayaran fee agen sebesar 1,8 juta pounds (Rp 30,5 miliar). Jumlah itu turun signifikan dari yang dikeluarkan pada musim lalu (2,6 juta pounds atau Rp 44 miliar). Jumlah pemegang tiket terusan sudah mencapai 64 ribu, dan masih ada 10 ribu yang masuk dalam daftar tunggu.
Malcolm Glazer membeli United pada pertengahan 2005 lalu dengan nilai 790 juta pounds (Rp 13,3 triliun). Menurut laporan, laba operasi sebelum pajak klub yang bermarkas di Old Traffrod itu mencapai 30,8 juta pounds (Rp 522 miliar). Jumlah itu meningkat cukup signifikan jika dibanding dengan periode sebelumnya (10,8 juta pounds atau Rp 183 miliar).
Sayang, musim lalu United kehilangan potensi pendapatan sebesar 2,8 juta pounds (Rp 47,5 miliar). Itu karena Setan Merah United terhenti di babak pertama Liga Champions. Melihat deal baru hak siar pertandingan musim depan, Chief Executive Manchester United, David Gill optimistis keuntungan klub akan terus naik.
"Dalam dua tahun ke depan, kami berharap pendapatan klub akan meningkat. Itu berdasarkan dengan adanya kenaikan jumlah kapasitas stadion, sponsorship, dan pendapatan dari hak siar pertandingan. Saat ini, kondisi keuangan klub sangat sehat," kata Gill.
Kapasitas tempat duduk di The Theathre of Dreams menang dinaikkan dari 68 ribu menjadi 76 ribu. Gill menegaskan, dengan kondisi keuangan yang berlimpah, masa depan klub sangat menjanjikan. Sejak Juni 2006 lalu, klub juga mengantongi pendapatan senilai 56,5 juta pounds (Rp 957 miliar). Itu terkait deal dengan kontrak empat tahun dengan sponsorship AIG.
Selama musim 2005/2006, United mengumumkan hanya melakukan pengeluaran untuk pembayaran fee agen sebesar 1,8 juta pounds (Rp 30,5 miliar). Jumlah itu turun signifikan dari yang dikeluarkan pada musim lalu (2,6 juta pounds atau Rp 44 miliar). Jumlah pemegang tiket terusan sudah mencapai 64 ribu, dan masih ada 10 ribu yang masuk dalam daftar tunggu.