Solusi untuk para Pelacur

Megha

New member
Sebelumnya saya mohon maaf bagi Raden Mas/Ayu yang merasa kesal dengan title thread yang saya buat, namun bagaimana lagi saya harus menarik partisipasi Tuan & Nyonya forum jika bukan dengan gertakan kata yang saya buat.

Saya jengah melihat wanita-wanita yang happy menjual barang sendiri, dengan dalih ekonomi dan membantu orang tua adalah alasan klise yang sering terlontar dari bibir manis mereka. Bahkan saya sempat kenal sama salah seorang wanita PSK asal Thailand yang punya alasan bisa bikin emosi memucak "Apasalahnya menjual barang sendiri kalau orang lain membutuhkannya?!" aih aih.... ternyata mereka menyamakan dirinya seperti sebuah toko kelontong "yang terpenting adalah kelengkapan untuk kepuasan konsumen". kebanyakan pelacur dari Thailand berusia 14-37 tahun, yang berasal dari thailand utara dan timur dan rata-rata hanya lulus SD.

Beberapa LSM negara gajah putih itu juga gak kalah Gokil, terakhir kali saya baca berita kalau mereka sedang memperjuangkan uang santunan dari negara bagi para penderita AIDS, mereka juga memperjuangkan legalitas pelacuran dan melakukan aborsi secara bebas. "kalau mereka sanggup mengorbankan harga diri dan nyawanya untuk menyedot devisa kenegeri ini, kenapa pemerintah tidak bisa menghargai jasa mereka" nah itu kata aktifis hak-hak wanita diThailand lho, saya ndak membuat-buat!!

ya Tuhaaaaaan, moga-moga Indonesia nggak sebejat itu ya Den?! (walaupun bisnis seks juga meraja lela Indonesia)

Di Thailan d sendiri Pelacuran bukanlah bisnis legal. Meskipun begitu, dibeberapa daerah bahkan masyarakat tidak menganggap keji atau dosa terhadap wanita yang bekerja sebagai pelacur. Yang penting Uang dan bisa membangun rumah untuk Orang Tua, membeli sawah, dan kerbau. Dibagian utara siam, wanita merantau untuk menjadi pelacur juga bukan aib. Semua orang maklum, dengan hanya mengandalkan pekerjaan sebagai tukang pijit atau gadis bar, nggak bakalan bisa membangun rumah atau membeli sawah. Selain itu, belum pernah ada kelompok yang sedang memerintah berlaku hukum untuk melarang bisnis seks ini. sesekali memang dilakukan razia, tapi itu hanya hangat-hagat tahi ayam. Atau polisi sekedar mencari uang melalu razia dengan memeras sipemilik bordil dan tentu saja sipemilik bordil berbalik memeras sipelacur.

Nah, sekarang bagaimana cara kita mencegah pelebaran pelacuran diKAMPUNG kita ini Den?
 
Kalo mencermati artikel diatas ada dua fokus utama: penawaran dan permintaan

Penawaram=wanitanya.....mereka harus diberi pengertian dan penyadaran bahwa mereka salah. Diberi ketrampilan dsb sehingga mereka bisa berpindah haloan

Permintaan: lelaki hidung belang.....sekali bejat tetap bejat :p
 
judulnya agak rancu dengan isi artikel. bagusnya sih solusi penanggulangan praktek pelacuran?
 
ada tidak kesinambungan cerita dari isi tulisan ini dan image yang sepertinya sengaja ingin ditampilkan oleh megha sebagai anak gadis umur belasan tahun.
Secara logika tidak memungkinkan anak belasan tahun "kenal" dengan PSK asal Thailand. Dimana? Pada saat acara apa? pakai bahasa apa? Secara literatur, orang Thailand akan sangat susah berbahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia, entah kalau Megha memakai bahasa Thailand.. then mai phen rai
 
ada tidak kesinambungan cerita dari isi tulisan ini dan image yang sepertinya sengaja ingin ditampilkan oleh megha sebagai anak gadis umur belasan tahun.
Secara logika tidak memungkinkan anak belasan tahun "kenal" dengan PSK asal Thailand. Dimana? Pada saat acara apa? pakai bahasa apa? Secara literatur, orang Thailand akan sangat susah berbahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia, entah kalau Megha memakai bahasa Thailand.. then mai phen rai

Mungkin pada saat liburan ke pataya atau phuket bro:tongue:
ngapain ngomongin di thailand.....di jakarta juga banyak kali. Byk pAra abg yg nongkrong di mall2 menunggu sugar daddy>:##
Apa betul di thailand bisnis pelacuran bukanlah bisnis ilegal, setau gw penghasilan terbesar dr negara ini adl dr sektor prostitusi. Agak gak ngena artikelnya. Klo masalah aids dan aborsi wah dinegara ini memang super bebas jadi jgn ditanya lagi.
Di update donk mba beritanya@-->
 
Mungkin pada saat liburan ke pataya atau phuket bro:tongue:
ngapain ngomongin di thailand.....di jakarta juga banyak kali. Byk pAra abg yg nongkrong di mall2 menunggu sugar daddy>:##
Apa betul di thailand bisnis pelacuran bukanlah bisnis ilegal, setau gw penghasilan terbesar dr negara ini adl dr sektor prostitusi. Agak gak ngena artikelnya. Klo masalah aids dan aborsi wah dinegara ini memang super bebas jadi jgn ditanya lagi.
Di update donk mba beritanya@-->

he...he.... kalau baca di thread yang lain, megha belum pernah ke LN. but anyway doesn't matter.
masalah pelacuran sih sudah menjadi "penyakit sosial " semua negara. jadi memang bukan Thailand saja. walaupun belum pernah ke lokalisasi atau memakai jasa PSK, sebenarnya kita tidak akan bisa avoid praktek ini.
 
he...he.... kalau baca di thread yang lain, megha belum pernah ke LN. but anyway doesn't matter.
masalah pelacuran sih sudah menjadi "penyakit sosial " semua negara. jadi memang bukan Thailand saja. walaupun belum pernah ke lokalisasi atau memakai jasa PSK, sebenarnya kita tidak akan bisa avoid praktek ini.

cepet bgt reply-nya, ol yah?:D
 
btw di sudan ada pelacuran gak?
Solusi pemerintah disana gimana ?

Buat om gupy: Lokalisasi termasuk sudut kota gak?
Brarti wajah walikotaku kayak lokalisasi dong.....
 
btw di sudan ada pelacuran gak?
Solusi pemerintah disana gimana ?

Buat om gupy: Lokalisasi termasuk sudut kota gak?
Brarti wajah walikotaku kayak lokalisasi dong.....

melihat langsung belum pernah, tetapi beberapa orang local bilang di sepanjang sungai nile di Khartoum (ibukota Sudan) ada beberapa cewek PSK yang di kenal dengan istilah hit and run, menawarkan jasa. Biasanya mereka seolah-olah minta tumpangan mobil, begitu masuk ke mobil langsung deh menawarkan jualan. Belum pernah nyoba dan belum pernah tertarik dengan PSK.
 
pelacur dan pelacuran gak bisa diberantas..
di legalisasi juga jangan..
dicuekin tambah runyam..
didoain aja....mudah mudahan cepet sadar...
 
pelacur dan pelacuran gak bisa diberantas..
di legalisasi juga jangan..
dicuekin tambah runyam..
didoain aja....mudah mudahan cepet sadar...

pelacuran boleh di bilang sama dengan hukum-hukum ekonomi yang berlaku di masyarakat. akan sangat naif kalau kita bilang menghentikannya. sangat tidak setuju dengan praktek pelacuran (maaf saya tidak melihatnya dari sudut agama) karena secara kemanusiaan akan sangat merugikan para wanita dan mungkin juga pria pekerja seksual. taetapi karena permintaan ada maka saya rasa bisnis ini kana terus ada juga.
Mungkin di perlukan gerakan moral yang berhati nurani dari kita masyarakat dan juga pemerintah untuk memberikan upaya-upaya penyadaran kepada mereka, baik pekerja ataupun pemakai jasa mereka.
Kompleksitas mereka juga tidak sehitam putih yang kita bayangkan. ada faktor ekonomi di situ, walaupun bukan sebagai pembenaran mutlak
 
Back
Top