Operasi Prostat Lewat Laser

Megha

New member
Yang udah-udah, operasi prostat itu pasti membawa mimpi buruk buat semua kaum laki-laki lantaran operasi prostat banyak mengandung resiko.

Sakit prostat biasanya diderita sama kaum laki-laki yang usianya >/= (lebih dari atau sama dengan) 40 tahun. Pada keadaan normal, organ yang letaknya tersembunyi dibawah kandung kemih dan didepan anus ini beratnya cuma 5-10 gram. Tapi kalo udah bengkak bisa ampe 100 gram, akibat pembengkakan ini saluran kencing tergencet sehingga sering macet.

Dalam sejarahnya, operasi prostat semula lewat pembedahan biasa. Setelah kantong kencingnya dibuka, prostat yang udah membengkak dicongkel. Nah cara ini selain rumit juga menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah, sala-salah bisa menimbulkan ejakulasi retrograt alias semprotan sperma bukan mengarah keluar, tapi malah nyasar ke kantong kencing. Resikonya, pasien bisa impoten (Naujubilahminzalik..!!)

Terus disempurnain lagi dengan teknik operasi TUR (trans-uretral resection) cara ini sedikit beda lantaran kagak pake pisau bedah, Cukup memasukan sebuah alat terus prostatnya diambil bak mengorek buah alpukat, Congkelan prostat lantas disedot keluar (ribet banget yak?!) dan efeknya sama aja pasien masih bakalan pendarahan juga.

Sebelum ada teknologi laser, berkembang teknik pemanasan yang disebut Thermex. Prostatnya dikempeskan degan memasukan keteter yang kemudian dipanaskan dengan suhu 45,5 derajat celcius selama tiga jam. Teknik ini dikenalkan ke indonesia sekitar tahun 1991, tapi hasilnya juga kurang matep lantaran keberhasilannya cuma 70%.

Sedangkan dengan laser, cara yang digunakan lebih aman dan praktis bahkan pada saat operasi pasien bisa ngeliat langsung proses operasi lewat monitor yang ada disebelahnya. Mula-mula pasien diposisikan (seperti) duduk mengangkang dan dibius pada bagian bawah, saluran kencingnya dimasukan semacam pipet sepanjang 50cm diujung alat itulah mata laser berwarna merah berada. Saat laser ditembakkan, saluran kencing pasien dialiri air agar tidak berasa panas karena sinar laser memiliki kadar panas sekitar 100 derajat celcius (kalau nggak begitu salurannya bisa terbakar).

Simple kan? menurut seorang pasien dirumah sakit Sumber Waras Jakarta, ia nggak ngerasain sakit sama sekali dan bisa melihat dengan mata kepala sendiri kalau "kemacho-an-nya" itu banyak sekali saraf halus yang berfungsi menghidupkan alat kelaki-lakian. Kalo dipikir-pikir, jika seutas saraf itu terputus maka akibatnya pasti fatal : ereksi terganggu.

Bahan laser yang digunakan untuk mengempiskan pembengkakan prostat adalah Nd-YAG (neodinimium itrium aluminium garnet), metode ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1991 dan secara luas dipakai di Australia, Amerika serikat dan Jerman. terakhir kali saya dengar kalau biaya operasi ini cuma makan duit Rp5 juta dengan durasi waktu 60 detik dengan daya 60 watt. Coba bayangkan kalo operasi?? udah makan banyak uang untuk penginapan, makan waktu penyembuhan pula lagi. Tertarik untuk mencobanya Den?? :wink:
 
Bls: Operasi Prostat Lewat Laser

Yang udah-udah, operasi prostat itu pasti membawa mimpi buruk buat semua kaum laki-laki lantaran operasi prostat banyak mengandung resiko.

Sakit prostat biasanya diderita sama kaum laki-laki yang usianya >/= (lebih dari atau sama dengan) 40 tahun. Pada keadaan normal, organ yang letaknya tersembunyi dibawah kandung kemih dan didepan anus ini beratnya cuma 5-10 gram. Tapi kalo udah bengkak bisa ampe 100 gram, akibat pembengkakan ini saluran kencing tergencet sehingga sering macet.

Dalam sejarahnya, operasi prostat semula lewat pembedahan biasa. Setelah kantong kencingnya dibuka, prostat yang udah membengkak dicongkel. Nah cara ini selain rumit juga menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah, sala-salah bisa menimbulkan ejakulasi retrograt alias semprotan sperma bukan mengarah keluar, tapi malah nyasar ke kantong kencing. Resikonya, pasien bisa impoten (Naujubilahminzalik..!!)

Terus disempurnain lagi dengan teknik operasi TUR (trans-uretral resection) cara ini sedikit beda lantaran kagak pake pisau bedah, Cukup memasukan sebuah alat terus prostatnya diambil bak mengorek buah alpukat, Congkelan prostat lantas disedot keluar (ribet banget yak?!) dan efeknya sama aja pasien masih bakalan pendarahan juga.

Sebelum ada teknologi laser, berkembang teknik pemanasan yang disebut Thermex. Prostatnya dikempeskan degan memasukan keteter yang kemudian dipanaskan dengan suhu 45,5 derajat celcius selama tiga jam. Teknik ini dikenalkan ke indonesia sekitar tahun 1991, tapi hasilnya juga kurang matep lantaran keberhasilannya cuma 70%.

Sedangkan dengan laser, cara yang digunakan lebih aman dan praktis bahkan pada saat operasi pasien bisa ngeliat langsung proses operasi lewat monitor yang ada disebelahnya. Mula-mula pasien diposisikan (seperti) duduk mengangkang dan dibius pada bagian bawah, saluran kencingnya dimasukan semacam pipet sepanjang 50cm diujung alat itulah mata laser berwarna merah berada. Saat laser ditembakkan, saluran kencing pasien dialiri air agar tidak berasa panas karena sinar laser memiliki kadar panas sekitar 100 derajat celcius (kalau nggak begitu salurannya bisa terbakar).

Simple kan? menurut seorang pasien dirumah sakit Sumber Waras Jakarta, ia nggak ngerasain sakit sama sekali dan bisa melihat dengan mata kepala sendiri kalau "kemacho-an-nya" itu banyak sekali saraf halus yang berfungsi menghidupkan alat kelaki-lakian. Kalo dipikir-pikir, jika seutas saraf itu terputus maka akibatnya pasti fatal : ereksi terganggu.

Bahan laser yang digunakan untuk mengempiskan pembengkakan prostat adalah Nd-YAG (neodinimium itrium aluminium garnet), metode ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1991 dan secara luas dipakai di Australia, Amerika serikat dan Jerman. terakhir kali saya dengar kalau biaya operasi ini cuma makan duit Rp5 juta dengan durasi waktu 60 detik dengan daya 60 watt. Coba bayangkan kalo operasi?? udah makan banyak uang untuk penginapan, makan waktu penyembuhan pula lagi. Tertarik untuk mencobanya Den?? :wink:

saya tertarik dan mohon informasi rumah sakitnya di indonesia dimana yg dpt melakukannya.terimakasih
 
Back
Top