Mengatasi Penyakit Udara Ekstrem

Megha

New member


BAGI Anda yang baru pertama kali pergi ke luar negeri, berhati-hatilah. Pasalnya, tak sedikit orang yang mengalami syok terhadap udara di negara asing sehingga menderita berhagai gejala penyakit.

?Dua hal yang harus diwaspadai adalah pada saat cuaca amat ekstrem yakni terlalu panas atau terlalu dingin (beku),? tutur dr Iris Rengganis, konsultan haji dan staf penajar FKUI departemen penyakit dalam RSCM.

Pada cuaca yang sangat panas yakni 55 derajat celcius, jelasnya, bisa mengakibatkan heat stroke. Dan pada musim dingin mengakibatkan kulit bersisik gatal, mimisan, infeksi pernapasan, gangguani saluran pencernaan, otot dan tulang.

Pada cuaca yang telalu dingin (minus) bisa memperberat penyakit jantung, diabetes mellitus, asma. rematik dan stres. Yang paling mudah menyerang adalah influenza. Tandanya batuk dan demam, sakit kepala, radang kerongkongan, nyeri otot mata merah dan nyeri dada atau batuk berdahak.

Namun ternyata ada juga influenza yang tidak ditandai dengan gejala-gejala tadi. Flu jenis ini berbeda, yakni influenza Like Illness (ILI) Gejala utamanya gejala utamanya adalah kering, demam dan rasa lelah.?? tutur Iris. sementara itu dr Tri Juli Edi Taringan dari divisi metabolik departemen penyakit dalam RSCM mengatakan, upaya untk mengatasimusim panas adalah tidak terkena sinar matahari langsung. menggunakan pelembab dan banyak minum jus buah, dan makan sayur-sayuran. (indopos)
 
Back
Top