Kumpulan pernikahan aneh didunia

Pengusaha Nyentrik, Nikahi Bocah 12 Thn dan Memberinya Jabatan General Manajer

Pengusaha nyentrik asal Bedono, Jambu, Semarang, Pujiono Cahyo Wicaksono tidak henti memunculkan sensasi. Akhir Ramadan lalu dia membagikan zakat sebesar Rp 1,3 miliar.

Pengusaha yang akrab dipanggil Syeh Puji itu kembali berbuat nyeleneh dengan menunjuk istri keduanya yang baru berusia 12 tahun, Lutfiana Ulfa, menjadi manajer umum (general manager/GM) sejumlah perusahaan miliknya.

Penunjukan Ulfa dilakukan secara terbuka di hadapan para santri pondok pesantrennya kemarin (19/10). Bocah manis berkerudung tersebut diserahi penuh mengelola perusahaan yang bergerak di bidang ekspor kuningan, kaligrafi, dan buku agama itu. ''Dia bisa jadi GM termuda di Indonesia. Bahkan, mungkin bisa dikatakan di dunia," kata Syeh Puji saat melantik Ulfa sebagai GM di halaman Ponpes Mifthul Jannah milik Syeh Puji.

Meski resmi menjadi GM, Ulfa masih terlihat malu-malu. Saat diwawancarai wartawan, dia lebih banyak diam. Justru sang suami yang banyak memberikan jawaban. ''Insya Allah, segala kepercayaan yang diberikan Syeh kepada saya akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,'' ujarnya singkat.

Hebatnya, meski masih malu-malu, setelah dilantik, dia langsung memberikan sambutan dalam bahasa Inggris. Padahal, dia hanya lulusan sekolah dasar.

Syeh Puji menjelaskan bahwa pilihannya jatuh kepada Ulfa karena istri pertamanya, Umi Hanni yang berusia 26, menyatakan tidak sanggup. Hanni lebih menginginkan mengelola dan memimpin Ponpes Miftahul Jannah.

Hanni memang ikhlas madunya itu mengelola perusahaan sang suami. Bahkan, dia jugalah yang dulu memilih Ulfa untuk dijadikan istri kedua.

Saat itu Hanni sengaja mencarikan istri kedua untuk suaminya, gadis yang masih muda. Pertimbangannya ialah membantu suaminya tirakat.

''Istri pertama saya tidak sanggup. Karena itu, saya dicarikan yang usianya muda,'' ucap peraih tokoh sosial yang dianugerahkan Pemkab Semarang pada 2006 tersebut. Lelaki berusia 43 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya menikahi Ulfa 8 Agustus 2007. (dm/isk/jpnn/ruk)

foto
 
Saudara Kandung Berbagi Istri demi Warisan

152646p.jpg


Kundar Singh Pundir (kiri) dan saudaranya Amar (kanan) berbagi Indira Devi (tengah) sebagai istri mereka.


HIMACHAL PRADESH,SABTU-Amar dan Kundan Singh Pundir adalah saudara kandung. Amar bekerja sebagai pemecah batu, sedangkan Kundan, kakaknya, menggarap lahan pertanian sempit warisan orangtua mereka di Himachal Pradesh, India.

Dua bersaudara berusia 40-an tahun ini selalu tinggal bersama. Mereka berbagi apa saja, mulai rumah, pekerjaan, bahkan berbagi istri. “Sudah menjadi tradisi kami sejak awal untuk memiliki keluarga dari lima atau 10 orang. Dua bersaudara dengan satu istri,” ungkap Kundan.

Praktik seperti ini disebut fraternal polyandry, kakak beradik dari satu keluarga menikah dengan perempuan yang sama. Biasanya, pernikahan seperti ini bermotif tradisi dan ekonomi.

Bagi kebanyakan orang, cara seperti ini memang nyeleneh, namun tidak bagi 200-an orang yang tinggal di desa tersebut. Dan itu pula yang terjadi pada Amar dan Kundan.

Desa mereka berada di bibir jurang sebuah bukit setinggi hampir 180 meter. Sebagian besar penduduknya hidup bercocok tanam di lahan sempit. Di wilayah yang keras seperti itu, tak cukup lahan yang bisa diolah atau ditinggali. Jadi, daripada mencari istri sendiri-sendiri dan harus berbagi lahan warisan, kakak beradik seperti mereka kemudian menikah dengan perempuan yang sama. Dengan begitu, tanah warisan tidak terbagi-bagi lagi.

Si istri, Indira Devi, mengaku hidup dengan dua suami bukan perkara mudah. “Kami sering bertengkar,” katanya. Sama seperti keluarga lain, pertengkaran mereka biasanya karena masalah duniawi. “Biasanya memang masalah sehari-hari, seperti mengapa kamu tidak melakukan ini atau itu,” bebernya.

Satu hal yang selalu mereka setujui bersama adalah punya anak. Dengan Kundan dan Amar, Indira memiliki tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Bagaimana dengan kehidupan seks mereka? “Kami membuat shift, bergantian tiap malam. Kalau tidak begitu, tak akan berjalan baik,” kata Kundan.

“Agar kehidupan berkeluarga berjalan dengan baik, kami harus melakukannya. Bisa mengatasi halangan dengan baik. Juga mengendalikan hati masing-masing agar tidak terlalu perasa,” tukas Amar.

Ketika ditanya ayah biologis setiap anak, Amar dan Kundan mengaku tidak tahu. Anak-anak mereka pun tidak peduli. “Sama saja. Karena ibu dan ayah adalah dewa bagi saya,” kata Sunita Singh Pundir, 17, anak perempuan keluarga itu.

Anak pertama dan ketiga Pundir yang laki-laki sepertinya ingin meneruskan tradisi tersebut. “Tentu saja,” kata Sonha, anak tertua. Dia dan adik laki-lakinya mengatakan sudah membicarakan itu dan akan segera menikah dengan perempuan yang sama. Namun tidak demikian dengan Sunita. Dia menegaskan tak ingin meneruskan tradisi itu. “Saya ingin punya satu suami saja,” sahutnya.

Hanya, ketika dihadapkan pada cinta dan tradisi, Sunita mengaku memilih tradisi. “Saya tak akan pernah meninggalkan tradisi meski harus mengabaikan cinta. Saya tak akan merendahkan martabat orangtua dan saudara laki-laki,” lanjut Sunita.

Biasanya, pernikahan seperti itu sudah diatur dan rata-rata para perempuan di desa itu juga memiliki dua suami. Bahkan ada yang punya tiga atau empat suami, bergantung pada jumlah kakak beradik pria yang dimiliki keluarga yang dia nikahi.

Poliandri sebenarnya tindakan melanggar hukum di India, meski secara sosial dapat diterima bagi sebagian masyarakat di sana. Tak ada satupun pejabat pemerintah yang terganggu dengan para penduduk yang melanggar hukum itu. “Sudah terjadi sejak lama. Saudari tiri saya juga punya dua suami, begitu juga dengan ibu tiri saya,” kata Indira. cnn/van
 
Menikah Di Traktor

weddingtraktor.jpg


Ada-ada saja hal untuk mengadakan pernikahan agar terlihat istimewa dan lain daripada yang lain, Seperti pasangan pengantin asal negeri bambu berikut ini.Dalam tradisi pernikahan di Xi’an Cina, kaki calon pengantin wanita gak boleh menyentuh tanah selama perjalanan dari rumah hingga ke tempat upacara pernikahan berlangsung.

Seperti yang dijelaskan oleh sang organizer, Fan Yalin, tradisi upacara yang sebenarnya sih mengharuskan si calon pengantin pria menggendong calon mempelai wanita naik ke sebuah mobil.


Namun karena pengantin pria ini bekerja sebagai penjual mesin berat, teman sekerja pengantin pria lalu mempunyai ide menggunakan 2 buah mobil traktor penggali untuk membawa mereka.

Jadi deh kedua pengantin beserta ke 4 orang pendamping mempelai dibawa dengan berdiri di alat penggeruk traktor, dimana tentu saja masing-masing traktor membawa mempelai wanita beserta 2 orang pendamping, dan begitu juga mempelai pria dengan ke-2 orang pendampingnya.

Seperti yang diberitakan Ananova.com pasangan yang gak disebutkan namanya ini sangat suka dengan acara upacara pernikahan mereka yang gak biasa ini,. Bahkan mereka menggambarkannya sebagai pernikahan yang ‘berbahaya tapi manis’.

”Sangat keren punya taktor pernikahan semacam itu, sangat menarik,” ungkap nona Yang, salah seorang tamu.
 
Seorang Pria Aneh Menikah Dengan Anjing !

nikahi-anjing-nih-ye3.jpg


Nasibmulah Bang.....

Menarik memang mengenal pribadi seseorang. Apalagi beberapa kasus yang tak lazim. Munculnya fenomena gay dan lesbi mungkin sudah bukan rahasia umum lagi. Namun kebiasan seperti itu di negara kita ini sepertinya masih tabu. Tapi, seiring dengan waktu sifat itu seperti sudah menjadi hal biasa.

Lihat saja beberapa penelitian yang dilakukan di Inggris. Jika sebenarnya kita tidak bisa mengatakan bahwa sifat gay atau lesbi itu merupakan suatu penyakit. Pasalnya, dari beberapa penelitian, kedua sifat itu ternyata tidak terlepas dari gen keturunannya. Inilah yang membuktikan jika gay maupun lesbi adalah bukanlah suatu penyakit.

Betul memang itu bukan penyakit. Tapi, apapun ceritanya tetap saja itu menyalahi kodrat dari Sang Maha Pencipta. Semuanya tetap dipulangkan kepada keyakinannya masing-masing individu.

Nah, jika fenomena gay dan lesbi sudah dianggap biasa. Lantas, bagaimana dengan cerita ini. Pria menikahi anjing. Ha….ha…. mendengarnya saja mau ketawa. Tetapi inilah yang terjadi, seorang pria asal India menikahi anjing. Kira-kira gimana yah, menikmati malam pertamanya.

Dengan menggunakan pakaian adat. Pria tersebut mengucapkan sumpah mati untuk “istrinya” tercinta, yang tak lain adalah seekor anjing. Nggak tahu juga bagaimana perasaan pria itu.

Sebenarnya Selvakumar, begitu nama pria itu. Menikahi anjing bukanlah kehendaknya. Ia terpaksa menikahi “pujaannya” ini. Beberapa waktu sebelumnya, ia telah menyiksa dua ekor anjing hingga mati. Setelah itu, ia menderita lumpuh kaki dan tangan.
Berbagai ahli kedokteran sudah didatanginya. Tapi, hasilnya nihil. Hingga ia pun ketemu dengan paranormal. Menurut paranormal, ia terkena kutukan dari anjing yang disiksanya. Oleh karena itulah, jalan satu-satunya untuk mengobati sakitnya adalah dengan menikahi seekor anjing. Akhirnya, mau tak mau Selvakumar pun menikahi anjing.

sumber artikel
 
nikahi-anjing-nih-ye3.jpg


sang anjing adalah bidadari yang di kutuk oleh penyihir jahat,untuk menghilangkan kutukan jahat sang penyihir datanglah pangeran yang akan melepaskan kutukan
 
Tetap Menikah Walau Peluru Bersarang Di Kepala

Momen pernikahan seharusnya bisa menjadi masa paling indah tak terlupakan. Namun tidak demikian dengan seorang gadis asal Chennai, India, Nirmala Shankar.

Ia tetap memutuskan menikah meskipun kondisinya tidak sehat. Maklum saja, di dekat otak kanannya bersarang peluru yang ditembakkan teroris dalam kerusuhan di Mumbai 26 November silam. Ya, Nirmala merupakan salah satu korban kala teroris memulai aksinya di stasiun Chhatrapati Shivaji Terminus (CST).

Nirmala sedang menunggu kedatangan kereta yang akan membawanya pulang ke Chennai, ketika peluru teroris menghantam kepalanya.

Setelah menikah, Nirmala memilih berhenti bekerja sebagai staf HRD sebuah perusahaan sekuritas di Mumbai. Ia berencana hidup bersama suaminya, Shankar Narayanan, manajer perusahaan minyak. “Kami bertemu pertama kali 13 September silam. Kami merasa cocok dan merencanakan sebuah pernikahan,” kenang Nirmala.

Manusia boleh berencana, tapi tak bisa berbuat apa-apa manakala Tuhan berkehendak lain. Empat hari menjelang pernikahan, insiden itu meletus.

Tertembak di kepalanya, Nirmala langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di Mumbai. Namun kemudian keluarganya memilih memindahkannya ke rumah sakit di Chennai, di bawah pengawasan tim dokter.

Meski sakit, Nirmala tetap meyakinkan keluarganya untuk tidak memundurkan jadwal pernikahannya yang akan digelar 30 November. “Saat itu saya bertemu tunangan saya hari beriuktnya, dengan cedera di kepala. Kami memutuskan tidak ada hal yang bisa mengubah rencana kami,” jelasnya.

Di hari yang sama, hasil tes menunjukkan adanya pecahan peluru menancap di area otaknya. Dan dokter meminta ia segera melakukan operasi.

Namun karena mereka berencana tidak akan menunda pernikahan Nirmala, maka operasi tersebut terpaksa ditunda. Nirmala beruntung, karena luka itu tidak menyebabkan infeksi yang bisa menyebar ke otak.

“Saya sedikit takut. Saat itu sedang hujan dan dokter minta saya menjaga kepala kepala tetap. Untungnya semua berjalan dengan rencana,” kenang Shankar.

Akhirnya mereka pun menikah. Namun, jadwal berikutnya bukan bulan madu. Nirmala harus kembali ke rumah sakit untuk operasi. Untunglah operasi berjalan lancar dan pecahan peluru bisa diangkat.

Kini Nirmala berencana kembali ke Mumbai untuk menjalani pengobatan lebih lanjut. “Mumbai merupakan tempat saya dibesarkan. Itu kota saya dan saya mencintainya,” kata Nirmala.[sry/ais]*rileks
 
Back
Top