Setuju dengan Open Relationship?

Kalo liat cara berpacaran Omku sama Larissa (warga negara Australia) itu rada-rada unik & nyesek, sebab mereka berdua menerapkan open relationship dalam menjalankan percintaan.

Jadi, mereka tuh sudah punya satu hubungan tapi tetep membuka diri untuk orang lain. Alasannya sih "aku cuma memberikan kesempatan untuk pasangan untuk mencari & membandingkan dengan yang lebih baik, walaupun pada akhirnya kita bakalan nikah"

Kira-kira giman sama kamu? Setujukah dengan Open Relationship seperti ini?

yang bilang gitu duluan di antara mereka, berarti bukan tipe orang setia kek na... gw gak setuju, ah.. kalo nanti dia menemukan yang lebih baik dari gw.. gw ditinggal, dunkz...???? mere, kek!!
 
Dalam budaya timur yang menjunjung tinggi nilai2 agama dan kesusilaan, open relationship bukan konsep yang mudah diterima di masyarakat walaupun semua orang jujur mengakui sisi positifnya. Tapi ada beberapa orang yang punya kedewasaan emosi mampu dan berani melakukannya karena biasanya mereka memiliki rasa PEDE pada diri sendiri bahwa I'm is the best, you can't find another man/woman like me. But if you do, so you are not that good enough for me (Akulah yang terbaik, tapi seandainya kamu menemukan yang lebih baik dari aku menurutmu, maka kamu tidak cukup baik buat aku).

Mungkin karena konsep percintaan di luar negeri lebih kearah HAPPINESS. Kalau tidak happy, maka buat apa aku menikah. Sedangkan dalam konsep budaya timur, kalau sudah kesana kemari berdua trus batal... malu sama tetangga. What a shame. Padahal, setelah menikah, bisa jadi sengsaranya tidak bisa diterima akal sehat. Buat apa menikah kalau tidak Happy?
 
Dalam budaya timur yang menjunjung tinggi nilai2 agama dan kesusilaan, open relationship bukan konsep yang mudah diterima di masyarakat walaupun semua orang jujur mengakui sisi positifnya. Tapi ada beberapa orang yang punya kedewasaan emosi mampu dan berani melakukannya karena biasanya mereka memiliki rasa PEDE pada diri sendiri bahwa I'm is the best, you can't find another man/woman like me. But if you do, so you are not that good enough for me (Akulah yang terbaik, tapi seandainya kamu menemukan yang lebih baik dari aku menurutmu, maka kamu tidak cukup baik buat aku).

Mungkin karena konsep percintaan di luar negeri lebih kearah HAPPINESS. Kalau tidak happy, maka buat apa aku menikah. Sedangkan dalam konsep budaya timur, kalau sudah kesana kemari berdua trus batal... malu sama tetangga. What a shame. Padahal, setelah menikah, bisa jadi sengsaranya tidak bisa diterima akal sehat. Buat apa menikah kalau tidak Happy?

Totally Agree....

Happiness that matter
 
secara umum saya akan mengatakan: apapun pilihan jenis dari hubungan yang kita bentuk, hendaknya bertanggung jawab dan di lakukan secara sehat dan sadar.
 
secara umum saya akan mengatakan: apapun pilihan jenis dari hubungan yang kita bentuk, hendaknya bertanggung jawab dan di lakukan secara sehat dan sadar.

betul=b==b=setjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
gitu aja kok repot
 
Wah kalau open relationship berarti nga ada jaminan bahwa nanti married bisa sama orang itu dong... berarti nga ada ikatan komitmen untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu mahligai perkawainan... Lebih baik nga usah dijalanin aja deh...
 
Wah kalau open relationship berarti nga ada jaminan bahwa nanti married bisa sama orang itu dong... berarti nga ada ikatan komitmen untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu mahligai perkawainan... Lebih baik nga usah dijalanin aja deh...

TERUS APA UNTUNGNYA MENIKAH?
 
Menikah itu suatu ikatan yang sakral... tentunya banyak hal yang akan kita alami dalam suatu pernikahan.
Untungnya :
1. Sah secara hukum dan agama, resmi tercatat di Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama.
2. Nga perlu takut anggapan / omongan orang yang miring mengenai kita.
3. Kalo udah punya anak... baru merasakan untungnya pernikahan. ( kebanggaan sebagai orang tua ).
 
Menikah itu suatu ikatan yang sakral... tentunya banyak hal yang akan kita alami dalam suatu pernikahan.
Untungnya :
1. Sah secara hukum dan agama, resmi tercatat di Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama.
2. Nga perlu takut anggapan / omongan orang yang miring mengenai kita.
3. Kalo udah punya anak... baru merasakan untungnya pernikahan. ( kebanggaan sebagai orang tua ).

saya rasa tidak ada yang lebih sah dan sakral dari hubungan dua manusia yaitu mengerti arti ikatan tersebut. jadi saya tidak melihat perlunya perkawinan.
1. Apa urusan pemerintah dan agama dalam hubungan pribadi seseorang? (sorry, saya nggak akan menggantungkan perasaan khusus saya ke pasangan saya dengan hanya selembar surat nikah/buku nikah)
2. mmm..lagian bukannya orang-orang itu punya kerjaan sampai miring-miring begitu ngomongin orang lain?
3. Wah saya tidak perlu menikah hanya untuk mempunyai anak jika saya tidak bisa menjaga dan mendidik anak tersebut.

semestinya di tambahkan lagi nomer 4. Tahu rasanya bercerai (karena kalau nggak menikah mana ada ngerti istilah cerai itu kayak gimana?)
 
Bls: Setuju dengan Open Relationship?

gue sering di open relationship-in
tapi giliran gue, enggak boleh... kalo pun boleh, sebenernya gue juga enggak mau open relationship

life is about choice, so please choose ONE
 
Bls: Setuju dengan Open Relationship?

Kalo liat cara berpacaran Omku sama Larissa (warga negara Australia) itu rada-rada unik & nyesek, sebab mereka berdua menerapkan open relationship dalam menjalankan percintaan.

Jadi, mereka tuh sudah punya satu hubungan tapi tetep membuka diri untuk orang lain. Alasannya sih "aku cuma memberikan kesempatan untuk pasangan untuk mencari & membandingkan dengan yang lebih baik, walaupun pada akhirnya kita bakalan nikah"

Kira-kira giman sama kamu? Setujukah dengan Open Relationship seperti ini?

kalo ce gw ngajakin Open Relationship????
nih jawabannya.....
 
Bls: Setuju dengan Open Relationship?

menurutku, mungkin krn mereka lebih terpengaruh budaya asing, jadi bisa berpikir begitu. kalo emang belum menikah sih gapapa. keluargaku yg bule juga banyak yg punya hubungan kaya gitu. (asal ga terlalu jauh aja perbuatannya), mungkin menurut mereka, kita masih punya hak untuk memilih yg lebih baik. tapi emang rada2 berat sih.
 
Bls: Setuju dengan Open Relationship?

oya, tambahan nih, miss meg. asal bisa dewesa dalam menyikapinya, kurasa hal itu bisa dilakukan. tiap orang punya pilihan sendiri2 toh?
 
Bls: Setuju dengan Open Relationship?

kayaknya itu bukan open relationship ya..??
kalo menurut gue sih itu ngarang relationship deh..
jiahahahahah..
 
Back
Top