Pesawat Luluh Lantak, 2 Bayi dan 3 Bocah Selamat

Kalina

Moderator
MADRID - Kerap ada keajaiban di balik sebuah petaka. Itu pula yang terjadi dalam kecelakaan pesawat MD-82 yang terbakar di landasan pacu Bandara Barajas Madrid, Rabu (20/8), pukul 14.45 waktu setempat (19.45 WIB).

Dua bayi dan tiga anak selamat dalam musibah yang menewaskan 153 penumpang itu.

Anak-anak itu dikhawatirkan menjadi yatim piatu karena hanya 19 orang yang dinyatakan selamat. Dalam daftar sebelumnya, dilaporkan bahwa korban tewas termasuk 2 bayi dan 20 bocah. Belum jelas apakah dua bayi yang disebutkan menjadi korban itu merupakan kesalahan dalam daftar penumpang.

Seorang paramedis bernama Maria yang menemani bocah 8 tahun dalam ambulans mengatakan, anak tersebut meminta dia mencarikan orang tuanya. Anak itu mengatakan bernama Alfredo Jesus Acosta Mendiola. ''Dia mengeluh sakit di beberapa bagian tubuhnya. Tapi, yang paling dikhawatirkan adalah nasib orang tuanya.''

Bocah lain berusia 11 tahun yang selamat juga menanyakan hal yang sama kepada Maria. "Dia menanyakan ibunya yang bernama Amaya," papar Maria.

Selamatnya lima bocah itu mengherankan regu penyelamat saat tiba di lokasi kejadian yang seperti neraka. Pablo Albella, petugas penyelamat, mengatakan bahwa situasinya sangat berantakan. Badan pesawat hancur terbakar, hanya tinggal ekornya. ''Saya melihat lokasi yang gosong mencapai satu kilometer dan puing pesawat bertebaran di mana-mana. Lusinan mobil pemadam dan ambulans lalu lalang serta helikopter-helikopter membantu memadamkan api.''

Seorang petugas penyelamat lain menceritakan situasi mengenaskan yang dilihatnya ketika tiba di lokasi pesawat nahas. "Saya menyelamatkan 7 orang, namun di sana terlihat begitu banyak mayat," paparnya. "Saya juga melihat jasad pramugari dan kapten, namun di sana sudah tidak ada lagi tangisan maupun jeritan."

Untuk mengidentifikasi 153 korban tewas, 40 ahli forensik diterjunkan. Hingga kemarin, baru 14 mayat yang teridentifikasi, salah satunya jenazah kapten penerbang Antonio Luna.

Penyebab terbakarnya pesawat masih diselidiki. Sumber mengatakan, sesaat sebelum pesawat take off, pilot berpengalaman itu mengatakan kepada teknisi Spanyol bahwa ada kerusakan mesin. Saat pesawat diperbaiki, dua jam penumpang menunggu di dalam pesawat.

Sang teknisi menyatakan bahwa awak pesawat mengabaikan kesalahan kecil, yaitu kerusakan alat pengukur suhu. Taksiran temperatur tidak sesuai dengan temperatur di luar.

Namun, Presiden ASETMA Jose Maria Delgado mengatakan kebakaran mesin itu tidak ada hubungannya dengan kerusakan yang telah diperbaiki beberapa menit sebelumnya.(dailymail/AP/AFP/erm/ami)

Sumber: Jawa Pos
 
Back
Top