'Hari Putar' Goyang Harry Potter

Kalina

Moderator
46941.jpg


INILAH.COM (sumber), Los Angeles ? Sebuah perusahaan film India merilis Hari Putar ? A Comedy of Terrors. Warner Bros, pemegang hak cipta Harry Potter, berang. ?Tak ada kesamaan kami dengan Harry Potter,? ujar pihak Mirchi Movies, perusahaan India itu.

Kesuksesan penyihir cilik Harry Potter memang sudah merasuk ke seantero jagad. Penyihir imajiner ciptaan penulis Joanne Kathleen Rowling ini menjadi idola. Akibatnya, banyak yang ingin menumpang ketenarannya. Salah satunya adalah dengan membuat judul-judul yang mirip.

Judul mirip ini, tak pelak, membuat berang Warner Bros (WB). Termasuk berang terhadap Mirchi Movies yang akan merilis komedi bertajuk Hari Puttar ? A Comedy of Terrors itu pada 12 September. Kendati penulisannya berbeda, WB merasa nama yang digunakan terlalu mirip.

?Kami mengajukan tuntutan secara hukum terhadap Mirchi Movies,? ujar Deborah Lincoln, juru bicara WB. Menurutnya, WB harus melindungi nilai dan hak atas properti intelektualitas mereka. Adalah kebijakan WB untuk tidak menjelaskan lebih detil mengenai segala urusan yang terkait dengan hukum.

Sebenarnya, nama Hari cukup populer di India. Sementara Puttar berarti anak lelaki dalam bahasa Punjabi. Film Hari Puttar dibesut sutradara Rajesh Bajaj dan Lucky Kohli. Bintangnya adalah Zain Khan sebagai Hari, didampingi aktor veteran India, Jackie Shroff. Filmnya sendiri menceritakan mengenai seorang bocah berusia 10 tahun yang pindah ke Inggris beserta orang tuanya. Ia terlibat dalam perebutan sebuah microchip rahasia.

?Menurut saya, tidak ada kesamaan antara judul kami dengan Harry Potter,? ujar Munish Purii dari Mirchi Movies. Pihaknya telah mendaftarkan nama Hari Puttar pada 2005. ?Sayang sekali, WB memilih melayangkan tuntutan yang begitu dekat dengan tanggal rilis film kami.?

Sebenarnya alasan yang melatar belakangi tindakan WB untuk menggugat Mirchi Movies tak begitu kuat. Tetapi faktanya, Harry Potter memang kini menjadi sebuah brand yang memiliki nilai jual tinggi. Dari tujuh buku yang ditulis Rowling, lima di antaranya telah difilmkan antara 2001-2007. Masing-masing menembus angka US$ 200 juta. Total pendapatan kelima film ini telah mencapai US$ 1,4 miliar secara internasional.

Beberapa waktu lalu, WB juga menunda perilisan film keenam, Harry Potter and the Half-Blood Prince. Pengunduran selama 8 bulan ke Juli 2009 tersebut disebabkan WB merasa musim panas adalah waktu rilis yang paling sesuai untuk panen revenue. Tengok saja kesuksesan Batman lewat The Dark Knight musim panas tahun ini yang mampu menembus angka US$ 400 juta.

Nilai jual Potter memang sangat tinggi. Begitu larisnya ia, penulisnya pun ikut kecipratan. Majalah Forbes sebelumnya telah memasukkan Rowling sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia showbiz. Sepanjang 2007 saja, ia menghasilkan US$ 150 juta untuk ditambahkan lagi pada asetnya yang senilai US$ 1,1 miliar. Kekayaannya ini telah melebihi ratu talk show AS, Oprah Winfrey.

Beberapa pihak pun banyak mengandalkan kesuksesan nama Harry Potter yang sangat menjual. Di Tanah Air sendiri, Harry Potter juga pernah sedikit diplesetkan melalui sebuah sinetron bertajuk Hari Potret. Jelas sekali sinetron ini meniru si penyihir asal Inggris tersebut. Tak hanya judulnya yang mirip, dandanannya juga mirip. Lengkap dengan kacamata bundar, bekas luka berbentuk petir di dahi, hingga sapu terbang.

Rakyat Indonesia pun menyadari bahwa sinetron ini murni menjiplak. Akibatnya, tidak terlalu memiliki nilai jual. Beruntung saja WB tidak melayangkan tuntutan. [I4]
 
Back
Top