Ledakan Kambria menunjukkan segala jenis kehidupan muncul mendadak.

Megha

New member

Klaim:
Catatan fosil memperlihatkan, makhluk hidup yang ditemukan pada lapisan bumi periode Kambrium muncul dengan tiba-tiba - tidak ada nenek moyang yang hidup sebelumnya. Fosil-fosil di dalam batu-batuan Kambrium berasal dari siput, trilobita, bunga karang, cacing tanah, ubur-ubur, landak laut dan invertebrata kompleks lainnya. Beragam makhluk hidup yang kompleks muncul begitu tiba-tiba, sehingga literatur geologi menyebut kejadian ajaib ini sebagai "Ledakan Kambrium" (Cambrian Explosion). (Harun Yahya dalam bab 'Catatan Fosil Membantah Evolusi' buku "Keruntuhan Teori Evolusi")
Sanggahan:


1. Ledakan Kambria terlihat menampakkan kemunculan mendadak ragam hewan rumit sekitar 540 juta tahun lalu(jtl), namun bukanlah asal dari kehidupan rumit. Bukti kehidupan multi seluler dari sekitar 590 dan 560 jtl tampak dalam formasi Doushantuo di China
(Chen et al. 2000, 2004), dan bentur fosil yang beragam muncul sebelum 555 jtl (Martin et al. 2000). (Kambrian dimulai 543 jtl, dan ledakan kambria dipandang oleh banyak orang bermula dari trilobita pertama, sekitar 530 jtl). Testate amoebae dikenal dari sekitar 750 jtl (Porter and Knoll 2000). Terdapat fosil mirip jejak lebih dari 1.200 jtl dalam Formasi Stirling Range Formation di Australia (Rasmussen et al. 2002). Eukaryota (yang memiliki sel yang relatif rumit) muncul 2.700 jtl, menurut bukti kimiawi fosil (Brocks et al. 1999). Stromatolit menunjukkan bukti kehidupan mikroba 3.430 jtl (Allwood et al. 2006). Mikroorganisme fosil ditemukan dari 3.465 jtl (Schopf 1993). Terdapat bukti isotop dari bakteri pengurang belerang dari 3.470 jtl (Shen et al. 2001) dan bukti jejak mikroba dam gelas volkanis dari 3.400 jtl (Furnes et al. 2004).


2. Terdapat fosil transisi dalam fosil ledakan kambria. Sebagai contoh, terdapat lobopoda (pada dasarnya cacing berkaki) yang merupakan imtermediet antara arthropoda dan cacing (Conway Morris 1998).


3. Hanya beberapa filum yang tampak dalam ledakan kambria. Khususnya, semua tanaman bertanggal setelah Kambria, dan tanaman berbunga, yang jauh lebih dominan di daratan sekarang, hanya muncul sekitar 140 jtl (Brown 1999).
Bahkan di antara jenis hewan, tidak semua tipe muncul di kambrian. Cnidaria, sponge, dan mungkin filum lain tampak sebelum kambria. Bukti molekuler menunjukkan bahwa paling tidak enam filum hewan adalah pra kambria (Wang et al. 1999). Bryozoa tampak pertama di zaman ordovisium. Banyak filum mahluk berkulit lunak lainnya tidak muncul dalam rekaman fosil hingga jauh kemudian. Walau banyak bentuk hewan baru muncul selama Kambria, tidak semuanya. Menurut satu referensi (Collins 1994), sebelas dari tiga puluh dua filum metazoa muncul pada kambrian, satu tampak prakambria, delapan setelah kambria, dan dua belas tidak memiliki rekaman fosil.
Dan itu bila dilihat dari filum. Hampir tidak ada satu kelompok hewan yang orang pikir sebagai kelompok, seperti mamalia, reptil, burung, serangga, dan laba2, tampak di kambria. Ikan yang muncul di Kambria tidak sama dengan ikan apapun yang ada sekarang.

4. Panjang ledakan kambria tidak pasti dan ambigu, namun lima hingga sepuluh juta tahun adalah pendekatan yang masuk akal; sebagain mengatakan bahwa ledakan merentang sekitar empat puluh juta tahun atau lebih, dimulai sekitar 553 juta tahun lalu. Bahkan pendekatan terpendek yaitu lima juta tahun sulit diterima sebagai mendadak.


5. Terdapat beberapa penjelasan tentang mengapa keragaman dapat muncul relatif tiba2:

* Evolusi predator aktif dalam Prakambria akhir sepertinya mendorong evolusi bersama bagian keras dari hewan lain. Bagian keras ini memfosil jauh lebih mudah daripada hewan berkulit lunak sebelumnya, membawa pada banyak sekali fosil namun bukan berarti banyak sekali hewan.

* Hewan rumit awal harusnya hampir2 mikroskopik. Fosil hewan yang tampak lebih kecil dari 0,2 mm telah ditemukan di formasi Doushanto, China, empat puluh hingga empat puluh lima juta tahun sebelum kambria (Chen et al. 2004). Kebanyakan evolusi awal yang terjadi terlalu kecil ukurannya untuk dilihat.

* Bumi baru saja keluar dari zaman es global pada awal Kambria (Hoffman 1998; Kerr 2000). Sebuah bumi yang membeku sebelum ledakan kambria dapat menutupi perkembangan kerumitan dan menjaga agar populasi tetap rendah sehingga fosilnya terlalu jarang untuk diperoleh saat ini. Lingkungan yang lebih menunjang setelah bumi beku akan membuka ruang baru bagi kehidupan untuk berevolusi.

* Gen Hox, yang mengendalikan sebagian besar tubuh dasar hewan, sepertinya baru pertama kali berevolusi saat itu. Perkembangan gen2 ini baru kemudian menyediakan bahan mentah untuk meragamkan jenis tubuh hewan (Carroll 1997).

* Oksigen di atmosfer dapat meningkat pada awal Kambria (Canfield and Teske 1996; Logan et al. 1995; Thomas 1997).

* Herbivora Planktonik mulai memproduksi pelet kotoran pada dasar samudera dengan cepat, merubah keadaan samudera, khususnya oksigenasinya (Logan et al. 1995).

* Jumlah fosfat yang tidak biasa di deposit dalam laut dangkal pada awal Kambria (Cook and Shergold 1986; Lipps and Signor 1992).


6. Kehidupan kambria masih tidak sama dengan dengan apapun saat ini. Walaupun beberapa filum tampak beragam dalam kambria awal dan sebelumnya, sebagaian besar tubuh tingkat filum tampak dalam rekaman fosil jauh setelahnya(Budd and Jensen 2000). Memakai jumlah tipe sel sebagai ukuran kerumitan, kita melihat bahwa kerumitan telah meningkat lebih kurang sama kecepatannya sejak awal kambria (Valentine et al. 1994).

poin selanjutnya menyusul di bawah thread ini
 
Re: Ledakan Kambria menunjukkan segala jenis kehidupan muncul mendadak

7. Radiasi utama mahluk hidup telah muncul di saat yang lain juga. Salah satu yang paling terkenal adalah keragaman besar kehidupan dalam masa ordovisium, misalnya (Miller 1997).

Referensi:
1. Allwood, A. C. et al. 2006. Stromatolite reef from the Early Archaean era of Australia. Nature 441: 714-718. See also Awramik, Stanley M. 2006. Respect for stromatolites. Nature 441: 700-701.

2. Brocks, J. J., G. A. Logan, R. Buick and R. E. Summons, 1999. Archean molecular fossils and the early rise of eukaryotes. Science 285: 1033-1036. See also Knoll, A. H., 1999. A new molecular window on early life. Science 285: 1025-1026. http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/285/5430/1025
3. Brown, Kathryn S., 1999. Deep Green rewrites evolutionary history of plants. Science 285: 990-991.

4. Budd, Graham E. and Sören Jensen. 2000. A critical reappraisal of the fossil record of the bilaterian phyla. Biological Reviews 75: 253-295.

5. Canfield, D. E. and A. Teske, 1996. Late Proterozoic rise in atmospheric oxygen concentration inferred from phylogenetic and sulphur-isotope studies. Nature 382: 127-132. See also: Knoll, A. H., 1996. Breathing room for early animals. Nature 382: 111-112.

6. Carroll, Robert L., 1997. Patterns and Processes of Vertebrate Evolution. Cambridge University Press.

7. Chen, J.-Y. et al., 2000. Precambrian animal diversity: Putative phosphatized embryos from the Doushantuo Formation of China. Proceedings of the National Academy of Science USA 97(9): 4457-4462. http://www.pnas.org/cgi/content/full/97/9/4457

8. Chen, J.-Y. et al., 2004. Small bilaterian fossils from 40 to 55 million years before the Cambrian. Science 305: 218-222, http://www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/1099213 . See also Stokstad, E., 2004. Controversial fossil could shed light on early animals' blueprint. Science 304: 1425.

9. Collins, Allen G., 1994. Metazoa: Fossil record. http://www.ucmp.berkeley.edu/phyla/metazoafr.html

10. Conway Morris, Simon, 1998. The Crucible of Creation, Oxford.

11. Cook, P. J. and J. H. Shergold (eds.), 1986. Phosphate Deposits of the World, Volume 1. Proterozoic and Cambrian Phosphorites. Cambridge University Press.

12. Furnes, H., N. R. Banerjee, K. Muehlenbachs, H. Staudigel and M. de Wit, 2004. Early life recorded in Archean pillow lavas. Science 304: 578-581.

13. Hoffman, Paul F. et al., 1998. A Neoproterozoic snowball earth. Science 281: 1342-1346. See also: Kerr, Richard A., 1998. Did an ancient deep freeze nearly doom life? Science 281: 1259,1261.

14. Kerr, Richard A., 2000. An appealing snowball earth that's still hard to swallow. Science 287: 1734-1736.

15. Logan, G. A., J. M. Hayes, G. B. Hieshima and R. E. Summons, 1995. Terminal Proterozoic reorganization of biogeochemical cycles. Nature 376: 53-56. See also Walter, M., 1995. Faecal pellets in world events. Nature 376: 16-17.

16. Lipps, J. H. and P. W. Signor (eds.), 1992. Origin and Early Evolution of the Metazoa. New York: Plenum Press.

17. Martin, M. W. et al., 2000. Age of Neoproterozoic bilatarian body and trace fossils, White Sea, Russia: Implications for metazoan evolution. Science 288: 841-845. See also Kerr, Richard A., 2000. Stretching the reign of early animals. Science 288: 789.

18. Miller, Arnold I., 1997. Dissecting global diversity patterns: Examples from the Ordovician radiation. Annual Review of Ecology and Systematics 28: 85-104.

19. Porter, Susannah M. and Andrew H. Knoll, 2000. Testate amoebae in the Neoproterozoic Era: evidence from vase-shaped microfossils in the Chuar Group, Grand Canyon. Paleobiology 26(3): 360-385.

20. Rasmussen, B., S. Bengtson, I. R. Fletcher and N. J. McNaughton, 2002. Discoidal impressions and trace-like fossils more than 1200 million years old. Science 296: 1112-1115.

21. Schopf, J. W., 1993. Microfossils of the Early Archean Apex Chert: New evidence of the antiquity of life. Science 260: 640-646.

22. Shen, Y., R. Buick and D. E. Canfield, 2001. Isotopic evidence for microbial sulphate reduction in the early Archaean era. Nature 410: 77-81.

23. Thomas, A. L. R., 1997. The breath of life -- did increased oxygen levels trigger the Cambrian Explosion? Trends in Ecology and Evolution 12: 44-45.

24. Valentine, James W., Allen G. Collins and C. Porter Meyer, 1994. Morphological complexity increase in metazoans. Paleobiology 20(2): 131-142.

25. Wang, D. Y.-C., S. Kumar and S. B. Hedges, 1999. Divergence time estimates for the early history of animal phyla and the origin of plants, animals and fungi. Proceedings of the Royal Society of London, Series B, Biological Sciences 266: 163-71.
 
Back
Top