Apa Yang Anda Sombongkan

Megha

New member
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih
rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan
waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.

Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir
dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan dan ngapain juga sombong ?

Dikutip : Dari Email Seorang Sahabat
 
terkadang orang sombong suka merendahkan orang lain secara tidak sadar...

gw pernah digituin ama orang dan rasanya benar2 luar biasa menyebalkan... pingiin ngjitak taw ga sih...
tapi gw brusaha pengertian karena dy emang lagi stres....
 
Saya pernah SOmbong karna saaya normal.. dan merendahkan orang yang mempunyai kelainan dan kekurangan seperti saya.. lalu ada seorang teman yang menegur saya.. Dia Cuma Bilang Sperti ini "Hei Kamu Jangan MErendahkan Orang Kayak Gitu Ia Itu Tidak Hina Bahkan Mungkin Dimata Tuhan Ia Mulia Di banding kamu" HAnya dengan tegoran seperti itu saya langsung terbuka mata saya.. memang manusia kadang selalu menyombongkan apa yang ia punya.. maka dri itu janganlah suka menyombongkan diri teman karna akan berakibat malu pada diri sendiri nantinya.. Thank's
 
terkadang orang sombong suka merendahkan orang lain secara tidak sadar...

gw pernah digituin ama orang dan rasanya benar2 luar biasa menyebalkan... pingiin ngjitak taw ga sih...
tapi gw brusaha pengertian karena dy emang lagi stres....

saya juga, kan jika ada ulangan misal: jika saya dapat nilai jelek (misal)

kan teman saya yang iseng itu ada empat termasuk gw...pasti klo ulangan gw dapet nilai jelek (misal) pasti di katain bangkai...gw pengen bales tuh..tapi selama ini gw blom dikatain bangkai...gw masuk urutan serangkai...
3 serangkai dan 1 bangkai...
 
gw sih kadang ngeliat orangnya dulu. Misalnya ada profesor yg sombong, sok pinter suka jelek2in orang klo ga bisa........itu wajar aja menurut gw maklum aja dia dah kerja keras lebih dari orang lain untuk posisi itu.

Tapi klo orang ga ada apa2nya sombong emang bikin bt........pengen jitax juga
 
saya termasuk orang yang sombong. Karena kesomobongan sayalah makanya saya selalu berusaha untuk meng Update diri sendiri. Karena kesombongan saya maka saya selalu berusaha untuk mewujudkan cita-cita saya.
karena saya sombong tunuk diri saya..selama benefit dari kesombongan saya bukan hanya untuk diri saya sendiri maka saya akan selalu sombong!
 
Mendengarkan orang sombong, (untuk bbrapa kasus) tdak menyenangkan..T'utama klo di bus,ibu" nyritain anaknya,pdhl q kenal aja ma dia nggak...fiuh....Kdang sangking jengkelnya,q gentian bangga" in driq sndiri...

Tpi,kdang q memaklumi orang sombong..Knapa?Dlam kasusnya,dia ingin dihargai dg hasil karyanya,tpi jarang yg menghargainya,jd dia menyombongkan dirinya agar merasa dihargai...
 
Back
Top