Misteri makluh gaib

Re: Misteri makluh gaib Universitas Budi Luhur

mohon bantuan yg bisa nerawang kuntilanak Pabrik Bali Nirwana Garmen serta Kunti Lanak Auto 2000 Ciledug

serta di universitas Budi Luhur Katanya dukun paling sakti sejagat Nasmnya Nyoman yg tinggal di Taman ?Mini di Universitas Budi Luhur sarang kunti lanakk


namanya Zaitun


Nasmanya Suparman Joko Sumanto Purwadi dan pemiliknya orang india Serta Abram Fatagosi

Alamatnya


JL Bahagia RT 01 RW 02 KEreo Selatan Larangan Tangerang


Gosip sudah super heboh ke seluruh Ciledug
sudah diterawang


tidak ada apa2 disitu..

yg ada hanya kata orang..

sekian
 
Bls: Re: Misteri makluh gaib

berati om bisa melihat mahluk gaib dong ???

Ya, saya bisa melihat, lebih tepatnya "makhluk halus" bukan makhluk ghaib, krn seperti yg saya sampaikan di atas bahwa tidak ada yg namanya Makhluk Ghaib, yg ghaib adalah Allah/Tuhan itu sendiri. Kalau saya menggunakan kata "Ghaib" saya hanya meminjam bahasa saja yg bisa dipahami oleh masyarakat umum.

Meski demikian saya juga tidak begitu saja tiap hari harus melihat "Makhluk2 Halus" itu (mungkin banyak Org berpikiran kalo bisa melihat Ghaib maka akan direpotkan, krn tiap hari melihat Makhluk Halus terus...., TIDAK DEMIKIAN..!!). Layaknya sebuah Teropong/Keker, saat kapan benda itu aku pakai dan saya butuhkan maka saya akan mempergunakannya. Tetapi manakala benda (Teropong/Keker) itu tidak perlu saya gunakan maka saya tetap tidak memaksakan diri untuk menggunakannya.

Yang pasti apa yg saya lakukan selalu melihat kebutuhan, kebutuhan akan proses perjalanan hidup menuju pada nilai2 kefitrahan. Jadi bukan Setan/Jin atau apapun bentuk Makhluk Halus yg "Memaksa" saya untuk melihatnya tetapi adalah kehendak dan kebutuhan saya bila ingin melihatnya. Kalau hanya dengan melalui bahasa (bahasa rasa, bahasa hati ataupun Cipta) saja sudah cukup dan gak perlu saya lihat, saya juga gak perlu melihatnya.

Hakekatnya manusia bisa menembus ke dimensi keghaiban manapun, baik setan maupun malaikat, tidak ada dispensasi antara manusia biasa dengan Nabi (meski status kita bukan Nabi), karena Nabi adalah contoh tauladan maka ketika ada manusia yg bisa seperti Nabi (secara Kwalitas) justru inilah yg dikehendaki Allah/Tuhan. Karena dengan demikian tujuan Allah/Tuhan dalam penyematan Khalifah pada Manusia di muka Bumi ini terwujud.

Bahkan ketika raga ini hancur dan bisa melampaui perjalanan langit 1 hingga 7 dan dinyatakan Lulus oleh Allah, maka kita juga akan bisa menembus dimensi Ghaib Tuhan/Allah, karena kita akan bersanding Abadi di Sisi-NYA.

Salam Damai. :)
 
Bls: Misteri makluh gaib

Waduh....bentuknya ya berbagai bentuk lah...., ribuan bahkan jutaan bentuk. Biasanya kekuatan ilmu, spesifikasi ilmu maupun tingkatan langit dari "Makhluk Halus" bisa dilihat melalui sorotan mata, ada sorot mata warna merah, biru, putih. Semakin kejam Setan/Jin dalam karakternya maka semakin merah warna sinarnya. Dan diapun bisa mendeteksi manusia, di alam Keghaiban ketika kita berhadapan dengan mereka (setan/Jin), mereka hanya dengan memancarkan sinar ke diri kita akan tau seberapa besar Nafsu Angkara kita.

Saya gambarkan begini : Dalam diri manusia itu juga memiliki Nafsu Angkara, Nafsu Angkara pada bidang egoisme manusia berwarna MERAH, nah saat Setan/Jin berhadapan dengan Manusia dia tidak perlu bertanya ini itu, dia (Setan/Jin) langsung memancarkan sinarnya ke Manusia, ketika warna merah pada diri manusia semakin menyala saat terkena sinar dari Setan/Jin, mereka langsung dapat mengerti seberapa besar Nafsu Angkara yg dimiliki manusia itu.

Dan bila Setan/Jin telah mengetahui keberadaan Nafsu Angkara manusia maka tidak sulit Setan/Jin membaca apa saja yang diinginkan oleh manusia yang tentunya berhubungan dengan Nafsu Angkaranya. Sehingga tidak sulit kalo ada beberapa "orang Pinter" bisa menerawang atau membaca pikiran maupun batin dari manusia yg lainnya. Karena dengan melalui bantuan Setan/Jin yg telah menyatu dengan ilmunya Setan/Jin akan membisikkan melalui telinga maupun batinnya sehingga org pinter tadi bisa menerawang dengan tepat.

Nah lain lagi ketika Setan/Jin berhadapan dengan orang yg memiliki sifat2 Fitrah, maka org2 tersebut tidak memiliki warna dalam dirinya sehingga sebesar apapun sinar yang dipancarkan kepada Manusia Fitrah tidak akan bisa mendeteksi keberadaan Nafsu Angkaranya, karena memang Nafsu Angkaranya sudah diberadabkan dan difitrahkan hanya pada Allah, sehingga tampak kosong.

Itulah fungsi dari menahan hawa nafsu, mungkin telah banyak diajarkan dibeberapa agama. Tetapi kita kadang lupa utk apa sih pembelajaran2 itu.
Semoga bermanfaat. Salam damai....:)
 
Last edited:
Bls: Misteri makluh gaib

Waduh....bentuknya ya berbagai bentuk lah...., ribuan bahkan jutaan bentuk. Biasanya kekuatan ilmu, spesifikasi ilmu maupun tingkatan langit dari "Makhluk Halus" bisa dilihat melalui sorotan mata, ada sorot mata warna merah, biru, putih. Semakin kejam Setan/Jin dalam karakternya maka semakin merah warna sinarnya. Dan diapun bisa mendeteksi manusia, di alam Keghaiban ketika kita berhadapan dengan mereka (setan/Jin), mereka hanya dengan memancarkan sinar ke diri kita akan tau seberapa besar Nafsu Angkara kita.

Saya gambarkan begini : Dalam diri manusia itu juga memiliki Nafsu Angkara, Nafsu Angkara pada bidang egoisme manusia berwarna MERAH, nah saat Setan/Jin berhadapan dengan Manusia dia tidak perlu bertanya ini itu, dia (Setan/Jin) langsung memancarkan sinarnya ke Manusia, ketika warna merah pada diri manusia semakin menyala saat terkena sinar dari Setan/Jin, mereka langsung dapat mengerti seberapa besar Nafsu Angkara yg dimiliki manusia itu.

Dan bila Setan/Jin telah mengetahui keberadaan Nafsu Angkara manusia maka tidak sulit Setan/Jin membaca apa saja yang diinginkan oleh manusia yang tentunya berhubungan dengan Nafsu Angkaranya. Sehingga tidak sulit kalo ada beberapa "orang Pinter" bisa menerawang atau membaca pikiran maupun batin dari manusia yg lainnya. Karena dengan melalui bantuan Setan/Jin yg telah menyatu dengan ilmunya Setan/Jin akan membisikkan melalui telinga maupun batinnya sehingga org pinter tadi bisa menerawang dengan tepat.

Nah lain lagi ketika Setan/Jin berhadapan dengan orang yg memiliki sifat2 Fitrah, maka org2 tersebut tidak memiliki warna dalam dirinya sehingga sebesar apapun sinar yang dipancarkan kepada Manusia Fitrah tidak akan bisa mendeteksi keberadaan Nafsu Angkaranya, karena memang Nafsu Angkaranya sudah diberadabkan dan difitrahkan hanya pada Allah, sehingga tampak kosong.

Itulah fungsi dari menahan hawa nafsu, mungkin telah banyak diajarkan dibeberapa agama. Tetapi kita kadang lupa utk apa sih pembelajaran2 itu.
Semoga bermanfaat. Salam damai....:)

Wah ... biasanya klo org yg dah pd tingakatan seperti ini minimal sudah pernah ke salah 1 dari 7 tingakatan dimensi yg ada di bum ini i... !!! om dah pernah yg mana ???
 
Bls: Misteri makluh gaib

wew.. ngeri sekali..
ente sakit mata gak ngeliatnya bos..??

Mas Popoi.....yg kita pakai utk melihat bukan Mata fisik dong...., kalo ke dimensi alam "Ghaib" ya raga ditinggal kan mas.....(meski tetap berkaitan karena saya masih hidup di Dunia), ada tingkatan dalam sistem hidup dan kehidupan ini yaitu : Raga , Rasa, Jiwa, Sukma dan Hidup. Dimana saya memerlukan raga maka Raga yang bermain, dimana kita memerlukan Rasa maka Rasa yang ambil peran, demikian seterusnya, semua berjalan secara sistematis dan proporsional.

Wah ... biasanya klo org yg dah pd tingakatan seperti ini minimal sudah pernah ke salah 1 dari 7 tingakatan dimensi yg ada di bum ini i... !!! om dah pernah yg mana ???

Ya mas....., Alhamdulillah saya sudah pada tingkatan dimensi sap 4 menuju 5. Insya Allah semoga saya selalu dalam rel kefitrahan yg dikehendaki Tuhan, Amin. Salam Damai. :)
 
Bls: Re: Misteri makluh gaib

Mahluk halus bisa menggerakkan benda/materi ?

Nggak mungkin, tuh !
Kalo memang si setan atawa lelembut bisa ngegerakin materi duniawi, kita bisa kacau ataw udah punah en hancur dari dulu2. Bayangin aja kalo dia bisa gerakin tombol di bursa niaga, tombol persenjataan, wah... kacau 3x dech.

Pokoknya tatanan alam dunia dan tatanan alam gaib itu berlainan dan terpisah. Nggak bisa saling pengaruhi, gitu...

ssssstttttt..... jangan berisik.....
m158.gif
ini forum misteri en supranatural pasti

banyak hantunya...
m197.gif
ayo pulang ke RSJ....
 
Last edited:
Bls: Misteri makluh gaib

Mas Popoi.....yg kita pakai utk melihat bukan Mata fisik dong...., kalo ke dimensi alam "Ghaib" ya raga ditinggal kan mas.....(meski tetap berkaitan karena saya masih hidup di Dunia), ada tingkatan dalam sistem hidup dan kehidupan ini yaitu : Raga , Rasa, Jiwa, Sukma dan Hidup. Dimana saya memerlukan raga maka Raga yang bermain, dimana kita memerlukan Rasa maka Rasa yang ambil peran, demikian seterusnya, semua berjalan secara sistematis dan proporsional.



Ya mas....., Alhamdulillah saya sudah pada tingkatan dimensi sap 4 menuju 5. Insya Allah semoga saya selalu dalam rel kefitrahan yg dikehendaki Tuhan, Amin. Salam Damai. :)

ooo... gitu.....
mmmh.. tapi... kalo gak pake raga...
apa bisa liat warna warna ya..??
pake apa nangkep spektrum cahayanya..?
 
Bls: Misteri makluh gaib

Ya mas....., Alhamdulillah saya sudah pada tingkatan dimensi sap 4 menuju 5. Insya Allah semoga saya selalu dalam rel kefitrahan yg dikehendaki Tuhan, Amin. Salam Damai. :)


Bro nanya nih ???
u ke dimensi itu dgn raga apa ga ???
emang di dimensi itu sepeerti apa bentuknya ada apa aja di sana ???
ada brg yg bisa di bwa pulang ga ???<3D
Tau yg namanya Akasic Record ga ?? ato emang dah pernah kesana ??

[<:) [<:) [<:)
 
Bls: Misteri makluh gaib


ssssstttttt..... jangan berisik.....
m158.gif
ini forum misteri en supranatural pasti

banyak hantunya...
m197.gif
ayo pulang ke RSJ....

:setujuu: tuh kepala sekola Rsj anterin pulang aza mas Corbijn,

mumpung belom kesurupan


Ayo mas Roelly pulang ke Rsj mumpung ada temennya tuuh...


@Mas Fitratulloh
Mas kalo di shaf 4-5 suasananya kaya gimana...??? en ketemu siapa aja disana
bisa ajak aq jalan2 kesana ga???
, enak X bisa terbang2 yaach... :):):)
 
Last edited:
Bls: Misteri makluh gaib

Pada pusing-pusing aaamat.

Dia sendiri (Mr.Fitratulloh) kan sudah bilang, untuk ke alam ghaib, dia gak pake instrumen raga. Jadi kemungkinan dia pake instrumen rasa. Kalo memang demikian berarti apa yang dia gambarkan sebagai pengalaman menembus alam ghaib, hanya sekedar perasaan dia saja. Thus, karena hanya perasaan, penggambarannya ya sesuai dengan dia punya fantasi dan imajinasi.

Bukan begitu, Mr.Fitratulloh ?
 
Bls: Misteri makluh gaib

Pada intinya belajar dunia metafisik bukanlah hanya untuk sekedar mencari kata "WAH" ataupun sebuah kepuasan. Ini adalah merupakan sebagian dari perjalanan dari manusia yang sedang mencari format dalam menggapai nilai2 kefitrahan. Di dalam islam ada sebuah pembelajaran yang jarang manusia berani menyentuhnya, yaitu perjalanan Isra' mi raj nabi Muhammad SAW.

Nah bagi saya hal itu adalah sebuah pembelajaran yg perlu utk diaplikasikan dan tidak hanya dipandang sebagai sejarah dari seorang Nabi. Begitulah apa yang sedang saya lakukan dan pelajari ini adalah sebuah jawaban ketidakpercayaan saya tentang perjalanan Isra' mi Raj dan keberadaan dimensi tingkatan langit sap 1 hingga ke tingkat 7 (meski saya baru pada sampai ke langit 4 menjelang 5).

ada sebuah pengalaman untuk saya bagikan kepada kawan2 di forum ini tentang keberadaan langit2 tersebut, dimana ke 7 tingkatan langit tersebut adalah dimensi setelah manusia meninggal dunia, nah bagaimana perjalanan manusia selanjutnya setelah meninggal, ini pengalaman saya :

Alam setelah manusia meninggal ada 2 (dua) :
1. Alam Katentreman (ketentraman), alam semestinya manusia menghuni setelah meninggal dunia.
2. Alam Kasangsaran (kesengsaraan), alam yg bukan semestinya manusia menghuni setelah meninggal, karena di alam ini didominasi oleh kekuatan angkara (setan, jin, dsb.)

Setiap alam baik Alam Katentreman atau Alam Kasangsaran terdiri dari 7 (tujuh) tingkatan langit, dan tiap2 tingkatan langit adalah sebuah perwakilan dan penggambaran dari perjalanan kehidupan nafsu manusia ketika di dunia.

Oke saya tidak akan bahas kehidupan manusia setelah meninggal di Alam Katentreman/ketentraman. Karena di sana jauh dari kehidupan yg berbau angkara ( tidak ada setan, jin, dsb), dan di alam Katentreman adalah alam penuh kedamaian.

Saya akan bahas manusia setelah meninggal dan menuju ke Alam Kasangsaran/kesengsaraan.

Setelah manusia meninggal dunia, kurun waktu 3 hari lebih sedikit (kira-kira lebihnya 3 jam) manusia akan dibangkitkan (tapi jangan dibayangkan bahwa kata dibangkitkan sudah pasti bisa berdiri, dsb. Karena kalau dia semasa hidupnya meninggal dalam kondisi sakit dan tidak bisa bangun, maka ketika bangkit di alam kuburpun dia masih dalam kondisi sakit dan tidak bisa bangun).

Nah perjalanan manusia setelah meninggal dunia yaitu :

A. Alam Astral (alam diantara alam dunia dan alam langit tingkat satu), dalam islam disebut alam kubur. Di alam inilah manusia pertama kali dibangkitkan setelah “tidur” selama 3 hari lebih sedikit (kira-kira lebihnya 3 jam). Karena memang selama itu manusia serasa tidur dan tidak ingat apa-apa. Nah ketika dibangkitkan dia telah berada di sebuah tempat yang suasananya tidak siang juga tidak malam (seperti saat maghrib). Di sana dia kesendirian tak ada teman atau apapun di sekitarnya.

Dan di saat itulah manusia benar2 dihadapkan pada keteguhan jiwa dan kekuatan iman yang kuat. Ketika di dunia imannya tidak kuat, kefitrahan lemah maka ketakutan yang amat sangat akan melanda. Rasa lapar, haus, kesendirian, sepi dan menyeramkan akan menyergap. Di sisnilah sebenarnya manifestasi dari pertanyaan2 malaikat tentang Ketauhidan, keimanan dan keikhlasan hidup. Karena disaat itulah aplikasi “pertanyaan” tentang keimanan, ketauhidan, dan kefitrahan akan diujikan. Tidak berujud malaikat datang dengan mengajukan beberapa pertanyaan begitu. Banyak dari isi Al Qur'an yang hanya tersirat dan perlu pemahaman dengan Jiwa yang lapang serat budi yang luhur, dengan tidak serta merta diartikan secara leterlek.

Memang benar, ketika manusia masih hidup di dunia dan tak pernah mempedulikan tentang akhlak moral maka ketakutan yang luar biasalah yang akan dirasakannya.

Di alam Astral ini seseorang yg sudah meninggal juga masih bisa mendengar suara2 di Dunia meski hanya sayup-sayup. Oleh karenanya jika ingin mengadakan Tahlil seyogyanya dilakukan di dekat Makamnya selama 40 hari, hal ini akan lebih efektif karena selain seseorang yang sudah meninggal mendengar suara Tahlil, juga diharapkan ia sadar bahwa dirinya telah meninggal, dan segera melakukan sembahyang.

Dan setelah selama 40 hari di Alam Astral, seseorang tadi juga akan mengalami sebuah “Kematian” lagi. Yaitu kematian menuju pada tingkatan langit ke 1 (seterusnya ditulis Sap 1, Sap 2, Sap 3………, Sap 7 ). Tetapi kematian di alam Astral dan di Langit Sap 1 (satu) sampai dengan Langit Sap 7 (tujuh) berbeda dengan Kematian di Alam Dunia. Kalau di Dunia ketika manusia meninggal ada Jasad nya, tetapi kalau di Alam Astral atau Alam langit Sap 1 (satu) sampai dengan Sap 7 (tujuh) tidak ada Jasad yg tertinggal, jadi hilang begitu saja.

B. Tingkat Langit Sap 1 (satu), adalah tingkatan langit dengan kondisi kesadaran individu sama seperti di dunia. Karena di langit ini adalah suatu tempat yang masih ada hubungan keterikatan dengan dunia. Contoh : seseorang masih punya nafsu makan, minum, sex, dan semua sifat2 keduniaan. Nah ketika seseorang masih memiliki sifat2 keduniaan tersebut maka selama-lamanya dia akan menghuni di langit ini. Berbeda dengan Alam Astral di langit Sap 1 (satu) ini manusia sudah mempunyai tetangga bisa dari golongan Jin, Setan, atau dari manusia yang sudah meninggal yang masih sama2 di alam Sap 1 (satu).

Sering kita dengar atau lihat tentang fenomena Kesurupan, nah kesurupan yang dari “Makhluk halus” bisa terjadi karena dalam tubuh manusia melalui jalur angkara telah dirasuki Jin, Setan atau manusia yang dari Alam ini (alam kasangsaran). Manusia di alam ini sudah mualai berkolaborasi baik dengan Setan, Jin atau manusia yang lebih dulu meninggal dan telah menempati alam ini. Hidup di alam sana hidup dengan bergolong-golongan dan berbangga dengan golongannya sendiri, golongan Jin hidup sendiri dgn kelompoknya yaitu golongan Jin, golongan Setan dengan setan, dst, nah di sana hidup serba saling mengintervensi dan tidak ada kedamaian. Hidup di Langit sap 1 (satu) ini adalah hidup yang penuh kemunafikan dan kamuflase. Banyak tipu daya Setan dan Jin tersebar di Alam ini, tujuannya agar manusia terlena lagi dan lagi dan takkan pernah bisa lolos ke tingkat Langit berikutnya.

Adalah Dunia, merupakan tempat sasaran Setan dan Jin yang sangat empuk untuk menanamkan sekaligus menebarkan ranjau2 penjeratan agar manusia bisa satu Alam dengan mereka. Nah bisa terlihat bahwa ranjau2 itu sudah mulai menebar kesana-kemari, contoh adanya bergolong-golongan, golongan satu menyalahkan golongan yang lainnya, saling menganiaya, dst. di alam dunia.

Di alam Langit Sap 1 (satu) ini hukumnya adalah hukum rimba, artinya siapa yang kuat maka dia yang menang. Oleh karenanya jangan harapkan bisa mengalahkan Jin atau Setan bila di dunia saja belum bisa mengalahkan mereka (Jin atau Setan). Manusia di alam ini akan menjadi bulan2an Setan atau Jin, disuruh sana, suruh sini, dibelenggu atau dibuat semaunya oleh Setan atau Jin.

Nah di langit ini pula seseorang akan dihadapkan pada kondisi yang sangat tertindas, tertindas oleh Nafsu Angkaranya sendiri, seperti saat ia mendewa-dewakan Nafsu Angkaranya di Dunia. Contoh : ketika di Dunia apa saja yang dia inginkan akan terpenuhi, makan, minum, pakaian bagus, mobil mewah, dsb. Tetapi di Alam Langit Sap 1 (satu) ini tidak satupun barang2 yang ada di Dunia menyertainya sedangkan keinginan dan kondisi Nafsu Angkara 100% sama ketika dia masih hidup di dunia. Bisa dibayangkan betapa teraniaya dan sengsaranya dia. Tetapi sesungguhnya dia teraniaya oleh Nafsu Angkaranya sendiri, dan hal ini bisa bertahan sampai tahunan, puluhan tahun bahkan sampai ratusan tahun lamanya tergantung kesadaran tiap2 individu.

Oleh karena itu benar di beberapa ajaran agama, kita dilatih untuk berpuasa menahan hawa nafsu, nafsu keinginan, juga nafsu angkara. Di dunia baru diajarkan untuk menahan saja kadang kita masih berkeluh kesah dengan tidak ikhlas, sedangkan kelak di alam ini manusia benar2 di hadapkan pada kenyataan kondisi yang memang harus mengenyahkan hawa nafsunya.
Sudahkah hal ini terpikirkan ?

Bagi manusia yang belum bisa melepaskan Nafsu Angkara -dunia- nya, dia akan sangat tersiksa, kemudian biasanya dia akan berkolaborasi dengan manusia yang telah meninggal dan lebih dulu menghuni di Alam itu, atau bisa juga dengan Setan maupun Jin. Biasanya pula seseorang akan diajak oleh salah satu yang telah jadi temennya untuk turun ke dunia hanya sekedar menuruti dan memuaskan Nafsu Angkaranya. Salah satu contoh : ketika ingin makan, atau minum, karena di Alam itu tidak tersedia maka ia akan masuk ke tubuh Manusia yang masih hidup di Dunia. Maka terjadilah fenomena kesurupan.

Kemudian ketika manusia telah bisa sadar dan mulai bisa merenungi diri dengan tidak menomor satukan Nafsu Angkaranya maka dia akan mengalami “kematian” di Langit Sap 1 (satu) menuju Langit Sap 2 (dua). Demikian seterusnya sampai ia menuju pada Langit Sap 7 (tujuh). Hanya yang membedakan di tiap2 Langit adalah karakter penguasaan dan kematangan Nafsu Angkara Individu.

Sebagai contoh :
1. Dari Langit Sap 1 (satu) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 2 (dua) kalau dia masih punya Nafsu Angkara Dunia.
2. Dari Langit Sap 2 (dua) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 3 (tiga) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berbau Egoisme/rasa ke-akuan.
3. Dari Langit Sap 3 (tiga) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 4 (empat) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berbau Keinginan.
4. Dari Langit Sap 4 (empat) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 5 (lima) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berhubungan dengan Nawaitunya / Niatnya.
5. Dari Langit Sap 5 (lima) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 6 (enam) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berhubungan Katresnan Jati / Cinta Kasih Sejati.
6. Dari Langit Sap 6 (enam) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 7 (tujuh) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berhubungan dengan ketidak matangan Jiwa.
7. Dari Langit Sap 7 (tujuh) tidak akan bisa cepat mencapai Inalillahi wa innalillaihi Rajiun La illaha illallah. Allahu Akbar. Abadi di Sisi-NYA.

Nah di tiap2 Tingkatan Langit sangat2 bervariasi lamanya tinggal, semua tergantung pada Individu masing2 dalam memberdayakan dan memberadabkan Nafsu Angkaranya saat masih di Dunia.

@ Mas POPOI : Itulah Bismillahirrahmanirrahim, kekuasaan Allah tiada batas.
@ Algibran : Tdk dgn raga, setiap alam berbeda2, yg pasti tdk tersentuh benda2 seperti alat2 elektronik, kalau semacam pedati, kereta kuda masih ada (kenapa spt itu saya tidak bisa jelaskan, karena saya tidak tau kenapa Allah mengkondisikan demikian)
Tidak ada barang yg bisa dibawa pulang, karena barang2 di alam sana adalah sebuah kamuflase, nanti Insya Allah dijelaskan secara terpisah saja.
Saya tidak tahu tentang Akasic Record, atau mungkin berbeda bahasa saja, bisa dijelaskan maksudnya ?
@ Al fakir : Di sana bertemu dengan orang2 yg sudah meninggal, baik dari jaman kerajaan sampai jaman saat sekarang. Suatu saat mas akan bisa merasakan sendiri, tidak usah dinanti2, karena itu sebuah kepastian.....setiap orang pasti melaluinya.
@ Mr. Roelly : He..he.., ya monggo terserah anggapan anda saja. Tapi saran saya kalo menilai sesuatu jangan pake "kemungkinan" yang pasti2 ajalah...he..he..

Semoga bermanfaat utk kita diskusikan. Salam Damai.
 
Last edited:
Bls: Misteri makluh gaib

he.he.he
kan yang tiada batasnya kekuasaan Allah bos..
kalo manusia mah penuh... dengan keterbatasan...
kalo bisa seperti yang bos gambarin di atas...
hhmmmm....
kayaknya itu mah gak terbatas lagi ya..???
 
Bls: Misteri makluh gaib

Ini ada beberapa Catatan Kutipan TTG Akashic Record

Menelusuri Catatan Akashic
Catatan akashic adalah sebuah gudang gudang penyimpanan catatan- catatan lengkap atas segala peristiwa di alam semesta ini. Yang dapat diakses jika diinginkan.

Catatan Akashic merupakan ingatan tak sadar yang dapat kita masuki jika kita memerlukan informasi, catatan ini tidak hanya menyimpan catatan pribadi setiap orang tetapi juga catatan setiap keluarga, suku atau negara. Catatan Akashic digambarkan sebagai sebuah "komputer supernatural yang mengagumkan".

Filsuf Islam Averroes(1128-1198) menulis meskipun kita memiliki raga yang terpisah-pisah, pikiran kita tidaklah terpisah. Ia menyakini kita ini seperti tumbuhan air yang batangnya menyembul dipermukaan, namun menyatu pada akar tunggal utama dibawah air.

Catatan Akashic dapat dibandingkan dengan teori Jung atas kesadaran kolektif. Carl Jung menciptakan istilah ini untuk menggambarkan subtansi-pikiran keseluruhan dari ras manusia.

Edgar Cayce menggambarkan catatan Akashic sebagai sebuah perpustakaan besar , pada tahun 1931, ia memaparkan bagaimana ia meninggalkan raga fisiknya, berjalan melalui lorong cahaya, dan tiba di sebuah kuil diatas bukit, ia memasuki kuil itu dan menjumpai sebuah ruangan besar yang mirip dengan perpustakaan. Ditempat ini tersimpan buku-buku tentang kehidupan orang-orang.

Catatan Akashic menyimpan informasi mengenai semua kehidupan lalu anda, sekaligus petunjuk-petunjuk atas kehidupan mendatang anda.
Dibutuhkan latihan agar anda berhasil. Sekali berhasil, tidak akan
sulit bagi anda untuk mempelajari catatan Akashic kapanpun anda
inginkan. Anda harus berjuang ekstra keras untuk mempelajari catatan orang lain.

Catatan Akashic mencatat semua harapan, impian, tindakan, perilaku, hal yang memotivasi, segala kendala bagi kita disetiap kehidupan.
 
Bls: Misteri makluh gaib

@Mas Popoi : Hhmmm....nggak lah kalau apa yang saya ceritakan adalah sebuah penggambaran yang tak terbatas, dan justru ini hanyalah merupakan sebagian kecil bukti dari kekuasaan Allah, nah kalau begitu bisa direnungkan betapa besar kekuasaan Allah.
@Algibran : Oh ya kalau tentang Akashic Record yg anda maksud saya punya pengalaman spiritual. Pada dasarnya semua yang tersaji di jagad alam raya ini adalah HIDUP, termasuk gunung, laut, atau bumi seisinya semua "HIDUP" dan bergerak sesuai sistemnya. Siapa yang menggerakkan dan yang memberi "HIDUP" ? tidak lain adalah ALLAH TUHAN Smesta Alam melalui SISTEM-NYA yang Tergelar. Nah siapa sistem Allah yang tergelar itu ? Saya akan menyampaikan 2 (dua) dari bermilyar-milyar sistem Allah tersebut.

Kalau yg anda maksud Akashic Record menggunakan bahasa INGGRIS, tetapi saya istilahkan dengan bahasa Jawa dan saya membaginya menjadi 2 (dua) nama, yaitu :

1. Sang Guru Jatining Jagad Alam, Pengertian "Sang Guru Jatining Jagad Alam" atau yang mengusai Jagad Alam ini merupakan sebuah sistem yg sudah tergelar dan berjalan sesuai kehendak Allah, status dia adalah bukan Setan, bukan Malaikat dan juga bukan Manusia tetapi dia "HIDUP" atas Karsa, Kuasa dan ketetapan ALLAH. Dan dia inilah yang sangat paham dengan kondisi ALAM saat diciptakan sampai kelak dikiamatkan.

2. Sang Pamomong, Pengertian "Sang Pamomong" adalah malaikat yang selalu menyertai perjalanan hidup kita dari awal kita diciptakan hingga melakukan perjalanan hidup dan kehidupan di dunia sampai pada saat manusia meninggal dan menuju ke perjalanan dari tingkatan langit 1 sampai ke langit 6 (karena langit 7 adalah langit dimana hanya manusia yg diperbolehkan masuk, lihat perjalanan Isra' mi Raj Nabi ).

Nah karena Sang Pomomong adalah ibarat "CATATAN" perjalanan hidup kita, maka dia sangat tahu dan paham betul apa yang telah kita lakukan, dan semua sangat lengkap tidak lepas sedikitpun dari apa yang PAMOMONG lihat dan catat. ( tapi jangan kemudian membayangkan kalau malaikat "mencatat" itu pasti malaikatnya menenteng buku dan pulpen kesana-kemari...he..he.., tidak begitu ) "Catatan" saya ganti dengan istilah "Cermin" utk bisa mewakili sebuah penggambaran, Malaikat adalah pantulan atau cermin, nah kalau kita bercermin dan kita mencoreng2 wajah kita apakah berarti Cerminnya juga ikut tercoreng ? Sejatinya yg tercoreng2 adalah diri kita, sementara Malaikat sebatas merefleksikan saja apa yg kita perbuat.

Sebenarnya keberadaan Pamomong ini dalam Islam juga disebutkan dengan istilah Malaikat Rakhib dan Atit. Tetapi bagi saya kedua istilah nama Malaikat itu hanyalah sebuah penggambaran antara catatan Baik dan Catatan Buruk. Dan sejatinya tidak hanya 2 (dua) saja malaikat yg menyertai kita, tetapi ada 10 (sepuluh) malaikat yg menyertai kita. (Subhanallah....ternyata yang namanya Manusia adalah Makhluk yang paling sempurna dan benar2 dambaan Tuhan, betapa tidak...1 manusia disertai oleh 10 (sepuluh) Malaikat.

Di diri manusia saja ada 10 Malaikat (Sang Pamomong) yang menyertai disetiap bidang2 nafsu.
Contoh : 3 di Sexual/Alat reproduksi ----> tempatnya di Alat kelamin
1 di Angkara Dunia ----> di Pusar
1 di Egoisme/Keakuan ----> di Dada
1 di Keinginan ----> di Pundak Kiri
1 di Niat/nawaitu ----> di Pundak Kanan
1 di Cinta Kasih ----> di Telinga Kiri
1 di Budi dan Jiwa ----> di Telinga Kanan
1 di Kebijaksanaan. ----> di Ubun-ubun

Nah merekalah istilah Akashic Record pada diri Manusia, Mereka sangat mengetahui perjalanan hidup-kehidupan manusia dan merekalah yang telah menghantarkan saya dalam menembus beberapa tingkatan langit, mereka jua yang mengcounter saat ada kekuatan Setan, Jin dan sebangsanya ingin menjarah perjalanan hidup saya. Tetapi mereka (Sang Pamomong) akan memberitahu kepada kita bila telah sesuai dengan kapasitas yg memang sudah selayaknya kita mengetahui sesuai kodrat dan takdir kita.

Para Malaikat itu adalah teman sejati yang selalu setia meyertai semua manusia ( siapa saja, dari Raja, presiden, hingga pemulung). Tetapi sadarkah kita bagaimana perlakuan kita terhadap mereka ? Justru pendewasaan Nafsu2 Angkara saja yg kita nomor satukan, iri, dengki, dendam, emosional, ingin menang sendiri, dsb , tanpa memberikan peluang untuk Malaikat2 kita dalam membimbing kita pada tingkatan bidang mereka masing2.

Untuk bertemu dengan "Sang Guru Jatining Jagad Alam", saya belum sampai ke sana, tetapi malaikat2 / Sang Pamomong diri saya telah menerangkan sedikit tentang Rahasia Jagad Alam ini termasuk keberadaan "Sang Guru Jatining Jagad Alam".

Salam Damai. :)
 
Back
Top