Jumlah pasien suspect flu burung yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta terus bertambah, dan kini menjadi 15 pasien, termasuk enam pasien yang masuk pada Senin (29/1) lalu, kata Kepala Humas dan Informasi RS Sardjito Drs Trisno Heru Nugroho, Selasa.
"Dari enam pasien yang masuk terakhir itu, empat di antaranya merupakan satu keluarga asal Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul," kata dia. Ia menyebutkan sejak Jumat (19/1) lalu RS Sardjito terus dibanjiri pasien suspect flu burung, yang merupakan pasien rujukan dari puskesmas maupun rumah sakit di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).
"Ada satu pasien yaitu Q berusia enam tahun asal Plugeran, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang (Jateng) meninggal dunia, dan hasil tes laborat menunjukkan korban positif terinfeksi virus flu burung," kata dia.
Dikatakannya, enam pasien suspect flu burung yang masuk pada Senin itu adalah AF (4) warga Kelurahan Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul (DIY), MC (14) warga Kecamatan Umbulharjo (Kota Yogyakarta), serta empat pasien yang masih satu keluarga dari Gunungkidul tersebut adalah AJ (27), VE (25), A (20) dan TA (55).
"Berdasarkan pengakuan salah seorang dari keluarga itu, mereka baru saja mengubur ayam yang mati mendadak di dekat rumahnya, dan saat mengubur ayam itu mereka tidak menggunakan pengaman atau masker," katanya. Menurut Trisno, sebelumnya RS Sarjito telah merawat delapan pasien suspect flu burung yang masuk ke rumah sakit itu secara berturut-turut mulai 26 Januari lalu.
Pasien tersebut adalah YD (2,5) warga Sentulrejo, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, tetapi pada Jumat (28/1) lalu diperbolehkan pulang, karena hasil tes laborat menunjukkan negatif. Kemudian kondisinya berangsur-angsur membaik.
Pada Jumat itu pula masuk lagi pasien suspect flu burung yaitu NF (2) asal Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman yang merupakan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Murangan, Sleman.
Kemudian pada Sabtu (27/1) kembali masuk tiga pasien suspect flu burung warga Kabupaten Sleman ke RS Sardjito, yakni PF (11) warga Kecamatan Sayegan, CDP (9) warga Dusun Kembang, Kecamatan Nanggulan dan DS (14) warga Nologaten, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok.
Pada Minggu (28/1) lalu juga masuk satu pasien yakni DF (10) warga Madurejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Hasil 'rapid test' terhadap pasien ini positif terinfeksi virus flu burung.
Pasien DS akan dipindah ke bangsal perawatan biasa, karena hasil rapid-tes positif terkena DHF, bukan flu burung, katanya.
"Dari enam pasien yang masuk terakhir itu, empat di antaranya merupakan satu keluarga asal Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul," kata dia. Ia menyebutkan sejak Jumat (19/1) lalu RS Sardjito terus dibanjiri pasien suspect flu burung, yang merupakan pasien rujukan dari puskesmas maupun rumah sakit di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).
"Ada satu pasien yaitu Q berusia enam tahun asal Plugeran, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang (Jateng) meninggal dunia, dan hasil tes laborat menunjukkan korban positif terinfeksi virus flu burung," kata dia.
Dikatakannya, enam pasien suspect flu burung yang masuk pada Senin itu adalah AF (4) warga Kelurahan Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul (DIY), MC (14) warga Kecamatan Umbulharjo (Kota Yogyakarta), serta empat pasien yang masih satu keluarga dari Gunungkidul tersebut adalah AJ (27), VE (25), A (20) dan TA (55).
"Berdasarkan pengakuan salah seorang dari keluarga itu, mereka baru saja mengubur ayam yang mati mendadak di dekat rumahnya, dan saat mengubur ayam itu mereka tidak menggunakan pengaman atau masker," katanya. Menurut Trisno, sebelumnya RS Sarjito telah merawat delapan pasien suspect flu burung yang masuk ke rumah sakit itu secara berturut-turut mulai 26 Januari lalu.
Pasien tersebut adalah YD (2,5) warga Sentulrejo, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, tetapi pada Jumat (28/1) lalu diperbolehkan pulang, karena hasil tes laborat menunjukkan negatif. Kemudian kondisinya berangsur-angsur membaik.
Pada Jumat itu pula masuk lagi pasien suspect flu burung yaitu NF (2) asal Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman yang merupakan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Murangan, Sleman.
Kemudian pada Sabtu (27/1) kembali masuk tiga pasien suspect flu burung warga Kabupaten Sleman ke RS Sardjito, yakni PF (11) warga Kecamatan Sayegan, CDP (9) warga Dusun Kembang, Kecamatan Nanggulan dan DS (14) warga Nologaten, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok.
Pada Minggu (28/1) lalu juga masuk satu pasien yakni DF (10) warga Madurejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Hasil 'rapid test' terhadap pasien ini positif terinfeksi virus flu burung.
Pasien DS akan dipindah ke bangsal perawatan biasa, karena hasil rapid-tes positif terkena DHF, bukan flu burung, katanya.