Bus Adu Hidung, 5 Tewas

Kalina

Moderator
26978large.jpg


Salah Satunya Bus Mudik Gratis PDIP

REMBANG - Jalur mudik Lebaran di pantura memakan korban. Dua bus bertabrakan di jalur tersebut, tepatnya di Desa Tegamulyo, Kecamatan Kragan, Rembang, sekitar pukul 05.30 kemarin.

Tabrakan antara bus Hiba Utama dan Sinar Mandiri itu mengakibatkan lima orangt tewas seketika. Empat orang lainnya luka berat dan sebelas luka ringan.

Saat kejadian, arus lalu lintas di jalur tersebut sebenarnya tidak terlalu padat. Justru situasi lengang itu yang mendorong pengemudi kedua bus yang berlawanan arah tujuan tersebut saling memacu kendaraan masing-masing.

Hiba Utama B 7316 IW melaju dari arah barat. Sebaliknya, Sinar Mandiri N 7145 UG melaju kencang dari arah berlawanan.

Menjelang tempat kejadian, Hiba Utama yang dikemudikan Nur Siwan terlihat oleng ke kanan. Pengemudi Sinar Mandiri yang tidak menduga hal itu tidak bisa menghindar. Akibatnya, tabrakan pun tidak bisa dielakkan.

Begitu kerasnya tabrakan itu sehingga hidung kedua bus tersebut ringsek. Banyak penumpang, terutama yang duduk di bangku depan, terjepit.

Beberapa di antara mereka terlempar dari tempat duduknya. "Secara persis, saya tidak tahu bagaimana kejadiannya. Yang jelas, tiba-tiba saya terlempar dari tempat duduk saya," ungkap Selamet Mulyono, penumpang bus Sinar Mandiri yang selamat.

Begitu tersadar ada kecelakaan, dia langsung berusaha menyelamatkan balitanya. Salah satu putranya, Bayu Adi Nugroho, hingga kemarin siang belum sadar. Sebelum kecelakaan, dia samar-samar juga mendengar ada penumpang yang berteriak.

Gayatri, penumpang bus Hiba Utama, menuturkan bahwa saat kejadian, dirinya sedang tidur pulas. Tahu-tahu dia sudah membentur tempat duduk di depannya.

Dia menambahkan, bersama rombongan, dirinya mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan DPP PDIP. Gayatri ikut rombongan bus nomor 15.

Rombongannya, lanjutnya, berangkat dari Jakarta pada Ahad (28/9) sekitar pukul 09.00. Bus yang ditumpangi juga sempat mengalami kemacetan beberapa kilometer setelah keluar dari pintu tol Cikampek. Dia tidak menduga bahwa bus yang ditumpangi bakal mengalami kecelakaan di Rembang.

Kapolres Rembang AKBP Wawan Ridhwan SIK SH melalui Kasatlantas AKP Zamroni dengan didampingi Kanit Laka Iptu Yulianto SH menginformasikan, dugaan sementara, kecelakaan itu disebabkan sopir Hiba Utama mengantuk.

Dugaan tersebut diperkuat keterangan penumpang kedua bus yang masih selamat serta kesaksian masyarakat setempat. Berdasar olah TKP yang dilakukan, tidak terlihat adanya bekas rem dari kedua bus.

Arus Mudik Menurun

Dua hari menjelang Lebaran, arus mudik dari Jakarta mulai menurun. Suasana Gerbang Tol Cikampek pada H-2 mulai mengalami penurunan jumlah kendaraan. Tidak ada lagi antrian kendaraan yang terlihat seperti H-3 kemarin yang diprediksi sebagai puncak arus mudik Lebaran tahun ini. "Kondisi lancar, normal, tidak ada antrian kendaraan," kata salah satu petugas gerbang tol Cikampek.

Kondisi beberapa stasiun keberangkatan kereta api juga tidak sepadat sebelumnya. Di Stasiun Senen dan Stasiun Gambir bahkan masih tersedia beberapa tiket untuk keberangkatan regular.

Sekitar 5,5 juta orang meninggalkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada saat mudik Lebaran tahun ini. Pergerakan manusia ke berbagai pelosok daerah terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur itu membawa serta aliran dana sebesar Rp 30 triliun.

Kepala Bagian Pengelolaan Uang Keluar Direktorat Pengedaran Uang Bank Indonesia (BI), Ery Setiawan, mengungkapkan, hingga tiga hari kerja menjelang Lebaran, uang yang keluar dari kas BI mencapai Rp 23 triliun. Jumlah itu melonjak jika dibanding tahun sebelumnya, yang secara nasional mencapai Rp 18 triliun.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Bambang Susantono mengatakan, jumlah pemudik se-Jabodetabek meningkat menjadi 5,5 juta disbanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar lima juta orang. "Bahkan, kami perkirakan bisa sampai enam juta orang," katanya.
 
Back
Top