Konsultasi Ustadz: Hidup di Masyarakat Yang Melakukan Bid?ah

andy_baex

New member
Penanya: Surya Wibowo
Dijawab Oleh: Ustadz Ali Musri

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum wr. wb.
Saya sangat bersyukur sekali dengan keberadaan situs ini. Banyak masalah2 islam yang sangat ingin saya pelajari bisa saya temukan di sini. Ustadz, saya baru beberapa tahun ini mengikuti manhaj salafus shalih, setelah sekian lama beragama hanya mengikuti ajaran dari kyai dan orang tua. Akan tetapi sepertinya muslim di Indonesia yang menerapkan manhaj ini sedikit sekali, sehingga saya sering merasa ragu jika beribadah dengan sesama muslim yang seringkali melakukan perbuatan bid’ah. Saya ingin menanyakan kepada ustadz, bagaimanakah hukumnya shalat ke masjid dimana di dalamnya banyak dilakukan perbuatan bid’ah, misal melakukan qunut subuh terus menerus, makmum yang tidak mau diajak merapatkan shaf, zikir beramai2 setelah shalat dan lain sebagainya. Apakah masih wajib hukumnya ustadz? Wassalamu alaikum wr. wb.

-Surya

Jawaban Ustadz:

Wa’alaikum salam warohmatullohi wabarakatuh,
Selama bentuk bid’ah tersebut belum sampai pada tingkat kekufuran maka sholat di mesjid yang banyak bid’ahnya boleh apabila tidak ada mesjid lain yang lebih ringan atau kurang bid’ahnya, di samping itu antum perlu mendekati imam mesjid dengan cara menziarahinya (mengunjunginya), atau mengajaknya untuk berkunjung ke rumah antum, atau mengajaknya untuk ikut hadir dalam pengajian salafy, atau memberikan buku-buku tentang sunnah, atau mengusulkan ustadz-ustadz yang salafy untuk ikut mengisi ceramah atau pengajian di mesjid tersebut, yang penting kita perlu untuk menyampaikan nasihat dengan sebaik-baiknya kepada mereka. Di samping berakhlak mulia kepada mereka, sehingga mereka menilai bahwa salafi adalah orang yang paling baik dalam bergaul dan berdakwah.

Jika ahlusunnah meninggalkan setiap mesjid yang terdapat bid’ah di dalamnya, siapa lagi yang akan menasihati mereka untuk kembali kepada sunnah. Maka di sini kita perlu mengingat dan menimbang antara maslahat dan mafsadat, banyak kenyataan yang kita lihat pada sebagian saudara kita yang telah mengenal sunnah mereka mengasingkan diri dari masyarakat sekitarnya, tindakan ini tidak menguntungkan dakwah kita, bukan berarti kita harus lebur dalam bid’ah yang mereka lakukan, tapi kita perlu bersabar dalam menasihati mereka, sebagaimana Nabi kita tidak menjauhi orang-orang kafir Quraisy sekalipun mereka adalah orang-orang musyrik. Wallohu a’lam.

SUMBER:SALAFYOON.NET
 
Last edited:
Back
Top