Diskusi Tentang Psikoanalisis yukkk...

dhimas_vale23

New member
ayo teman2..

kita diskusi tentang psikoanalisis..

siapa yang punya pemahaman tentang psikoanalisis silakan mengungkapkan pendapatnya...

ya dari kasus pertama yang akan kita bahas adalah "RUU anti pornografi"..
kenapa ada pihak yang sangat mendukung akan adanya RUU anti pornografi??
apakah mereka tidak punya (mengabaikan) hasrat seksual??
:terimakasih:
 
kenapa ada pihak yang sangat mendukung akan adanya RUU anti pornografi??
apakah mereka tidak punya (mengabaikan) hasrat seksual??

soalnya mereka para pemimpin orang yang udah tua & taat beragama. di agama dilarang melihat aurat orang yang bukan muhrimnya


sedangkan yang muda-muda masih kurang taat beragama karena merasa matinya masih lama. jadi taat beragamanya nanti aja kalau udah tua. hhehe
 
Dengan adanya RUU anti pornografi bukan berarti kita/mereka harus mengabaikan hasrat seksualnya. Tentang pornografi memang harus ada aturannya untuk menghindari perusakkan moral2 anak bangsa. Menurut agama juga sudah ada aturannya, sebetulnya jika kita mengikuti syariah kita tidak akan membahas tentang masalah undang2 ini. Secara biologis hasrat seksual adalah manusiawi, tapi harus disalurkan pada tempat yang sesuai.
 
Dengan adanya RUU anti pornografi bukan berarti kita/mereka harus mengabaikan hasrat seksualnya. Tentang pornografi memang harus ada aturannya untuk menghindari perusakkan moral2 anak bangsa. Menurut agama juga sudah ada aturannya, sebetulnya jika kita mengikuti syariah kita tidak akan membahas tentang masalah undang2 ini. Secara biologis hasrat seksual adalah manusiawi, tapi harus disalurkan pada tempat yang sesuai.

duh cat_girl bukan menurut agama kita analisisnya..>:## tapi menurut pandangan psikoanalisis dunk... biar seru gitu.. :finger:
 
psiko-analisis???? jelaskann arti term ini.........gw taunya analisis-kimia:tongue:

psikoanalisis adalah salah satu teori dalam psikologi yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. teori ini menitikberatkan pada ketidaksadaran manusia. secara singkat sih gitu.. butuh penjelasan lebih?? :)
 
Menurut aku ni, semua hal harus ada aturannya. Klo ga ada peraturannya, bisa berabe. Contoh kecil aja nie, berlalu lintas harus ada aturannya, klo ga ada n klo masing2 individu mentingin egonya bisa kebayang dunk, kecelakaan dimana2.
Gitu juga dengan pornografi, hal2 yang bisa mengundang hasrat menjadi ga terkendali ya harus diminimalkan dengan RUU itu tadi.
Secara psikologi semua manusia pasti punya hasrat seksual, bahkan untuk mengeksplorasi ke berbagai macem. Mengeksplorasi daya tarik seksualnya untuk memikat lawan jenis. Daya tarik seksual bukan cuma fisik, tapi bisa juga dari cara membawa diri, cara bersikap, cara berbicara, dll.
Secara psikologi juga semua manusia punya hasrat untuk melihat, mpe merasakan daya tarik seksual itu.
Sebenernya boleh semua itu dilakuin, n sah sah aja orang mao mengekspor daya tariknya n sah 2 aja merasakan daya tarik tsb. Cuma semua harus ada aturannya. Semua individu harusnya ga mentingin egonya sndiri sehingga tahu batesan, kapan, dimana, dengan siapa, n bagaimana melampiaskan n mengumbar hasrat.tsb. Kebayang dunk klo ga ada aturannya.
Tapi secara psikologi juga semua manusia, mempunyai hasrat untuk melanggar aturan2 yang sudah ada. Tinggal bagaimana masing2 individu itu mengontrol sendiri semua hasrat yang ada padanya. Tntunya juga harus memikirkan akibat yang ditimbulkan buat orang laen. N semua kembali kepada pilihan masing2 individu untuk mngarahkan hasrat tersebut secara manusiawi, ato....
 
Ruu anti pornografi ya? gw nggak setuju sama undang-undang ini, terlalu kolot. Daripada pemerintah memusingkan tentang Pengkotak-kotakan hak berekspresi para pekerja seni lebih baik pikirkan saja bagamana kesejahteraan masyarakat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. membuat sebuah undang-undang kan membutuhkan biaya yang sangat besar, daripada biaya itu dihabiskan untuk mengumpulkan anggota kabinet kenapa nggak dialihkan ke agenda lain yang lebih nyata didepan mata. masyarakat kita sudah cukup kritis & dewasa terhadap lingkungannya bung, mereka lebih kondusif dibanding masa-masa remaja para petinggi negera itu.
 
Menurut aku ni, semua hal harus ada aturannya. Klo ga ada peraturannya, bisa berabe. Contoh kecil aja nie, berlalu lintas harus ada aturannya, klo ga ada n klo masing2 individu mentingin egonya bisa kebayang dunk, kecelakaan dimana2.
Gitu juga dengan pornografi, hal2 yang bisa mengundang hasrat menjadi ga terkendali ya harus diminimalkan dengan RUU itu tadi.
Secara psikologi semua manusia pasti punya hasrat seksual, bahkan untuk mengeksplorasi ke berbagai macem. Mengeksplorasi daya tarik seksualnya untuk memikat lawan jenis. Daya tarik seksual bukan cuma fisik, tapi bisa juga dari cara membawa diri, cara bersikap, cara berbicara, dll.
Secara psikologi juga semua manusia punya hasrat untuk melihat, mpe merasakan daya tarik seksual itu.
Sebenernya boleh semua itu dilakuin, n sah sah aja orang mao mengekspor daya tariknya n sah 2 aja merasakan daya tarik tsb. Cuma semua harus ada aturannya. Semua individu harusnya ga mentingin egonya sndiri sehingga tahu batesan, kapan, dimana, dengan siapa, n bagaimana melampiaskan n mengumbar hasrat.tsb. Kebayang dunk klo ga ada aturannya.
Tapi secara psikologi juga semua manusia, mempunyai hasrat untuk melanggar aturan2 yang sudah ada. Tinggal bagaimana masing2 individu itu mengontrol sendiri semua hasrat yang ada padanya. Tntunya juga harus memikirkan akibat yang ditimbulkan buat orang laen. N semua kembali kepada pilihan masing2 individu untuk mngarahkan hasrat tersebut secara manusiawi, ato....


mamang setiap individu harus memepunyai kepribadian yang seimbang, antara id-ego-superego harus berfungsi dengan baik. namun setiap manusia memiliki proses perkembangan yang berbeda-beda dan juga mempunyai pengalaman traumatis masa kecil yang berbeda pula.. dan hal itu sangat mempengaruhi kepribadian setiap individu..

memang setiap tatanan hidup manusia harus ada yang mengatur, dengan kaa lain harus ada aturan. namun dari pandangan saya mengenai RUU APP itu sendiri masih sangatlah rancu.. dan saya sangat tidak setuju jika ini disahkan. karena hal ini bisa menyebabkan histeria masal dan ini sangat berbahaya sekali..
namun bagaimana dengan orang2 yang mendukung UU APP ini?? menurut saya orang2 ini memiliki kepribadian yang kurang sehat (terlalu banyak menggunakan "reaksi formasi").
gimana menurut anda??
 
Ya setuju tidaknya tergantung isi RUU nya itu sendiri dulu kayak apa dunk... Batesan porno ato tidak pada masing2 individu pasti berbeda. Semua punya hak asasi untuk berekspresi. Bebas, tapi bebas yang bertanggung jawab. Klo untuk orang dewasa aku yakin uda ngerti gmn gunain kebebasan tu. Cuma yang paling aku pikirin sih anak2. Bagaimana klo scara psikologis anak belom siap mencerna segala sesuatu yang berbau porno? Mungkin peraturannya pada pembatasan umur dulu kale. Dalam artian memperhatikan anak. Karena anak2 masih dalam tahap suka meniru.
 
waa masih baru masuk forum ini ni..
ternyata ada diskusi berkaitan dengan ilmu psikologi nii

boleh2 aku numpang kasih tanggepan nih

kalau masalah RUU anti pornografi dibahas dengan psikoanalisis sih bisa dibahas, tapi lebih bijak kita juga gunakan pendekatan atau aliran besar psikologi yang lain.

tapi berhubung diminta cuman psikoanalisa ya aku cuma kasih comment, bukan berarti orang2 yang setuju ama "anti pornografi" itu mengabaikan hasrat seksualnya, toh kata psikoanalisa kekuatan manusia itu dipercaya bersumber dari sex dan sex. mereka yang menolah bukan berarti mengabaikan, hanya saja MUNGKIN orang2 ini memegang norma sendiri yang dibentuk dari kecil "ingat superego". nah orang2 ini MUNGKIN dari kecil diajarkan orang tua (pembentukan norma, bisa dari agama, masyarakat dll). mengingat kebanyakan adalah orang2 yang memegang agama dengan kuat dan sudah tua hehehe, ya memegang aturan masyarakat jaman lama dan aturan agama yang diajarkan orang tua. orang tua mengajarkan sama orang orang yang semangat mengeluarkan antipornografi itu mana batas aurat, mana batas seorang dikatakan porno, nahh saat dia melihat fenomena sekarang dia terusik (karena dia punya norma2 yang ditanamkan masyarakat dan ortu (mungkin) dia terusik, maka dia semangat untuk mengeluarkan dan memperjuangkan pornografi.

jadi mereka bukan ingin mengabaikan, tapi ya karena ada norma yang dia pegang, keyakinan, belief (tentang batas2 "porno") dia terusik dengan fenomena yang menurutnya sudah mengusik norma, keyakinan, belief yang dia pegang, makanya dia berjuang penuh.

sama aja kan (ini dimisalkan di masyarakat secara keseluruhan) kalo dimisalkan:
ego : akhirnya menampilkan diri secara berani/terbuka/ porno lah
superego (orang2 anti pornografi): "aduuh aku diajarkan dari kecil yang kaya' gitu tuh porno, jadi aku nggak boleh liat yang kya gini, oke aku bikin aturan"

duu panjang yaa...
agak susah lagi ngobrol lewat tulisan...
cuman comment aja lah..
btw psikologi mana??
 
aduuuhhh jangan langsung bilang kurang sehat donk..
kita semua kan memang kurang sehat..dalam diri tiap orang pasti ada abnormalnya,..hehehe

kita jangan langsung menetapkan orang kurang sehat atau sakit..toh RUU APP kan bukan sesuatu yang abnormal atau sakit,..itu biasa aja kan menampung fakta tentang keberagaman dan keunikan individu hehehe, ada yang nggak setuju sampe2 semangat 45 buat perjuangin UU itu, ada juga yang semangat 45 menentangnya..

menurutku pendapatmu dhim bener juga tentang ke rancuan RUU itu, yang terpenting adalah Jelas, apa yang dimaksud porno, batasannya dll.

masalaha orang2 dibalik itu..mereka kan produk, bentukan lingkungan, masyarakat dan orang tua, pengalaman dll, jangan salahkan sepenuhnya dan mengatakan mereka kurang sehat..
kasihan :D:D
 
waa masih baru masuk forum ini ni..
ternyata ada diskusi berkaitan dengan ilmu psikologi nii

boleh2 aku numpang kasih tanggepan nih

kalau masalah RUU anti pornografi dibahas dengan psikoanalisis sih bisa dibahas, tapi lebih bijak kita juga gunakan pendekatan atau aliran besar psikologi yang lain.

tapi berhubung diminta cuman psikoanalisa ya aku cuma kasih comment, bukan berarti orang2 yang setuju ama "anti pornografi" itu mengabaikan hasrat seksualnya, toh kata psikoanalisa kekuatan manusia itu dipercaya bersumber dari sex dan sex. mereka yang menolah bukan berarti mengabaikan, hanya saja MUNGKIN orang2 ini memegang norma sendiri yang dibentuk dari kecil "ingat superego". nah orang2 ini MUNGKIN dari kecil diajarkan orang tua (pembentukan norma, bisa dari agama, masyarakat dll). mengingat kebanyakan adalah orang2 yang memegang agama dengan kuat dan sudah tua hehehe, ya memegang aturan masyarakat jaman lama dan aturan agama yang diajarkan orang tua. orang tua mengajarkan sama orang orang yang semangat mengeluarkan antipornografi itu mana batas aurat, mana batas seorang dikatakan porno, nahh saat dia melihat fenomena sekarang dia terusik (karena dia punya norma2 yang ditanamkan masyarakat dan ortu (mungkin) dia terusik, maka dia semangat untuk mengeluarkan dan memperjuangkan pornografi.

jadi mereka bukan ingin mengabaikan, tapi ya karena ada norma yang dia pegang, keyakinan, belief (tentang batas2 "porno") dia terusik dengan fenomena yang menurutnya sudah mengusik norma, keyakinan, belief yang dia pegang, makanya dia berjuang penuh.

sama aja kan (ini dimisalkan di masyarakat secara keseluruhan) kalo dimisalkan:
ego : akhirnya menampilkan diri secara berani/terbuka/ porno lah
superego (orang2 anti pornografi): "aduuh aku diajarkan dari kecil yang kaya' gitu tuh porno, jadi aku nggak boleh liat yang kya gini, oke aku bikin aturan"

duu panjang yaa...
agak susah lagi ngobrol lewat tulisan...
cuman comment aja lah..
btw psikologi mana??

wah comment kamu keren...
boleh ni belajar banyak dari kamu..

aku UKSW..

kamu psikologi mana???
 
maaf cha, ga seharusnya memang aku menilai orang lain..

tapi menurut kamu ada ga kemungkinan, munculnya gangguan kepribadian lain dalam masyarakat setelah disahkannya UU Pornografi ini???
 
wah comment kamu keren...
boleh ni belajar banyak dari kamu..

aku UKSW..

kamu psikologi mana???

aku psikologi Ubaya alias Universitas Surabaya hehe
boleh2 kita diskusi bareng..
emang suka banged ya ama freud??waa freudian niii
soalnya aku dulu suka ama freud tapi begitu kenal ma aliran yang lain mulai pindah ni..
tapi emang psikoanalisis gak ada matine...
 
Back
Top