Anapanna Sati Sutta

singthung

New member
ANAPANNA SATI SUTTA

M.N. 118



Perhatian (perenungan) pada keluar-masuknya napas (anapannasati), O para siswa, apabila dikembangkan dan sering dilatih, membawa pahala yang tinggi dan penuh berkah (empat dasar kesadaran, cattaro satipatthana). Pengembangan dan latihan yang sering atas perenungan pada keluar-masuknya napas itu akan membawa Empat Satipatthana ke arah kesempurnaan. Inilah Tujuh Faktor Penerangan (Satta Sambojjhanga). Inilah Kebebasan melalui Kebijaksanaan (Vijja Vimutti).

Tetapi, O para siswa, bagaimanakah perenungan pada keluar-masuknya napas itu ? kalau sering dilatih dan dikembangkan ? akan membawa Empat Satipatthana ke arah kesempurnaan?

Bilamana bhikkhu itu, ketika melatih diri,

- sadar bahwa ia sedang menarik dan mengeluarkan napas panjang, atau
- sadar bahwa ia sedang menarik dan mengeluarkan napas pendek, atau
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari bahwa ia merasakan seluruh batang tubuh pernapasan, atau
- menyadari gerak-gerik batang tubuh pernapasan untuk menenangkannya.

Demikianlah, bhikkhu itu berdiam dalam ?Perenungan terhadap badan jasmani? (kaya-nupassana), penuh dengan semangat, menyelami dengan terang, penuh perhatian, setelah menaklukkan keserakahan dan kesedihan duniawi ? karena keluar-masuknya napas merupakan salah satu gejala badan jasmani.

Bilamana bhikkhu itu, ketika melatih diri,

- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari bahwa ia merasakan kegiuran (piti)
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari bahwa ia merasa gembira (sukha)
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari fungsi batin (citta sankhara)
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari fungsi batin (citta sankhara) untuk menenangkannya.

Demikianlah, bhikkhu itu berdiam dalam ?Perenungan terhadap perasaan? (Vedana-nupassana), penuh dengan semangat, menyelami dengan terang, penuh perhatian, menaklukkan keserakahan dan kesedihan duniawi ? karena kesadaran penuh (perhatian penuh) pada keluar-masuknya napas Kami sebut sebagai salah satu dari yang berada di antara perasaan-perasaan.

Bilamana bhikkhu itu, ketika melatih diri,

- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari pikiran / kesadaran (citta)
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari pikiran untuk menggembirakannya
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari pikiran untuk memusatkannya
- menyadari keluar-masuknya napas sambil menyadari pikiran untuk membebaskannya.

Demikianlah, bhikkhu itu berdiam dalam ?Perenungan terhadap kesadaran? (cittanupassana), penuh dengan semangat, menyelami dengan terang, penuh perhatian, setelah menaklukkan keserakahan dan kesedihan duniawi ? karena, tanpa perhatian dan pengertian terang, Kami katakan, tidak ada perhatian terhadap keluar-masuknya napas.

Bilamana bhikkhu itu, ketika melatih diri,

- menyadari keluar-masuknya napas sambil merenungkan ketidak-kekalan
- menyadari keluar-masuknya napas sambil merenungkan memudarnya nafsu (Kebebasan)
- menyadari keluar-masuknya napas sambil merenungkan pelenyapan
- menyadari keluar-masuknya napas sambil merenungkan penghindaran diri.

Demikianlah, bhikkhu itu berdiam dalam ?Perenungan terhadap bentuk-bentuk pikiran? (Dhammanupassana), penuh dengan semangat, menyelami dengan terang, penuh perhatian, setelah menaklukkan keserakahan dan kesedihan duniawi.

Perhatian pada keluar-masuknya napas (anapannasati), apabila sering dilatih dan dikembangkan secara demikian akan membawa Empat Satipatthana ke arah kesempurnaan.

Tetapi, O para siswa, bagaimanakah Empat Satipatthana itu ? kalau sering dilatih dan dikembangkan ? akan membawa Tujuh Faktor Penerangan ke arah kesempurnaan?

1. Bilamana bhikkhu itu berdiam dalam perenungan terhadap badan jasmani, perasaan, kesadaran, dan bentuk-bentuk pikiran, dengan penuh semangat, menyelaminya dengan terang, penuh perhatian, setelah menaklukkan keserakahan dan kesedihan duniawi, dan pada waktu itu perhatiannya tidak terganggu, dan pada saat perhatiannya ada dan tidak terganggu itulah ia telah memperoleh dan sedang mengembangkan Faktor Perhatian (Sati Sambojjhanga), dan Faktor Sati Sambojjhanga ini telah mencapai kesempurnaan penuh.

2. Bilamana bhikkhu itu diam dengan penuh perhatian, menyelidiki, mengamat-amati, membeda-bedakan dan merenungkan Dhamma, pada saat itulah ia telah memperoleh dan sedang mengembangkan Faktor Kesadaran Menyelidiki Dhamma (Dhammavicaya). Demikianlah Faktor Kesadaran Menyelidiki Dhamma telah mencapai kesempurnaan penuh.

3. Dan apabila bhikkhu itu ? ketika sedang membeda-bedakan dengan bijaksana, menyelidiki dan mempertimbangkan Dhamma ? sema-ngatnya menjadi kuat dan tak tergoncangkan, pada saat itulah ia telah memperoleh dan sedang mengembangkan Faktor Semangat (Viriya Sambojjhanga). Demikianlah Faktor Viriya Sambojjhanga telah mencapai kesempurnaan penuh.

4. Dan apabila di dalam dirinya, semangat bhikkhu itu menjadi kuat dan timbul kegiuran, pada saat itulah ia telah memperoleh dan sedang mengembangkan Faktor Kegiuran (Piti Sambojjhanga). Demikianlah Faktor Piti Sambojjhanga telah mencapai kesempurnaan penuh.

5. Dan apabila bhikkhu itu tergiur batinnya dan pikirannya menjadi tenang, pada saat itulah ia telah memperoleh dan mengembangkan Faktor Kesadaran Ketenangan (Passaddhi Sambo-jjhanga). Demikianlah Faktor Passaddhi Sambo-jjhanga telah mencapai kesempurnaan penuh.

6. Dan apabila bhikkhu itu batinnya tenang dan bahagia, dan pikirannya menjadi terpusat, pada saat itulah ia telah memperoleh dan mengembangkan Faktor Kesadaran Konsentrasi (Samadhi Sambojjhanga). Demikianlah Faktor Samadhi Sambojjhanga telah mencapai kesempurnaan penuh.

7. Dan apabila bhikkhu itu memandang dengan keseimbangan yang sempurna dalam pikirannya yang terpusat, pada saat itulah ia telah memperoleh dan mengembangkan Faktor Kesadaran Keseimbangan (Upekkha Sambojjhanga). Demikianlah Faktor Upekkha Sambojjhanga telah mencapai kesempurnaan penuh.

Cattaro Sati Patthana (Empat Dasar Kesadaran), bila dikembangkan dan sering dilatih, akan membawa Satta Sambojjhanga (Tujuh Faktor Penerangan) menjadi sempurna sepenuhnya.

Tetapi, O para siswa, bagaimanakah Satta Sambojjhanga itu ? kalau sering dilatih dan dikembangkan ? akan membawa pembebasan melalui kebijaksanaan (Vijja Vimutti) ke arah kesempurnaan yang penuh?

Di situlah bhikkhu bersangkutan mengembangkan Satta Sambojjhanga: Sati, Dhammavicaya, Piti, Passaddhi, Samadhi, dan Upekkha ? berdasarkan: ketidak-melekatan, tanpa-nafsu-keinginan, pelenyapan dan pelepasan. Dengan pelatihan dan pengembangan secara demikian itulah Satta Sambojjhanga membawa pembebasan melalui kebijaksanaan (Vijja Vimutti) ke arah kesempurnaan yang penuh.

Persamaan dengan penjinakan gajah

Seperti halnya seorang pemburu gajah meman-cangkan tonggak raksasa di dalam tanah dan merantai gajah liar pada lehernya untuk mengusir kebiasaan dan keinginan hutaninya, ketidak-tenangan hutaninya, kebandelan dan keliaran hutaninya, kemudian membiasakannya pada lingkungan desa dan mengajarkan tingkah laku yang baik yang diperlukannya untuk bisa hidup di antara manusia, demikianlah, dengan cara yang serupa, bhikkhu yang mulia memusatkan pikirannya pada Empat Sati Patthana ini, sehingga ia dapat mengusir kebiasaan dan keinginan duniawinya, ketidaktenangan duniawinya, kebandelan dan sifat keras duniawinya hingga ia memperoleh Kebenaran dan mencapai Nibbana.

 
Back
Top