Para Pecinta Kura-Kura

Status
Not open for further replies.
Kekurangan vitamin (Hypovitaminosis)

Di halaman adalah daftar gejala kekurangan vitamin tertentu yang dapat terjadi pada kura-kura.
Vitamin A

Gejala: cacat mata, mata yang exhorbited, penglihatan kabur dapat menjadikan kebutaan total, bercak putih pada tempurung, hilangnya sebagian dari kulit di leher dan kaki dan juga skat.

Mencegahnya: Beri suplement dua kali seminggu dan juga makanan yang kaya akan vitamin A seperti water hyacintch, tomat, udang gammarus tetra.

Pengobatan: injeksi 60-120,000 IU vitamin A per kg dan suntikan kedua dua atau tiga minggu kemudian.
Vitamin D3

Gejala: Rasio pertumbuhan yang lambat, pembentukan karapas yang tidak bagus, radang tulang belakang (rachytism)

Pencegahan: Suplemen vitam dua kali seminggu, kenai sinar matahari langsung atau lampu berspektrum penuh selama 8-12 jam per hari.
Vitamin E

Gejala: benjolan, Nodules, lipomes, abcesses of fatty tissues

Pengobatan: Suntikan suplemen multivitamin, mengangakat luka/borok
Grup Vitamin B

Gejala: Masalah dengan sistem syaraf utama, lesuPencegahan: Suplemen vitamin dua kali seminggu

Pengobatan: Suntikan suplemen multivitamin, minyak ikan (cod liver oil), organ ikan
Kekurangan zat besi

Gejala: cacat pembentukan dan rasio pertumbuhan yang lambat

Pengobatan: beri makanan yang kaya akan zat besi seperti hati sapi
Kekurangan fosfor dan kalsium

Gejala: Jika dua zat ini tidak tersedia pada rasio yang sesuai, kura-kura akan menderita seperti gejala kekurangan vitamin D3. Perlu diingat bahwa vitamin D3 adalah yang bertanggung jawab atas pengikatan kalsium dan fosfor dalam tulang

Pencegahan: Berikan tulang sotong ke kura-kura anda atau tambahkan suplement vitamin yang kaya akan kalsium pada makanannya dua kali seminggu. Jemur dibawah sinar matahari langsung atau lampu berspektrum penuh.

Perawatan: suntikan suplemen multivitamin.
 
Penyakit mata
infeksi_mata.jpg


Jika kura-kura anda selalu menutup matanya, membengkak dan akhirnya tidak mau makan. Kemungkinan terjadi infeksi mata. Infeksi ini disebabkan karena air yang kotor atau kekurangan vitamin A. Gantilah airnya lebih sering. Naikan suhu ke 23 sampai 30°C. Nyalakan terus lampu jemurnya. Anda dapat membersihkan matanya dengan air distilasi dan larutan boric acid atau air dengan garam atau standard sulfamethiazine. Lakukan pada pagi dan malam hari. Anda dapat menggunakan cotton-bud untuk mengolesi larutanya. Coba buka kelopak matanya supaya larutannya bisa masuk ke dalam matanya. Beri kura-kura anda suplemen vitamin secara rutin. Anda bisa mendapatkan suplemen ini di toko-toko. Jika anda tidak melihat adanya kemajuan pada kondisi kura-kuranya dalam jangka waktu 5 hari, bawalah segera ke dokter.
 
Infeksi pernafasan

Gejala: hidung meler, mulutnya tidak benar-benar tertutup rapat atau berbunyi, berenangnya miring ke satu sisinya, lesu dan tidak mau makan.
Yang perlu dilakukan: Jika infeksi pernafasannya masih dalam tahap ringan, ikuti pedoman ini, jika sudah parah bawalah ke dokter segera. Tutup ruangan dengan rapat untuk menghindari kotoran udara. Jaga airnya untuk tetap hangat, inilah faktor yang paling penting untuk kura-kura untuk dapat memerangi infeksi ini. Jika anda memiliki lebih dari satu kura-kura, pisahkan yang sakit dari yang lainnya, karena infeksi ini menular. Jika kondisinya tidak membaik dalam lima hari, bawalah segera ke dokter.
 
Infeksi jamur tempurung
infeksi_jamur.jpg


Jika kura-kura seperti memiliki lapisan putih pada tempurungnya, anda bisa mencurigai infeksi jamur. Jika infeksinya belum parah, anda dapat mengikuti pedoman dibawah ini, jika sudah parah bawalah ke dokter. Untuk mengatasi infeksi jamur yang belum parah, mandikan kura-kura dengan air garam selama 30 menit setiap hari. Anda akan melihatnya perubahannya dalam dua hari dan akan sembuh dalam 10 hari. Jika anda tidak melihat perubahan dalam seminggu, bawalah ke dokter.
 
Tempurung lunak
kurang_kalsium.jpg


Tempurung lunak dan terlihat bercak putih. Kondisi yang serius ini yang disebabkan oleh kekurangan kalsium dan kurangnya sinar berspektrum penuh. Meskipun anda memberi kura-kura anda makanan yang kaya dengan kalsium seperti tulang sotong atau suplemen kalsium, kura-kura tidak akan dapat memproses kalsiumnya dengan baik jika tidak ada sinar berspektrum penuh. Jika anda telah memiliki lampu berspektrum penuh, tambahkan waktu jemurnya. Jika lunaknya sudah parah atau tidak ada kemajuan, bawalah segera ke dokter.
 
Sembelit

Penyebab sembelit (susah buang air besar) adalah pada makanannya. Ini sangat mudah dilihat. Jika anda perhatikan waktu anda kasih makan dan kura-kura anda tidak buang air besar, kemungkinan kura-kura anda sembelit. Seringnya buang air besar terngantung pada seringnya anda memberi makan dan jenis makanan yang dimakan. Sebagai peraturan umumnya, jika anda melihat kura-kura anda menendang-nendang ekornya dengan kaki belakangnya dan tidak ada gerakan perutnya beberapa saat, anda dapat menebak adanya sembelit. Taruhlah kura-kura di wadah dengan air yang lebih hangat daripada air yang ada di aquariumnya. Suhu yang lebih hangat akan mempengaruhi gerakan proses perutnya. Jika tidak terjadi apa-apa, maka tunggulah 5 jam lalu cobalah sekali lagi. Variasikan makanannya, jangan memberi makan yang selalu sama setiap kali.
 
Sembelit

Penyebab sembelit (susah buang air besar) adalah pada makanannya. Ini sangat mudah dilihat. Jika anda perhatikan waktu anda kasih makan dan kura-kura anda tidak buang air besar, kemungkinan kura-kura anda sembelit. Seringnya buang air besar terngantung pada seringnya anda memberi makan dan jenis makanan yang dimakan. Sebagai peraturan umumnya, jika anda melihat kura-kura anda menendang-nendang ekornya dengan kaki belakangnya dan tidak ada gerakan perutnya beberapa saat, anda dapat menebak adanya sembelit. Taruhlah kura-kura di wadah dengan air yang lebih hangat daripada air yang ada di aquariumnya. Suhu yang lebih hangat akan mempengaruhi gerakan proses perutnya. Jika tidak terjadi apa-apa, maka tunggulah 5 jam lalu cobalah sekali lagi. Variasikan makanannya, jangan memberi makan yang selalu sama setiap kali.

kura2 gw sering bgt BAB ......... gara2 ga di kasih makan kura2nya makan tai nya sendiri wakakakak ksian juga..........


eh robi loe punya kura2 ngga?? klo punya jenis klaminnya paan??
 
o iya kura2 gw pernah pengen BAB gw liatin eh BABA nya gede bgt...........gw liatin terus.....eh BABA nya yang gede itu di masukin lagi ke dalem ........ kocak

BABA nya warna item kaya bunga wkakaka
 
dulu punya tp skrng dah ilang rencananya sih mo beli lagi tp tunggu rumahnya selesai di renovasi
 
nih tips biar cangkang kura-kura g jamuran
setiap 1 minggu sekali mandiin pake air biru yg biasa ada ditoko-toko ikan atau kura loe rendemin aja terus loe usap pake spon inget jangan pake sikat ntar kuya nya kesakitan

and jgn pakai air PDAM buat ganti air soalnya banyak kaporitnya
 
Tips Rawat Batok Kura-Kura: Sehat Luar-Dalam

Batok kura-kura tampil menawan bukan hanya sekedar didukung oleh perawatan luar saja. Namun, romah sekaligus tempat berlindung reptil tersebut akan kian cantik jika didukung kesehatan dari faktor dalam.

Umumnya pehobi hanya memberikan dukungan kesehatan batok kura-kura dari sisi faktor luar saja. Semisal dengan jalan rajin mengepel permukaan karapaks kura-kura. Faktor luar lain yang juga turut berperan menjaga kemolekan tempurung kura-kura adalah lingkungan.

Selain butuh dukungan dari luar, kemolekan tempurung kura-kura juga harus dilakukan dari bagian dalam tubuh kura-kura. Organ keras dan menonjol tersebut sebenarnya adalah gundukan tulang. Ia akan menjadi kuat dan sehat jika dibangun dengan bahan baku yang cukup memadai. Kalsium dan pospor adalah bahan baku pembangun rangka rumah kura-kura.

Sama seperti manusia, pertumbuhan tulang kura-kura pesat ketika ia masih muda. Pada saat itu kura-kura sedang berada dalam fase pertumbuhan. Periode tumbuh-kembang ini akan berakhir ketika kura-kura mulai memasuki fase reproduksi. Menu kaya gizi terutama pospor dan kalsium wajib dihidangkan ketika kura-kura masih dalam fase pertumbuhan. Namun demikian, bukan berarti kura-kura dewasa terlebih kura-kura uzur tak butuh santapan seperti itu. Kura-kura tersebut tetap menghendaki pakan kaya pospor dan kalsium untuk mengganti sel-sel tulang yang telah usang dan rusak.

Menu kaya pospor dan kalsium seperti itu bisa diracik dari berbagai sumber. Semisal dari tanaman, tanah atau batuan alami dan tablet siap pakai yang banyak dijual di apotik atau pet shop.

Seringkali pet shop hanya menganjurkan pelenggannya agar memberikan buah-buahan serta sayurn kepada kura-kura sebagai menu pokok harian. Padahal, pakan seperti itu sangat miskin kandungan pospor dan kalsium. Alhasil, berbagai problem rumah kura-kura akan dijumpai oleh pelanggan ketika kura-kuranya sudah tumbuh dewasa. Tonjolan batok tak merata, atau bahkan cacat adalah contoh problem rumah kura-kura.

Jenis tumbuhan kaya pospor dan kalsium itu ada banyak. Sebagai patokan kasar, tumbuhan seperti itu umumnya tumbuh di daerah kering dengan tanah yang banyak mengandung pospor dan kalsium. Beberapa contoh tombuhan kaya porpor dan kalsium adalah opuntia dan Plantago sp. Opuntia adalah jenis kaktus. Tumbuhan ini memiliki rasio kandungan kalsium dan pospor sebesar 78 : 1. Sedangkan Plantago sp memiliki rasio perbandingan Ca : P sebesar 20 : 1.

Berbagai jenis tanaman memiliki kandungan Pospor dan Kalsium yang banyak namun flora tersebut juga mengandung zat anti-nutrisi. Semisal asam oksalik dan asam phyti c. Kedua zat tersebt akan menghambat penyerapan kalsium dan pospor yang dilakukan oleh saluran pencernaan kura-kura. Jadi sayur-sayur seperti itu sebaiknya tidak dihidangkan kepada kura-kura. Contoh sayur itu adalah bayam, pakcoy, sawi, kangkung, kubis, dan lobak.

Suplai kalsium yang berasal dari tanaman saja ditak cukup. Pertumbuhan karapaks kura-kura juga harus didukung oleh suplemen kalsium. Pakan tambahan seperti itu bisa dibeli dari apotik maupun pet shop. Sama seperti sayur, suplemen tambahan pun ada yang boleh dikonsumsi oleh kura-kura, namun ada pula yang tidak dianjurkan untuk disuguhkan. Berbagai suplemen yang mengandung pospor tinggi sebaiknya tidak diberikan. Sebab, zat tersebut seudah banya terkandung di dalam pakan alami. Suplemen kalsium yang terbuat dari tolanng (bone meal) tidak disarankan. Sebab kandungan Pospornya terlalu tinggi.

Hal lain yang wajib dicermati sewaktu memilih suplemen kalsium yaitu bahan kontaminan yang dapat merenggut kesehatan kura-kura. Berbagai suplemen kaya Kalsium mengandung Timah, aluminium, arsenik, merkuri dan kadmium. Beberapa contoh suplemen tersebut diantaranya yaitu dolomit dan bon meal.

Anda bisa menyuguhkan bubuk lime stone alias bubuk kapur ternak sebagai menu ekstra kura-kura secara rutin.
 
Memelihara Kura-kura Moncong Babi
moncong_babi.jpg


Ada beberapa tulisan yang telah ditulis dan diterbitkan tentang Carettocheylys insculpta , tetapi sedikit menyentuh tentang hal pemeliharaan. Dalam dekade terakhir, bentuk kura-kura yang unik ini menyebabkan tingginya permintaan atas kura-kura ini dan sudah ribuan kura-kura telah dikirim ke pasaran Asia Tenggara, Eropa dan Amerika. Sayang sekali, karena kurangnya pengetahuan, hanya sebagian kecil saja yang dapat hidup melewati masa mudanya karena banyak dari mereka yang mati karena pemeliharaannya yang tidak benar. Tujuan tulisan ini adalah untuk menerangkan tentang apa yang diperlukan dalam pemeliharaan kura-kura moncong babi dan membantu mengurangi jumlah kematian prematur atau pada masa muda.
Perkenalan

Moncong babi adalah kura-kura yang sangat aneh. Tampangnya yang morfologikal, pengetahuan yang terbatas dan grup kebetulan semua menyebabkan penaruhan filogenetika yang tidak benar dan juga mengenai sejarah alam yang tidak pasti. Data fosil untuk genus kura-kura ini kembali ke Miocene di Papua New Guinea. Ramsay pertama kali menerangkan jenis ini dari material yang dikumpulkan pada tahun 1885 dari ekspedisi Royal Geographic Society, lokasi di sungai Strickland. Pertama kali dideskripsikan sebagai Pleurodire dan diajukan sebagai hubungan kura-kura air tawar dan kura-kura air laut. Genus ini lalu ditetapkan ke keluarga baru Carrettochelyidae dan Baur memindahkan ke Carretochelys dan keluarga Carretochelyidatenya ke Cryptodires dan memperlihatkan persamaannya ke Trionychia.

Tulisan yang mendalam yang pertama kali dicetak tentang kebutuhan pemeliharaan atau prilaku di captivity moncong babi adalah tulisan yang ditulis oleh Dorrian. Tulisan lainnya seperti Konservasi Biologi kura-kura moncong babi oleh Georges dan Rode atau Moncong babi oleh Bargeron membahas sedikit tentang pemeliharaan, meninggalkan beberapa informasi yang berguna.

Di seluruh dunia ini ada beberapa kebun binatang dan individu yang memelihara kura-kura ini. Kebun binatang ini adalah Bronx Zoo di New York USA, Pittburgh Zoo di New Jersey USA Zoological Garden Wilhelma di Stuttgart, Germany, Territory Wildlife Park di Berry Springs, Australia, Taronga Park Zoo di Sydney, Australia, Hartley Creek Crocodile Farm di Cairns, Australia, Australia Zoo di Beewah, Australia dan the University of Canberra di Australia.
Pengarang junior dan senior telah memelihara kura-kura ini selama beberapa tahun dan telah melakukan banyak pengamatan dan dirangkum pada tulisan ini.

Materi dan Metoda

Hewan- Semua moncong babi adalah dari koleksi pribadi dari pengarang senior. Empat kura-kura yang digunakan dalam studi ini. Asal jenis tidak diketahui karena mereka didapatkan dari dealer komersil.
Aquarium – Ada bermacam ukuran aquarium yang dipakai dalam studi ini. Kura-kura banyak diamati pada aquarium ukuran 150 cm x 60 cm x 50 cm dengan tebal 10 mm. Air di dalam aquarium difilter oleh filter internal dan dihangatkan oleh pemanas air /heater yang dilengkapi oleh thermostat.

Rumah

Karena kura-kura moncong babi adalah perenang yang baik, aquarium yang luas menjadi suatu keharusan. Alasan lainnya untuk menggunakan aquarium besar adalah karena kura-kura ini dapat tumbuh sampai 22,5 kg dan panjang 56.3 cm. Ukuran aquarium harus memberi kura-kura bergerak bebas dan juga dapat bersembunyi jika diperlukan. Waktu kura-kura ini ketakutan, mereka kabur seperti roket. Kura-kura muda diamati dapat melompat dari aquarium yang satu ke aquarium lainnya yang bersebelahan yang permukaannya hanya 2 cm dari ujung aquarium. Tambah besar aquarium, lebih kecil kesempatan untuk kura-kura terluka.

Karena kura-kura moncong babi dapat menjadi agresif kepada yang lainnya, aquarium besar juga dapat membantu menurunkan kepadatan. Prilaku agresif akan jelas terlihat. Prilaku agresif ini sudah dapat terlihat pada kura-kura yang hanya berumur enam bulan, tetapi dapat pula prilaku ini muncul pada umur yang lebih muda. Sebaliknya, Roempp mengatakan bawah setelah memiliki lima tahun kura-kura ini mulai memperlihatkan prilaku yang agresif satu sama lainnya. Prilaku agresif diperlihatkan dengan menggigit dan daerah yang sering digigit adalah ujung poseterior pada karapas, peripherals keenam sampai kesepuluh dan pygal, bagian dorsal leher dan lekukan kulit yang memanjang lateral pada setiap sisi dari dibawah permukaan ekor ke daerah paha dan turun ke lengan belakang. Karena rahangnya yang baik, gigitannya cukup menyakitkan dan dapat berdarah.

Pasir kali yang telah dicuci bersih dapat dipakai sebagai lapisan dasar aquarium. Jika lapisan cukup tebal, dapat menyediakan sebagai tempat persembunyian atau peristirahatan untuk kura-kura moncong babi karena mereka mebenamkan/mengubur mereka sendiri. Di beberapa occasions, mereka diamati melakukan ini sampai unjung probosics. Jika kepadatan jumlah kura-kura sangat tinggi maka pemakaian lapisan pasir yang tebal, dengan kayu/dahan/akar air dianjurkan untuk memberi tempat persembunyiaan dan mencegah kura-kura mengigit satu sama lain.

Kelihatannya kura-kura moncong babi dapat berprilaku sangat berbeda pada toleransi dengan jenis testudines lainnya. Menurut Dorrian, kura-kura moncong babi tidak memperlihatkan sifat agresif mereka terhadap kura-kura dari Chelidae (Macrochelodina expansa, Macrochelodina rugosa, Chelodina longicollis, Emydura macquarii krefftii and Elseya latisternum).

Sebaliknya, menurut Roempp ada beberapa masalah yang ditimbulkan dalam memelihara kura-kura moncong babi bersama kura-kura jenis lainnya. “Saya mempunyai masalah dengan Macrchelodina rugosa betina. Kura-kura betina ini mendapat beberapa gigitan yang parah di lengan belakangnya oleh kura-kura moncong babi betina saya.” Kejadian yang sama terjadi terhadap Macrochelodina expansa. Sebaliknya kura-kura moncong babi jantan tidak pernah agresif terhadap jenis lainnya.Saya tidak tahu jika sifat agresif tergantung pada jenis kelamin. Penulis senior memelihara empat moncong babi dengan Emydura subglobosa muda dan dewasa, jenis sympatric dan tidak ada tanda-tanda agresif terhadap jenis ini.

Air

Untuk masalah suhu air ada beberapa macam pendapat. Dorrian menganjurkan airnya dihangatkan secara konstan pada suhu 26-27°C sedangkan Bargeron menyatakan suhu air harus antara 26.1°C dan 30°C. Georges dan Rose menganjurkan suhu air antara 28-30°C. Suhu 28-30°C ini telah ditemukan sebagai suhu optimal untuk kura-kura oleh penulis. Suhu diatas 32°C dan dibawah 26°C tidak dianjurkan karena suhu tubuh kura-kura ini tergantung oleh suhu air di sekitarnya. Di alamnya, kura-kura moncong babi dapat mengatur suhu tubuhnya dengan berenang lebih dalam atau di bawah batang pohon berenang dan memasuki air yang lebih dingin atau hanya berada di permukaan air atau berenang mendekati tepian dan memasuki air yang lebih hangat. Ini adalah termoregulasi alamiah yang tidak ada di pemeliharaan dalam rumah (indoor captivity) karena suhu yang selalu sama di lingkungannya. Pada satu waktu, kura-kura moncong diamati pada suhu air 22°C. Kura-kura moncong babi itu diam di dasar aquarium selama dua jam, kecuali pada saat berenang ke permukaaan untuk mengambil udara. Pada saat suhu air dinaikan sampai 28°C, kura-kura menjadi aktif.

Kura-kura moncong babi adalah kura-kura yang hidup di air keras(hard water) seperti ikan yang hidup di danau Afrika seperti danau Malawi. Kondisi alami dari tempat asalnya adalah sungai besar yang mengandung kapur (limestone). Ini berarti airnya memiliki kadar karbonat yang tinggi dan juga memiliki pH tinggi dan sangat setabil di antara 8.0 sampai 8.3. KH dan GH airnya antara 18 sampai 25 dH. Faktor lainnya yang perlu diperhitungkan adalah bahwa kura-kura moncong babi tidak memilik tempurung yang berskat-skat, seperti tempurung lunak (soft shell) lainnya spt Apalone spinifera dan menderita dari predilection jamau dan infeksi bakteria yang parahnya dapat menjadi penyakit SCUD (Systemic Cutaneous Ulcerative Disease). Pada beberapa jamur agen termasuk organisma yang hidup di air netral (pH 6.5-7.5) dan mati pada pH yang tinggi. Maka dari itu pH yang tinggi memperbaiki kondisi kulit kura-kura. Kura-kura dengan iritasi kulit di karapasnya akan mengosok hilang kulitnya. Kura-kura air tawar bereaksi secara osmotik dengan air di lingkungannya dan pada saat airnya mengandung kadar garam yang tinggi ini juga dapat mengurangi beban kerja sistem renal (ginjal).

Salah satu cara kami belajar bagaimana cara memelihara kura-kura ini adalah dengan melihat lingkungan alami mereka dan mencari apa yang mereka perlukan bedasarkan pada sesuatu yang membatasi penyebaraan mereka di alamnya. Sangat menarik bahwa kura-kura ini hanya ditemui di sungai sungai berkapur (limestone). Juga hanya ditemui di sungai-sungai yang pH nya tinggi, konduktifiti yang tinggi dan alkalis yang tinggi. Ini berarti sangat stabil, sangat jernih airnya. Waktu kami di sungai Daly dengan kura-kura ini, penglihatan mencapai sampai lima meter. Maka dari itu waktu membuat lingkungan untuk kura-kura ini dan dalam jumlah yang banyak karena ekperimen ini, makin jelas bahwa kami perlu menduplikasi/mencontoh lingkungannya.

Kura-kura moncong babi adalah hewan omnivora, tetapi lebih condong ke herbivora daripada omnivora. Di Australia, kura-kura ini makan daun-daunan, buah dan bunga dari tumbuhan riparian khususnya fig ficus racemosa, apel syzygium forte dan pandanus aquaticus. Makanan lainnya termasuk serangga air, krustasea, moluska, ikan dan mamalia yang dimakan sebagai carrion dan tanaman air seperti lumut, vallisneria sp dan najar tenuifolia. Banyaknya macam yang dimakan memberi lingkup yang luas bagi oportunism dan makanan bervariasi sekali dengan makanan yang tersedia dari satu daerah ke daerah lainnya.

Kura-kura yang diteliti oleh penulis senior diberi makan berbagai macam termasuk daun dandelion, apel, pir, pisang, anggur, tomat, selada, putih telur, cacing tanah dan daging putih ayam cincang. Rasio makanan tanaman – hewan adalah 3 : 2. Memberi makanan yang kaya adalah salah satu kunci bagaimana menjaga kura-kura sehat. Semua kura-kura terbukti omnivora, sangat rakus. Cara pemberi makan termasuk menyetuh makanan dengan probosics seperti mereka menciumnya, mengambil makanan dengan rahangnya dan menelannya. Cakar di fliper depannya kadang dipakai untuk merobek makanan yang besar menjadi kecil.

Ternak

Di alam, umur kawin kura-kura moncong babi jantan adalah setelah 14 sampai 16 tahun dengan ukuran karapas sekitar 30 cm. Betina mencapai umur kawin agak tua, setelah 20 sampai 22 tahun dengan ukuran karapas 30-34 cm. Berdasarkan laparoscopy dan pemeliharaan kura-kura dari menetas sepertinya memakan waktu sampai 25 tahun untuk kura-kura ini mencapai umur dewasa.

Di kaptifiti(kandang), umur kawin dapat dicapai lebih awal. Hanya memerlukan 10 tahun untuk kura-kura moncong babi jantan mencapai umur kawinnya. Kura-kura yang ada di dalam pengamatan kami, ada dua kura-kura jantan yang berusaha kawin di umur tiga tahun dengan panjang karapas 14 sampai 15 cm.

Bukti ternak dalam kaptiviti sangat terbatas pada dua tempat. Salah satunya terjadi di Bronx Zoo, New York USA dan satu lagi di Zoological Garden Wilhelma di Stuttgart, Jerman. Tidak ada rekord yang tersedia. Di kebun binatang Bronx Zoo pembiakan terjadi pameran Jungle World tetapi kura-kura berkembang biak tanpa intervensi dari penjaga. Pada kejadian yang lalu, mereka menangkap kura-kura dan menggunakan Oxytocin untuk mengambil telur tapi tidak berhasil. Pada kejadian ini inkubasi dilaksanakan dengan anakan yang diambil dari tempat pameran. Tahun berikutnya, kura-kura dibiarkan bertelur tetapi telurnya diambil dan diinkubasi dengan dua anakan dan pada Septembar 2003, satu anakan direkord dari satu pameran.

Di tahun 1997, Roemp memberi sepasang kura-kura moncong babi ke Wilhelma zoological garden dengan dasar budidaya. Selain dari dua kura-kura ini, Wihelma telah memiliki tujuh grup kura-kura dewasa sendiri. Ternak captive ini terjadi di tahun 2002, tetapi secara tidak terduga. Telur-telur ditemukan dalam air di lingkungan dan satu menetas setelah diinkubasi, telur lainnya dimakan oleh kura-kura atau ikan besar yang ada di lingkungannya.

Musim panas tahun 2004, Wilhelma zoological garden menemukan telur lainnya. Telur-telurnya diinkubasi secara artifisial, tetapi dua bulan berlalu setelah tanggal tetasnya, telurnya dibuka dan anakan ditemukan tidak bernyawa. Kura-kuranya telah terbentuk.
 
Dari mana asal kura-kura?
Pertama kali kura-kura muncul di bumi pada masa zaman triasik, kurang lebih dua ratus tahun yang lalu. Di pertengahan masa jurasik, kura-kura primitif triasik ini berevolusi menjadi dua grup utama: leher menyamping (side-necked) – pleurodira dan leher melengkung (arch-necked) – crytodira. Sampai sekarang kedua grup itu masih ada. Perbedaan antara dua grup ini sangat jelas. Seperti yang dijelaskan pada namanya, perbedaannya terletak pada cara mereka menarik lehernya ke tempurung mereka.
 
Kerangka

skeleton.jpg


Karakteristik utama yang membedakan chelonia dengan reptil lainnya adalah adanya tulang dan kantong tempurung. Tempurung ini dibentuk dari dua komponen utama, cangkang atas (carapace) dan dasar(plastorn) yang dihubungkan oleh tulang ridges. Tulang cangkang terdiri dari gabungan tulang iga dan vertabrata. Sedangkan tulang bagian dasarnya(plastorn) terdiri dari tulang abdominal dan clavicle. Tetapi tidak semua kura-kura memiliki tempurung yang keras dan bertulang. Beberapa kura-kura mempunyai tempurung yang fleksibel. Diantaranya adalah beberapa kura-kura air yang mempunyai kura-kura tempurung lunak (softshell) dan penyu leatherback. Bentuk tempurung pelindung yang keras menjadi dominasi di kura-kura darat dan jarang yang ada memperlihatkan fleksibilitas pada termpurungnya. Kebanyakan anakan kura-kura darat mempunyai fenestra (daerah terbuka) antara tulang cangkang (carapace)dan menyatu pada masa tuanya.Image Tetapi pada pancake tortoise (Malacochersus tornieri) daerah terbuka ini dipertahankan sampai dewasa. Spesies lainnya yang mempertahankan fenestra selama hidupnya adalah Manoria impressa, kura-kura darat tortoise dari Asia.

Keunikan lainnya yang penting pada kura-kura adalah pectoral dan pelvic gridles yang dibatasi/dilindungi dalam tulang iganya. Orientasi vertikalnya memberi dukungan dari dalam untuk tempurungnya dan memberi ventral anchor yang kuat untuk lengan-lengan dan otot-otot. Tulang lengan dari kura-kura sedikit berbeda dengan vertebrata lainnya.


Dua lapisan lainnya yang melindungi bagian dalam tempurung adalah lapisan tengah dan lapisan luar. Lapisan tengah kaya akan ujung ujung syaraf dan pembuluh-pembuluh darah yang kecil. Lapisan pelindung luar dari lapisan keratin yang terkenal dengan sebutan skat (scutes) atau juga sering disebut laminae. Skat ini diatur dalam beberapa seri. Setiap seri mempunyai nama masing-masing. Rata-rata ada 54 skat eksternal. Keliman/pertemuan skat luar ini tidak secara tepat dilapisi atau simetris dengan struktur tempurung di bawahnya. Skat ini menyediakan sebagai penguat tambahan yang telah diturunkan dari struktur kubah tempurung yang kuat. Tulang cangkang yang rata-rata ada 50, bersama lapisan skat luar yang terus tumbuh seumur hidup, walaupun pertumbuhannya melambat di hari tua. Pertumbuhan ini bisa dengan pertambahan keratin dibawah skat yang ada. Pertumbuhan baru berwarna pucat kadang-kadang berwarna dadu oleh karena adanya sel darah di daerah pertumbuhan itu dan mudah dideteksi secara visual. Bertolakan dengan kepercayaan yang populer, kura-kura tidak dapat ditebak umurnya bedasarkan menghitung lingkaran-lingkaran yang terlihat pada skat-skatnya. Beberapa lingkaran/cincin pertahun mungkin ada dalam masa periode pertumbuhan cepat. Pada spesimen yang sudah tua, kerusakan yang termakan waktu akan menghapus bersih tanda-tanda ini. Karapas kura-kura dibentuk dari kehidupan benar tisu yang sangat sensitif. Cara yang lama yang pernah dilakukan seperti mengebor atau mengikat kura-kura menyebabkan rasa yang menyakitkan bagi mereka. Dan ini juga membuka tisu lapisan tengah dan tulang dibawahnya dan dapat menyebabkan resiko infeksi yang sangat serius.

Satu fakta yang paling menarik adalah kura-kura mempunyai kapasitas untuk meregenerasi tulang dan tisu keratin secara spontan. Informasi ini sangat berguna dalam memperbaki kerusakan yang terjadi pada tempurung. Pada saat luka yang parah, matinya lapisan horny dan bony akan terjadi. Epidermis yang sehat di sekitar luka akan tumbuh dibawah tulang yang mati yang akhirnya diganti. Epidermis baru lalu dikeratin dan tulang baru dibentuk dibawahnya. Yang sangat mencengangkan kura-kura dapat mengganti kira-kira sepertiga dari tempurung dalam satu atau dua tahun melalui proses ini.
 
Skat (Scutes)
carapace.jpg


Ada banyak variasi dalam bentuk skat, warna, ukuran dan bentuk di antara spesies dan genera. Terminologi skat berguna untuk mengidentifikasi spesies dan untuk dokter hewan menerangkan daerah luka atau infeksi dsb. Sayangnya, teminologi ini tidak universal karena adanya variasi nama yang digunakan oleh bermacam-macam authorities. Bentuk penamaan skat yang umum adalah sebagai berikut:

Image Di cangkang (carapace) biasanya ada lima single skat yang berada tengah yang dikenal sebagai vertebarl. Dan ini diapit oleh dua jalur skat pleural yang juga disebut costal. Lalu diikuti oleh seri seri skat kecil di sekitar ujungnya yang umumnya dikenal sebagai marginal atau peripheral


Di beberapa genera, ada satu skat, kadang berukuran kecil, skat nuchar(cervical) terdapat pada ujung cangkang tepat diatas leher dan skat supracaudal yang mungkin terpisah terdapat tepat di atas ekor. Adanya atau tidaknya skat nuchal dapat menjadi clue penting dalam pengidentifikasian spesies/taxa/genus. Contohnya, semua spesies dalam genus Testudo memiliki skat nuchal/cervical tetapi untuk genus Geochelone tidak ada.

Image Perlindungan plastorn disusun dalam enam pasang yaitu gular, humeral, pectoral, abdominal, femoral dan anal shield. Pelindung kecil dekat kaki depan adalah skat axillary dan pelindung di depan paha adalah skat inguinal.

Berdasarkan karapas dan struktur kerangka plastron, beberapa jenis kura-kura telah berevolusi pada mekanisma pertahanan yang luar biasa. Yang paling terkenal adalah kura-kura kotak Amerika Utara (North American turtle box). Mereka dipanggil seperti itu karena mereka memiliki plastron berengsel yang benar-benar fleksibel sehingga plastronnya dapat tertutup dengan rapat. Ketika plastronnya tertutup, kura-kura ini seperti kotak ornamen sehinga mereka dinamakan kura-kura kotak. Dengan cara inilah mereka melindungi bagian yang mudah diserang – cukup untuk menghalangi semua pemangsa bahkan pemangsa yang paling gigih sekalipun. Cari ini juga dipakai oleh kura-kura kotak Asia yang termasuk dalam genus Cuora. Berapa jenis yang memiliki engsel yang sama adalah kura-kura darat hinge-back tortoise(kinixys), kura-kura spider(pyxis arachnoids)
 
Sistem pernafasan

Paru-paru terletak pada punggung dalam kura-kura di sepanjang karapasnya dan letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Tidak seperti veterbrata lainnya, bentuk kura-kura yang unik ini mencegah mereka bernafas dengan menggunakan gerakan rongga dada. Dan sebagai gantinya, kura-kura darat bernafas memakai kombinasi cara dimana hewan lainnya berfungsi hanya sebagian kecil dalam proses sistem pernafasan. Prinsip dalam gerakan ini adalah lengan dan otot dalam. Inilah salah satu alasan kenapa kenapa kura-kura walaupun tempurungnya retak parah masih dapat bernafas tanpa ada halangan yang terlihat. Salah satu organ penting pernafasan lainnya adalah gerakan tulang hyoid pada dasar lidah. Gerakan ini menyebabkan naik turunnya pada kulit leher dan tenggorokan, membuat perubahan tekanan waktu di darat. Ini tidak seefektif pada sebagian kura-kura air, karena tekanan luar dari air mengurangi fungsi ini. Tetapi mereka tetap menggunakan gerakan hyoid untuk mengeluarkan atau memasukan air dari hidung untuk membantu mencium lokasi makanan dan pada saat kawin dalam air. Beberapa jenis seperti kura-kura bertempurung lunak dapat mengambil oksigen dari air yang dihirup ke mulut dan tenggorokan.

Pada kura-kura air, ada hubungan antara jumlah udara dalam kantung panjang dan cairan disimpan dalam kandung kemih dan kantung kloaka. Kura-kura mengaturnya untuk mengatur keapungan ke posisi yang diinginkan. Jika jenis aquatik terkena radang paru-paru, kemampuan mereka untuk berenang atau menyelam dengan aman langsung terpengaruh. Mereka terlihat sering istirahat pada satu sisi atau menggunakan waktu yang tidak yang biasanya diatas air terus menerus.

Radang paru-paru adalah masalah utama bagi semua kura-kura darat dan kura-kura air dan dapat terjadi. Relatif dengan ukuran badannya paru-paru reptilian lebih besar daripada dalam total volumennya daripada paru-paru mamalia tetapi lebih kecil luas permukaan yang berfungsi. Mereka juga tidak memiliki cilia yang efektif sehingga mereka tidak dapat batuk. Efek ini membuatnya sangat sulit untuk mengeluarkan ingus(muscus) atau benda asing lainnya. Dan akibatnya, meskipun radang paru-paru yang ringan pun dapat menjadi parah dengan cepat sekali. Oleh sebab itu jangan pernah menyepelekan gejala-gejala pernafasan pada kura-kura seperti megap-megap, pernafasan mulut terbuka dan tidak dapat berenang secara normal pada jenis aquatik atau ingus keluar dari hidung atau mulut.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top