Penggunaan paracetamol pada masa kehamilan dan risiko asma pada anak

her_is_mine

New member
Hepatitis C dapat terdeteksi dalam rongga hidung, dan pada alat hisap yang dimasukkan ke dalam hidung. Hal ini dilaporkan oleh para peneliti dalam jurnal Clinical Infectious Diseases edisi 1 Oktober 2008. Temuan mereka mendukung hipotesis bahwa hepatitis C dapat ditularkan melalui penggunaan alat hisap atau uang kertas yang dipakai untuk menghirup narkoba.

Teori penularan hepatitis C melalui cara ini adalah bahwa menghirup narkoba misalnya kokain dalam jangka panjang atau sering, dapat merusak dan mengakibatkan perdarahan pada rongga hidung. Sedotan atau uang kertas yang dimasukkan ke dalam hidung berhubungan dengan darah atau lendir yang terinfeksi hepatitis C, kemudian dapat ditularkan kepada orang lain yang memakai sedotan yang sama tersebut.

Pada beberapa tahun terakhir terjadi sejumlah jangkitan hepatitis C di antara laki-laki gay yang HIV-positif di Eropa. Sementara ada kian banyak bukti bahwa infeksi tersebut dikaitkan dengan kegiatan seks termasuk fisting (tangan dimasukkan pada dubur), penggunaan alat seks dan kegiatan seks berkelompok. Beberapa penelitian juga memberi kesan bahwa menghirup narkoba mungkin menyokong penularan.

Di banyak negara, alasan sampai dengan sepertiga penularan hepatitis C tidak dapat ditentukan, dengan orang melaporkan tidak melakukan kegiatan berisiko, misalnya memakai jarum suntik bersama.

Sejumlah penelitian epidemiologi pada populasi HIV-negatif yang cukup besar (umumnya, donor darah, pengguna narkoba bukan suntikan) menemukan hubungan antara menghirup narkoba dan infeksi hepatitis C. Namun demikian tidak semua penelitian melaporkan temuan ini dan ada beberapa kritikan tentang mutu cara penelitian tersebut.

Namun, hingga saat ini tidak ada penelitian secara virologi yang masuk akal tentang pendapat bahwa memakai alat penghirup narkoba bersama menyokong penularan. Oleh karena itu, para peneliti di New York, AS melibatkan 38 orang dewasa yang menghirup narkoba dan memiliki hepatitis C, di sekitar lingkungkan rumah sakit.

Tes yang dilakukan termasuk:
Penyekaan cairan hidung untuk mentes keberadaan hepatitis C dan darah di rongga hidung
Setiap peserta diminta untuk menghirup udara melalui sedotan plastik yang kemudian dites terhadap hepatitis C dan darah
Pemeriksaan rongga hidung untuk memeriksa penyakit
Pada tes ini, RNA hepatitis C dideteksi dengan teknologi yang serupa dengan tes viral load.

Sepertiga sampel adalah koinfeksi dengan HIV, dan 45% dengan hepatitis B. Viral load hepatitis C sangat beragam pada sampel, dengan rata-rata 5.000. Tes fungsi hati untuk ALT (SGPT) mengindikasikan beberapa kerusakan dengan rata-rata 47u/l.

Para peneliti mampu mendeteksi hepatitis C pada 13% penyeka hidung, dan pada 5% sedotan untuk menghirup narkoba.

Pada sampel, darah lebih sering terdeteksi dibandingkan hepatitis C. Namun terlepas apakah ada darah atau tidak, tidak memprediksi apakah hepatitis dapat ditemukan. Sebagai contoh, di antara lima penyeka hidung yang positif terhadap hepatitis, dua di antaranya tidak ada darah.

Hasil patologi dan kerusakan rongga hidung dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis. Di antara masalah lain, lebih dari empat di antara sepuluh peserta melaporkan mengalami hidung berair atau tersumbat paling sedikit sekali seminggu. Tingkat peradangan selaput hidung adalah tinggi yaitu 71%, sementara tingkat peradangan sinus adalah normal.

Diketahui bahwa hepatitis C di luar tubuh dapat menular selama sampai dengan 16 jam. Namun para penulis mengakui bahwa sedikit yang diketahui tentang jumlah virus yang diperlukan untuk penularan. Mereka berpendapat bahwa apabila narkoba didenguskan, lebih banyak cairan hidung dan darah yang dikeluarkan serta jumlah virusnya kemungkinan lebih banyak.

Para penulis berpendapat bahwa temuan mereka yang paling bermakna adalah bahwa hepatitis C dapat dipindahkan ke dalam alat hirup. Namun demikian, mereka menyarankan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi cara penularan ini dan perannya terhadap penyebaran hepatitis C.
sumber:kalbe.co.id
 
Back
Top