Anjas Batavia

debu_jalanan

New member
SAJAK SAJAK ANJAS BATAVIA

CINTAKU TERDAMPAR DI PARUNG PANJANG

satu jam lamanya jarak menepuh cintaku
melewati mobil mobil berukuran besar
dengan liar kupacu sepeda motor pinjaman hasil merayu sahabat

tak terpikirkan
oleh benak yang guman kerinduan
tubuh akan hancur tersenggol
dan terbebas daratan luas

tak pernah terpikirkan
kalau cintanya berbuah malapetaka
yang mampu mematikan jalanku
dari seribu mata angin
ketulusan mengubah bhatin mengalami buta
makna kini ku mengerti
kalau ia hanya mendamparkan kasih sayang
menjadi belati

dengan tenang parung panjang
menikam jantung
sekarang duniaku
terasa hampa
dan jalanpun merajut sunyi
serbuk racun yang ia sebar di dada
yang hanya bisa ku bawa mati

Pamulang Sedih 30 desember 2008

LIHAT

lihat taman kami
tumbuh mati
lihat ladang kami
tumbuh layu
lihat sawah kami
tumbuh hama
lihat jalan kami
tumbuh duri
di manamana

sampai kapan kau datang,
dari pagi burung berkicau
dendangkan lagulagu irama sahduh,
kami masih di sini
hingga pada langit berwarna merah
kau belum datang

angin kami titipkan
suara raungan di tengah malam
dalam negri berita bagian timur
sampaikan!
sebelum roh kami terlepas dari raga

dan daging terkubur
dalam amarah yang mengangkat bayangan kami
kemana kau pergi

kami sudah mengepung
air mata terluka kami
mengapung di manamana
jangan salahkan kami
bila titik api dapat membakar cakrawala

kami belum kalah
sebab kami sedang menghimpun arwah
kedalam peti mati negri!
terimalah darah kami
di lapang luasmu
hanguslah penyihir
yang memakan
darah sesamasaudara

Pamulang 1998



TANGISAN

tangisan dalam bus kota
lebih lembut amanah gelombang
suara yang menggelegar
oleh harapan
terbalut asap asap
laksana zaman yang mengendara tanpa nama


Jakarta bus kota 102 Jalanan 2 April 2008

TERLEMPAR

di setiap aku memasuki tempat tempat terlempar
aku merasa pengemis bukan hinna
aku merasa luka bukan lapar
aku merasa kecewa bukan lelah

di mana, kau tahu?
tepat menyesali fikiran fikiran khilaf

Jakarta 18 Oktober 2007

JIWA JIWA PEMIMPI

jiwaku
jiwamu
jiwa mereka

kita menghuni dalam satu
kerongkongan mimpi

dan hari hari terisi kebohongan
dengan getaran getaran pukulan
tongkat kekuasaan
yang tak ubah ubahnya takdir ini

meski harapan adalah cita cita

Pamulang 18 September 2006

SAHABAT

sahabat mataku
memandang sang surya
dengan mata tertumpah
dalam harapan elegi untuk esok

sahabat
telahku rentangkan sayap sayap patahku
terbang rendah kealam bebas
menyatu dalam gumpalan debu,
akankah kau menyertaiku
melewatkan pengembaraan yang sengsara?

Pamulang 1 Januari 2007

MABUK ASMARA

aku menjadi pemabuk
akan kemanisan madumu
yang mencuri keinginanku

aku menemukan bibirku
yang mencium bayang bayang ku sendiri

berhari hari
hatiku terluka

aku berhenti dengan sejurus
yang kudapatkan
kembali kekuatan melepas diri
dari rantai rantai cinta
yang berlain kutub magnet

Pamulang 24 Desember 2008
RIRIN

aku tinggal begitu dekat
dengan kesengsaraan
hingga aku tak mampu mengangkat kepalaku
kearah langit biru
atau memalingkan parasku kearah
matahari

ririn
kau luka!

Pamulang 22 Desember 2008

SEKUJUR SYAIR

aku petik huruf demi huruf
untuk kujadikan serangkaian kata tawa
meski tak memuaskan kelaparan
meski tak memuaskan kehausan

air mataku terluka
lewat sekujur syair

Jakarta bus kota 23 marat 2007
JAUH

jauh
pulau pulau kecil negriku
terendam air mata dan darah
tragedi tembak menembak
dalam warna bendera yang sama

aku menyaksikan
ditengah bangsaku
yang hidup makmur
jauh
cahaya di hadapan mataku
dalam kesendirian aku memandang
jauh
di arena yang menyedihkan

saudaraku
sahabatku
memburuku dan daging dari tubuhku
akan mengangkat bayangankuburanku sendiri
dari tubuhnya

apa yang kau cari dariku
aku bukanlah hidup dari daratan daratan
istana megah
aku adalah bibit yang mencari pertumbuhan
di bumi negriku

dan apa nilai bagi mereka
yang meratapi
penyair sepertiku Pamulang 15 November 2007

TARIAN JIWA

suara nyanyian hatiku
menari nari dalam angin
irama hatiku
adalah tengah malam
yang menanti mimpi mimpi

waktu yang tak menoreh
daratan daratan tak berdaun
luka siapakah ini?
yang di pelihara oleh jiwaku
kekuatan apakah ini yang ada pada diriku?
hingga ia
mempengaruhiku
untuk menitipkan syair syair pada angin
kalau disini ada yang menghimpun
embun
kedalam batok Pamulang 7 Maret 2008

ANGAN

siang,
anganku begitu jauh
bersama mentari

menelusuri jejak seadanya
sedangkan tubuhku
masih disini
terpasung membusuk
di jalan ini

akankah aku tiada
dalam bentuk manusia
yang sekian waktu berlari menjaring luka

Pamulang 5 februari 2008


BIDADARI

dia terdiam
oh, atma yang menakjudkan

berterbangan di langit mimpiku
membisikkan kata kata keindahan
di dalam kegelapan

dia telah menyentuh panca indraku
membayangkan lukisan lukisan warna pelangi
laksana benih sehat
yang tersembunyi mengantarkan
harum bunga surgawi
bagi jiwaku yang kosong

Pamulang 26 Oktober 2008
Salam manis buat RIRIN

LELAKI TUA TAK BERSEJARAH

tahun demi musim
yang terlewatkan tanpa dimensi
lelaki tua tak bersejarah
duduk di atas gudukan renungan
yang melumat pukul
batu kelu mentari
di pundak bahunya
tersipan gesekan pikul
pengki yang tak mengisyaratkan
perjalanan manis
kering merontang di usia tua
nya
melambangkan seribu

luka abadi

Pamulang 2 januari 2007



Anjas Batavia, aku adalah putra yang terbuang dari dinding kokoh dan di lahirkan di jakarta 05 februari 1983
saat ini aku tinggal di pamulang cemara II Rt 03/01 tangsel dalam kesendirian menatap langit
dan saat ini aku bergabung dalam komunitas tinta mas, okp ganespa
divisi seni dan budaya
karya karyaku termuat di berbagai koran lokal tangerang
seperti tribun tangerang, satelit news dan info komunitas. salam manis untuk seputar indonesia
 
Back
Top