Sekilas Tentang Surga

kaizou

New member
Keberadaan Surga

Keberadaan surga ditunjukkan dengan dalil dari al-Qur'an dan as-Sunnah. Dari al-Qur'an , di antaranya adalah firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal." (QS. 53:13-15)

Disebutkan di dalam as-Shahihain (riwayat al-Bukhari dan Muslim) dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu dalam kisah Isra' Mi’raj bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat Sidratil Muntaha dan melihat di sisinya ada Jannatul Ma'wa. Beliau bersabda,
"Kemudian Jibril membawaku pergi hingga berhenti d Sidratil Muntaha, maka Sidratil Muntaha itu diliputi warna-warni yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau bersabda, "Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan mutiara dan debunya terbuat dari misik." (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dan di dalam riwayat lain dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila mati maka akan diperlihatkan kepadanya tempat kembalinya setiap pagi dan sore. Kalau diperlihatkan bahwa dia termasuk penghuni neraka, maka dia akan menjadi penghuni neraka. Dan Jika diperlihatkan sebagai penghuni surga, maka dia akan menjadi penghuni surga. Lalu dikatakan, "Inilah tempatmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat." (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat dan hadits yang menunjukkan bahwa surga adalah makhluk Allah subhanahu wata’ala yang telah diciptakan, sebagaimana pula dengan neraka. Maka orang yang menyelisihi keyakinan ini adalah termasuk ahli bid'ah, seperti mu'tazilah yang mengatakan bahwa surga belum diciptakan, tetapi baru diciptkan pada hari Kiamat kelak.

Pintu-Pintu Surga


Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya" (QS. Az-Zumar:73)

Di dalam ayat ini Allah subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa surga memiliki pintu-pintu, sebagaimana juga neraka. Dan pintu-pintu surga apabila nanti telah terbuka, maka akan terus dibiarkan terbuka tidak sebagaimana pintu neraka, ia akan ditutup rapat sebab neraka merupakan penjara. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.” (QS. 38:49-50)

Adapun neraka, maka tidak demikian, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,
“(Yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.” (QS. 104:6-8)

Rahasia di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka dapat mondar-mandir, datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan yang ke dua adalah karena malaikat masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap lembut dan ramah. Ini menunjukkan bahwa surga merupakan tempat aman dan kedamaian yang tidak butuh untuk dikunci (ditutup) pintunya.

Di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Di dalam surga terdapat delapan pintu, salah satunya sebuah pintu yang disebut dengan "ar-Rayyan". Tidak memasuki pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa."

Di Manakah Surga Berada?

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal." (QS. 53:13-15)

Ayat ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidratil Muntaha berada di atas langit. Dan juga firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. 51:22)

Imam Mujahid berkata, "Yang dimaksudkan adalah surga." Dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu juga berkata, " Surga itu berada di atas langit yang ke tujuh."

Kunci Surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Kunci Surga adalah persaksian tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah." (HR Ahmad 5/242). Dikatakan kepada Wahb bin Munabbih, "Bukankah kunci surga itu adalah kalimat la ilaha illallah? Maka dia menjawab, " Ya, akan tetapi tiadalah suatu kunci itu kecuali dia mempunyai gigi-gigi. Jika engkau datang dengan kunci yang bergigi, maka surga akan terbuka, jika tidak, maka tidak akan terbuka. Beliau memaksudkan dengan gigi di sini adalah rukun-rukun Islam.

Jalan Menuju Surga

Jalan menuju surga telah disepakati oleh para rasul dari awal hingga akhir hanyakah satu. Sedangkan jalan ke neraka amatlah banyak tidak terhitung. Oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa jalan yang lurus itu hanyalah satu dan menyebutkan jalan kesesatan adalah banyak. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al an'am 153)

Dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membuatkan kami sebuah garis lurus lalu bersabda, "Ini adalah jalan Allah". Kemudian beliau membuat banyak garis di sebelah kanan dan kirinya lalu bersabda, "Ini adalah jalan-jalan, dan pada setiap jalan itu terdapat syetan yang menyeru ke sana." Lalu beliau membacakan ayat tersebut di atas.

Tingkatan Surga

Surga memiliki tingkatan-tingkatan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
”(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. 3:163)
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia.” (QS. 8:4)

Tingkatan surga tertinggi adalah surga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu "Al Wasilah" sebagaimana dalam hadits riwayat imam Muslim dari Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Apabila kalian mendengar muadzin (sedang adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah untukku Al-Wasilah, Karena ia merupakan kedudukan di surga yang tidak layak kecuali hanya untuk seorang hamba saja dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap orang itu adalah aku. Barangsiapa yang meminta untukku al-Wasilah maka dia berhak mendapatkan syafa'atku.” (HR. Muslim).

Nama-nama Surga


Surga biasanya disebut dengan Jannah, dan inilah nama yang umun digunakan untuk menyebut tempat ini dan segala yang terdapat di dalamnya berupa kenikmatan, kelezatan, kemewahan, dan kebahagiaan. Nama-nama lain dari Surga di antaranya yaitu:

1. Darus Salam


Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. 6:127)

Surga adalah Darussalam (negri keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan segala hal yang tidak disukai, dan dia merupakan negri Allah subhanahu wata’ala, diambil dari nama Allah “as-Salam”. Allah subhanahu wata’ala pun mengucapkan salam atas mereka,
“Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), "Salam", sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang.” (QS. 36:57-58)

2. Jannatu 'adn

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
(Yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. 13:23-24)

3. Jannatul Khuld

Karena penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
”Katakanlah, "Apakah (azab) yang demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang- orang yang bertaqwa?" Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan:15)

4. Darul Muqamah

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan mereka berkata:"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (QS. 35:34-35)

5. Jannatul Ma'wa, al-Ma’wa
artinya adalah tempat menetap sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat an-Najm di atas. Disebut demikian karena surga merupakan tempat menetapnya orang-orang mukmin

6. Jannatun Na'im


7. Al Muqamul Amin

Sumber: Buku “Biladul Afrah”, Sulaiman bin Shalih al-Khurasyi, Gambaran surga secara ringkas dari kitab “Hadil Arwah” Imam Ibnul Qayyim.
 
di syurga ada anggur2 yang tidak memabukkan dan wanita2 cantik serta buah2 yang manis..
pertanyaannya : apakah di syurga itu manusia itu masih memiliki daging
dan masih merasa lapar ?
 
di syurga ada anggur2 yang tidak memabukkan dan wanita2 cantik serta buah2 yang manis..
pertanyaannya : apakah di syurga itu manusia itu masih memiliki daging
dan masih merasa lapar ?

Mungkin...

Soalnya Hawa makan buah quldi tuh...
 
Dari Rajâ` bin ‘Umar an-Nakha’iy, dia berkata,
“Di Kufah ada seorang pemuda berparas tampan, sangat rajin beribadah dan sungguh-sungguh. Dia juga termasuk salah seorang Ahli Zuhud. Suatu ketika, dia singgah beberapa waktu di perkampungan kaum Nukha’ lalu –tanpa sengaja- matanya melihat seorang wanita muda mereka yang berparas elok nan rupawan. Ia pun tertarik dengannya dan akalnya melayang-layang karenanya. Rupanya, hal yang sama dialami si wanita tersebut. Pemuda ini kemudian mengirim utusan untuk melamar si wanita kepada ayahnya namun sang ayah memberitahukannya bahwa dia telah dijodohkan dengan anak pamannya (sepupunya). Kondisi ini membuat keduanya begitu tersiksa dan teriris.

Lalu si wanita mengirim utusan kepada si pemuda ahli ibadah tersebut berisi pesan, ‘Sudah sampai ke telingaku perihal kecintaanmu yang teramat dalam kepadaku dan cobaan ini begitu berat bagiku disertai liputan perasaanku terhadapmu. Jika berkenan, aku akan mengunjungimu atau aku permudah jalan bagimu untuk datang ke rumahku.’ Lantas dia berkata kepada utusannya itu, ‘Dua-duanya tidak akan aku lakukan. Dia kemudian membacakan firman-Nya, ‘Sesungguhnya aku takut siksaan pada hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabbku.’ (Q.s.,az-Zumar:13) Aku takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah diam.’

Tatkala si utusan kembali kepada wanita itu, dia lalu menyampaikan apa yang telah dikatakan pemuda tadi, lantas berkatalah si wanita,
‘Sekalipun yang aku lihat darinya dirinya demikian namun rupanya dia juga seorang yang amat zuhud, takut kepada Allah? Demi Allah, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya lebih berhak dengan hal ini (rasa takut kepada Allah) dari orang lain. Sesungguhnya para hamba dalam hal ini adalah sama.’

Kemudian dia meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya, mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu (untuk menampakkan kezuhudan) dan berkonsentari dalam ibadah. Sekalipun demikian, dia masih hanyut dan menjadi kurus kering karena cintanya terhadap si pemuda serta perasaan kasihan terhadapnya hingga akhirnya dia meninggal dunia karena memendam rasa rindu yang teramat sangat kepadanya.

Sang pemuda tampan pun sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam, dia melihat si wanita dalam mimpi seolah dalam penampilan yang amat bagus, seraya berkata kepadanya, ‘Bagaimana kabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku.?’ Si wanita menjawab,
Sebaik-baik cinta, adalah cintamu wahai kekasih
Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik

Kemudian dia bertanya lagi, ‘Ke mana kamu akan berada.?’ Dia menjawab,
Ke kenikmatan dan hidup yang tiada habisnya
Di surga nan kekal, milik yang tak pernah punah

Dia berkata lagi kepadanya, ‘Ingat-ingatlah aku di sana karena aku tidak pernah melupakanmu.’ Dia menjawab, ‘Demi Allah, akupun demikian. Aku telah memohon Rabbku, Mawla -ku dan kamu, lantas Dia menolongku atas hal itu dengan kesungguhan.’ Kemudian wanita itupun berpaling. Lantas aku berkata kepadanya, ‘Kapan aku bisa melihatmu.?’ Dia menjawab, ‘Engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat.’

Rupanya benar, pemuda itu tidak hidup lama lagi setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dan, setelah itu, dia pun menyusul, berpulang ke rahmatullah. Semoga Allah merahmati keduanya.
 
Di Surga manusia tidak akan merasa lapar haus, kepanasan, kedinginan, ataupun telanjang. Adapun telaga, buah2an dan lain sebagainya di surga hanya untuk bersenang senang.

Wallahu 'alam....
 
Mungkin...

Soalnya Hawa makan buah quldi tuh...

WAH KALAU JAWABANX MUNGKIN BERARTI GAK PASTI DONG. DI SURGA GA ADA LAGI HAL2 SEPERTI ITU. APA YG DIALAMI HAWA TERJADI DI BUMI. DAN ANDA SALAH JIKA MENGATAKAN MUNGKIN AJA KARNA HAWA MEMAKAN BUAH KULDI. BERARTI SURGA DUNIA YG ANDA MAKSUD.
 
Keberadaan Surga



Ayat ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidratil Muntaha berada di atas langit. Dan juga firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. 51:22)

Imam Mujahid berkata, "Yang dimaksudkan adalah surga." Dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu juga berkata, " Surga itu berada di atas langit yang ke tujuh."

makasih atas thread'a
pengetahuan yg sangat berarti.
klo ada lg pengetahuan ttg islam
lo theard lg y.

to bro kaizou and sis giapianawati...and juga buat temen temen yang lainnya..
di tulisan bro kaizou diatas.. ada tertera gini..

Keberadaan Surga



Ayat ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidratil Muntaha berada di atas langit.

and, untuk menambah semangat agar kita lebih giat belajar.. gue kasih pertanyaan ya..!

apa yang dimaksud dengan langit..??
kaitannya dengan pengetahuan kita tentang antariksa gimana..?

pelajari yuk.....

soalnya pasti yang dimaksud langit diatas.. bukannya awan awan yang kita liat kalo kita lagi diatas pesawat kan..?
atau. pasti juga bukan lapisan atmosfir yang melingkupi bumi kita ini kan..? yang semakin lama semakin terkikis akibat penggunaan bahan bahan seperti freon dsb...
or.. kalo kita lihat galaksi kita bima sakti.. ada yang bisa nunjukin langit tuh dimananya..??

yuk.. kita pelajari lagi..
 
iya om... aku juga masih lum mengerti masalah langit...

katanya langit ada 7 sap... ga tau maksudnya lagit yang kita lihat di atas bumi ato ada makna lain dari langit itu sendiri...

mohon infornya... thx...:)
 
mang popoi ni mmg jago ngajak sesuatu yg baik ya
oke guy's ketimbang Al-Quran cman dibaca trus ditaruh ditempetnya lagi
mending sedikit dikaji disini (tentunya berdasarkan tafsir)

let's do it :

mungkin sebelum meninjau tentang keberadaan langit dalam Al-Quran perlu ditekankan pada ayat mana dulu yang kita rujuk.

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-baqarah [2] : 29)"

pengkajian berdasarkan iptek (sumber Harun Yahya):
maksud dari 7 langit diatas adalah lapisan atmosfer bumi
1. Troposfera
2. Stratosfera
3. Ozonosfera
4. Mesosfera
5. Termosfera
6. Ionosfera
7. Eksosfera

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Fushshilat [41] : 12)

seperti yg diketahui masing2 lapisan atmosfir mempunyai fungsi masing masing
example :
1. ozonosfera yg berperanan dalam menyerap sinar ultra violet
2. hujan, angin, dan salju hanya terjadi di Troposfera.

heran, masih aja ada yang bilang disini kalo Al-Quran cman karangan manusia (Muhammad). ck..ck...ck
 
mang popoi ni mmg jago ngajak sesuatu yg baik ya
oke guy's ketimbang Al-Quran cman dibaca trus ditaruh ditempetnya lagi
mending sedikit dikaji disini (tentunya berdasarkan tafsir)

let's do it :

mungkin sebelum meninjau tentang keberadaan langit dalam Al-Quran perlu ditekankan pada ayat mana dulu yang kita rujuk.

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-baqarah [2] : 29)"

pengkajian berdasarkan iptek (sumber Harun Yahya):
maksud dari 7 langit diatas adalah lapisan atmosfer bumi
1. Troposfera
2. Stratosfera
3. Ozonosfera
4. Mesosfera
5. Termosfera
6. Ionosfera
7. Eksosfera

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Fushshilat [41] : 12)

seperti yg diketahui masing2 lapisan atmosfir mempunyai fungsi masing masing
example :
1. ozonosfera yg berperanan dalam menyerap sinar ultra violet
2. hujan, angin, dan salju hanya terjadi di Troposfera.

heran, masih aja ada yang bilang disini kalo Al-Quran cman karangan manusia (Muhammad). ck..ck...ck

thank's for bro lisaristina.. one star...
insya Allah penjelasan diatas semakin menambah wawasan kita
tapi.....
apa betul di langit yang ini terletaknya surga..??
or.. apa betul atmosfirlah yang dimaksudkan sebagai langit..?? hhmmm...
Wallahu'alam
sekarang gue belum punya jawabannya.. masih dalam tahap mengkaji..

yang jelas.. tulisan awal kaizou diatas, udah berperan besar memancing rasa ingin tahu kita utk menggali lebih jauh tentang beberapa hal.. you deserve one star from me bro....

and.. please bagi yang masih punya keterangan apapun tentang topik ini.. share disini ya.. insya Allah pahalanya dilipat gandakan oleh Allah..
 
Last edited:
maaf klo aga sedikit ga nyambung... cuma pengen berbagi..

PERCAKAPAN MUSA A.S DENGAN TUHAN

--------------------------------------------------------------------------------​


Musa A.S: Oh Tuhan, ajarilah kami sesuatu yang dapat kami pakai untuk berzikir dan berdo'a kepada Engkau.

Tuhan: Ucapkan, Laa Ilaaha Illlallaah hai Musa.

Musa A.S: Oh Tuhan, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu.

Tuhan: Hai Musa, andaikan langit yang tujuh berserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, nescaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah.

Hikmah :

1. Kisah ini diambil dari hadis Nabi S.A.W yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Abi Sa'id Al-Khud riyyi r.a.

2. Nilai Laa Ilaaha Illallaah lebih hebat daripada langit, bumi dan seluruh penghuninya.

3. Langit itu berpenghuni.

4. Bumi itu tujuh lapis sebagaimana langit.

5. Seutama-utama zikir adalah Laa Ilaaha Illallaah.

sumber : http://www.harmoni-my.org/
 
Bls: Re: Sekilas Tentang Surga

Di sorga manusia tetap membawa jasad (Jasmani), ingat firman Allah dalam surat Yasin, bahwa manusia kelak setelah bumi di hancurkan maka manusia akan di bangkitkan kembali (Qiyamat) sekalipun sudah menjadi tulang-belulang, bahkan sebagian ada yg sudah menjadi abu. Dan bagi Alloh itu adalah perkara yg sangat mudah lagi sepele.
Pada saat manusia hidup di alam dunia manusia sudah merasakan surga dan neraka dunia dalam rasa jasmani, seperti rasa lapar, haus, lelah, kantuk, manis, asin, pahit dan asam, karena rasa jasmani yg mendominasi kehidupan di dunia ini, dan kelak di akhirat manusia akan merasakan hal yg sama, cuma bedananya disana nanti rasanaya bukan rasa jasmani lagi yg mendominasi melainkan rasa "Rohani" (rasa kekal, abadi, forever) makanya disana (surga) di gambarkan dlm Al'quran tidak ada orang tua, mau makan seketika langsung ada (maksudnya langsung kenyang). semua serba krentek (rasa).
sebagai contoh: pernahkah anda mimpi makan? perasaan anda dalam mimpi, makan-makanan yg lezat, nikmat bahkan anda terasa kenyang, pertanyaan saya apakah anda dalam mimpi tsb melakukan proses masak dulu, apa selesai makan anda bayar? saat anda terbagun apakah anda merasa kenyang setelah mimpi makan? nah! itulah cotoh/gambaran sederhana mengenai kehidupan di surga. kalau anda tanya saya apakah neraka juga seperti itu? maka jawab saya adalah YES! karena saya sudah pernah rekreasi ke surga dan di perlihatkan oleh Alloh azab neraka, makanya saya dapat sedikit berbagi cerita.
Dan jika anda ingin merasakan surga yg hakiki seperti apa, satu-satunya jalan anda harus berani belajar mati (mati sebelum mati) berani gak?
Pesan saya:
Jangan sekali-kali anda menanyakan hal2 yg gaib jika anda mau kena azab dari Alloh, mengimani dg akal dan hati itu lebih baik dari pada bertanya tidak manfaatnya buat anda.
"Jangan beribadah kepada Alloh agar supaya masuk surga dan supaya tidak masuk neraka". Tapi beribadahlah kepadaNya karena Lillahi semata. OK?

Salam,
Kyai Seberang Lor.
 
Back
Top