London - Osama bin Laden hingga kini tak diketahui keberadaannya. Namun ada kabar terbaru mengenai pemimpin jaringan teroris al Qaeda itu.
Osama dikabarkan sedang merencanakan serangan baru terhadap Amerika Serikat (AS). Serangan itu akan jauh lebih besar dari serangan teroris 11 September 2001.
Seorang bekas anggota senior al Qaeda asal Yaman mengungkapkan, al Qaeda telah memasuki "fase positif", memperkuat kamp-kamp pelatihan khusus di seluruh dunia yang akan mendorong timbulnya serangakan aksi baru terhadap negara-negara Barat.
Peringatan itu dimuat di halaman depan Al-Quds Al-Arabi, surat kabar Arab di London, Inggris seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Senin (10/11/2008).
Berita ini juga banyak dimuat di koran-koran besar Italia. Media tersebut mengutip seseorang yang digambarkan sebagai orang "yang sangat dekat dengan al Qaeda" di Yaman.
Editor Al-Quds Al-Arabi adalah Abdel al-Bari Atwan, yang disebut-sebut sebagai wartawan terakhir yang pernah mewawancarai Osama pada tahun 1996.
Menurut sumber tersebut, Osama sendiri terus mengikuti persiapan serangan terhadap AS yang bertujuan mengubah wajah politik dan ekonomi dunia.
Peringatan soal serangan baru al Qaeda ini muncul bersamaan dengan munculnya laporan intelijen Inggris yang dimuat harian Telegraph. Dalam laporan itu diungkapkan, ribuan ekstremis aktif di Inggris. Mereka kebanyakan lahir di Inggris dan berusia antara 18 dan 30 tahun. Banyak dari mereka yang telah menjalani pelatihan di kamp-kamp teroris.(ita/iy)
Osama dikabarkan sedang merencanakan serangan baru terhadap Amerika Serikat (AS). Serangan itu akan jauh lebih besar dari serangan teroris 11 September 2001.
Seorang bekas anggota senior al Qaeda asal Yaman mengungkapkan, al Qaeda telah memasuki "fase positif", memperkuat kamp-kamp pelatihan khusus di seluruh dunia yang akan mendorong timbulnya serangakan aksi baru terhadap negara-negara Barat.
Peringatan itu dimuat di halaman depan Al-Quds Al-Arabi, surat kabar Arab di London, Inggris seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Senin (10/11/2008).
Berita ini juga banyak dimuat di koran-koran besar Italia. Media tersebut mengutip seseorang yang digambarkan sebagai orang "yang sangat dekat dengan al Qaeda" di Yaman.
Editor Al-Quds Al-Arabi adalah Abdel al-Bari Atwan, yang disebut-sebut sebagai wartawan terakhir yang pernah mewawancarai Osama pada tahun 1996.
Menurut sumber tersebut, Osama sendiri terus mengikuti persiapan serangan terhadap AS yang bertujuan mengubah wajah politik dan ekonomi dunia.
Peringatan soal serangan baru al Qaeda ini muncul bersamaan dengan munculnya laporan intelijen Inggris yang dimuat harian Telegraph. Dalam laporan itu diungkapkan, ribuan ekstremis aktif di Inggris. Mereka kebanyakan lahir di Inggris dan berusia antara 18 dan 30 tahun. Banyak dari mereka yang telah menjalani pelatihan di kamp-kamp teroris.(ita/iy)
