Matsnawi-i-Ma'nawi, Jalalludin Rumi (update)

nizhami

New member



Tafsir Ayat "Dia Bersamamu di Mana pun Kau Berada"

Jika kita hanya mencapai kejahilan, maka kita akan terkurung di dalam penjara-Nya; jika kita mencapai gerbang pengetahuan, kita akan memasuki istana-Nya. Dan jika tertidur, kita mabuk oleh-Nya; jika terbangun kita akan dicengkeram oleh tangan-Nya. Jika meratap, kita adalah awan pembawa kemurahan yang berasal dari-Nya; dan jika kita tertawa, ketika itulah kita menjadi kilatan cahaya-Nya. Dan jika kita gusar serta melawan, itulah isyarat dari Kemahakuasaan-Nya; dan jika merasa tenteram dan damai, itulah isyarat dari kasih sayang-Nya. Siapakah kita di dunia yang membingungkan ini, sedangkan Dia tegak sendiri bagaikan Sang Alif? Kita ini bukan apa-apa, bukan apa-apa.​
 
Last edited:
Pedagang Sayur dan Burung Beo yang Menumpahkan Minyak Tanah

Ada seorang pedagang sayur mempunyai seekor burung beo yang dapat bicara dan merdu suaranya. Sambil bertengger di atas bangku, dia mengawasi kedai apabila pemiliknya tidak berada di kedai dan berbicara lembut kepada semua pedagang. Jika ia berbicara dengan manusia, maka ia akan bercakap seperti manusia. Ia pun lihai menyanyikan kicau burung beo lain.

Suatu kali ia melompat dari bangku dan terbang; sebuah botol berisi minyak tumpah membentur tubuhnya. Pemiliknya datang dari arah rumahnya dan duduk di atas bangku seenaknya seperti biasanya seorang pedagang. Dilihatnya bangku penuh tumpahan minyak dan bajunya kotor; ditangkapnya kepala burung beo itu, lalu ia gunduli.

Selama beberapa hari burung beo itu tidak mau bicara; si pedagang sayur penuh penyesalan menarik napas dalam-dalam. Janggutnya basah kuyup oleh air mata dan berkata, "Sialan! Matahari kelimpahanku kini telah lenyap di bawah arakan mendung. Apa tanganku akan lunglai tanpa daya? Bagaimana aku mestinya menghajar kepala burung beo yang bersuara merdu itu?". Dia memberi sedekah kepada setiap darwis agar ia bisa mendengar kembali suara burungnya.

Sesudah tiga hari tiga malam, ia duduk lagi di bangku kedainya, sedih dan bingung seperti orang putus asa, sambil menceritakan segala keajaiban burungnya dengan harapan beo itu bisa berbicara lagi.

Ketika itu seorang darwis sedang lewat, mengenakan jubah bulu domba, dan kepalanya gundul seperti cawan dan kolam di luar. Ini membuat burung beo itu kembali berbicara, meneriaki sang darwis, dan berkata, "Hai ikhwan! Mengapa kepalamu botak, hai Gundul? Apa kau menumpahkan minyak dari botol seperti aku?" Orang yang melihat tertawa mendengar ucapan burung itu, sebab ia beranggapan pemakai jubah bulu domba itu seperti dirinya.
 


Jika kau membeli buah delima, belilah ketika kulitnya masih merekah seperti tertawa:
Tawanya yang merekah dapat memberimu keterangan yang nyata tentang benihnya.
O, diberkatilah tawanya, karena melalui mulutnya ia memperlihatkan hatinya, seperti mutiara dari peti kecil roh.
Tawa yang tidak mendapat berkah ialah tawa anemoni merah, yang dari mulutnya mendatangkan kegelapan hati.
Delima yang tertawa membuat taman riang dan bahagia: Persahabatan dengan orang suci membuat kau bersatu dengan orang suci.
Walaupun kau hanya batu karang atau batu marmer, kau dapat berubah jadi permata jika kau menjadi manusia kalbu (aulia).
Tanamlah cinta orang suci dalam rohmu: Jangan berikan hatimu kecuali kepada cinta dari orang yang berhati riang.
Jangan bertetangga dengan keputusasaan: ada harapan di sana. Jangan pergi ke arah kegelapan: ada matahari di sana.
Hatimu dapat membimbingmu hidup bertetangga dengan manusia kalbu, namun tubuh membimbingmu menuju penjara air dan tanah.
Oh, beri hatimu makanan dari orang yang sehaluan dengan hatimu. Pergilah, cari kepiawaian rohani dari orang yang piawai!​
 
Last edited:


O, anugerah Tuhan dan penopangku dalam kesulitan, o, kau makna dari 'kesabaran adalah kunci kesenangan.'
Wajahmu adalah jawab bagi setiap soal, karenamu kancing yang sukar dibuka ini terlepas tanpa banyak kata.
Kausingkap segala yang tersembunyi dalam hati kami.
Kauberikan tangan penolong kepada setiap orang yang kakinya terperosok ke dalam lumpur.
Selamat datang, o, yang terpilih, o, yang terpercaya!
Jika kau pergi, nasib malang akan menimpa kami dan kamar yang luas akan menjadi sempit.
Kau pelindung sejati dan orang yang benar-benar memilih-Mu tak akan menuju kebinasaan. Sungguh Kau Maha Pengasih dan Penyayang.​
 
Last edited:


Cinta yang mendera diri tampak pada hatinya yang sakit: tiada sakit yang begitu parah seperti halnya sakit hati.
Derita seorang pencinta tidak sama dengan derita lain: Cinta adalah sarana penyingkap rahasia ketuhanan.
Dari delapan penjuru bumi ataupun langit asalnya, cinta sajalah yang dapat membawa kita mencapai rahasi Tuhan.
Kata-kata apa pun yang kauucapkan tentang cinta dengan uraian atau penjelasan,
jika kepada cinta sendiri aku datang maka aku akan malu atas uraian itu.
Walaupun syarah yang disusun lidah dapat menerangkan, namun cinta yang tidak berlidah lebih terang penjelasannya.
Akal tak mampu menguraikan cinta, seperti keledai dalam lumpur:
Cinta sendirilah yang dapat menguraikan cinta dan kecintaan seterang-terangnya.​
 
Last edited:
Back
Top