Kita Masih Bisa Berdzikir

rozi_ar

New member
KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI MEMBUAT BERBAGAI PERISTIWA YANG TERJADI DISELURUH PENJURU BUMI DAPAT DIAKSES DENGAN CEPAT. DITENGAH DERASNYA ARUS INFORMASI DARI TELEVISI, RADIO, INTERNET, DAN BERAGAM MEDIA LAINNYA, KITA DITUNTUT UNTUK SENANTIASA MELAKUKAN DZIKRULLAH.
BAGAIMANA DZIKIRNYA:
# MEMUJI ALLAH YANG TIDAK PERNAH MENCIPTAKAN APAPUN SECARA SIA-SIA
# MEMUJI ALLAH ATAS ANUGERAH DAN KARUNIANYA, SERTA MEYAKINI BAHWA NIKMAT NIKMAT TERSEBUT DIANUGERAHKAN KEPADA KITA SEBAGAI UJIAN , APAKAH KITA BERSYUKUR ATAUKAH KUFUR (AN-NAML:40).
# MEMINTA KEPADA ALLAH HAL-HAL YANG PERNAH DIPINTA OLEH
RASULULLAH SAW, SERTA BERLINDUNG DARI HAL-HAL YANG BURUK YANG PERNAH DIPINTA OLEH PERLINDUNGAN DARINYA OLEH BELIAU.

SEMOGA DENGAN ADANYA PESAN KITA MASIH DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MASIH BISA BERDZIKIR KEPADAMU YA...ALLAH....!
 
Setahu saya dalam dunia Islam terdapat perbedaan pandangan yang menganga lebar antara NASIB vs KEBEBASAN. Bagi mereka yang menganut faham NASIBmengatakan bahwa semua kejadian di alam semsta ini merupakan kehendak Tuhan, jadi-segala aktivitas kita, termasuk aktivitas kita di media ini merupakan rencana Tuhan, artinya manusia hanyalah wayang yang dimainkan sang dalang. Misalkan kalau kita sekarang melakukan kejahatan, menurut faham "nasib" merupakan kehendak Tuhan, bukan kehendak manusianya.

Sebaliknya bagi mereka yang beraliran KEBEBASAN mengatakan segala aktifitas manusia adalah sepenuhnya kebebasan manusia. untuk itulah dia diberikan bekal intelektual, dengan bekal ini manusia bebas untuk memilih apakah dia mau ke syurga atau ke neraka, apakah dia mau sarjana atau buta huruf sepenuhnya kehendak/kebebasan manusia itu sendiri. atau dia mau sehat atau tidak adalah kebebasan manusia itu sendiri. Untuk itu pula dia diturunkan Nabi dan Kitab agar intelektualnya memliki pedoman dalam memilih.

Saya jadi bingung, sampai sejauh mana peran Tuhan dalam kehidupan kita ini? apakah benar2 manusia sudah dibebaskan memilih oleh Tuhan - dengan segala konsekwensinya?
Ataukah kita nerima aja seperti filsafat air mengalir, kita ikuti saja kemana kita terbawa. tanpa punya rencana, aktivitas, tujuan dsb?
 
alhamdulillah saya amat salut sama sampean mas, sekarang saya punya masukan dari abang.....! thanks....!
 
Back
Top