Itihasa : Mahabharata

sakradeva

New member
Masyarakat Indonesia sudah akrab dengan Epos India ini, demikian juga di belahan dunia lain, mungkin banyak yang belum menyadari bahwa dalam Mahabharata banyak sekali penjabaran Veda yang termuat dalah dialog para okoh cerita. dan Bhagavad Gita yang jadi pedoman utama umat Hindu ada dalam kisah Epos ini
Mahābhārata merupakan kisah epik yang terbagi menjadi delapan belas kitab atau sering disebut Astadasaparwa.

Thread ini bertujuan memperdalam pemahamn kita terhadap Mahabharata dan mengambil pelajaran yang berharga yang terkandung didalamnya

secara singkat berikut disajikan ringkasan sederhana masing2 Parwa dari 18 Parwa Mahabharata


Adiparwa

Kisah para leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, kisah masa kanak-kanak Pandawa dan Korawa dan juga kisah kelahiran radheya ( karna ) ,
untuk menhindari perselisihan atas tahta antara Pandawa dengan Kaurawa maka Hastina dibagi menjadi dua bagian yaitu Hastina pura dan wilayah Hastina yang berupa Hutan, Kandava... lalu Pandawa menbangun kerajaan disana dinamakan Indraprastha lalu mengadakan Aswamedha yajna (upacara Kuda utk meluaskan pengaruh kerajaan dan eksistensi Raja di Raja ), kemudian dilanjut dengan Rajasuya ( penobatan seorang Maharaja ).

keberhasilan Pandawa melaksankan Aswamedha dan Rajasuya lah yang makin memicu kebencian dan irihati Duryodhana ( ini merupakan salah satu hal pokok dlm keseluruhan Mahabharata)


Sabhaparwa
Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah sabha (balai pertemuan) bernama Jayanta untuk main ****, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun.


Wanaparwa
Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah Arjuna bertapa digunung Indrakila bukan Himalaya ( Himalaya yg kita tau merupakan sebutan untuk Gunung Kailasa tempat bersthana Deva Siva ) untuk memperoleh anugerah Pasupata dari Siva ( Pasopati) serta astra Devata lainnya (aindraastra= senjata Indra, agneastra= senjata Agni Vaywaastra= senjata Vayu dll...) sebagai alat utk memenangkan perang dengan Kaurawa bila nanti Perang pecah, oh ya Arjunawiwaha pun memiliki banyak perbedaan dengan kisah aslinya di Wanaparwa


Wirataparwa
Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Dropadi sebagai penata rias.
kisah pernikahan Abhimanyu dengan Uttari ( putri Wirata ) sehingga tercipta hubungan kekeluargaan antara Pandawa dgn Wirata, hal ini penting disampaikan karena Wirata merupakan sekutu Pandawa terpenting disamping Pancala ( kerajaan Drupada ayah Drupadi ) dalam Perang Besar


Udyogaparwa
Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga Bharata (Bharatayuddha). Khrisna yang bertindak sebagai Duta perdamaian gagal merundingkan perdamaian dengan Kaurawa. Pandawa dan Kaurawa pun mencari pendukung sebanyak-banyaknya di seluruh penjuru , dan hampir seluruh Kerajaan dari segala penjuru terbagi menjadi dua kelompok.
tambahan....
Kaurawa mempunyai 11 auksahuni Pandawa hanya 7 Aukhsahini, perlu juga disajikan tentang keberpihakan Salya pada Kaurawa, juga tentang pembicaraan Khrisna dengan Radheya yg mengungkap jadi diri Radheya ( Karna ), juga kunjungan Kunti pada Radheya dimana Radheya berjanji tidak akan membunuh Pandawa kecuali Arjuna. kemudian tentang Khrisna yg menawarkan pilihan , dirinya atau pasukan Narayana ( pasukan elit bangsa Whrisni ) kepada Duryodhana dan Arjuna saat keduanya meminta bantuan pada Khrisna juga sikap Netral Balarama ( Baladewa ). hal2 diatas penting disampaikan karena merupakan sebab2 penting dari Parwa2 selanjutnya


Bhismaparwa
Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di Kurukshetra. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagavad Gītā. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Shikandin.
Sikhandin ( kakak Drupadi dan Dhristadyumna ) merupakan titisan Amba (seorang putri yang ditolak oleh Bhisma menjadi istri, lalu bersumpah akan balas dendam atas penderitaannya yang disebabkan oleh Bhisma) tapi dia terlahir sebagai Wanita lalu bertukar kelamin deng seorang Yaksha ( mahluk surgawi ) sehingga menjadi laki-laki tulen, tapi Bhisma (Devavrata) tetap mengenali Sikhandi sebagai titisan Amba



Dronaparwa
Kitab Dronaparwa menceritakan kisah pengangkatan Bagawan Drona sebagai panglima perang Kaurawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Drona gugur di medan perang karena dipenggal oleh Drestadyumna ketika melakukan yoga untuk meninggalkan tubuh maya nya setelah kebohongan Yudhisthira tentang kematian Aswatthama. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya Abimanyu dan Gatotkaca.


Karnaparwa
Kitab Karnaparwa menceritakan kisah pengangkatan Karna sebagai panglima perang oleh Duryodana setelah gugurnya Bhisma, Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab tersebut diceritakan gugurnya Dussasana oleh Bhima. Salya menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. namun akhirnya setelah melihat keksatriaan dan sifat agung Karna, Salya memutuskan menjadi kusir karna dengan sepenuh hati. karna gugur sewaktu berusaha mengangkat roda keretanya yg terbenam dalam lumpur akibat kutukan seorang Bhrahmana.

Salyaparwa
Kisah diangkatnya Salya, Raja Madra menjadi panglima pihak Kaurawa, dalam parva inilah peperangan mencapai batas akhir. setelah gugurnya Salya dan Sakuni berlanjut dengan Gadayudha antara Bhima dan Duryodhana. hingga akhirnya Kaurawa hanya tinggal Kripa Aswatthama dan Krtawarman.

Sauptikaparwa
Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Krtawarman menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang termasuk Lima putra Pandawa Dhristayudmna ,Shikandin dan Pahlawan Pancala lainnya. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan Vyasa. yang kemudian disusul oleh Pandawa dan terjadi pertarungan Aswatthama dengan Arjuna. Vyasa dan Khrisna dapat menyelesaikan permasalahan itu.Aswatthama dikutuk oleh Khrisna karena menggunakan senjata terlarang untuk membunuh keturunan Pandawa.


Striparwa
Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi Kunti menceritakan kelahiran Karna yang menjadi rahasia pribadinya.
di Parwa inilah Gandhari ( setelah meratapi mayat Duryodhana ) mengutuk Khrisna bahwa 36 Tahun setelah perang ini. Bangsa Yadawa akan mengalami kehancuran yang sama karena perang saudara antara sepupu.


Santiparwa
Kitab Santiparwa berisi kisah pertikaian batin Yudisthira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi Vyasa dan Rsi Narada memang memberikan wejangan pada Yudhisthira karena menyesali pembunuhan sepupunya, terutama pembunuhan Radheya ( karna ) saudara tertua mereka.

Anusasanaparwa
Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri Yudisthira kepada Bhisma untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya (atas ijin dari Khrisna). Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang.

Aswamedhikaparwa
Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara Aswamedha oleh Raja Yudisthira. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para Raja di dunia, kisah kelahiran Parikhesit yang semula tewas dalam kandungan karena senjata Brahmasirsa Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Khrisna.

Asramawasikaparwa
Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian Dhrstarastra, Gandhari, Kunti, Widura, dan Sanjaya ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada Yudisthira. Akhirnya Rsi Narada datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.

Mosalaparwa
Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan bangsa Whrisni. Khrisna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi Dwarawati dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Vyasa, Pandawa dan Draupadi menempuh hidup sanyasin atau mengasingkan diri dan meninggalkan kehidupan duniawi.

Mahaprastanikaparwa
Kitab Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Draupadi ke puncak gunung Himalaya, sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Parikhesit, cucu Arjuna. Dalam pengembaraannya, Draupadi dan para Pandawa kecuali Yudisthira, tewas dalam perjalanan.



Swargarohanaparwa
Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah Yudisthira yang mencapai puncak gunung Himalaya dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa Dharma.
 
hmmm jadi saya harus belajar cerita wayang. saya sudah download buku bhavad gita. saya coba akan baca.
 
hmmm jadi saya harus belajar cerita wayang. saya sudah download buku bhavad gita. saya coba akan baca.

setelah baca versi wayang coba deh versi India nya
anda akan semakin tertarik karena banyak hal yg nanti bisa didiskusikan ;)
 
Bls: Itihasa : Mahabharata

Ya memang banyak banget hal-hal yg bisa didiskusikan ^0^
Tapi entah kenapa gue lebih tertarik membaca BhagavadGita........
Filsafat n kata2 nya mengena aj gitu dalam kehidupan sehari-hari gue
 
Bls: Itihasa : Mahabharata

Oh ya teman2 ada comment tentang jalan cerita Itihasa Mahabrata yg sering di plesetkan?. Contoh nyata silakan baca Jawa Post hari minggu, kan ada tuh cerita mahabrata dan tokoh2 nya sering diplesetkan mengikuti peristiwa2 politik atau peristiwa lainnya (biasanya gosip2 infotainment) yang sedang hangat dibicarakan.

Gue bukannya marah atau gimana....cuman terkadang rasanya agak tidak mengenakkan hati aj melihat dan membaca salah satu epik Agama Hindu diplesetkan jadi bahan banyolan dan guyonan ga karuan.
 
Bls: Itihasa : Mahabharata

Oh ya teman2 ada comment tentang jalan cerita Itihasa Mahabrata yg sering di plesetkan?. Contoh nyata silakan baca Jawa Post hari minggu, kan ada tuh cerita mahabrata dan tokoh2 nya sering diplesetkan mengikuti peristiwa2 politik atau peristiwa lainnya (biasanya gosip2 infotainment) yang sedang hangat dibicarakan.

Gue bukannya marah atau gimana....cuman terkadang rasanya agak tidak mengenakkan hati aj melihat dan membaca salah satu epik Agama Hindu diplesetkan jadi bahan banyolan dan guyonan ga karuan.

yah begitulah......
di Indonesia Ramayana dan Mahabharata megalami perkembangannya sendiri
kitab2 ini di alih bahasakan ke dalam bahasa jawa kuna pada masa pada raja Dharmawangsa Tguh Ananta Wikramottunggadewa, tahun 991 - 1007 masehi namun hanya sembila parva yg kita jumpai, lalu dilanjut kan oleh Prabu Airlangga sang menantu
selebihnya kisah in banyak penyesuaian dan tambahan dalam perkembangannya sehingga banyak yang tidak cocok dengan versi India, belum lagi banyak carangan yg dibuat oleh para dalang, sehingga bermunculan kisah2 yang hanya nyatut tokoh dan setting Mahabharata tapi tidak ada dalam versi India / aslinya. apalagi ketika islam masuk ke nusantara, gubahan cerita wayang dan penokohannya pun semakin banyak

misalnya :
Karna adalah menantu dari Salya
Banowati istri Duryudana adalah kekasih Arjuna
Antasena, Antareja, Wisanggeni hanya ada di wayang bukan di
kitab Aslinya

namun masayarakat Indonesia menganggap Mahabharata dan Ramayana adalah bagian dari budaya mereka (bukan hanya milik umat tertentu), milik mereka sehingga mereka merasa bisa bebas tuk menggunakannya sebagai media menyalurkan pendapat dan suatu karya seni
 
Bls: Itihasa : Mahabharata

wah lama juga Thread ini terbelangkai ya :D

coba tu lanjut lagi deh

kali ini kita bicara masalah Persahabatan dalam Mahabharata
dalam epos ini persahabatan yang begitu erat dan murni menarik perhatian cuma dua ( mungkin dua ini kalee ya yg terkenal )

1. Persahabatan Khrisna dengan Arjuna (sekaligus sepupu )
2. Persahabatan Duryodhana dengan Radheya ( Karna )

dua pasang sahabat dan kisahnya begitu menonjol dalam mahabharata

salah satu cuplikan terkenal dari pasangan Khrisna-Arjuna adalah ketika keduanya bahu membahu dalam membantu Deva Agni dalam membakar hutan Kandava, mereka harus bertempur menghadapi Deva Indra beserta Deva2 lain yang membantunya, dimana pertempuran dimenangkan oleh Khrisna dan Arjuna
Khrisna juga beberapa kali menyelamatkan Arjuna dalam perang Kurukhsetra antara lain saat menghadapi Bhagadatta raja Pragyotisha sekutu kaurava juga menghadapi Srutayudha yang memiliki Gada Varuna
kisah yang menyentuh tentang Khrisna dan Arjuna adalah saat Khrisna memutuskan untuk melanggar sumpahnya sendiri dengan bersiap untuk bertarung untuk Arjuna bila sahabatnya gagal memenuhi sumpahnya membunuh Jayadrata raja Sindhu setelah kematian Abhimanyu.

sedangkan Duryodhana dan Radheya tidak diragukan lagi persahabatan mereka, Duryodhana yang terkenal pemurah ( kecuali berkenaan dengan Pandava... aneh ya ? ) berniat membagi Tahta yang sama dengan Radheya.
hanya Duryodhana lah yang tidak pernah mempermasalahkan kelahiran Radheya, dan dia percaya penuh dengan kemampuan Radheya dalam perang

Radheya demi rasa cinta dan bakti pada Sahabat sekaligus Rajanya Duryodhana melakukan penaklukan keempat penjuru demi kejayaan Duryodhana ( dilakukan saat Pandava dibuang ke hutan )
adegan yang menyentuh dan mengharukan dari persahabatan mereka adalah saat Duryodhana tidur di ranjang Radheya saat kejatuhan Bhisma, Radheya adalah satu2nya tempat Duryodhana berkeluh kesah dan menumpahkan perasaannya, mereka pun pernah tidur dalam ranjang yang sama ( weiiitt... tunggu dulu mereka bukan maho .. :D )
cuplikan yang mengharukan dari sahabat ini yang lain adalah saat Duryodhana meratapi kematian Radheya, dimalam Radheya gugur , Bhisma memberitahu Duryodhana kalau Radheya adalah saudara Tertua Pandava, tapi tetap berpihak pada Duryodhana atas nama persahabatan.

dan kita semua tau dai dua pasang sahabat tersebut memiliki akhir yang berbeda, Khrisna - Arjuna mencapai kejayaan sedangkan Duryodhana - Radheya menemui kehancuran.
begitu besar pengaruh seorang sahabat........
 
Bls: Itihasa : Mahabharata

yah begitulah......
di Indonesia Ramayana dan Mahabharata megalami perkembangannya sendiri
kitab2 ini di alih bahasakan ke dalam bahasa jawa kuna pada masa pada raja Dharmawangsa Tguh Ananta Wikramottunggadewa, tahun 991 - 1007 masehi namun hanya sembila parva yg kita jumpai, lalu dilanjut kan oleh Prabu Airlangga sang menantu
selebihnya kisah in banyak penyesuaian dan tambahan dalam perkembangannya sehingga banyak yang tidak cocok dengan versi India, belum lagi banyak carangan yg dibuat oleh para dalang, sehingga bermunculan kisah2 yang hanya nyatut tokoh dan setting Mahabharata tapi tidak ada dalam versi India / aslinya. apalagi ketika islam masuk ke nusantara, gubahan cerita wayang dan penokohannya pun semakin banyak

misalnya :
Karna adalah menantu dari Salya
Banowati istri Duryudana adalah kekasih Arjuna
Antasena, Antareja, Wisanggeni hanya ada di wayang bukan di
kitab Aslinya

namun masayarakat Indonesia menganggap Mahabharata dan Ramayana adalah bagian dari budaya mereka (bukan hanya milik umat tertentu), milik mereka sehingga mereka merasa bisa bebas tuk menggunakannya sebagai media menyalurkan pendapat dan suatu karya seni

Ada keunikan tersendiri dari kisah-kisah Ithiasa yang diadopsi oleh seniman nusantara (mengesampingkan hal-hal yang belakangan jadi banyolan), sehingga ada kebijakan lokal yang ikut terserap dan tercermin di dalamnya.
 
Back
Top