Swastika

dihikar

New member
Gambar Swastika dalam Hindu

swastika.jpg


Pengertian Swastika dalam Hindu

Secara Terminologi

Kata Swastika berasal dari kata Su yang berarti baik, sejahtra, bahagia.. Asti berasal dari pokok kata ”as” (sangsekerta) yaitu merupakan bentuk ke dua yang artinya ”ada” (to be atau being). Akhiran ”ka” adalah untuk membentuk kata sifat menjadi kata benda. Menurut aturan bahasa sangsekerta u+a pada kata Su dan Asti menjadi SWASTI. Jadi kalau digabungkan kata SU+ASTI+KA (Swastika) artinya ”dalam keadaan selamat”.

Pengertian Mistik

Swastika lambang peredaran alam semesta (Bhuana Agung) yang dijiwai oleh ucapan suci OM adalah pengikat rasa keyakinan akan. OM adalah Brahman, sesuai dengan Brihadaranyaka Upanisad,

VAK VAI BRAHMAN artinya ucapan sakti (OM) itu adalah Brahman (asal segala-galanya).

Ia merupakan permulaan dak keadaan yang menjiwai alam semesta ini. Brahmanda purana menyebutkan NUR yang berarti cahaya.

Duk tan hana paran-paran hana nur. Artinya ketika tidak ada apa-apa ada cahaya.

Cahaya ini adalah OM yang berwujud tunggal memenuhi Bhuana Agung ini. Menurut Ilmu pengetahuan Cahaya adalah hasil pertemuan elektron positif (purusa) dan elektron negatif (pradana) yang bersifat rwa bineda (bertentangan). KV Gajendragadkar dalam Neo-Upanishadic Philosophy mengatakan ”Ia adalan lambang dari kekuatan mencipta, memelihara dan melebur dunia. Seluruh alam semesta bergerak karena OM dan akhirnya kembali kepada OM. Gaya kekuatan mencipta (Utpatti) ditandai dengan aksara A yang pengucapannya menjadi ANG manifestasi Tuhan yang berwujud Brahma. Kekuatan memlihara U yang pengucapannya menjadi UNG adalah menifestasi Tuhan yang berwujud Wisnu. Dan akhirnya kekuatan untuk menghancurkan dunia ini (pralina) dilambangkan dengan aksara M yang pengucapannya menjadi MANG adalah manifestasi Tuhan yang berwujud Ciwa. A.U.M (ANG, UNG, MANG) ini dinamakan tri aksara mempunyai kekuatan gaib yang gunanya untuk menentramkan tri kaya atau tri pramana (bayu, sabda, hidep) kalau diwujudkan dalam Bhuana Alit yaitu raga sarira sendiri.

Kalau Tri Aksara ini dikembangkan maka akan menjadi WIJA AKSARA PANCA BRAHMA dan PANCA AKSARA. Wija aksara Panca Brahma yaitu :

Sa – tempat di timur, dewanya Sanghyang Sadhya

Ba – tempat di selatan, dewanya Sanghyang Bamadewa

Ta – tempat di barat, dewanya Sanghyang Tatpurusa

A – tempat di utara, dewanya Sanghyang Aghora

I – tempat di tengah-tengah dewanya Sanghyang Icana

Sumber


Swastika dalam agama Budha
Buat Yang beragama Buddha mohon maaf kalo salah diizinkan untuk mengedit
2952.jpg


Dalam tradisi Agama Buddha Swastika sebenarnya bermakna Telapak Kaki Sang Budhha. Swastika juga dijadikan Tanda untuk setiap awal dari sebuah teks suci. Khususnya teks yang berisi kata bijak dan pedoman moral yang diberikan oleh Shakyamuni Buddha.
Sumber


Swastika dalam Tradisi yang lain

Simbol ini, yang dikenal dengan berbagai nama seperti misalnya Tetragammadion di Yunani atau Fylfot di Inggris, menempati posisi penting dalam kepercayaan maupun kebudayaan bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Troya, Hittite, Celtic serta Teutonic. Simbol ini dapat ditemukan pada kuil-kuil Hindu, Jaina dan Buddha maupun gereja-gereja Kristen (Gereja St. Sophia di Kiev, Ukrainia, Basilika St. Ambrose, Milan, serta Katedral Amiens, Prancis), mesjid-mesjid Islam ( di Ishafan, Iran dan Mesjid Taynal, Lebanon) serta sinagog Yahudi Ein Gedi di Yudea.

Swastika pernah (dan masih) mewakili hal-hal yang bersifat luhur dan sakral, terutama bagi pemeluk Hindu, Jaina, Buddha, pemeluk kepercayaan Gallic-Roman (yang altar utamanya berhiaskan petir, swastika dan roda), pemeluk kepercayaan Celtic kuna (swastika melambangkan Dewi Api Brigit), pemeluk kepercayaan Slavia kuno (swastika melambangkan Dewa Matahari Svarog) maupun bagi orang-orang Indian suku Hopi serta Navajo (yang menggunakan simbol itu dalam ritual penyembuhan). Jubah Athena serta tubuh Apollo, dewa dan dewi Yunani, juga kerap dihiasi dengan simbol tersebut.

Di pihak yang lain, Swastika juga menempati posisi sekuler sebagai semata-mata motif hiasan arsitektur maupun lambing entitas bisnis, mulai dari perusahaan bir hingga laundry.

Swastika Nazi
swastika.jpg


Artinya nga tau. ada yang bisa nambahin.

yang jelas yang memprakarkasi pemakaian swastika sebagai lambang nazi adalah Guido von List, yang pada awalnya digunakan oleh bang von List sebagai lambang kelompok anti -ras pada tahun 1910.
 
Last edited:
terimakasih atas penjabarannya den dihikar.

sepertinya ada filosofi tersendiri ya antara Swastika dalam Hindu dan Nazi, saya penasaran. info plis :D
 
Makna filosofis Swastika dalam Hindu :

Swastika lambang peredaran alam semesta (Bhuana Agung) yang dijiwai oleh ucapan suci OM adalah pengikat rasa keyakinan akan. OM adalah Brahman, sesuai dengan Brihadaranyaka Upanisad,
Swastika sebagai simbol "gerak nan abadi" yang muncul dari arah "pergerakan semu" matahari dari timur ke barat. Gerak matahari ini terlihat, karena bumi berputar pada sumbunya dari kiri ke kanan (pradaksina), kemudian berevolusi mengelilingi matahari dari barat ke timur, sehingga matahari terlihat bergerak dari timur ke barat.

Kalo di Nazi nga tau deh mungkin karena orang jerman pada waktu beraggapan
kalo ajaran Veda itu diturunkan di India oleh ras Arya, ras yang dianggap agung oleh orang jerman kala itu. Mungkin ini juga yang mengilhami Guido von list untuk menjadikan Swastika sebagai Lambang gerakan Anti-Ras/ pemurnian ras. Dan hal ini sejalan dengan Visi Hitler yang ingin menjadikan bangsa Arya (Arjan/Arjen) sebagai ras nomor satu bahkan satu2nya di muka bumi.
 
sepertinya ada filosofi tersendiri ya antara Swastika dalam Hindu dan Nazi, saya penasaran. info plis>>mawar hitam

saya ada sedikt wawasan dan tambahan sedikit tentang diatas!!!

Swastika dalam berbagai bangsa
Simbol ini, yang dikenal dengan berbagai nama seperti misalnya Tetragammadion di Yunani atau Fylfot di Inggris, menempati posisi penting dalam kepercayaan maupun kebudayaan bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Troya, Hittite, Celtic serta Teutonic. Simbol ini dapat ditemukan pada kuil-kuil Hindu, Jaina dan Buddha maupun gereja-gereja Kristen (Gereja St. Sophia di Kiev, Ukrainia, Basilika St. Ambrose, Milan, serta Katedral Amiens, Prancis), mesjid-mesjid Islam ( di Ishafan, Iran dan Mesjid Taynal, Lebanon) serta sinagog Yahudi Ein Gedi di Yudea.

Swastika pernah (dan masih) mewakili hal-hal yang bersifat luhur dan sakral, terutama bagi pemeluk Hindu, Jaina, Buddha, pemeluk kepercayaan Gallic-Roman (yang altar utamanya berhiaskan petir, swastika dan roda), pemeluk kepercayaan Celtic kuna (swastika melambangkan Dewi Api Brigit), pemeluk kepercayaan Slavia kuno (swastika melambangkan Dewa Matahari Svarog) maupun bagi orang-orang Indian suku Hopi serta Navajo (yang menggunakan simbol itu dalam ritual penyembuhan). Jubah Athena serta tubuh Apollo, dewa dan dewi Yunani, juga kerap dihiasi dengan simbol tersebut.

Di pihak yang lain, Swastika juga menempati posisi sekuler sebagai semata-mata motif hiasan arsitektur maupun lambing entitas bisnis, mulai dari perusahaan bir hingga laundry.

Bahkan perusaha besar Microsoft menggunakan lambang swastika miring ke kanan 45 derajat, mungkin sebagai lambang keberuntungan. Karena sampai saat ini tercatat sebagai perusahaan terkaya di Dunia.

Bahkan, swastika juga pernah menjadi simbol dari sebuah kekejaman tak terperi saat Hitler menggunakannya sebagai perwakilan dari superioritas bangsa Arya. Jutaan orang Yahudi tewas di tangan para prajurit yang dengan bangga mengenakan lambang swastika (Swastika yang “sinistrovere”: miring ke kiri sekitar 45 derajat) di lengannya.
Swastika sebagai lambang Dewa Ganesha (anak Shiva yang bermuka gajah), sebagai makna Catur Dharma.

Kata Krishna pada Arjuna di medan pertempuran .. ketika Arjuna harus berperang melawan saudaranya sendiri inilah yang salah ditapsirkan oleh Hitler yaitu “Lakukanlah apapun yang harus kau laukukan selama itu adalah tugasmu. Kau harus mengemban tugasmu dengan baik walaupun itu berarti harus membunuh (untuk kebaikan), karena melakukan tugasmu dengan baik adalah bentuk pengabdian pada Tuhan”

Hitler mungkin tertarik pada arti swastika makanya dia mengambil lambang swastika dan membaliknya, makanya dia bisa mambunuh dengan tanpa rasa bersalah. Karena dia berpikir apa yang diperbuatnya adalah apa yang benar. Dia berlindung dibawah Swastika yang arahnya terbalik, yang semestinya untuk makna Catur Dharma.
 
Bls: Re: Swastika

Bukannya swastika nazi itu miring?

Ko cuman Sa Ba Ta A I, Na Ma Si Wa Ya-nya mana?

Nama dewanya juga beda????
 
Back
Top