Proses melahirkan dengan operasi caesar

agsan-wsb

New member
akhir-akhir ini banyak dari kaum hawa yang dalam proses melahirkan lebih milih dengan operasi caesar dari pada secara alami..... kalo karena alasan keselamatan sich boleh boleh aja....tapi kalo alasan yang lain gimana =??=
 
caesar g lebih aman juga kok, ada indikasinya.
aku pernah tau ada yang habis caesar malah out (tapi cuma 1 aj), g bisa dijadikan patokan. smua berdasar indikasi aj.
 
Operasi Caesar atau sectio caesaria adalah proses persalinan yang dilakukan dengan cara mengiris perut hingga rahim seorang ibu untuk mengeluarkan bayi. Operasi ini dilakukan ketika proses persalinan normal melalui ‘jalan lahir’ tidak memungkinkan karena komplikasi medis. Operasi ini biasanya dilakukan tim yang melibatkan spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis anestesi, dan bidan.

Dalam Operasi Caesar, ada tujuh lapisan yang diiris pisau bedah, yaitu lapisan kulit, lapisan lemak, sarung otot, otot perut, lapisan dalam perut, lapisan luar rahim, dan rahim. Setelah bayi dikeluarkan, lapisan itu kemudian dijahit lagi satu per satu, sehingga jahitannya berlapis-lapis.

Istilah Caesar umumnya dirujuk pada tiga sumber. Pertama, dari kata kerja bahasa Latin yaitu caedere yang berarti membedah. Kedua, dari nama pemimpin Romawi, Julius Caesar. Konon dia dilahirkan dengan metode tersebut. Namun hal itu diduga musykil karena ibu Julius tetap hidup sampai Julius dewasa, padahal teknologi saat itu belum memungkinkan operasi Caesar. Ketiga, diambil dari lex caesarea, istilah hukum Romawi yang mengatur prosedur pembedahan ibu hamil yang meninggal untuk menyelamatkan nyawa sang bayi.berbagai sumber/run

Operasi caesar hanya boleh bila:
1.Ari-ari menutup jalan lahir (plasenta previa).
2.Bayinya besar, umumnya punya berat lebih dari 4,2 kg (macrosomia).
3.Letak bayi melintang atau sungsang.
4.Proporsi panggul ibu dengan kepala bayi yang tidak pas, sehingga dikhawatirkan persalinan macet (cephalo pelvic disproportion/CPD).
5.Kepala bayi lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
6.Detak jantung janin melambat (fetal distress).
7.Ibu hamil menderita herpes genital, hipertensi, dan AIDS.
8.Tali pusar bayi putus.
9.Proses persalinan normal berlangsung lama sehingga terjadi kelelahan persalinan atau terjadi kegagalan persalinan normal (dystosia).

Prognosis

Dulu angka morbiditas dan mortalitas untuk ibu dan janin tinggi. Pada masa sekarang oleh karena kemajuan yang pesat dalam tehnik operasi, anestesi, penyediaan cairan dan darah, indikasi dan antibiotika angka ini sangat menurun.
Angka kematian ibu pada rumah-rumah sakit dengan fasilitas operasi yang baik dan oleh tenaga – tenaga yang cekatan adalah kurang dari 2 per 1000.
Nasib janin yang ditolong secara sectio caesaria sangat tergantung dari keadaan janin sebelum dilakukan operasi. Menurut data dari negara – negara dengan pengawasan antenatal yang baik dari fasilitas neonatal yang sempurna, angka kematian perinatal sekitar 4 – 7 % (Mochtar Rustam, 1992).


Komplikasi

Pada Ibu

Infeksi puerperal
Perdarahan
Komplikasi lain seperti luka kandung kencing, embolisme paru, dan sebagainya jarang terjadi.

Pada anak
Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria banyak tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesaria. Menurut statistik di negara – negara dengan pengawasan antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesaria berkisar antara 4 dan 7 %
 
Lah lebih enak melahirkan secara alami proses sembuhnya juga lebih cepat. Terus resiko di masa yang akan datang juga lebih besar kalau melahirkan dengan operasi caesar.
 
Operasi caesar hanya boleh bila:
1.Ari-ari menutup jalan lahir (plasenta previa).
2.Bayinya besar, umumnya punya berat lebih dari 4,2 kg (macrosomia).
3.Letak bayi melintang atau sungsang.
4.Proporsi panggul ibu dengan kepala bayi yang tidak pas, sehingga dikhawatirkan persalinan macet (cephalo pelvic disproportion/CPD).
5.Kepala bayi lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
6.Detak jantung janin melambat (fetal distress).
7.Ibu hamil menderita herpes genital, hipertensi, dan AIDS.
8.Tali pusar bayi putus.
9.Proses persalinan normal berlangsung lama sehingga terjadi kelelahan persalinan atau terjadi kegagalan persalinan normal (dystosia).


Lha kalo supaya ra............p.........e...........t terus gimana ??
 
ya setelah proses persalinan, minta di rapetin (cara jahit yang bagus). olah raga teratur, latihan kegel.
 
ikut menambahkan informasi mengenai caesar yang di kutip dari artikel "Serba-serbi Persalinan Caesar", Bahwa caesar dapat dilakukan jika :
1. Plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir).
2. Bayi besar (tidak sesuai ukuran panggul)
3. Letak bayi melintang (sungsang).
4. Karena gawat janin. Ciri-cirinya, denyut jantung lemah, kondisi bayi tidak baik karena kelamaan di dalam, air ketuban habis atau trauma karena proses persalinan yang lama, sementara pembukaan tak maju-maju.
5. CPD atau Cephalo Pelvic Disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan macet).
6. Terjadi kegawatan pada bayi, misalnya kekurangan oksigen.
7. Fungsi plasenta yang tidak terlalu bagus karena lewat batas waktu atau ada penyakit tertentu.
8. Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
9. Fetal distres (detak jantung janin melambat).
10. Masalah kesehatan ibu yang mengharuskan operasi caesar.
11. Herpes genital, ruam kulit yang disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin.
12. Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi).
13. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.

sumber : www.infobunda.com
 
ikut menambahkan ........

Dampak negatif bahaya operasi caesar yang pertama adalah rentan terkena infeksi, berdasarkan penelitian di Inggris setiap tahun sebanyak 15 ribu wanita di Inggris menderita infeksi pasca operasi caesar. Dari data tersebut ditemukan bahwa 9,6% wanita yang melakukan operasi caesar mengalami infeksi dibandingkan dengan hanya 6,6 % wanita yang melakukan operasi pengangkatan rahim. Dampak lainnya yaitu pemulihan pasca operasi caesar yang relatif lama dibandingkan dengan persalinan normal yaitu sekitar tiga bulan, sehingga akan membuang waktu terlebih bagi wanita karir.
 
Back
Top