Tiga Bab Lex Specialis 2

pratama_adi2001

New member
Dengan demikian, kata Balkan, adanya bab lex specialis, maka pasal 281 hingga 284 tentang kesusilaan di KUHP yang selama ini sulit menjerat pelaku pornografi bisa digunakan dengan mengacu pada UU Pornografi.

Balkan sekaligus menjelaskan, semangat melarang tetap ada di RUU Pornografi, meski kata anti sudah dihilangkan. "Adanya bab lex specialis bukan sekadar membatasi. Jadi, semangat akhirnya tetap melarang, tapi masuknya pelan-pelan berdasarkan kompromi banyak pihak," cetusnya.

Anggota Pansus RUU Pornografi dari Fraksi Partai Golkar Rustam Tamburaka, membenarkan bahwa pansus sedang menyisir pasal demi pasal. "Kami sedang menyesuaikan judul baru RUU itu dengan hal yang berkaitan langsung dengan pornografi," jelasnya.

Menurut Rustam, perubahan judul RUU menjadi RUU Pornografi sebenarnya tidak perlu terlalu dipermasalahkan. Yang penting bukan soal judul, tapi substansinya.

"Jangan ada kesan membatasi ruang privat. Seolah pornografi, tapi sebenarnya tidak ada yang masuk pornografi. Misalnya, olahraga senam, renang, binaraga, voli pantai, balet, dan teater. Belum lagi banyak pasal yang ditujukan hanya untuk kaum perempuan, bukan laki-laki," jelasnya.

Disinggung mengenai kehadiran anggota pansus dari sepuluh fraksi di DPR yang tidak banyak, sekitar delapan atau sembilan orang, Rustam menyatakan, saat ini banyak anggota pansus yang tergabung dengan pansus lain.

Balkan menyatakan, kehadiran anggota pansus kemarin kuorum karena terdapat 12 hingga 14 anggota dari 18 total anggota pansus yang menandatangani absensi. (cak)
 
Back
Top