Pascakerusuhan di Hangu Pakistan

andree_erlangga

New member
Pihak berwenang Pakistan, Selasa (30/1) memberlakukan jam malam di Kota Hangu setelah bentrokan dalam sebuah acara kelompok Syiah yang menewaskan dua orang dan melukai 15 lainnya.
Aksi kekerasan, yang meningkat menjadi aksi sektarian di negara itu, terjadi ketika minoritas muslim Syiah melakukan satu prosesi berkabung atas wafatnya cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein pada abad ke-7.
�Para penyerang yang tidak dikenal menembaki beberapa peluru mortir yang mendarat dekat lokasi acara Syiah itu dan kemudian terjadi baku tembak,� kata perwira polisi lokal Khalid Khan.
Dia mengatakan dua orang tewas dalam baku tembak itu tapi tidak jelas apakah mereka adalah dari kelompok Syiah atau dari kelompok mayoritas Sunni.
Seorang pejabat senior kementerian dalam negeri mengatakan jam malam diberlakukan untuk waktu yang tidak ditentukan di Hangu demi menegakkan perdamaian.
�Banyak ketegangan antara masyarakat-masyarakt yang berseteru di Hangu dan jam malam diberlakukan untuk masa yang tidak ditentukan guna menegakkan hukum dan ketertiban,� tambah pejabat itu.
Pekan lalu dua orang yang diduga dari kelompok Sunni tewas di Hangu ketika mobil mereka yang membawa bahan-bahan peledak, kemungkinan untuk menyerang kelompok Syiah, meledak.
Juga di Hangu, 40 orang tewas tahun lalu dalam serangan bunuh diri di satu proses dalam perayaan keagamaan tahunan Syiah. Pakistan dilanda tiga serangan bom bunuh diri sejak Jumat (26/1) yang menewaskan 17 orang dan hampir 90 lainnya cedera kendatipun keamanan di negara itu ketat selama bulan Muharam saat ini.
Prosesi-prosesi direncanakan oleh Syiah di kota-kota seluruh negara itu, Selasa yang merupakan puncak dari acara berkabung 10 hari.
Hangu terletak dekat daerah suku yang rusuh Waziristan, lokasi ketegangan antara pasukan keaamanan dan milisi yang pro Taliban.
 
Back
Top