Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

ajaklah sahabat terdekat tuk saling berbagi.
tp tak selamanya shabat bisa tuk selalu dekat dengan kita.dia jga punya urusan sendiri..
mka dari itu carilah pasangan hdup.itu akan lebbih menjadikan hidup ini berarti...
...
:)
 
menurut gw sih sm aja coy....
yg nm nya putus cinta itu ya menderita...
aplagi saling menyanyangi....
saling mencintai.....
lain klo org nya playboy ato playgirl...
mgkin gak kan menderita....
karna masih banyak cadangan dia......
 
Tenang, kami dak akan menyakiti kalian kaum adam ;)


btw menurut kalian para kaum adam, benarkah kalian seperti apa yang saya tulis di OPening atas?


yups bener, kaum qta ga akan menyakiti kaum adam....tapi menyiksa...
hehehehehe kiding loh ya
 
Bls: Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

oooo,,,, baru tw jg gw klo co itu lbh bs menyimpan perasaannya...
tp kq keliatannya nyantai bgt yah??
klo ce kn pas putusan pasti nangis,, seenggakny sedih lah. nah co??
trus ya bknny ce ya yg lbh bperasaan??
mnrt penelitian jg, persentase ce yg kena depresi itu lebih tinggi...
gmn sh, kq jd bingung....
 
Bls: Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

gw jg sndri ne dari dlu p lo mau gk sm gw ? ?

gw gk akan ngcewain lo,
sumpah dijamin setia 100%
 
Boz,kok maksa bgt nih kelihtn nya bt pernyataan sendiri tuh indah.Wah kyk nya anda emg dah pernh dskti ce n ampe skrg blm smbh tuh luka.Siram alkohl aj br cpt smbh.Hahahaha
 
Bls: Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

brokenheart28rj6.jpg



Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah serapah dan berurai air mata. Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta?

Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health. Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja alasannya?


Pria Menyembunyikan Perasaannya. Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on. Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya. Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.


Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan.


Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi. Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar.


Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal. Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas.

Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?






Sumber:
Who handles Break-Ups Better?



Jujur saja Megha semua omonganmu ini benar memang Saya sejak dulu s/d kini banyak menderita karena putus Cinta makanya Saya selau cari gadis is the best.
Tapi Saya lebih menderita lagi>:'(>:'(>:'(>:'(bila gadis yang Saya dekati kini(belum pacaran cuma teman biasa)mungkin jangan-jangan memusuhi Saya>:'(>:'(>:'(padahal Saya ini(contoh study kasus real)maksudnya baik karena lagi care padanya.>:'(>:'(>:'(@-->@-->@-->
Jujur Saya cuma ingin berrsilahturahmi dgnnya(gadis tsb yg lagi marah dgnKu)tanpa maksud jahat apalagi ganggu privasinya atau nuduh di jelek.Saya mau sekali nemui & cium tangannya(kalau perlu berlutut)utk minta maaf sbg penyesalan.>:>>:>>:>>:>>:'(>:'(>:'(
 
Bls: Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

enggak juga tuh masalahnyaa masihh banyakk apam-apam yg lain
 
Bls: Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

nah ketauan bahasanya ardian nih... hahah....

mmm mungkin sama aja kali ya cowok pa cewek, tergantung sebesar apa rasa sayang dan cinta tu, kalau besar ya mungkin sakit, tapi kalau kalau kecil ya paling ga begitu sakit, n paling sebelum putus udah punya cadangan... hahah... jadi tak heran kalo sehari baru, besoknya udah gaet yang baru.
n tergantung juga sih dari seberapa banyak memori yang berkesan di hati ...

yah paling kalo cowok wlo sakit tapi lebih mudah bangkit daripada cewek karena mereka pakai logika, bukan perasaan...
 
Bls: Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

yupz..
menurut penelitian dr. coco, disebutkan bahwa laki2 lebih menggunakan logika sementara wanita menggunakan perasaan..

bagaimanapun, cowok juga punya perasaan..
seperti diriku yang tak mudah melupakanmu adinda hano girls..
 
Back
Top