2006, Penjualan mobil turun 45%

pratama_adi2001

New member
2006, Penjualan mobil turun 45%
Solo (Espos)
Penjualan mobil di wilayah eks Karesidenan Surakarta (Soloraya) selama 2006 mengalami penurunan hingga 45% dibanding penjualan tahun 2005.
Branch Manager PT Bengawan Abadi Motor (Nasmoco Slamet Riyadi) Solo, H Taufiq Rahyanto dan Sales Manager Honda Solo, Revan Susanto, yang dihubungi Espos, secara terpisah, Senin (29/1), mengungkapkan penurunan tersebut salah satunya dipicu adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Oktober 2005 silam.
Selain itu, iklim usaha juga kurang mendukung, ditambah dengan daya beli masyarakat yang ikut melemah. Akibatnya penjualan mobil selama 2006 menurun drastis.
Taufiq mengungkapkan, kenaikan harga BBM tahun lalu benar-benar telah memukul bisnis otomotif di wilayah ini. Apalagi, lanjut dia, ditambah dengan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan hingga 50% dibanding tahun 2005 silam.
Taufiq menyebutkan angka penjualan produk kendaraan roda empat untuk Nasmoco Slamet Riyadi dan Nasmoco Solo Baru pada 2005 lalu sekitar 150 unit per bulan. Namun, lanjut Taufiq, penjualan pada tahun 2006 hanya berkisar antara 70 hingga 80 unit saja.
Kendati demikian, Taufiq mengaku penjualan mobil pada kuartal terakhir ada kenaikan sekitar dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya. ?Ada beberapa hal mengapa penjualan mobil mengalami kenaikan. Satu, suku bunga turun sekaligus ditambah dengan adanya pengadaan mobil dari instansi-instansi pemerintah. Selain itu, iklim usaha yang membaik dan daya beli masyarakat meningkat saat Lebaran lalu,? katanya.
Sementara itu, Revan mengatakan angka penjualan mobil Honda pada tahun 2006 dibanding tahun 2005 lalu mengalami penurunan hingga 40%. Menurutnya, menurunnya angka penjualan dipengaruhi iklim ekonomi yang belum membaik. - m34
 
Back
Top