KUMPULAN CALEG KORBAN PEMILU*merged and update*

Orgil "Caleg" Bikin Geger Warga

KHUSUS YANG INI BERITA RINGAN & LUCU AJA... SEKEDAR MELEPAS "STRES" KITA MELIHAT PARA CALEG STRES :))

Radar Bali
[ Rabu, 15 April 2009 ]

DENPASAR - Calon legislatif (Caleg) sebutan itu kian tenar belakangan ini. Bahkan, seorang pria berkulit putih lengkap dengan tatonya, diduga orang gila (orgil) pun ikut-ikutan mengaku caleg dari PDIP. Entah benar atau tidak, pria yang dari kuitansi service motor disakunya dikenali bernama I Ketut Santa, nekat hendak bunuh diri dan sempat membuat warga di Padanggalak geger.

Dia hanya dengan bercawat di sungai Kesiman, aliran tukad Ayung, timur Hongkong Garden Restauran, by Pass Ngurah Rai, Padanggalak, Denpasar, sore kemarin. Untungnya, aksi itu berhasil digagalkan warga Jalan Sekar Sari banjar Batur Sari, Kesiman, Denpasar, yang berada di aliran sungai. Plus seorang anggota Intel Polri yang bertugas di Polsek Denbar, bernama Martin. Sebelum terlihat hendak bunuh diri. Menurut Sunaryo, warga sekiar.

Santa yang mengaku beralamat di Jalan Letda Made Putra I/4, Denpasar, terlihat memarkir motor Shogun DK 3848 PU, miliknya di dekat bantaran sungai. Selanjutnya berkeliling dan langsung bugil. Di tengah pemukiman warga, pria satu ini asyik (maaf) onani, Sambil tertawa cengengesan. "Sorenya sekitar jam 3 (15.00) mulai agak aneh mas. Orang mau mandi dilempari. Selanjutnya dia mandi dan hilang," katanya.

Di tengah kepanikan warga, karena takut orgil satu ini tewas tenggelam. Kebetulan lewat Martin, anggota Intel Polsek Denbar. Bersama warga, dilakukan pencarian disekitar aliran sungai. Sekitar sekilo arah timur dari parker motornya. Orgil tersebut ditemukan, asyik berenang dan hanya bercawat.

Lucunya, saat diminta untuk naik ke atas sungai, Santa malah ngambek, dan mengaku rugi Rp 2 Triliun, karena pencalegannya gagal total. " PDIP Perjuangan... Perjuangan... Partai saya. Saya caleg. Saya adalah Ratu Mecaling Sakti," demikian celotehan pria satu ini. Sembari ngomel-ngomel dan minta dibelikan rokok Malboro dan Djisamsoe, serta air plus nasi.

Mendapat permintaan seperti itu. Martin pun putar otak, agar secara tidak langsung orgil satu ini bisa naik ke atas sungai yang bertebing. Siasat itu cukup berhasil. Santa akhirnya naik ke atas. Sebelum akhirnya diboyong ke Mapolsek Dentim. "Kita takutnya bukan soal ngamuknya. Takut dia meninggal tenggelam mas. Ngakunya caleg, kadang-kadang PDIP dan kadang-kadang Golkar," pungkas Martin.

Ketika dicek di daftar caleg tetap KPUD Denpasar, tidak ada caleg PDIP bernama I Ketut Santa. Baik untuk DPRD Kota maupun Provinsi. Kalaupun ada yang mirip itupun caleg dari PKPB untuk DPRD Provinsi. Namanya I Ketut Budi Santa.

Menurut Wakil Ketua DPC PKPB Denpasar Bidang OKK I Ketut Agung Nurjaya, pria gila yang mengaku dirinya sebagai caleg dan menyebut namanya sebagai I Ketut Santa itu bukanlah I Ketut Budi Santa. Karena orang gila tersebut tidak identik dengan Ketut Budi Santa. "Orang gila itu bertato, sementara Budi Santa sama sekali tidak bertato. Budi Santa sendiri tidak tinggal di Jalan Letda Reta melainkan di Green Kori," katanya. (gup/hai)
 
Re: Caleg Bunuh Diri

jadi caleg = kaya ?
jadi caleg = tenar ?
jadi caleg = berkuasa ?
jadi caleg = jabatan ?
jadi caleg = harga diri meningkat ?
jadi caleg = kebaikan kita di pertontonkan ?

Makanya Dari pada cadi caleg mendingan mengabdikan diri kepada masyarakat
menjadi contoh panutan berkeopribadian baik, menolong sesama baik dibidang ilmu, ekonomi, keagamaan, sosial kemasyarakatan dan lain-lain tanpa di publikasikan kepada halayak ramai bahya kita sanggup, mampu, bisa dll..
lebih baik seperti di atas agar tidak mengurangi keikhlasan kita dalam melakukan dan berbuat sesuatu untuk orang lain "KHOIRUNNASI ANFA'UHUM LINNAS"
SEBAIK2 ORANG ITU BERMANFAAT UNTUK ORANG LAIN
TRIMS
 
makin banyak yang stresssssssssssssssssssssssssssss
lanjut lagi cerita nya siapa lagi korban berikut nyaaaaaaaaaaaaa
di tunggu cerita nya
 
Kasihan sekali yang caleg kalah. apalagi pendukungnya tuh dari medan kalah ditambah bininya kabur lagi. yang lebih menyedihkan sekali mengakhiri akhir hidupnya secara tragis yaitu gantung diri. maka dari itu waspadalah..waspadalah.........jangan bermimpi untuk jadi caleg klo blom siap mental untuk dibawa kerumah sakit streeeeeeees.
 
asik asik asik pada gila dan strees yeesss

makannya punya harta lebih tu di sedekahin ke rakyat susah

jangan pada ngejar dunia aje
 
Kenapa Stres Kalau Memang Tak Dipercaya Rakyat

Liputan6.com, Purbalingga: Sembilan calon anggota legislatif dan kader partai yang kalah dalam pemilu menjalani perawatan di panti rehabilitasi mental di Purbalingga, Jawa Tengah. Pantauan SCTV, goncangan jiwa yang mereka alami tergolong berat. Ada yang sering tertawa sendiri.

Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, seorang caleg dari Partai Pelopor, Muhammad Aman terkulai lemas di ranjang kamar tidurnya sejak tiga hari lalu. Aman stres setelah mengetahui namanya tidak masuk daftar dokumen perolehan suara atau formulir C2. Sang caleg mulai suka bicara ngelantur.

Ketidaksiapan mental ini menjadi pemicu depresi para caleg yang kalah. Inilah yang disayangkan karena keinginan menjadi caleg adalah untuk menjadi pengabdi kepentingan rakyat bukan mencari jabatan. Jadi kalau memang tak dipercaya rakyat untuk apa harus stres.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)
 
Jakarta, [matanews.com]

Calon legislatif yang gagal melenggang menjadi wakil rakyat mulai berulah negatif. Selain tiba-tiba meninggal setelah mengikuti perhitungan suara, caleg yang tewas akibat gantung diri lantaran gagal menjadi anggota DPRD terjadi di Ciamis, Jawa Barat.

Sri Wahyuni, seorang Caleg untuk DPRD Kota Banjar tersebut, melakukan gantung diri hingga tewas di sebuah areal persawahan di Kabupaten Ciamis.

Caleg nomor urut-8 dari PKB itu ditemukan tewas gantung diri tepatnya di areal persawahan, Dusun Cibarogol, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Langkap Lancar, Kabupaten Ciamis pada Senin (13/4) sekitar pukul 08.00 WIB.

Dari Pontianak dilaporkan, Lazuardi (50) yang caleg PKPI untuk Kota Pontianak, meninggal dunia setelah menghadiri proses rekapitulasi penghitungan surat suara ulang yang dilakukan di KPPS Kecamatan Pontianak Selatan, Senin (13/4) malam.

Lazuardi diperkirakan meninggal dunia akibat serangan jantung, karena setelah mengikuti proses rekapitulasi penghitungan surat suara ulang di KPPS Kecamatan Pontianak Selatan. Data terakhir korban hanya mendapat dukungan sekitar 200 suara.

Di Palembang, Sumatera Selatan, akibat perolehan suara yang rendah, keponakan salah satu caleg Kota Palembang berinisial FR dari Partai Demokrat mengambil kembali alat musik jenis organ yang telah diberikan kepada Kelompok Rebana Nurul Huda. Padahal saat pemberian alat musik itu, caleg tersebut mengatakan telah memberikan dengan ikhlas untuk membantu kelompok rebana ini.

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, caleg Partai Golkar Hj Nurlin Surunuddin untuk DPRD Kota Kendari, melakukan penarikan kembali sumbangan berupa 10 liter beras yang sebelumnya telah diberikan ke warga karena kecewa tidak dipilih.

Dari Pekanbaru, Riau dilaporkan, caleg Partai Golkar untuk DPRD Kota Dumai, Aswin, mencabut kembali lima tiang listrik sumbangannya untuk masyarakat, lantaran minimnya perolehan suara di lokasi yang telah diberikan bantuan. Lima tiang listrik tersebut, sebelumnya untuk mengalirkan listrik untuk 100 rumah.

Sedangkan di Bulukumba, Sulawesi Selatan, H. Dahlan yang menjadi caleg PPRN nomor urut tiga, nekat melakukan penutupan paksa SD Negeri 256 Kajang-Kajang, Desa Borong, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, setelah tidak memperoleh suara pada pemilu 9 April lalu.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit (RS) Jiwa Grhasia Yogyakarta dr. Rohana Dwi Astuti mengatakan, dalam jangka waktu satu hingga dua bulan mendatang pasien khususnya calon legislatif (caleg) yang mengalami stres atau despresi mental, diprediksi baru akan mulai bermunculan.

“Saat ini memang belum tampak tanda-tanda munculnya caleg stres, namun diperkirakan 1-2 bulan lagi mereka akan mulai kelihatan mengingat proses munculnya gangguan jiwa tidak seketika dapat diketahui,” ujar Astuti. (*BO/ant)
 
aneh aneh wae ulah para caleg......
umur ga seberapa lama cuma buat berpusing2 ria..... mending jadi orang biasa, bisa enjoy.....
Lagian ga didasari niat tulus sih, jadinya malah kayak gitu...
 
Merasa Diejek, Caleg Kalah Pukuli Tetangga

PEKALONGAN | SURYA.CO.ID — Agus Panut (38), caleg di Pekalongan, Jawa Tengah, menganiaya Suyanto (33), warga Kelurahan Sapura, karena pelaku diduga mengalami depresi akibat tidak terpilih sebagai wakil rakyat dalam Pemilu 2009.

Budi Kristanto (43), kakak Agus di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa adiknya, Agus Panut, dalam sepekan terakhir ini hanya berdiam diri di dalam rumah. “Kami tidak tahu persis adanya pemukulan terhadap Suyanto karena Agus sekarang tidak berada di rumah,” katanya.

Menurut dia, peristiwa aksi pemukulan itu terjadi pada Rabu (15/4) sekitar pukul 22.30, saat korban dengan warga lainnya sedang berada di pos keamanan lingkungan setempat.

“Informasi yang kami terima bahwa aksi pemukulan itu diduga akibat korban mengejek pelaku,” katanya. Agus Panut, katanya, semula menargetkan perolehan suara di TPS Kelurahan Sapura, Kota Pekalongan, sebanyak 50-100 suara. Namun, kenyataannya kader dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini hanya memperoleh lima suara.

“Kemungkinan kemarahan pelaku terhadap korban akibat sebelum Pemilu 9 April 2009, warga setempat meminta bantuan dana kepada Agus Panut sebanyak Rp 2,4 juta dengan menjanjikan hak suara akan memilih dirinya,” katanya.

Suyanto membantah jika dirinya menjelek-jelekkan Agus Panut dan keluarganya. “Sebagai tetangga, kami tidak ada maksud menjelekkan dia. Namun kami tidak tahu, secara mendadak Agus Panut memukuli sehingga kasusnya dilaporkan ke Polsek,” katanya.

Kapolsek Pekalongan Barat AKP Sumarjo membenarkan adanya kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang calon anggota legislatif, Agus Panut. “Saat ini, kasusnya masih dalam pemeriksaan polisi dan kami masih memintai keterangan dari sejumlah para saksi,” katanya. ant
 
Back
Top