Can We Trust "the New" Prabowo ???

alanlejac

New member
Can We Trust “The New” Prabowo ????

Kemunculan Prabowo Subianto dengan kendaraan Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang masuk di dalam 10 besar, disamping partai Hanura yang ditunggagi oleh Wiranto, yang mana kedua partai ini merupakan partai baru dalam pemilu tahun 2009 ini.
Saat ini sdang berlangusng berbagai maneuver dan deal-deal politik diantara para pemimpin partai politik menyikapi hasil rekapitulasi sementara dari KPU dan hasil quick count dr berbagai lembaga survey, untuk menentukan siapakah diantara para elit pimpinan dan dedengkot partai pemenang pemilu tersebut yang akan diajukan sebagai calon RI-1 dan RI-2 yang nanti akan bertarung dengan SBY dan siapapun orang yang menjadi pendampingya yg akan mengisi posisi RI-2.


Nah belakangan ini, ditengah berbagai kecaman yang makin nyaring dan besar terhadap kinerja KPU yang buruk atas pelaksanaan pemilu 2009 yang mengarah pada keinginan untuk diadakan pemilu ulang, semakin mengental dan meluas untuk memajukan Prabowo Subianto sebagai calon RI-1 untuk bertarung dengan SBY nanti. Banyak kalangan, masyarakat dan juga para simpatisan dari partai Gerindra yang sudah meneriakkan slogan, “ Prabowo the next Presiden for Indonesia “ atau “ Prabowo my next presiden”, dan semakin banyak dukungan terhadap Prabowo yang mengingkan dia menjadi presiden Indonesia untuk periode 2009-20014.

Dengan perolehan suara partai Gerindra yang dibawah 5 persen, tidak tertutup kemungkinan bagi Prabowo untuk maju dalam perebutan jabatan entah sebagai RI-1 atau RI-2, walaupun saat ini, tgl 16 April kecuali gerindra sendiri dan beberapa pendapat pribadi dari pengamat politik dan tokoh nasional, belum ada partai lain yang secara resmi mengajukan Prabowo sabagai the next presiden.

Tulisan gue ini, bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan pribadi Prabowo Subianto, wong kenal aja nggak dan dia juga nggak kenal ama gue tambahan lagi gue juga nggak pernah merasa dirugikan atau diuntungkan secara langsung oleh Prabowo, tetapi hendak mengingatkan kembali kepada bangsa Indonesia mengenai sepak terjang mantan mantu dari mantan presiden Suharto di masa lalu ketika mertuanya masih powerfull.

Kenapa gua ingin menulis ini, karena gue lihat, kita bangsa Indonesia ini.. kayaknya bangsa yang cepat melupakan suatu peristiwa di masa lalu dan mudah tekesima dengan gaya dan charisma seseorang yang sepertinya menyodorkan gagasan baru, tetapi yang sebenarnya gagasan lama yang dibungkus dengan kemasan baru.

Nggak sia-sia emang, Jendral Prabowo setelah dipecat dari ABRI kemudian mengungsi keluar negeri dan menjadi pengusaha yang cukup ( kalau nggak mau dibilang sangat ) sukses untuk mengumpulkan duit yang digunakan menjadi peluru dalam membiayai kampanye prabowo baik melalui HKTI dimana dia menjadi ketuanya sejak setahun lalu, dan juga kampanye partai Gerindra.

Harus gue akuiin emang…iklan kampanye gerindra di TV paling ok disbanding dengan partai-partai politik lain, baik dari segi penampilan gambar dan jargo-jargon politik yang didengungkan dalam iklan tersebut untuk masalah-masalah kemiskinan dan kebutuhan hidup rakyat banyak, yang juga sebenarnya dipakai oleh partai-partai lain, tetapi Prabowo dengan gerindranya bisa mengemasnya dalam suatu tampilan yang bisa menghipnotis banyak orang…yang kemudian mulai bersimpati kepada sang Jendral…

Pembantu gue aja sampe bela-belain pulang kampong karena pengen nyontreng gerindra dan ingin Prabowo jadi presiden ! ketika gue tanya ama dia kenapa mau nyontreng gerindra dan pengen Prabowo jadi presiden ? dengan enteng pembantu gue bilang, “ kayaknya Cuma Prabowo dan Gerindranya yang bisa ngemakmurin rakyat. “

Gue kemudian berpikir dan bertanya dalam hati, “ ape bener Jendral Prabowo bisa merealisasikan mimpi pembantu gua yang juga sebenarnya mimpi gue juga, dimana..harga bensin nggak neik-naik.. harga beras cianjur kepala pandanwangi yang gue beli sekarang sekitar 8 atau 9 ribu seliter jadi goceng seliter seperti dua tahun lalu..atau apa bener Jendral prabowo bisa bikin banyak lapangan kerja yang banyak dengan penghasilan yang memadai bukan umr, sehingga anak pembantu gue nggak jadi TKW di arab sono.. terus suaminya bisa kerja yang layak dan nggak jadi tukang ojek dengan pendapatan yang nggak pasti ? “

Kemudian gue lihat 8 PROGRAM AKSI KEMAKMURAN RAKYAT yang diusung sama Prabowo dan Gerindranya..jujur gue juga tertarik ! karena ada beberapa program mereka yang gue akuin gue juga kepengen bisa terealisasi..

Tapi buat gue… itu nggak cukup.. karena 8 PROGRAM rsb hanya merupakan suatu VISI yang ingi dicapai… tetapi visi juga harus dituangkan dalam bentuk perencanaan atau HOW untuk bisa mencapai visi tersebut.. dan ini yang kayaknya belon dijelaskan ama Jendral Prabowo dan Gerindranya..( atau mungkin udah tapi gua nggak tahu ??? ).. itu yang kita perlukan.. karena ngomong yang muluk-muluk sih semua orang juga bisa..!!!

Terlepas dari 8 program Aksi Kemakmuran Rakyat tersebut, yang hendak gue kemukakan disini adalah pribadi Pak Jendral sendiri yang terkesan kontroversial, sebagai mantan mantu dari mantan orang No. 1 di Indonesia selama lebih dari 30 tahun., kita tentu ingat bagaimana sepak terjang Prabowo ketika itu…dan apakah “The New “ Prabowo yang sekarang sama sekali berbeda dengan “The Old” Prabowo ?

Apakah “The New” Prabowo sekarang berbeda dengan Prabowo dengan TIM MAWARnya dari Kopasus ketika melakukan aksi peculikan mahasiswa sekitar tahun 1997 – 1998 dahulu ?

Temuan dari TGPF yang dapat di lihat pada www.semanggipeduli.com atas kasus kerusuhan tanggal 13 -15 mei 1998 mengindikasikan keterlibatan Jendral Prabowo. Untuk lebih jelasnya gue saranin elu semua pad abaca deh tuh laporan. Kemudian juga LAPORAN PRAKTEK HAK ASASI MANUSIA 1998 UNTUK INDONESIA yang bisa dibaca atau di download dari www.usembassyjakarta.org/download/ham98.pdf, dimana dalam laporan tersebut, Jendral Prabowo sendiri mengakui keterlibatannya dalam peculikan para aktifis mahasiswa.

Selanjutnya juga dengan terbitnya buku karangan mantan presiden Habibie yang berjudul, “ Detik-Detik yang Menentukan” dimana dalam kisah pencopotan Prabowo sebagai Panglima Kostad, terkesan Prabowo adalah arogan dan nggak rela serta patuh terhadap perintah presiden, padahal pada waktu itu dia adalah seorang prajurit dengan disiplin militer yang mengutamakan kepatuhan pada atasan.

Yang kedua adalah tebitnya buku karangan Sintong Panjaitan yang berjudul, “ Perjalanan seorang Prajurit para komando” dimana dalam buku tersebut dikatakan bahwa Prabowo yang waktu itu berpangkat kapten hendak menculik jendral Mordani yang dituduh akan melakukan kudeta atas presiden Suharto, sekitar tahun 1983.

Atas kedua tuduhan dalam buku tersebut, sang Jendral prabowo telah membantahnya dan dia bilang nggak begitu kejadian yang sebenarnya, bantahan Prabowo dapat dilihat pada situs : www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/prabowo-subianto. Dan dalam penjelasannya Prabowo akan juga menulis buku untuk mengcounter semua pendapat yang memberikan kesan negative kepadanya. Mana yang benar ? gue sendiri nggak tahu, hanya Tuhan yang diatas yang Maha Tahu yang tahu siapa yang benar diantara Habibie, Prabowo dan sintong, tetapi buat gue sendiri… setiap orang punya versi yang berbeda-beda terhadap suatu peristiwa yang mereka alami sendiri, apalagi yang menyangkut sejarah, karena sudut pandang dan kepentingan yang berbeda…!!!!

Semua temuan tersebut diatas membuat gue bertanya-tanya, “ Apakah Jendral Prabowo ketika nanti berkuasa tidak akan melakukan cara-cara lama seperti dulu yang menghalalkan segala cara dalam usaha melanggengkan kekuasan sang mertuanya ? “ dan yang kedua adalah, “ apakah nanti kalau Prabowo jadi Presiden, Indonesia nggak akan kembali jadi Negara yang otoriter dan nggak demokratis kayak sekarang ? karena dengan pengalamannya selama ini dan mantan mertuanya yang ahli strategi ( makanya bisa berkuasa dengan mulus selama lebih dari 30 tahun ), dapat dipakai kembali oleh sang mantan mantu dengan baju yang baru.. “ [ Dan kalo itu terjadi.. kita semua nggak bisa ngomong bebas lagi di facebook, dan bisa aja habis nulis, besoknya kita masuk daftar orang hilang kayak dulu ..he..he.. ! ]

Bagi gue, siapapun yang jadi presiden, nggak masalah asalkan orang tersebut tidak mempunyai catatan hitam dalam sejarah bangsa, terlebih lagi mereka-mereka yang jelas-jelas dahulu terlibat dalam pergulatan dan perebutan kekuasaan, tetapi dengan cara yang tidak demokratis dan menjadi aktor intelektual yang menggerakkan kekacauan dan kerusuhan.

Gue nulis ini buka berarti gua dukung SBY atau yang lain, karena jujur aja gua juga golput waktu nyontreng tgl. 9 April kemarin, walaupun gue dapet surat undangan nyontrengnya ! Yang gue impikan adalah adanya partai politik yang bisa mencalonkan seseorang yang muda tanpa cacat, cerdas, punya visi yang jelas dalam cara bagaimana mencapainya, berkharisma serta bisa mengayomi semua golongan yang sangat pluralitas dalam masyarakat kita dan yang pasti mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dengan tindakan nyata dan bukan Cuma ngomong doing or only lips service !


Semoga tulisan gue ini bisa membuka kembali ingatan kita sebagai rakyat dan masyrakat Indonesia, agar nggak lupa dengan masa lalu yang kelam.. dimana skarang orang yang menjadi aktor intelektual thd masa lalu yang kelam malah dipuja-puji bak malaikat atau juruselamat, padahal….???? ( jawab sendiri deh ). Oleh karena itu buka mata.. buka .. hati nurani dan buka pikiran nanti waktu nyontreng pilpres, jangan mudah tergoda oleh rayuan atau terhipnotis oleh kehebatan iklan yang memang dikemas untuk itu.. atau kepincut oleh karisma dan senyum manis seseorang…karena sejarah sudah memabuktikan…

Tetapi yang penting …. Peace deh buat semuanya…


Jakarta, 16 April 2009
Alanlejac..
 
Bls: Can We Trust "the New" Prabowo ???

kurang begitu tau sayah.
mantau aja dah
lagian saya jg punya kandidat sendiri kok hhee..
 
Bls: Can We Trust "the New" Prabowo ???

Maklum deee kalau belum berkuasaaa ngomong nyaa bela rakyatt, pass ntarr berkuasaaaaa LUpa de.. (jadi inget ama janji si Mbok deee, sebelumm jadi RI1 ke empatt katanya mo pro rakyat, tapi nyatanya.... dannn eee di Pemilu 2009 partai nyaa malahhhhh.... ga payuuu2 amaddd
 
Bls: Can We Trust "the New" Prabowo ???

menurut aq hasil pemili legislatif tidak terlalu berpengaruh dengan pemilihan presiden, karena suara yg di dapatkan hasil dari penitipan kepercayaan rakyat pada para caleg bukan pada Pendiri/pemilik partai.
 
Back
Top