Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

gender itu pembedaan yg terbentuk dari konstruksi sosial dan kultural... misalnya perempuan diidentikkan dgn pekerjaan2 rumah spt memasak, dll. padahal untuk memasak laki2 juga bisa, bahkan ada juga perempuan yg gak bisa masak.
contoh lainnya ya laki2 yg diidentikkan dgn kepemimpinan, kekuatan, dll. padahal perempuan juga bisa dan ada juga laki2 yg gak bisa jadi pemimpin baik.
jadi, gender itu bisa dirubah dan dipertukarkan. sedangkan jenis kelamin tuh adalah perbedaan perempuan dan laki2 yg kodrati, seperti hamil dan mengandung jelas itu perannya perempuan sebab laki2 tidak punya rahim.

selebihnya klo mau belajar ttg gender dan hal2 berkaitan, mampir ke blog ini http://arihaz99.wordpress.com/

atau langsung ke artikel ini
http://arihaz99.wordpress.com/2010/04/02/perbedaan-gender-dan-jenis-kelamin/
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

terus. berkaitan dengan ketidak adilan atas dasar gender ini gimana menurut sist arihazz99 ?
please.. guide us..
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

wekekeke.. monggo dilihat dulu.. peraturan forumnya...

Tidak apa untuk mempromosikan website atau blog anda, tapi tunggu sampai anda memberikan kontribusi yang cukup untuk forum dan member lain

mohon kerjasamanya yak.. :p
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

jiahahaha.. yo ini lagi tak minta biar dia memberikan kontribusi cukup dulu red..
nyantai dulu laaah...
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

wekekeke.. gw cuma berusaha ngejelasin mengenai salah satu peraturan forum.. mungkin aja doi belum tau.. kalo udah tau kan enak.. biar bisa tetep posting dengan nyaman..
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

perempuan & laki-laki g' ada bedanya jaman sekarang sama saja yang membedakan adalah secara lahiriah saja... mereka punya hak dan kewajiban yang sama...banyak juga sakarang lelaki yang jadi bapak rumah tangga dan perempuan yang jadi tulang punggung keluarga...perempuan sekarang sudah banyak yang pinter...
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Well, buat yg dah ngasih saran n masukan serta peringatan, thx banget.. ak emang baru bangett dsni, maap klo tindakanq mencantumkan link d atas tu salah.. tpi kan artikel di link itu emang relevan ma topik yg sedang dibahas... bukan sekedar promosi aja..

Ak saran ja nih, gmn klo yg mau mampir, bikin akun wordpress juga? biar di sana lebih leluasa.. daripada dilaporin pelanggaran neh, klo ak kutip semua isi artikel ku di sini kan gak efektif n efisien, hwehehe...

Intinya, jenis kelamin antara perempuan and laki2 emang jelas berbeda...
tapi klo gender itu bentukan masyarakat.. ada pembedaan2 gender yg mengakibatkan ketidakadilan.

ak kasih contoh aja ya, mengenai kepemimpinan..
kepemimpinan laki2 di atas perempuan itu bukanlah sesuatu yg mutlak. tapi berdasarkan potensi dan kompetensi.
Nah, potensi dan kompetensi itu kan tidak ditentukan berdasarkan jenis kelamin. bukan berarti perempuan lebih pinter dari laki2 dan sebaliknya... bukan berarti juga lki2 lebih kuat dari perempuan, dsb.
jadi, kualitas seseorang untuk menjadi pemimpin yg baik itu bisa ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan yg maksimal.. bukan berarti perempuan MUTLAK gak bisa jadi pemimpin.

aku yakin sih di forum ini semua orang2 nya dah punya pikiran yg maju, tapi kita jgn menutup mata dari kenyataan bahwa di sekitar kita ini fenomena yg ada memang masih kental dgn budaya patriarki yg bahkan menyusup sampe ke konstitusi... jadi pendidikan gender itu penting untuk siapapun, baik laki2 maupun perempuan, dan kesetaraan gender itu penting untuk pembangunan..

coba temen2 tolong bedakan contoh pernyataan2 di bawah ini:

"klo soal masak ya urusan perempuan lah, masa laki2 disuruh masak, mau jadi apa ntar masakannya?"

dan

"perempuan itu kan tugasnya mengandung dan menyusui anak..."

mana yg diskriminasi gender dan mana yg memang berdasar pada sifat jenis kelamin??? pasti dah tau lah jawabannya.. org2 di forum ini kan tokcer semua logikanya..

"perempuan ngapain sekolah tinggi2 toh nantinya jadi ibu rumah tangga..." jelas ini bisa mengkerdilkan hak perempuan untuk berkembang kan? dan yg bikin sedih itu, gak semua perempuan punya kesadaran gender.. misalnya ja masih banyak perempuan yg bilang:

"kita sebagai perempuan, walau ke lubang semut ya mesti ngikut suami..."
itu artinya mereka gak menyadari bahwa perempuan juga punya hak menentukan hidupnya, (utk masalah lingkup rumahtangga, ak rasa selama berdiri di atas rasa saling mengerti ya bakal adem ayem) tapi faktanya masih banyak perempuan gak sekolah, buta huruf dan gak tau apa hak2nya karena dikekang oleh hegemoni sosial dan kultural yg terbentuk sedemikian rupa... jadi kesadaran gender itu mesti dibangun brother... buat semuanya...

NB: di sini kita sama2 belajar, klo ada kata2 ku yg salah ya monggo dikoreksi, asalkan tetap etis... thx..
 
Bls: haha....haha.......

gue si enjoi... aja.... selama perumpuan masih bsa mengatur waktux.... dgn baik... bagi aq i2 sah saja.....:finger:
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Well, buat yg dah ngasih saran n masukan serta peringatan, thx banget.. ak emang baru bangett dsni, maap klo tindakanq mencantumkan link d atas tu salah.. tpi kan artikel di link itu emang relevan ma topik yg sedang dibahas... bukan sekedar promosi aja..

wekekeke... monggo.. dilanjut... di sini.. biar lebih efektif..
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

hhmm.. jadi seharusnya yang benar dalam perspektif gender, yang tidak diskriminative itu gimana ya..?
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Marginalisasi (peminggiran) : Peminggiran terjadi dengan adanya asumsi perempuan lebih tidak mampu melakukan pekerjaan formal dibanding laki-laki.
Awal mula dari hal ini cukup banyak dan itu sendiri dimulai dari wanita. Seperti seringya wanita cuti hamil, cuti anak sakit, dan cuti-cuti lainnya sehingga mungkin bbrapa perusahaan rada malas untuk mengambil perempuan dalam kasus" tertentu.
Namun, tidak sedikit juga suatu instansi yang memandang wanita harus ditempatkan di tempat yang lebih baik untuk melindungi mereka karena pada kenyataannya wanita pada umumnya memilki bentuk tubuh yang lebih lemah dari lelaki. *PADA UMUMNYA TIDAK SAMA DENGAN SEMUANYA"


Subordinasi (penomorduaan): Perempuan dianggap lemah, tidak mampu memimpin, cengeng dan lain sebagainya, mengakibatkan perempuan ditempatkan menjadi nomor dua setelah laki-laki
Kata siapa perempuan lemah? Perempuan justru memiliki kemampuan yang tidak dimiliki lelaki. Hal ini bisa dilihat dari zaman rusaknya kerajaan china karena wanita.
Selain itu,masalah sifat wanita yang cengeng, apa boleh buat, sekali lagi tidak sedikit (cukup banyak) perempuan yang sedikit-sedikit nangis,dll. Belum diapa-apain udh nangis. Tidak mampu dalam msalah tekanan tinggi. Emosional dan tempramental. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya perempuan yang tidak seperti itu. Hal tersebut bisa dilihat dari tes IQ dan EQ. Itu mengapa banyak tes sekarang lebih berpegang pada hal tersebut meskipun sekarang banyak buku yang membocorkan metode penilain IQ dan EQ.

Stereotip (citra buruk) : Pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya perempuan yang pulang larut malam adalah pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya. Anehnya perlakuan ini juga dilakukan oleh sebagian besar kaum perempuan terhadap kaumnya sendiri.
Siapa bilang cowok itu ndak tha mbak??? Orang temen pernah "siang-siang" ngentang-ngentang pake badge SMA eh malah ditawarin pelacur. Emang sini cowok apaan?
Orang kalo malem" cowok pulang entah dari mana, mesti dipikir tetangga nih anak gak beres, habis dugem atau apalah, emang sini gak ya?
Memang, khusus cwek sedikit lebih keras, mengapa? Sejarahnya, hal teserbut memang disengaja untuk melindungi perempuan itu sendiri. Tidak sedikit wanita diperkosa di perjalanan pulang ngajar privat, dll di angkot,dll. Nah, kadang hal ini sendiri bisa melindungi perempuan untuk gak pulang malem.
Selainitu, sejarahnya, zaman dulu perempuan yang pergi malem" emang rata" pelacur (juga cowoknya) kalo mereka beres, biasanya di rumah.


Violence (kekerasan), yaitu serangan fisik dan psikis. Perempuan adalah pihak paling rentan mengalami kekerasan. Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami perempuan.
Sebagian perempuan juga mempunyai beban kerja berlebihan, yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani suami, hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah, dan mengurus anak-anak. Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah.
Untuk serangan fisik, itu memang sejak awal mereka "RATA-RATA" lemah, sehingga pria" yang gak bener mengambil inisiatif untuk melakuakn pelecehan. Itu mengapa, banyak orang bilang kalo ceewek gak boleh pergi sendirian kan???? (Tapi cwok sekarang juga disosor, jadi takut juga)
Tanggung jawab wanita yang berat memang saya akui. Namun, tanggung jawab untuk mencari nafkah sesungguhnya hanya miliki suami. Namun, wanita memang "BOLEH" membantu, tetapi itu tidak kewajibannya. Lihat saja dalam tradisi jawa,dll kuno apalagi sumatera daerah aceh sana,jarang cewek kerja sampe seharian gak ada suaminya. Kalaupun kerja biasanya gak berat.
Tugas utama istri pada awalnya adalah menjaga anak, mendidik dengan baik, dan merawatnya sehingga bisa menjadi penerus yang baik.
Namun, kadang tidak ada salahnya untuk bertukar tugas dengan suami asalkan adakomitmen.
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

hyaaaaaa.. muncul lagi thread ini...
asiiik... udah banyak yang komen
dan pandanganku semakin kabur tentang topik ini hyahaha..ternyata nggak sesimpel itu nih...hmmm aku menyimak dulu sambil aku pelajari lagi.....nanti aku akan bertanya, makin banyak yang ga aku mengerti...

makasih den arihaz99, om pop, redbastard, yoshelia, pokiki and Titto yang ikut ngebahas....mohon pencerahannya :)
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

secara fisik wanita memang lebih lemah dari pada laki-laki, karena, wanita berasal dari tulang rusuk laki-laki jadi, jika terlalu di tekan maka tulang itu akan patah namun, jika di biarkan tulang itu akan tetap melengkung, jadi tidak aneh jika laki-laki adalah pemimpin perempuan,itu adalah ketentuan dari Tuhan YME. namun disisi lain wanita memilikki andil kreatifitas dalam kehidupan ini, seperti rasa sosialisme yang tinggi terhadap kejadian-kejadian yang tidak adil atau merugikan salah satu pihak, dan wanita yang baik adalah wanita yang selalu menyadari kodratnya sebagai seseorang yang menemani laki-laki.
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Wekekekeke.. intinya begini.. tiap laki-laki maupun perempuan, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perempuan melengkapi kekurangan dari pasangannya (Laki-Laki) begitu juga sebaliknya, Laki-Laki melengkapi pula kekurangan yang ada pada diri perempuan. saling mengisi, saling berbagi...

Memang, tidak bisa dipungkiri, bahwa ada yang menganggap laki2 lebih superior daripada perempuan, ataupun anggapan yang menyatakan bahwa perempuan harus berdiri sejajar layaknya kedudukan laki-laki.

Perbedaan gender itu akan selalu ada sampai kapanpun. Tapi, semua itu bisa dikembalikan kepada personal nya masing-masing, apakah perbedaan tersebut akan dijadikan 'alat' untuk berpikir bahwa salah satu lebih superior atau tidak, atau dijadikan sebuah 'sarana' untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Bukankah perbedaan itu indah, jika kita mampu melihatnya dari sudut pandang yang lebih positif? :p
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

mungkin keinginan para wanita adalah para laki2 harus jadi waria dulu.. supaya bisa memahami wanita. jiakakaka..
heran, mengapa wanita seneng bgt memposisikan dirinya sbg korban atau pihak yg lemah..
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Wekekekeke.. intinya begini.. tiap laki-laki maupun perempuan, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perempuan melengkapi kekurangan dari pasangannya (Laki-Laki) begitu juga sebaliknya, Laki-Laki melengkapi pula kekurangan yang ada pada diri perempuan. saling mengisi, saling berbagi...

Memang, tidak bisa dipungkiri, bahwa ada yang menganggap laki2 lebih superior daripada perempuan, ataupun anggapan yang menyatakan bahwa perempuan harus berdiri sejajar layaknya kedudukan laki-laki.

Perbedaan gender itu akan selalu ada sampai kapanpun. Tapi, semua itu bisa dikembalikan kepada personal nya masing-masing, apakah perbedaan tersebut akan dijadikan 'alat' untuk berpikir bahwa salah satu lebih superior atau tidak, atau dijadikan sebuah 'sarana' untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Bukankah perbedaan itu indah, jika kita mampu melihatnya dari sudut pandang yang lebih positif? :p

waaa.....setuju banget ama yang ini.....>:'(...indah banget kata2nya...

bukankah perbedaan itu indah......

bukankah pelangi itu berbagai macam warna.....

[<:)..
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

dan yang lebih heran lagi..
kenapa gender lebih di persepsikan dengan kesamaan
haha
sama dalam segala hal
xixixi
padahal, seharusnya bukan seperti itu
kesamaan bukan harus berarti sama rata
kesetaraan bukan hanya berarti menghilangkan kelemahan dan kelebihan dari masing masing

mmhhh gitu gak sih para senior...??
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

wekekeke.. itu kenapa om, tiap manusia memiliki pasangannya masing2. misalnya, laki-laki berpasangan dengan perempuan. :p

dua insan berbeda jenis itu akan saling melengkapi kelemahan dengan kelebihan dari pasangannya, dan bukannya justru saling menghilangkan kelemahan yang mereka miliki.

Itulah makna sebenarnya dari kesetaraan gender.

:p
 
Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender

Well...3x...

thanx to all yg dah mau berpartisipasi dgn cukup etis di forum yg topiknya (biasanya) ujung2nya menimbulkan konflik ni... tpi selama qta mengkritik dgn tujuan saling memberi, psti jadinya lebih bermanfaat.. bukan saling hujat dan menjatuhkan.. sepakat?

masalah yg harus diperhatikan adalah: diskriminasi gender yg dapat mengakibatkan kerugian apalagi pelanggaran hak itu yg mesti diberi perhatian lebih.. kita semua mesti paham juga bahwa kesetaraan gender akan memicu pemberdayaan perempuan dan itu juga berimbas positif bagi pembangunan.. kesetaraan gender bukan hanya berbicara pada lingkup rumah tangga ato hubungan antara laki2 dan perempuan saja...

sya ni perempuan, tapi suka geregetan juga liat temen2 sya yg masih bersikap memperlemah dirinya sendiri.. misalnya aja ada yg bilang "ya wajarlah klo ak gak ngerti soal otomotif, ak kan cewe..." Plis deh, knp mesti ada embel2 "ak kan cewe" setiap org bisa mempelajari topik apapun klo mereka mau kan? gak ada batasan bgi cwe utk mempelajari ttg otomotif, klo suka ya pelajari, klo gak suka ya gak usah...

ato ada yg bilang "ngertiin ak dong, ak kan cwe"... well, sapa sih yg gak mau dimengerti?? baik cwe maupun cwo kan juga manusia, tiap manusia butuh dimengerti..

ato ada temen2 cwo ku yg masih punya anggapan2 tertentu yg sangat bias gender... tapi hampir selalu ak respon, utk merubah paradigma aja... as I can..

misalnya pas lagi pada ngopi bareng.. ad temen cwoku yg nawarin rokok ke aku (kebetulan ak bkn seorang perokok), sambil nawarin, sambil nyindir dan menertawakan... mereka membuat itu lelucon... so I said: "sory..ak gak merokok, tapi bukan karena ak cwe...! ak gak merokok karena ak tau rokok gak baik." you get it guys??

ak cuma mau berbagi bbrp cuplikan pengalaman yg mungkin nampak sepele, tapi ak harap bisa menjadi contoh buat semuanya bahwa keadaan yg bias gender masih sering kita rasakan dimana2, dan ak sih selalu berusaha merubah mindset tmn2ku ini...

ad temen cwo ku yg disakiti ma mantan pacarnya. dia sedih banget dan curhat ke aku. aku sbnrnya gak terima klo temenku disakiti gitu. apalgi, temenku ini terjebak dlm kondisi bias gender yg tdk dia sadari. dia blg : "ya mau gw apain lagi, gw kan cwo..."
brother...baik cwe maupun cwo kan berhak membela dirinya klo merasa sakit hati,, masa mau pasrah2 aja gitu kita disakiti org seenaknya. saat itu ak hampir saja mau ngelabrak cwe itu, coz ak ngliat temenku ini gak mampu membela harga dirinya dlm kondisi spt itu, n dia butuh dukungan.. tapi dia gak ngebolehin ak gegabah.. oke, ak terima.. tapi ak nasehatin dia bahwa kita gak boleh terjeba dlm mindset bahwa perempuan itu makhluk lemah yg gak boleh disakiti... klo perempuan bisa menyakiti hati seorang cwo, ya harus diberi 'penyadaran'. anyhow, saat itu ak masih kuliah..


ada juga cerita larnnya.. dgn temen cwo ku yg laen..
saat itu ak lagi menghadiri rapat sebuah LSM rame2, ak bukan panitia.. tapi di tengah2 acara, tiba2 temen cwoku meminta tlg utk membagikan konsumsi kpd semua hadirin, ak heran, padahal dia yg panitia dan dia lagi gak sibuk, tp knp mesti ak ya?
ak tanyakan itu ke dia, and dia jawab: "yaa...kamu kan cwe, masa ak sih..?"
What?! no..no..its not right!
bukannya ak gak mau bantuin, tapi, klo kasusnya begini ya unacceptable lah (for me...)
trus ak balikin : "emang napa klo ak cwe? emang cwo gak bisa bagiin konsumsi ke depan?" mungkin temenku akhirnya sadar, dia mesem2 and beranjak melakukan itu..

memang kita mesti menyadari bahwa tdk semua orang mengerti, tidak semua orang siap, utk mendobrak paradigma yg telah hidup lama dan mengakar ini begitu saja... termasuk saya sendiri.. masih banyak hal yg mesti kita lakukan, tapi bukan berarti kita tdk berupaya mewujudkan itu..

suatu tata nilai tdk bisa berubah dlm waktu sekejap, tapi mesti melalui sebuah proses dan fase2..


@redbastard: saya rasa lebih tepat klo kamu blg : perbedaan jenis kelamin itu akan tetap ada. tapi bukan perbedaan gender...

perbedaan itu indah jika saling mengisi dgn seimbang, para feminis jg tidak menuntut agar perempuan bisa memiliki 'penis' (maaf, tdk ada maksud vulgar), dan juga tdk perlu menuntut agar laki2 juga bisa mengandung/melahirkan... no..no..not like that, bukan menghapus perbedaan yg semacam itu, sebab perbedaan jenis kelamin memang sifatnya mutlak, tdk dapat dipertukarkan, dan kodrati... hal2 kodrati ini selama dipergunakan dgn baik dan seimbang memang menjadi indah...

dlm isu kesetaraan gender, intinya: "menolak pembedaan tertentu yg didasarkan pada hal2 yg tidak alamiah."

misalnya potensi intelektual seseorang, bisa dicapai dgn cara belajar dan berlatih. bukan berarti laki2 lebih intelek dari perempuan. itu bukan hal yg mutlak. klo perempuan mau belajar giat, ia juga bisa jadi org intelek. sebaliknya klo laki2 gak mau belajar giat, ia tdk bisa jadi intelek. potensi yg dimiliki SAMA, tergantung individu masing2 mau mempergunakan secara maksimal atau tidak.

stereotip spt:
"laki2 lebih rasional daripada perempuan"
sangat merugikan bagi saya tuh, dan saya hanya menertawakan dalam hati klo masih ada org2 yg beranggapan spt itu.. saya menghargai org yg mempunyai tingkat INTELEKTUAL dan MORAL yg baik dan seimbang, tanpa melihat itu laki2 ato perempuan...

mengenai perempuan diciptakan dari tulang rusuk, dikitab suci saya tidak dicantumkan tuh? dan mungkin tanpa disadari itu salah satu mitos yg menimbulkan subordinasi perempuan dlm bbrp praktik keagamaan... saya rasa itu tdk ilmiah, say juga tdk menerima ketentuan MUTLAK bahwa laki2 adlh pemimpin perempuan. penolakan thd kepemimpinan perempuan masih dipertanyakan dimana2, walaupun sekarang kondisinya sudah mulai membaik, tapi belum setara sepenuhnya..

orang yg mengenal Tuhannya dgn baik dan yakin bahwa Tuhannya Maha Adil, tentu ia akan mengerti bahwa kita semua adalah "manusia" di mata-Nya, dan yg mmbedakan derajat kita adalah sejauh mana upaya kita untuk mencapai tingkat spiritual yg baik, bukan masalah laki2 atau perempuannya...


menurut saya yg mesti dilakukan adalah:
1. membangun kesadaran (ttg gender, emansipasi dan juga kepentingan bersama)
2. mempelajari pengetahuan dasarnya, misalnya apa itu gender dan apa bedanya dgn jenis kelamin, apa itu 'perbedaan' dan 'pembedaan', apa itu subordinasi, apa itu kekerasan berbasis gender, bgmn bentuk ketidak adilan gender, apa yg dimaksud kesetaraan gender, untuk apa, kaitannya dgn gerakan feminisme, dll.
3. kepentingan setiap org mungkin berbeda2, tapi kita mesti melihat ini lebih luas dan sistemik..

As this far, maaf klo ad yg salah mohon dikoreksi... semoga bermanfaat...
 
Last edited:
Back
Top