Krisna_aji_K
New member
Sebuah game ditarik mundur karena dinilai menghasut dan menyerang umat beragama. Dalam game tersebut, gamer diminta bertarung melawan Yesus, Muhammad dan nabi-nabi lainnya. Organisasi Konferensi Islam (OKI) angkat bicara perihal keberatannya atas kehadiran game online bertajuk Faith Fighter tersebut.
"Kontennya bersifat menghasut dan menyerang umat Muslim dan Kristiani," ujar juru bicara Islamophobia Observatory dari Organisasi Konferensi Islam.
Oleh karena itu pihak OKI mendesak Molleindustria, publisher Faith Fighter, untuk segera menarik game tersebut.
Namun di sisi lain, Molleindustria berdalih bahwa game tersebut justru ingin memerangi intoleransi umat beragama yang saat ini mengemuka, dengan menggunakan gaya kartun dan ironi.
"Jika organisasi yang berwenang ternyata tidak memahami ironi dan pesan dalam game ini, dan justru menuding game tersebut anti toleransi, berarti kami gagal," ungkap Molleindustria.
Akhirnya pihak Molleindustria menarik game tersebut dari situsnya. Faith Fighter telah dirilis lebih dari setahun yang lalu, dan telah dimainkan jutaan orang di internet. Selain Muhammad dan Yesus, game ini menampilkan sosok suci dari agama Buddha, Hindu dan Yahudi. (AFP/detik)
"Kontennya bersifat menghasut dan menyerang umat Muslim dan Kristiani," ujar juru bicara Islamophobia Observatory dari Organisasi Konferensi Islam.
Oleh karena itu pihak OKI mendesak Molleindustria, publisher Faith Fighter, untuk segera menarik game tersebut.
Namun di sisi lain, Molleindustria berdalih bahwa game tersebut justru ingin memerangi intoleransi umat beragama yang saat ini mengemuka, dengan menggunakan gaya kartun dan ironi.
"Jika organisasi yang berwenang ternyata tidak memahami ironi dan pesan dalam game ini, dan justru menuding game tersebut anti toleransi, berarti kami gagal," ungkap Molleindustria.
Akhirnya pihak Molleindustria menarik game tersebut dari situsnya. Faith Fighter telah dirilis lebih dari setahun yang lalu, dan telah dimainkan jutaan orang di internet. Selain Muhammad dan Yesus, game ini menampilkan sosok suci dari agama Buddha, Hindu dan Yahudi. (AFP/detik)
