10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

adio_janoski

New member
1. Karakternya kurang tegas dan selalu ambigu dalam mengambil keputusan untuk persoalan-persoalan strategis. Contohnya, ketika SBY ditekan anggota DPR untuk beberapa kasus legislasi dia cenderung mengalah dan kompromi dengan mereka, padahal dalam Pilpres 2004 dia mendapat mandat dari rakyat lebih dari 60% suara. Kenapa mesti harus kalah dengan DPR? Mungkin ini bisa kita lihat dari profesinya dulu yang lebih banyak ditugaskan sebagai staf administrasi sehingga beliau tidak terbiasa untuk mengambil keputusan yang taktis strategis dalam waktu terbatas.

2. Dalam pemberantasan korupsi selama regim pemerintahannya terkesan “tebang pilih”. Misalnya, jika figur-figur yang akan dijadikan “tersangka” bakal berdampak politis bagi posisinya, maka SBY cenderung mengambil sikap mem'peti-es'kan kasus tersebut. Contohnya, ada beberapa menterinya yang jelas terindikasi kasus korupsi di KPU, Depkumham, Dephut, DPR, dll, tapi terkesan dibiarkan/tidak ditindaklanjuti. Karena, mungkin, nantinya akan berdampak pada posisinya. Sementara untuk kasus dijadikannya tersangka Besannya (yaitu Aulia Pohan) karena SBY sudah dalam posisi terpojok/tidak dapat berkelit lagi, setelah mendapat sorotan dari rakyat dan beberapa pakar hukum. Kenapa proses hukum dalam pemberantasan korupsi sangat lambat sedangkan bila kita tinjau dari segi amanat konstitusi seharusnya perkara korupsi adalah perkara yang harus diprioritaskan dibanding tindak pidana lainnya.

3. Pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara 5%-6% selama pemerintahannya ternyata tidak berdampak apa-apa pada rakyat kecil secara mayoritas. Disinyalir yang menikmatinya justru adalah para orang kaya dan pengusaha kelas kakap, karena memang mereka yang sengaja diuntungkan secara politis maupun bisnis oleh kebijakan-kebijakan ekonomi SBY. Inilah akibat fatal dari visi ekonomi “Neo Liberal” yang dianut regim SBY, dan bukan ekonomi “Pro Rakyat”. Ini mungkin berkaitan dengan strategi politiknya ke depan untuk mempertahankan kedudukannya dengan dukungan finansial dari para pengusaha yang diuntungkan olehnya. Dan terbukti, pada pemilu legislatif 9 April lalu Partai Demokrat menjadi pemenangnya. Dan apabila negara kita terus melaju dengan angka pertumbuhan dibawah 2 digit maka untuk selamanya negara ini akan tetap miskin. Hal ini sangat paralel bila dibandingkan dengan pertumbuhan hutang yang semakin tinggi.

4. Terlalu tunduk dengan kemauan pihak asing atau negara-negara donor, sehingga posisi RI seperti didikte oleh mereka. Artinya, harga diri dan martabat kita jatuh di mata cukong-cukong asing tersebut gara-gara sikap lembek dan penakut SBY. Contoh kasus, kita selalu kalah dalam re-negosiasi kontrak karya pertambangan seperti kasus Freeport, Newmount, ExxonMobil dan lain-lain. Juga kasus perbankan dan telekomunikasi seperti kasus Indosat.

5. Meski kita berhasil keluar dari jerat hutang IMF, ternyata hutang RI selama pemerintahan SBY tetap tinggi. Menurut ekonom Econit, Hendri Saparani, hutang luar negeri kita (dari G to G) selama pemerintahan SBY diam-diam bertambah sebesar Rp 400 triliun. Padahal di mana-mana orang-orang kepercayaan SBY selalu berkoar bahwa hutang RI berkurang banyak. Dan masih ada isu lain bahwa kita bisa lolos dari hutang IMF karena dikonversi menjadi hutang ADB.

6. Dengan dana APBN sebesar Rp 1000 triliun lebih setiap tahun ternyata tidak banyak prestasi pembangunan yang dihasilkan oleh pemerintahannya. Infrakstuktur yang dibangun pun jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Lalu dana yang dikucurkan untuk KUR, PNPM, BOS, BLT pun segitu saja jumlahnya. Lalu uang sebanyak itu dipakai buat apa? Padahal pada pemerintahan- pemerintahan sebelumnya dana APBN kita tidak lebih dari Rp 400 triliun.

7. Harga-harga sembako dan kebutuhan rumah tangga selama pemerintahan SBY selalu tidak stabil dan cenderung naik setiap saat/bulan, sehingga hal ini sangat memusingkan kepala ibu-ibu rumah tangga yang anggaran belanja bulanannya sangat pas-pasan, terutama ibu-ibu dari kalangan menengah ke bawah. Contohnya, harga beras saat ini pada kisaran Rp 4000-5000/kg padahal sebelum SBY harganya Rp 1.500-2.500/ kg. Harga telur sekarang pd level Rp 13.000-14..000/ kg padahal sebelum SBY harganya Rp 7.000-14.000/ kg. Harga ayam potong Rp 21.000-22.000/ kg padahal sebelumnya Rp 12.000-13.000/ kg. Harga minyak goreng Rp 12.000/liter padahal sebelumnya Rp 6.000/liter, dan masih banyak lagi. Inilah akibat dari SBY yang tidak bisa mengendalikan gerakan Menteri Perdagangan, yang kebijakannya sangat tidak pro-rakyat.

8. Meski harga-harga komoditas pertanian di pasaran selalu naik, seperti harga gabah/padi, sayuran, dan buah-buahan tapi yang menikmati bukanlah para petani, melainkan justru para pedagang/makelar/ distributor. Para petani tetap saja hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan, karena harga-harga komoditas tersebut di tingkat petani tetap saja rendah/kecil.

9. Tidak mampu menuntaskan Agenda Reformasi bahkan terkesan stagnan (jalan di tempat). Contohnya reformasi birokrasi hingga kini tidak jalan. Pungli, suap, sogokan masih saja langgeng di pusat-pusat pelayanan publik, seperti KTP, SIM, STNK, pajak, PLN, bea cukai, kir kendaraan, dan lain-lain.

10. Regim SBY terkesan mempetieskan/ menghentikan Kasus BLBI dengan dalih sangat sulit mengumpulkan alat bukti. SBY malah diketahui berteman akrab dengan pengusaha yang terjerat kasus BLBI, yaitu David Nusa. Padahal total uang negara yang dirampok pengusaha/konglomerat busuk sebesar Rp 600 triliun. Sementara uang yang berhasil dikumpulkan oleh KPK baru sekitar Rp 600 miliar.
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

Kutipan:
Ditulis oleh dimsci
Setidaknya ada 10 alasan kenapa SBY tidak layak dipilih lagi:

1. Karakternya kurang tegas dan selalu ambigu dalam mengambil keputusan untuk persoalan-persoalan strategis. Contohnya, ketika SBY ditekan anggota DPR untuk beberapa kasus legislasi dia cenderung mengalah dan kompromi dengan mereka, padahal dalam Pilpres 2004 dia mendapat mandat dari rakyat lebih dari 60% suara. Kenapa mesti harus kalah dengan DPR? Mungkin ini bisa kita lihat dari profesinya dulu yang lebih banyak ditugaskan sebagai staf administrasi sehingga beliau tidak terbiasa untuk mengambil keputusan yang taktis strategis dalam waktu terbatas.

megawati malah bisanya cuma senyam senyum saja tuh

Kutipan:
2. Dalam pemberantasan korupsi selama regim pemerintahannya terkesan “tebang pilih”. Misalnya, jika figur-figur yang akan dijadikan “tersangka” bakal berdampak politis bagi posisinya, maka SBY cenderung mengambil sikap mem'peti-es'kan kasus tersebut. Contohnya, ada beberapa menterinya yang jelas terindikasi kasus korupsi di KPU, Depkumham, Dephut, DPR, dll, tapi terkesan dibiarkan/tidak ditindaklanjuti. Karena, mungkin, nantinya akan berdampak pada posisinya. Sementara untuk kasus dijadikannya tersangka Besannya (yaitu Aulia Pohan) karena SBY sudah dalam posisi terpojok/tidak dapat berkelit lagi, setelah mendapat sorotan dari rakyat dan beberapa pakar hukum. Kenapa proses hukum dalam pemberantasan korupsi sangat lambat sedangkan bila kita tinjau dari segi amanat konstitusi seharusnya perkara korupsi adalah perkara yang harus diprioritaskan dibanding tindak pidana lainnya.

bukannya waktu antasari jadi ketua malah yang keliatan tebang pilih ??
dia yang notabene dipilih DPR (yang waktu itu mayoritas dr PDI-P) anggota dpr dari fraksi PDI-P nggak ada yang jadi tersangka ?? (bukan karena nggak ada yang korupsi lho )

Kutipan:
3. Pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara 5%-6% selama pemerintahannya ternyata tidak berdampak apa-apa pada rakyat kecil secara mayoritas. Disinyalir yang menikmatinya justru adalah para orang kaya dan pengusaha kelas kakap, karena memang mereka yang sengaja diuntungkan secara politis maupun bisnis oleh kebijakan-kebijakan ekonomi SBY. Inilah akibat fatal dari visi ekonomi “Neo Liberal” yang dianut regim SBY, dan bukan ekonomi “Pro Rakyat”. Ini mungkin berkaitan dengan strategi politiknya ke depan untuk mempertahankan kedudukannya dengan dukungan finansial dari para pengusaha yang diuntungkan olehnya. Dan terbukti, pada pemilu legislatif 9 April lalu Partai Demokrat menjadi pemenangnya. Dan apabila negara kita terus melaju dengan angka pertumbuhan dibawah 2 digit maka untuk selamanya negara ini akan tetap miskin. Hal ini sangat paralel bila dibandingkan dengan pertumbuhan hutang yang semakin tinggi.

memangnya suara pengusaha ada berapa puluh juta sih, sehingga SBY menang lagi ?? bukan rakyat to yang milih ??

Kutipan:
4. Terlalu tunduk dengan kemauan pihak asing atau negara-negara donor, sehingga posisi RI seperti didikte oleh mereka. Artinya, harga diri dan martabat kita jatuh di mata cukong-cukong asing tersebut gara-gara sikap lembek dan penakut SBY. Contoh kasus, kita selalu kalah dalam re-negosiasi kontrak karya pertambangan seperti kasus Freeport, Newmount, ExxonMobil dan lain-lain. Juga kasus perbankan dan telekomunikasi seperti kasus Indosat.

exxon belum ada renegosiasi pak. . .belum cocok harganya
freeport 2017 baru selesai pak, belum dijadwal ulang lagi
Newmont 2011 baru selesai pak, belum di jadwal ulang lagi
bukannya BCA, BNI, sama Indosat yang jual MSP ?? silahkan googling ya pak

Kutipan:
5. Meski kita berhasil keluar dari jerat hutang IMF, ternyata hutang RI selama pemerintahan SBY tetap tinggi. Menurut ekonom Econit, Hendri Saparani, hutang luar negeri kita (dari G to G) selama pemerintahan SBY diam-diam bertambah sebesar Rp 400 triliun. Padahal di mana-mana orang-orang kepercayaan SBY selalu berkoar bahwa hutang RI berkurang banyak. Dan masih ada isu lain bahwa kita bisa lolos dari hutang IMF karena dikonversi menjadi hutang ADB.

masa mega utang mah nambah, IMF nggak lunas. bagus mana ??
bukan dikonversi pak tapi dilunasi.

Kutipan:
6. Dengan dana APBN sebesar Rp 1000 triliun lebih setiap tahun ternyata tidak banyak prestasi pembangunan yang dihasilkan oleh pemerintahannya. Infrakstuktur yang dibangun pun jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Lalu dana yang dikucurkan untuk KUR, PNPM, BOS, BLT pun segitu saja jumlahnya. Lalu uang sebanyak itu dipakai buat apa? Padahal pada pemerintahan- pemerintahan sebelumnya dana APBN kita tidak lebih dari Rp 400 triliun.

maaf klo yang ini saya kurang tahu perinciannya pak, maaf
tolong dikasih sumber beritanya ya pak . . .

Kutipan:
7. Harga-harga sembako dan kebutuhan rumah tangga selama pemerintahan SBY selalu tidak stabil dan cenderung naik setiap saat/bulan, sehingga hal ini sangat memusingkan kepala ibu-ibu rumah tangga yang anggaran belanja bulanannya sangat pas-pasan, terutama ibu-ibu dari kalangan menengah ke bawah. Contohnya, harga beras saat ini pada kisaran Rp 4000-5000/kg padahal sebelum SBY harganya Rp 1.500-2.500/ kg. Harga telur sekarang pd level Rp 13.000-14..000/ kg padahal sebelum SBY harganya Rp 7.000-14.000/ kg. Harga ayam potong Rp 21.000-22.000/ kg padahal sebelumnya Rp 12.000-13.000/ kg. Harga minyak goreng Rp 12.000/liter padahal sebelumnya Rp 6.000/liter, dan masih banyak lagi. Inilah akibat dari SBY yang tidak bisa mengendalikan gerakan Menteri Perdagangan, yang kebijakannya sangat tidak pro-rakyat.

hehehe. . .namanya nilai tukar uang pasti menurun. anda membandingkan SBY sama mega. coba anda bandingkan jaman mega sama pak harto, selisihnya akan sangat jauh pak, pdhal selisih cm 3th. aya aya wae bapak ahh. . .

Kutipan:
8. Meski harga-harga komoditas pertanian di pasaran selalu naik, seperti harga gabah/padi, sayuran, dan buah-buahan tapi yang menikmati bukanlah para petani, melainkan justru para pedagang/makelar/ distributor. Para petani tetap saja hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan, karena harga-harga komoditas tersebut di tingkat petani tetap saja rendah/kecil.

itu bukan karena kebijakan pemerintah yang salah, tapi karena para pedagang/makelar/distributor yang mengambil keuntungan dengan tidak wajar. masak pemerintah disuruh mengawasi semua pedagang/makelar/distributor di seluruh indonesia ??

Kutipan:
9. Tidak mampu menuntaskan Agenda Reformasi bahkan terkesan stagnan (jalan di tempat). Contohnya reformasi birokrasi hingga kini tidak jalan. Pungli, suap, sogokan masih saja langgeng di pusat-pusat pelayanan publik, seperti KTP, SIM, STNK, pajak, PLN, bea cukai, kir kendaraan, dan lain-lain.

emang dijamannya mega bersih ya ?? kekeke. . .

Kutipan:
10. Regim SBY terkesan mempetieskan/ menghentikan Kasus BLBI dengan dalih sangat sulit mengumpulkan alat bukti. SBY malah diketahui berteman akrab dengan pengusaha yang terjerat kasus BLBI, yaitu David Nusa. Padahal total uang negara yang dirampok pengusaha/konglomerat busuk sebesar Rp 600 triliun. Sementara uang yang berhasil dikumpulkan oleh KPK baru sekitar Rp 600 miliar.

waktu megawati ??
pengemplang dana BLBI malah diampuni
kekeke. . .
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

jangan lupakan faktor ke 11...
11. Didukung penuh oleh Om Lolo...
jiakakakak..
kayaknya ini yang paling dominan untuk dicermati nih...
barang siapa yang didukung om lolo.. wajib kita tolak ...
lanutan...
jiakakakakak
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

memangnya suara pengusaha ada berapa puluh juta sih, sehingga SBY menang lagi ?? bukan rakyat to yang milih ??

faktor terbesar kemenangan sby di biayai oleh pengusaha dan investor asing..!!1

exxon belum ada renegosiasi pak. . .belum cocok harganya
freeport 2017 baru selesai pak, belum dijadwal ulang lagi
Newmont 2011 baru selesai pak, belum di jadwal ulang lagi
bukannya BCA, BNI, sama Indosat yang jual MSP ?? silahkan googling ya pak

jika merugikan negara kenapa harus di renegoisasi seharusnya pemerintah berani menasonalisasikan perusahan tersebut...

masa mega utang mah nambah, IMF nggak lunas. bagus mana ??
bukan dikonversi pak tapi dilunasi.

di era sekarang hutang IMF hanya pengalihan bung...!!! buktinya Hutang negara kita makin bertambah....!!!


hehehe. . .namanya nilai tukar uang pasti menurun. anda membandingkan SBY sama mega. coba anda bandingkan jaman mega sama pak harto, selisihnya akan sangat jauh pak, pdhal selisih cm 3th. aya aya wae bapak ahh. . .

bukankah pada saat itu perekomoni kita inflasi yang sangat signifikan???
jadi jikadi bandingkan dengan jaman pak harto sudah ad s perubahan bung..?
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

ada baik nya jangan saling memojokan satu sama lain
setiap manusia ada kelemahan dan kekurangan masing masing
karena manusia tempat nya salah dan dosa berpadu jadi satu
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. jangan salahkan kepada pemimpin. pemimpin juga butuh rakyat. siapapun pemimpin kita nanti, kita harus dukung. karena tanpa adanya pemimpin, kita mungkin sudah dijajah lagi.
makanya, pilih yang terbaik pada saat pilpres nanti.
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. jangan salahkan kepada pemimpin. pemimpin juga butuh rakyat. siapapun pemimpin kita nanti, kita harus dukung. karena tanpa adanya pemimpin, kita mungkin sudah dijajah lagi.
makanya, pilih yang terbaik pada saat pilpres nanti.

yup pendapat yang bener,dan berkompetisilah yang bener dan jujur jangan ada pengiringan opini dan pendapat dengan menjelekkan kompetitor lain.

AJARKAN ANAK-ANAK kita DAN PEMUDA Bangsa BerDemokrasi yang benar dan baik.
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

Megawati Lebih Konsisten terhadap nasip wong cilik...!!=b=

tapi tidak tegas terhadap negara lain
lihat aja malaysia mengakui pulau sipadan dan ligitan milik nya
padahal punya indonesia,akhir nya di lepas


kalau megawati terpilih lagi blok ambalat akan di lepas
dan di akui milik malingsia

lihat aja indonesia akan miskin selama nyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
apabila blok ambalat lepas untuk selama nyaaaaaaaaaaaa
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

1. Karakternya kurang tegas dan selalu ambigu dalam mengambil keputusan untuk persoalan-persoalan strategis. Contohnya, ketika SBY ditekan anggota DPR untuk beberapa kasus legislasi dia cenderung mengalah dan kompromi dengan mereka, padahal dalam Pilpres 2004 dia mendapat mandat dari rakyat lebih dari 60% suara. Kenapa mesti harus kalah dengan DPR? Mungkin ini bisa kita lihat dari profesinya dulu yang lebih banyak ditugaskan sebagai staf administrasi sehingga beliau tidak terbiasa untuk mengambil keputusan yang taktis strategis dalam waktu terbatas.

*lirik megawati* lebih parah megawati kalo masalah ketegasan......

3. Pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara 5%-6% selama pemerintahannya ternyata tidak berdampak apa-apa pada rakyat kecil secara mayoritas. Disinyalir yang menikmatinya justru adalah para orang kaya dan pengusaha kelas kakap, karena memang mereka yang sengaja diuntungkan secara politis maupun bisnis oleh kebijakan-kebijakan ekonomi SBY. Inilah akibat fatal dari visi ekonomi “Neo Liberal” yang dianut regim SBY, dan bukan ekonomi “Pro Rakyat”. Ini mungkin berkaitan dengan strategi politiknya ke depan untuk mempertahankan kedudukannya dengan dukungan finansial dari para pengusaha yang diuntungkan olehnya. Dan terbukti, pada pemilu legislatif 9 April lalu Partai Demokrat menjadi pemenangnya. Dan apabila negara kita terus melaju dengan angka pertumbuhan dibawah 2 digit maka untuk selamanya negara ini akan tetap miskin. Hal ini sangat paralel bila dibandingkan dengan pertumbuhan hutang yang semakin tinggi.

5%-6% selama 5 tahun, menurut gw itu sudah bagus.... Secara pas SBY terpilih, utang Indonesia masih bengkak(<== utang pas masa megawati).

4. Terlalu tunduk dengan kemauan pihak asing atau negara-negara donor, sehingga posisi RI seperti didikte oleh mereka. Artinya, harga diri dan martabat kita jatuh di mata cukong-cukong asing tersebut gara-gara sikap lembek dan penakut SBY. Contoh kasus, kita selalu kalah dalam re-negosiasi kontrak karya pertambangan seperti kasus Freeport, Newmount, ExxonMobil dan lain-lain. Juga kasus perbankan dan telekomunikasi seperti kasus Indosat.

Kata siapa renegoisasi gagal?? Coba baca lagi berita terbaru bro.... seinget gw, pendapatan perusahaan2 pertambangan asing sebulannya 70% buat RI, sisanya buat mereka..... lumayan kan nambah kas negara....

6. Dengan dana APBN sebesar Rp 1000 triliun lebih setiap tahun ternyata tidak banyak prestasi pembangunan yang dihasilkan oleh pemerintahannya. Infrakstuktur yang dibangun pun jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Lalu dana yang dikucurkan untuk KUR, PNPM, BOS, BLT pun segitu saja jumlahnya. Lalu uang sebanyak itu dipakai buat apa? Padahal pada pemerintahan- pemerintahan sebelumnya dana APBN kita tidak lebih dari Rp 400 triliun.

Sodara kira 1000 triliun, sebagian besarnya buat apa...?? Cuman buat Subsidi... coba kalo ga' ada subsidi, gw yakin bakalan pada protes harga bensin Rp 11.000/liter.....

7. Harga-harga sembako dan kebutuhan rumah tangga selama pemerintahan SBY selalu tidak stabil dan cenderung naik setiap saat/bulan, sehingga hal ini sangat memusingkan kepala ibu-ibu rumah tangga yang anggaran belanja bulanannya sangat pas-pasan, terutama ibu-ibu dari kalangan menengah ke bawah. Contohnya, harga beras saat ini pada kisaran Rp 4000-5000/kg padahal sebelum SBY harganya Rp 1.500-2.500/ kg. Harga telur sekarang pd level Rp 13.000-14..000/ kg padahal sebelum SBY harganya Rp 7.000-14.000/ kg. Harga ayam potong Rp 21.000-22.000/ kg padahal sebelumnya Rp 12.000-13.000/ kg. Harga minyak goreng Rp 12.000/liter padahal sebelumnya Rp 6.000/liter, dan masih banyak lagi. Inilah akibat dari SBY yang tidak bisa mengendalikan gerakan Menteri Perdagangan, yang kebijakannya sangat tidak pro-rakyat.

8. Meski harga-harga komoditas pertanian di pasaran selalu naik, seperti harga gabah/padi, sayuran, dan buah-buahan tapi yang menikmati bukanlah para petani, melainkan justru para pedagang/makelar/ distributor. Para petani tetap saja hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan, karena harga-harga komoditas tersebut di tingkat petani tetap saja rendah/kecil.

beda harga, beda kualitas bro.... Beras yang ada di Indonesia sekarang, (terutama di perkotaan) udah termasuk beras premium.... beras dengan kualitas terbaik....

Mo petani makmur?? gampang bro..... kurangin tuh penggunaan BBM, nantinya subsidi BBM pemerintah dialihkan untuk pengembangan sektor pertanian....

9. Tidak mampu menuntaskan Agenda Reformasi bahkan terkesan stagnan (jalan di tempat). Contohnya reformasi birokrasi hingga kini tidak jalan. Pungli, suap, sogokan masih saja langgeng di pusat-pusat pelayanan publik, seperti KTP, SIM, STNK, pajak, PLN, bea cukai, kir kendaraan, dan lain-lain.

10. Regim SBY terkesan mempetieskan/ menghentikan Kasus BLBI dengan dalih sangat sulit mengumpulkan alat bukti. SBY malah diketahui berteman akrab dengan pengusaha yang terjerat kasus BLBI, yaitu David Nusa. Padahal total uang negara yang dirampok pengusaha/konglomerat busuk sebesar Rp 600 triliun. Sementara uang yang berhasil dikumpulkan oleh KPK baru sekitar Rp 600 miliar.

*lirik megawati lagi*
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

kalau milih megawati indonesia akan semakin melarat
blok ambalat bakal di lepas
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

kalau milih megawati indonesia akan semakin melarat
blok ambalat bakal di lepas
kalau gak mau pilih mega pilih prabowo aja dia udah pengalaman dlm hal pertempuran di banding SBY dia belum pernah ngerasain tuh yg namanya mimpin medan pertempuran......
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

kalau gak mau pilih mega pilih prabowo aja dia udah pengalaman dlm hal pertempuran di banding SBY dia belum pernah ngerasain tuh yg namanya mimpin medan pertempuran......

tapi sayang nya prabowo hanya calon wakil presiden
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

*lirik megawati* lebih parah megawati kalo masalah ketegasan......



5%-6% selama 5 tahun, menurut gw itu sudah bagus.... Secara pas SBY terpilih, utang Indonesia masih bengkak(<== utang pas masa megawati).



Kata siapa renegoisasi gagal?? Coba baca lagi berita terbaru bro.... seinget gw, pendapatan perusahaan2 pertambangan asing sebulannya 70% buat RI, sisanya buat mereka..... lumayan kan nambah kas negara....



Sodara kira 1000 triliun, sebagian besarnya buat apa...?? Cuman buat Subsidi... coba kalo ga' ada subsidi, gw yakin bakalan pada protes harga bensin Rp 11.000/liter.....



beda harga, beda kualitas bro.... Beras yang ada di Indonesia sekarang, (terutama di perkotaan) udah termasuk beras premium.... beras dengan kualitas terbaik....

Mo petani makmur?? gampang bro..... kurangin tuh penggunaan BBM, nantinya subsidi BBM pemerintah dialihkan untuk pengembangan sektor pertanian....



*lirik megawati lagi*

1 starrrrrrrrrrr 4 u bro nixfar........... sepertinya presiden manapun rakyat gak ada yang puas tuh, mana ada perubahan instant... nobody perfect...
m114.gif
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

m114.gif

hmmm....
gitu ya....?
no body is perfect...
hmmm....
iya juga si...
tapi.. gue mau pilih yang bisa bilang indonesia dengan baik dan benar aja ah..
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

Yah siapapun presidennya, asal bukan megawati gw dukung penuh.... gw udah lihat track record capres n cawapres yg bkal maju d pilpres... Dan dari smua calon, pasangan mega-prabowo punya track record yg mengkhawatirkan... (no offense)

yah gw nulis ini berdasarkan fakta yg ada.... Tapi yah itu smua trgantung diri kita sndiri... yang bisa menilai capres n cawapres yg ada saat ini hanya diri kita sendiri...
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

klo presidennya sby, qw stuju tapi dalam beberapa hal qw ga setuju (masih perlu di rubah lagi kebijakannya misalnya soal militer, perlu diperkuat)

klo mega, malah ngejatuin martabat bangsa indonesia, masa presiden perempuan lagi, bisanya cuma ngatai rivalnya aj. wueeek makin lama qw makin ngerasa ****** klo ngeliat mega(mega yg lain jangan tersinggung :p)

siapapun presidennya tolong tunjukan kualitasnya, jangan saling cela. :D :D :D

klo prabowo, hmm menurut qw jadiin mentri pertanian aj, n klo dia memang bagus dalam hal militer jadiin mentri pertahanan aj.
program 100 hari pertama hancurin malaysia
 
Bls: 10 alasan SBY tidak layak dipilih lagi....

ehm...sby vs mega ??
bagusan mana ?
semuanya tergantung pada pilpres mendatang
semoga kita mendapat pemimpin yang bijaksana
 
Back
Top