PUBER KEDUA…mitos ataukah??????

resi_dj

New member
Istilah “puber” berasal dari kata “pubes” yang artinya rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan. Kondisi ini dialami oleh anak berusia belasan tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Puber kedua adalah kondisi dimana terdapatnya beberapa kesamaan perilaku seperti yang dialami anak-anak yang memasuki masa puber, seperti lebih memperhatikan penampilan, lebih memperhatikan lawan jenis, dan sebagainya.
Puber kedua dialami oleh pria maupun wanita yang memasuki usia 40 tahun ke atas. Gejala yang timbul pada pria saat memasuki puber kedua adalah :
* Enggan tampil tua. Mereka mulai memperhatikan penampilannya maupun keindahan tubuhnya. Rambutnya disemir ala anak muda, bergaya gaul, memodifikasi mobilnya menjadi ceper, dan sebagainya.
* Mereka juga mulai senang kembali berpetualang. Mulai dari dari naik motor jarak jauh, sampai keluar masuk diskotek.
* Produktivitas hidup meningkat. Banyak ditemui bahwa mereka semakin mahir bernegosiasi, semakin maju bisnisnya, maupun semakin memukau karirnya.
Sedangkan pada wanita, gejala yang muncul adalah :
* Terganggu atau berhentinya proses menstruasi (terjadi menopause). Hal ini terjadi karena gonadotrop tidak diproduksi lagi oleh kelenjar hypophysc. Efek yang terjadi adalah pusing, lesu, dan kurang bergairah. Akibatnya kestabilan emosi sering terganggu.
* Timbunan lemak menyusut sehingga kulit mulai keriput, bahkan buah dada mulai berubah bentuk. Rambutpun mulai memutih. Keadaan ini akan berpengaruh pada kejiwaannya. Apalagi jika suami memandang hal itu sebagai suatu kemunduran.


Setiap orang akan mengalami fase puber kedua ini. Karena itu perlu persiapan yang cukup matang untuk memasuki fase krisis ini. Di sinilah komitmen perkawinan kembali teruji. Komunikasi dan pengertian memegang peran yang sangat penting bagi pasangan yang mulai memasuki masa puber kedua ini. Kondisi yang berbeda antara suami dan istri sering kali memicu konflik di antara mereka berdua. Suami semakin bersemangat dalam banyak hal, sedangkan istri semakin lesu dan kurang bergairah. Bila terjadi komunikasi yang baik di antara pasangan yang memasuki masa ini, maka masalah krisis kedua ini akan dapat diselesaikan dengan baik.
Namun sebenarnya dalam ilmu kedokteran, istilah puber kedua itu tidak ada. Istilah ini lebih kepada gejala pada psikologi atau kejiwaan seseorang.

Pada awal abad kedua puluh, G. Stanley Hall (psikolog Amerika) merupakan orang pertama yang mendefinisikan pubertas sebagai bagian tersendiri dari perkembangan kehidupan manusia. Hall mengungkapkan, periode ini merupakan langkah awal dari efek evolusi manusia menuju jenjang pubertas yang permanen.

Sigmund Freud (psikoanalis) mengungkapkan, masa pubertas sebagai periode "The Genital Stage'. Pada periode ini, dikarakteristikan sebagai muncul energi baru yang mendongkrak stabilitas dari tekanan seksual masa kanak-kanak. Kemudian dengan fokus pandangan baru yang lebih dinamis, sehingga dapat merubah pandangan seorang individu akan tubuh dan melihat perbedaan gender lebih ke arah ketertarikan seksual.

Pubertas pria dimulai pada usia belasan tahun hingga berusia 21 tahun. Ini yang disebut dengan masa pubertas. Pada periode umur ini, terjadi peningkatan libido seksual hingga tingkat puncak. Kemudian usia 21 hingga 30 tahun, pada kedokteran disebut masa dewasa muda. Sebenarnya, istilah dewasa muda itu sendiri tidak baku, karena mungkin saja ada pria sudah menikah pada usia 24 tahun. Istilah dewasa muda diberikan kepada pria yang belum menikah, dan mungkin juga hingga dia berusia 35 bahkan 40 tahun.

Usia selanjutnya, 30 hingga 40 tahun dianggap sebagai usia dewasa. Pada usia tersebut, pria rata-rata sudah mempunyai pasangan hidup. Selain itu, secara ekonomi dan karir juga sudah mantap. Hanya saja, banyak kasus di mana kejenuhan dalam berumah tangga mulai muncul. Terutama dalam hal kehidupan seksual pasangan tersebut. Hal ini bisa terjadi disebabkan tidak adanya variasi dalam kehidupan seksual pasangan tersebut, selain itu dengan keadaan ekonomi serta karir yang sudah mantap. Hal ini memungkinkan seorang eksekutif muda mendapatkan apa yang selama ini mungkin diinginkan. Jika seorang pria eksekutif muda sudah tidak mendapatkan solusi dari dalam keluarga, maka dia akan mencari di luar keluarga.

Perubahan diri manusia sendiri, bukan hanya kepada fisik belaka. Perilaku seseorang yang sedang tahap pubertas ini, juga mengalami perubahan. Perubahan yang cepat dari seorang pemuda pada periode tersebut, membuat perilakunya lebih self-consciousness, sensitivity dan concern pada perubahan tubuhnya.

Selama masa muda sendiri, merupakan hal yang biasa untuk membangun dan mencari identitas diri. Selain itu, mereka juga berusaha untuk lepas dari orang tua. Di tempat terpisah dari orang tua, orang muda akan merasa menemukan tempat yang aman untuk mencoba ide-ide baru.

Kohlberg (psikolog) mengungkapkan tersebut dalam tema 'Post Conventional Morality', pengembangan seorang individu bermula tatkala mulai melakukan konseptualisasi abrstaksi akan filosofi moral mengenai hal istimewa dan keadilan. Saat inilah, kode etik akan moral dipertanyakan, selain legalitas dan moralitas.

Selain konsep-konsep abstrak tadi yang mulai dipertanyakan dalam bentuk ide-ide, hal mengenai libido seksual pada usia ini sendiri, tetap stabil namun hal ini tergantung bagaimana seorang pria menjaga kesehatan dan kesegaran tubuhnya. Usia sendiri tidak mempengaruhi kestabilan libido seksual seseorang pria. Ada pria yang mampu mempertahankannya hingga berusia 70 tahun. Memang, secara perlahan dan normal akan menurun.

Contoh kasus yang dialami oleh TA, 38 tahun, Presiden Komisaris sebuah bank swasta nasional, mengaku secara tidak langsung saat ini sedang mengalami puber kedua. Sebenarnya, sudah lebih dari 11 tahun menikah dengan seorang wanita bekas teman kuliahnya. Hanya saja, pernikahan ini belum dikaruniai anak seorang pun. Karir yang dia tempuh, mengalami kemajuan pesat. Bisa dikatakan, jarang pria pada usia seperti TA sudah mencapai puncak posisi tersebut.

Sudah berbagai cara ditempuh, untuk berusaha mendapatkan momongan. Hanya saja, hingga kini belum ada tanda-tanda kehamilan pada istri tercinta. Hingga suatu ketika, dia sudah merasa lelah berusaha. Dia pun mulai mencari 'rumput di lapangan lain'.

Kecenderungan terjadinya puber kedua, memang biasanya terjadi pada pria usia 30 hingga 40 tahun. Hal ini, seperti telah disebutkan di atas, banyak pria mengalaminya. Pada periode usia tersebut, kaum pria sudah mengalami kemantapan serta kematangan diri. Baik jika dilihat pada sudut pandang karir, ekonomi maupun keluarga. Pria pada saat itu, banyak di antaranya, mengalami kejenuhan dalam kehidupan seksual di keluarganya. Hal ini bisa disebabkan jika tidak adanya variasi akan hal tersebut. Keadaan ini berdampak negatif, jika tidak segera dicari penyelesaiannya.

Secara fisik sendiri, tidak ada perubahan yang nyata pada periode usia tersebut. Namun, libido maupun keinginan seksualnya masih tetap stabil. Hal ini diungkapkan oleh DR. Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, Mkes (MMR), pakar seksolog. "Pria pada umumnya, hingga usia 40 hingga 50 tahun, libido seksualnya masih stabil. Walaupun tidak meningkat, kemampuan seksualnya masih stabil, itupun kalau tidak ada gangguan dalam kesehatannya. Oleh karena itu, jika ada kekurangan dalam kehidupan keluarganya, biasanya akan mencari solusi di luar keluarga."

Selain masih stabilnya tingkat seksual pria pada masa usia 30 hingga 40 tahun ini, segala permasalahan yang dihadapi membuat tekanan stressnya meningkat. Keadaan ini bisa berdampak kepada kemampuan seksualnya. Libido seks pria bisa turun mendadak secara drastis, hal ini dilihat jika kita tidak mampu menjaga kesegaran tubuh.

Pandangan masyarakat sendiri menilai, jika pria sedang mengalami puber kedua, maka perselingkuhan akan terjadi. Berlatarkan kepada tekanan stress yang tinggi, hingga timbul ketertarikan pada lawan jenis, dan itu hanya sebatas emosional saja. Selain itu, kebanyakan dari mereka hanya untuk menunjukkan kepada orang lain, bahwa dia hebat. Padahal, belum tentu dia akan melakukan hubungan seksual dengan wanita. Selain itu, dengan tekanan stress yang begitu kuat, bisa muncul penyakit dalam kemampuan seksualnya. Bisa saja pria tersebut akan mengalami ejakulasi prematur, semi impoten, di mana alat vital bisa ereksi hanya saja tidak mampu hingga ke hubungan seksual.

HMMM...BRATI HANYA MITOS ATAU KENYATAAN YA YG NAMANYA PUBER KEDUA PADA MANUSIA INI???

Yapz maybe mang just masalah psikologis/ kjiwaan seseorang aja ya, sehingga bagi mereka2 yang merasa stress/ kebosanan maka memilih jalan mencari kesenangan pada rumput tetangga lain.


NAH BUAT MENGATASINYA, NI DA CARA YANG PALING TIDAK BISA DIGUNAKAN UNTUK MELEWETI MASA ”PUBER KEDUA” DEMI MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGA:

=b=Hidup sehat maksudnya, cukup makanan yang bergizi, cukup istirahat, serta hindari stress. Hal-hal tersebut kalau bisa kita kontrol, akan sangat bagus dalam kehidupan seks.

=b=Bertamasya berdua tanpa diganggu oleh kehadiran anak

=b=Memberikan kejutan seperti candle light dinner, membelikan barang yang sedang diinginkan pasangan, dan sebagainya

=b=Membuka kembali album foto kenangan bersama-sama

=b=Menonton film berdua saja

Dengan demikian diharapkan pasangan yang memasuki masa puber kedua dapat melewatinya dengan baik dan memasuki usia senja dengan bahagia.
TEMEN2 YANG PUNYA INFO PLUS2 BUAT THREAD INI, JANGAN RAGU BUAT POSTING YAK.....thx B4.
 
Bls: PUBER KEDUA…mitos ataukah??????

menjaga komunikasi terhadap pasangan mungkin bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga saat puber kedua berlangsung...

tapi menurutku hati juga berpengaruh... orang yang mampu menempatkan hatinya terutama niatnya ditujukan kepada Tuhan, insyaAllah tidak akan terpengaruh masalah. termasuk puber kedua sekalipun.
 
Bls: PUBER KEDUA…mitos ataukah??????

artikel bagus neng, sumbernya mana nie?

waah...yap, maap jeng bla..lama bls nya, ni sumbernya dari liputan kita, koki, n berbagai sumber yg lain...

menjaga komunikasi terhadap pasangan mungkin bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga saat puber kedua berlangsung...

tapi menurutku hati juga berpengaruh... orang yang mampu menempatkan hatinya terutama niatnya ditujukan kepada Tuhan, insyaAllah tidak akan terpengaruh masalah. termasuk puber kedua sekalipun.

thanks dok....trus tentang om2 atau tante ganjen yg sudah berumur lalu masih suka dengan daun muda...gimana tuh?? apa memang dari karakternya atau bener2 puber kedua?? minta sedikit infonya ya dok...[<:)
 
Bls: PUBER KEDUA…mitos ataukah??????

Kalau Om2 & Tante2 yg suka daun muda gw rasa karena faktor mereka banyak duitnya,kalo gak diiming2in materi mana mau si "daun2 muda" suka sama Om2 gendut atw Tante2 keriput.
Tapi mgkn jg karena faktor libido yg tinggi/kunap (kuat napsu) dan mitos (bener gak ya?) biar tetap awet muda.
 
Bls: PUBER KEDUA…mitos ataukah??????

makasih inponya den ast....tentang pendapatmu yang ini "Kalau Om2 & Tante2 yg suka daun muda gw rasa karena faktor mereka banyak duitnya,kalo gak diiming2in materi mana mau si "daun2 muda" suka sama Om2 gendut atw Tante2 keriput."
ini mah dari segi daun mudanya...maksud aku yang dari segi tante2 atau om2 nya ntu....yah mungkin memang faktor libido yak....kan hingga usia 50 tahun (kurang tahu juga klo ternyata lebih), terutama pada pria tu gairah seks masih tinggi
 
Back
Top