andree_erlangga
New member
Berbagai cara banyak dilakukan perajin untuk mengolah barang bekas menjadi benda bernilai tinggi. Hal itulah yang Komang Agus seorang perajin gelas di Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Ia memproduksi benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik menarik para wisatawan yang melewati kawasan Ubud.
Komang Agus mengaku terinspirasi pembuatan kerajinan gelas saat berada di Jepang. Agus kemudian mencoba mempraktikkannya di Bali. Ia melihat adanya peluang bisnis yang cukup menggiurkan di kerajinan berbahan baku pecahan kaca ini.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol. Bahan baku tersebut dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Berbagai bentuk mulai vas bunga hingga kap lampu pun tercipta.
Bisnis yang digeluti Komang Agus kini telah berkembang. Ia memiliki 20 pegawai dengan hasil produksi mencapai 20 vas bunga dan 30 hiasan mangkuk besar dalam sehari. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan. Produk Komang Agus juga menembus pasar Amerika dan Eropa.
Komang Agus mengaku terinspirasi pembuatan kerajinan gelas saat berada di Jepang. Agus kemudian mencoba mempraktikkannya di Bali. Ia melihat adanya peluang bisnis yang cukup menggiurkan di kerajinan berbahan baku pecahan kaca ini.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol. Bahan baku tersebut dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Berbagai bentuk mulai vas bunga hingga kap lampu pun tercipta.
Bisnis yang digeluti Komang Agus kini telah berkembang. Ia memiliki 20 pegawai dengan hasil produksi mencapai 20 vas bunga dan 30 hiasan mangkuk besar dalam sehari. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan. Produk Komang Agus juga menembus pasar Amerika dan Eropa.