Dimana Alloh ?

andy_baex

New member
(Tanya Jawab Bersama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)
Dialihbahasakan oleh: Abu Muslih Ari Wahyudi

Syaikhul Islam Abul ?Abbas Ahmad ibnu Taimiyyah rohimahulloh pernah ditanya mengenai dua orang yang berselisih tentang masalah akidah/keyakinan. Seorang di antaranya berkata, ?Orang yang tidak meyakini Alloh Subhanahu wa Ta?ala di atas langit adalah orang sesat.? Sedangkan yang satunya berkata, ?Sesungguhnya Alloh itu tidak dibatasi oleh suatu tempat.? Padahal mereka berdua adalah sama-sama pengikut mazhab Syafi?i. Maka, jelaskanlah kepada kami tentang akidah Imam Syafi?i rodhiallohu ?anhu yang kami ikuti dan bagaimanakah akidah yang benar?

Jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah:

Segala puji bagi Alloh, keyakinan Asy Syafi?i rohimahulloh dan keyakinan para pendahulu Islam seperti Malik, Ats Tsauri, Al Auza?i, Ibnu Mubarak, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahawaih, dan juga menjadi keyakinan para guru yang ditiru seperti Fudhail bin ?Iyadh, Abu Sulaiman Ad Darani, Sahl bin Abdullah At Tusturi dan selain mereka adalah sama. Sesungguhnya di antara ulama tersebut dan yang seperti mereka tidak terdapat perselisihan dalam pokok-pokok agama.

Begitu pula Abu Hanifah rohmatullohi ?alaihi, sesungguhnya keyakinan beliau dalam masalah tauhid, takdir dan perkara lainnya adalah sesuai dengan keyakinan para ulama di atas. Sedangkan keyakinan yang dipegang oleh para ulama itu adalah keyakinan para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, itulah keyakinan yang dikatakan oleh Al Kitab dan As Sunnah. Asy Syafi?i mengatakan di bagian awal Muqoddimah Kitab Ar Risalah:

الحمد لله الَّذِي هُوَ كَمَا وصف بِهِ نفسه، وفوق مَا يصفه بِهِ خلقه.

?Segala puji bagi Alloh yang (terpuji) sebagaimana sifat yang Dia tetapkan untuk diri-Nya sendiri. Sifat-sifat yang tidak bisa digambarkan oleh makhluknya.?

Dengan demikian beliau rohimahulloh menerangkan bahwa Alloh itu memiliki sifat sebagaimana yang Dia tegaskan di dalam Kitab-Nya dan melalui lisan rosul-Nya shollallohu ?alaihi wa sallam.

Begitu pula yang dikatakan oleh Ahmad bin Hambal. Beliau mengatakan: Alloh tidak diberi sifat kecuali dengan yang Dia tetapkan sendiri, atau sifat yang diberikan oleh Rosul-Nya shollallohu ?alaihi wa sallam tanpa disertai tahrif (penyelewengan makna), tanpa takyif (memvisualisasikan), tanpa tamsil (menyerupakan dengan makhluk), tetapi mereka menetapkan nama-nama terbaik dan sifat-sifat luhur yang Dia tetapkan bagi diri-Nya. Mereka yakini bahwasanya:

لَيْسَ كمثله شيء وَهُوَ السميع البصير

?Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai dengan-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat? baik dalam sifat-sifatNya, Zat-Nya maupun dalam perbuatan-perbuatanNya. Kemudian beliau berkata: Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan segala yang ada di antara keduanya dalam waktu enam masa kemudian Dia bersemayam di atas Arsy; Dialah yang telah benar-benar berbicara dengan Musa; Dialah yang telah menampakkan diri kepada gunung dan gunung itu pun menjadi hancur terbelah karenanya, tidak ada satu makhluk pun yang memiliki sifat sama persis dengan-Nya, ilmu-Nya tidak sama dengan ilmu siapa pun, kemampuan-Nya tidak sama dengan kemampuan siapa pun, dan kasih sayang-Nya juga tidak sama dengan kasih sayang siapa pun, bersemayam-Nya juga tidak sama dengan bersemayamnya siapa pun, pendengaran dan penglihatan-Nya juga tidak sama dengan pendengaran dan penglihatan siapa pun. Ucapan-Nya tidak sama dengan ucapan siapa pun, penampakan diri-Nya tidak sebagaimana penampakan siapa pun.

Alloh Subhanahu wa Ta?ala telah menginformasikan kepada kita di surga itu ada daging, susu, madu, air, sutera dan emas. Dan Ibnu Abbas telah berkata,

لَيْسَ فِي الدُّنْيَا مما فِي الآخرة إِلاَّ الأسماء.

?Tidak ada suatu pun di dunia ini yang ada di akhirat nanti kecuali hanya sama namanya saja.?

Apabila makhluk-makhluk yang gaib ini ternyata tidak sama dengan makhluk-makhluk yang tampak ini ?padahal namanya sama- maka Sang Pencipta tentu sangat jauh berbeda dibandingkan dengan makhluk-Nya, inilah perbedaan Pencipta dengan makhluk yang diciptakan, meskipun namanya sama.

Alloh telah menamai diri-Nya Hayyan ?Aliiman (Maha Hidup, Maha Mengetahui), Samii?an Bashiiran (Maha Mendengar, Maha Melihat), dan nama-Nya yang lain adalah Ra?uuf Rahiim (Maha Lembut, Maha Penyayang); Alloh itu hidup tidak seperti hidup yang dialami oleh makhluk, pengetahuan Alloh tidak seperti pengetahuan makhluk, pendengaran Alloh tidak seperti yang dialami pendengaran makhluk, penglihatan Alloh tidak seperti penglihatan makhluk, kelembutan Alloh tidak seperti kelembutan makhluk, kasih sayang Alloh tidak seperti kasih sayang makhluk.

Nabi bersabda dalam konteks hadits budak perempuan yang cukup populer: ?Di mana Alloh?? Budak tersebut menjawab, ?(Alloh) di atas langit.? Akan tetapi bukan berarti maknanya Alloh berada di dalam langit, sehingga langit itu membatasi dan meliputi-Nya. Keyakinan seperti ini tidak ada seorang pun ulama salaf dan ulama yang mengatakannya; akan tetapi mereka semuanya bersepakat Alloh berada di atas seluruh langit ciptaan-Nya. Dia bersemayam (tinggi) di atas ?Arsy, terpisah dari makhluk-Nya; tidak terdapat sedikit pun unsur Dzat-Nya di dalam makhluk-Nya, begitu pula, tidak terdapat sedikit pun unsur makhluk-Nya di dalam Dzat-Nya.

Malik bin Anas pernah berkata:

إن الله فَوْقَ السماء، وعلمه فِي كلّ مكان

?Sesungguhnya Alloh berada di atas langit dan ilmu-Nya berada (meliputi) setiap tempat.?

Maka barang siapa yang meyakini Alloh berada di dalam langit dalam artian terbatasi dan terliputi oleh langit dan meyakini Alloh membutuhkan ?Arsy atau butuh terhadap makhluk lainnya, atau meyakini bersemayamnya Alloh di atas ?Arsy-Nya sama seperti bersemayamnya makhluk di atas kursinya; maka orang seperti ini adalah sesat, pembuat bid?ah dan jahil (bodoh). Barang siapa yang meyakini kalau di atas ?Arsy itu tidak ada Tuhan yang disembah, di atas ?Arsy itu tidak ada Tuhan yang orang-orang sholat dan bersujud kepada-Nya, atau meyakini Muhammad tidak pernah diangkat menghadap Tuhannya, atau meyakini kalau Al Quran tidak diturunkan dari sisi-Nya, maka orang seperti ini adalah Mu?aththil Fir?auni (penolak sifat Alloh dan pengikut Fir?aun), sesat dan pembuat bid?ah.

Ibnu Taimiyah berkata setelah penjelasan yang panjang, Orang yang mengatakan, ?Barang siapa tidak meyakini Alloh di atas langit adalah sesat?, jika yang dimaksudkan adalah ?barang siapa yang tidak meyakini Alloh itu di dalam lingkup langit sehingga Alloh terbatasi dan diliputi langit? maka perkataannya itu keliru. Sedangkan jika yang dimaksudkan dengan ucapan itu adalah ?barang siapa yang tidak meyakini apa yang tercantum di dalam Kitab dan Sunnah serta telah disepakati oleh generasi awal umat ini dan para ulamanya -yaitu Alloh berada di atas langit bersemayam di atas ?arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya- maka dia benar. Siapa saja yang tidak meyakininya berarti mendustakan Rosul shollallohu ?alaihi wa sallam dan mengikuti selain orang-orang yang beriman. Bahkan sesungguhnya dia telah menolak dan meniadakan Tuhannya; sehingga pada hakikatnya tidak memiliki Tuhan yang disembah, tidak ada Tuhan yang dimintainya, tidak ada Tuhan yang ditujunya.?

Padahal Alloh menciptakan manusia ?baik orang Arab maupun non-Arab- yang apabila berdoa maka akan mengarahkan hatinya ke arah atas, bukan ke arah bawah. Oleh karena itu ada orang bijak mengatakan: Tidak pernah ada seorang pun yang menyeru: ?Ya Alloh!!? kecuali didapatkan di dalam hatinya -sebelum lisan tergerak- dorongan ke arah atas dan hatinya tidak terdorong ke arah kanan maupun kiri.

Ahlu ta?thil dan ta?wil (penolak dan penyeleweng sifat Alloh) memiliki syubhat dalam hal ini. Mereka benturkan Kitabullah dan Sunnah Rosulullah shollallohu ?alaihi wa sallam dengan syubhat ini, mereka tentang kesepakatan salaful ummah dan para ulama. Mereka tentang fitrah yang telah Alloh anugerahkan kepada hamba-hambaNya, mereka tentang sesuatu yang telah terbukti dengan akal sehat. Dalil-dalil ini semua bersepakat bahwa Alloh itu berada di atas makhluk-Nya, tinggi di atasnya. Keyakinan semacam ini Alloh anugerahkan sebagai fitrah yang dimiliki oleh orang-orang tua bahkan anak-anak kecil dan juga diyakini oleh orang badui; sebagaimana Alloh menganugerahkan fitrah berupa pengakuan terhadap adanya (Alloh) Pencipta Yang Maha tinggi. Rosulullah shollallohu ?alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih:

كلّ مولود يولد عَلَى الفطرة؛ فأبواه يهودانه، أَوْ ينصّرانه، أَوْ يمجسانه، كَمَا تنتج البهيمة بهيمة جمعاء هَلْ تحسّون فِيهَا من جدعاء؟

?Semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah; Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sebagaimana seekor binatang melahirkan anak dengan utuh tanpa ada anggota tubuh yang hilang, apakah menurutmu ada yang hilang telinganya (tanpa sebab sejak dari lahirnya)??

Kemudian Abu Hurairah rodhiallohu ?anhu berkata: Jika kalian mau bacalah,

فطرة الله الَّتِي فطر النَّاس عَلَيْهَا، لاَ تبديل لخلق الله

?Itulah fitrah Alloh yang manusia diciptakan berada di atasnya, tidak ada penggantian dalam fitrah Alloh.?

Inilah maksud dari perkataan Umar bin Abdul ?Aziz: ?Ikutilah agama orang-orang badui dan anak-anak kecil yang masih asli, yakinilah fitrah yang telah Alloh berikan kepada mereka, karena Alloh menetapkan bahwa fitrah hamba fitrah dan untuk memperkuat fitrah bukan untuk menyimpangkan dan juga bukan untuk mengubahnya.?

Sedangkan musuh-musuh para rosul seperti kaum Jahmiyah Fir?auniyah dan lain-lain itu bermaksud mengganti dan mengubah fitrah yang Alloh berikan, mereka lontarkan berbagai syubhat/kerancuan dengan kalimat-kalimat yang tidak jelas sehingga banyak orang itu tidak mengerti maksudnya; dan tidak bisa membantah mereka.

Sumber kesesatan mereka adalah penggunaan istilah-istilah yang bersifat global dan tidak bersumber dari Al Quran dan Sunnah Rosul-Nya shollallohu ?alaihi wa sallam, juga tidak pernah pula dikatakan oleh salah seorang ulama kaum muslimin, seperti istilah tahayyuz, jisim (jasad/raga), jihhah (arah) dan lain sebagainya.

Barang siapa yang mengetahui bantahan syubhat mereka hendaklah dia menjelaskannya, namun barang siapa yang tidak mengetahuinya hendaknya tidak berbicara dengan mereka dan janganlah menerima kecuali yang berasal dari Al Kitab dan As Sunnah, sebagaimana yang difirmankan Alloh,

وَإِذَا رأيت الَّذِينَ يخوضون فِي آياتنا فأعرض عنهم حتّى يخوضوا فِي حديثٍ غيره

?Dan apabila kamu melihat orang-orang yang mempermainkan ayat-ayat Kami maka berpalinglah dari mereka hingga mereka mengganti pembicaraan.?

Barang siapa berbicara tentang Alloh, Nama dan Sifat-Nya dengan pendapat yang bertentangan dengan Al Kitab dan As Sunnah maka dia termasuk orang-orang yang mempermainkan ayat-ayat Alloh secara batil.

Kebanyakan dari mereka itu menisbatkan kepada para ulama kaum muslimin pendapat-pendapat yang tidak pernah mereka katakaberbagai hal yang tidak pernah mereka katakan, kemudian mereka katakan kepada para pengikut imam-imam itu: inilah keyakinan Imam Fulan; oleh karena itu apabila mereka dituntut untuk membuktikannya dengan penukilan yang sah dari para imam niscaya akan terbongkar kedustaannya.

Asy Syafi?i mengatakan, ?Hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada Ahli ilmu kalam (baca: ahli filsafat) menurutku adalah dipukuli dengan pelepah kurma dan sandal lalu diarak mengelilingi kabilah-kabilah dan kaum-kaum sambil diumumkan: ?Inilah balasan/hukuman yang dijatuhkan kepada orang yang meninggalkan Al Kitab dan As Sunnah dan malah menekuni ilmu kalam.??

Abu Yusuf Al Qadhi berkata, ?Barang siapa menuntut ilmu agama dengan belajar ilmu kalam dia akan menjadi zindiq (baca: sesat).?

Ahmad mengatakan ?Tidak akan beruntung orang yang menggeluti ilmu kalam.?

Sebagian ulama mengatakan: Kaum mu?aththilah/penolak sifat Alloh itu pada hakikatnya adalah penyembah sesuatu yang tidak ada, sedangkan kaum mumatstsilah/penyerupa sifat Alloh dengan sifat makhluk itu adalah penyembah arca. Mu?aththil itu buta, dan mumatstsil itu rabun; padahal agama Alloh itu berada antara sikap melampaui batas/ghuluw dan sikap meremehkan.

Alloh ta?ala berfirman,

وكذلك جعلناكم أمّة وسطاً

?Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang pertengahan.?

Posisi Ahlusunnah di dalam Islam seperti posisi Islam di antara agama-agama.

Walhamdulillahi Rabbil ?aalamiin.

(Majmu? Fatawa V/256-261)
 
Bila kita memandang Pegunungan, Lautan lepas dalam hati kita bertanya Siapa yg mencipta dan memelihara? ini namanya 1 (Pernyataan UMUM) .PENCIPTA ALAM SEMESTA,.ALLAH, TUHAN, YAHWEH, BAPA, SANG YANG WIDI, ELING kalo tak salah ada 99 Nama tuh. Tuhan menyatakan diri melalui alam semesta dan 2 (Pernyataan KHUSUS) TUHAN menyatakan diri melalui Agama dan keyakinan kita masing2 Ok?
 
1.Hadits: ALLAH BERFIRMAN:katakanlah pada mereka MUhammad bahwa sesungguhnya aku ini dekat
2.Hadits & AL-QUR'AN : al-isra' ...nabi muhammad menerima perintah langsung perintah sholat 5 waku sehari semalam pada peristiwa isra mi'raj di sidratul muntaha( langit ketujuh)
3.dulu ALLAH bersemayam di atas arsy(malhluk terbesar ciptaan ALLAH)di atas permukaan laut
 
Didalam Al-Qur'an kita melihat seolah-olah banyak ayat yang bertentangan, tetapi sesungguhnya tidak demikian, bila kita mampu memahaminya. ingat bahwa Firman Allah Swt banyak yang mengandung perumpamaan dan memiliki makna yang berlapis. misalnya didalam Al-Qur'an akan pernyataan Allah bahwa Allah itu dekat, bahkan lebih dekat dengan kedua urat leher, Allah itu bersemayam di arsy,dll. Hal ini dijawab dalam Hadist Qudsi yaitu : Tidak dapat memuat ZatKu, Bumi dan langitKu, yang dapat memuat ZatKu adalah Hati Hambaku yang Mu'min lunak dan tenang", Demikian semoga Ada manfaatnya, Wallaahu A'lam.
 
Coba cari di AlQur'an yang tertafsir, "tidakkah mereka melihat diri mereka..." Menurut keyakinan saya "Yang Maha" itu adalah saya, yang menulis ini, anda yang membaca, kompie yang saya gunakan, internet ini, dan seluruh segala sesuatu hal yang tersisa dari yang saya sebut. Itulah makna Allahu Ahad. Bukankah sesungguhnya sifat kita adalah sifatNya jua, dan keberadaan kita adalah keberadaanNa jua, yang Maha Mencipta dan Maha Memiliki, Allahu'alam Bissawwab
 
Apakah kita berdosa jika bertanya "dimana keberadaan Alloh?" maaf saya tidak sepenuhnya membaca thread yang diatas.

Karena tidak ada yang tau diama Beliau, dari mana kita bisa mendapatkan jawaban dari semua itu?
 
tapi
mengapa kita bertanya pertanyaan yang siluar kemampuan kita
sama ajah kek gini
"Lw bebas ngapain aj ..tapi d tempat yg bkn ciptaan allah"
 
Allah sangat dekat bahkan di surat Qaaf ayat 16 diumpakan sedekat urat leher kita.......

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" QS. Qaaf(50): ayat 16

kadang kita latah menyebut Allah di atas sambil menunjukkan jari tangan kita ke atas....
padahal di qaaf 16 Allah menyatakan diri Nya sangat dekat bahkan sedekat urat leher.... itu menunjukkan bahwa Allah maha mengetahui apa2 yang kita lakukan walaupun baru lintasan saja...

Kami adalah Allah beserta para malaikat Nya...
 
saking dekatnya sampe2 lebih dekat dengan aliran darah kita.
kita ndak boleh cari tau dimana Allah dan kita ndak boleh menafsirkan kaya apa wujudNya.
yang harus kita lakukan adalah HANYA IMAN/PERCAYA bahwa Allah itu ada.TITIk
pikiran kita ndak kuat mikir itu kalo ndak percaya silahkan coba paling2 agak miring dikit n malah2 nanti ada nabi baru lagi nich
 
Allah swt tidak terkena waktu dan tempat,
Jadi pertanyaan tersebut diatas tidak relevan
 
mmmmm asik permasalahan yang perlu di jawab juga!tentang allohya?
mmmmm boleh menjawab?
ok aku coba ya?tapi tolong berfikir positif ya?dan buat kalian penasaran juga biar kalian ikut menggali dan tidak hanya diam.
jika ingin mengetahui keberadaan alloh?
alloh adalah pemilik langit bumi berserta isinya.jadi setiap melihat kekanan kekiri berarti wujud kepunyaan alloh! jika ingin melihat wujudnya kalian boleh mencari kemanapun boleh!yang pasti takan menemukannya karena takan ada ilmunya, note:apa manusia bisa?jawabannya sementara tidak karena musa pun pingsan ketika diperlihatkan,dan malaikatpun sulit menjelaskan.ada loe di qur'an.

so kita lihat di wujud kita saja.itu bukan wujud kita tapi wujud kepunyaan alloh.klo wujud kita,kita mungkin taingin lahir dengan tampang seperti ini.or kmu mungkin ta ingin menjadi tua,adakan wujud kita?so mana manusia nya?ternyata manusia yg tak terlihat bukan alloh,mmmm terbaca?penasaran boleh bertanya?
aku terima kok.
kita teruskan,jika wujud ini milik orang lain so mau dibawa kemana?
"manusia di turunkan ke dunia menyebarkan rohmat ke seluruh alam",
"manusia di turunkan ke dunia menjadi kholifah/wali alloh"
jika begitu kita diberi fasilitas donk tentunya yup,yaitu dunia adalah lahan kita apa hanya dunia.tentu tidak petunjuk juga yaitu qur'an.terbaca? boleh bertanya?
pertanyaan diatas
dalam petunjuk ada 2 jalan loe
1. yang dibawa oleh muhammad adalah rohmat
2. yang dibawa oleh syetan adalah laknat

ya kita tinggal memilih tentunya.
maaf segitu dulu ya?silahkan bertanya.tapi jangan mencap sesat ya please!
aku butuh respon kalian apapuin pertanyaan nya jika bisa ku jawab aku kan menjawab
 
Pak Ustadzku bilang "Allah Bersemayam di atas Arsy"

Menurut Surat Al-A'raaf ayat 54 (sorry hanya tafsirnya saja):
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

Perasaan gw pernah baca thread yg membahas masalah ini
 
mmmmm asik permasalahan yang perlu di jawab juga!tentang allohya?
mmmmm boleh menjawab?
ok aku coba ya?tapi tolong berfikir positif ya?dan buat kalian penasaran juga biar kalian ikut menggali dan tidak hanya diam.
jika ingin mengetahui keberadaan alloh?
alloh adalah pemilik langit bumi berserta isinya.jadi setiap melihat kekanan kekiri berarti wujud kepunyaan alloh! jika ingin melihat wujudnya kalian boleh mencari kemanapun boleh!yang pasti takan menemukannya karena takan ada ilmunya, note:apa manusia bisa?jawabannya sementara tidak karena musa pun pingsan ketika diperlihatkan,dan malaikatpun sulit menjelaskan.ada loe di qur'an.

so kita lihat di wujud kita saja.itu bukan wujud kita tapi wujud kepunyaan alloh.klo wujud kita,kita mungkin taingin lahir dengan tampang seperti ini.or kmu mungkin ta ingin menjadi tua,adakan wujud kita?so mana manusia nya?ternyata manusia yg tak terlihat bukan alloh,mmmm terbaca?penasaran boleh bertanya?
aku terima kok.
kita teruskan,jika wujud ini milik orang lain so mau dibawa kemana?
"manusia di turunkan ke dunia menyebarkan rohmat ke seluruh alam",
"manusia di turunkan ke dunia menjadi kholifah/wali alloh"
jika begitu kita diberi fasilitas donk tentunya yup,yaitu dunia adalah lahan kita apa hanya dunia.tentu tidak petunjuk juga yaitu qur'an.terbaca? boleh bertanya?
pertanyaan diatas
dalam petunjuk ada 2 jalan loe
1. yang dibawa oleh muhammad adalah rohmat
2. yang dibawa oleh syetan adalah laknat

ya kita tinggal memilih tentunya.
maaf segitu dulu ya?silahkan bertanya.tapi jangan mencap sesat ya please!
aku butuh respon kalian apapuin pertanyaan nya jika bisa ku jawab aku kan menjawab

Jujur gw bingung baca komenya......
Judul thread ini kan dimana Allah. Jawaban lo klo menurut gw sih ga jelas
Sebagai muslim, kita pasti percaya Muhammad adalah Rasul Allah. Jelas2 klo setan pengikut Iblis. Menurut gw ini bukan suatu pilihan, tapi memang keharusan kita mengikuti apa yang ada dibawa oleh Muhammad SAW. Klo masalah setan sih memang mereka selalu mempengaruhi manusi u/ berbuat yang tidak benar.
 
Back
Top