Hillary Clinton Ditekan Soal Irak

andree_erlangga

New member
Dalam perjalanan kampanyenya yang pertama di Negara Bagian Iowa, senator New York dan bakal calon presiden itu mengatakan kepada para aktivis partai bahwa orang-orang Demokrat dalam pemilu 2008 akan menghadapi "seseorang di sisi lain yang akan sangat keras dan kuat, bahkan mungkin senang berperang".

Pernyataan itu diperkirakan merujuk pada Senator Partai Republik John McCain, yang telah mengambil sebuah garis keras dalam mendukung lebih banyak pasukan AS ke Irak, seperti yang telah diumumkan Presiden AS George W Bush.

Mantan ibu negara itu, yang mengumumkan pencalonannya akhir pekan lalu, menyebutkan, orang-orang Partai Demokrat tidak bisa menyerahkan isu keamanan.

"Kita harus menominasikan seseorang yang memiliki kepercayaan dan keyakinan rakyat Amerika untuk membuat keputusan-keputusan sulit sebagai panglima tertinggi," kata Clinton. "Itu adalah isu awal".

Perhatian rakyat akan dipusatkan pada Irak dan dukungan yang diberikan Clinton untuk mengizinkan penggunaan kekuatan sebelum invasi pimpinan AS bulan Maret 2003.

Para bakal calon presiden saingannya, seperti Senator John Edwards, mengatakan, dukungan (bagi perang Irak) merupakan sebuah kesalahan. Adapun Clinton menolak menyebut itu sebagai suatu kesalahan.

"Tidak ada pengulangan dalam hidup," kata Clinton. Dia menambahkan, Kongres menerima informasi buruk sebelum pemungutan suara itu dan bahwa dia akan memberikan suara berbeda seandainya waktu itu dia tahu apa yang diketahuinya sekarang.

"Sebagai seorang senator dari New York, saya mengalami 11 September dan sampai sekarang saya masih menghadapi akibat lanjutannya," kata Clinton. "Saya punya pendapat yang sedikit berbeda mengenai ini dibandingkan dengan beberapa orang lain yang akan hadir di sini."

Clinton telah mendesak agar jumlah pasukan AS di Irak tidak ditambah, tetapi menolak untuk menyetujui pendapat agar Kongres menggunakan wewenang penentuan anggaran untuk menghentikan perang itu.

"Ini akan jadi sebuah masalah yang akan diwariskan bagi presiden berikut," kata Clinton. "Kita harus menentukan sekarang, mengingat posisi kita, bagaimana kita melangkah maju."

kompas.com
 
Back
Top