My Best Friends Kamal...

alanlejac

New member
Aku dan Kamal berteman dari dulu sejak kecil, tumbuh bersama-sama dalam suatu lingkungan masyarakat kelas menengah di Mesir. Setiap pagi, kami berjalan bersama ke sekolah, dan pada siangnya dengan gembira berlarian pulang ke rumah. Kami bersama-sama pergi ke Mesjid yang sama di lingkungan kami untuk melakukan sholat lima waktu. Setelah sholat yang ke tiga, biasanya kami bersama-sama menhabiskan waktu dengan menangkap ikak atau berenang di sungai Nil saat hari sangat panas. Ketika kami bersama-sama teman-teman yang lain, biasanya kami bermain sepakbola. Hanya ada satu perbedaan diantara aku dan kamal : orang tuaku mengirimku ke sekolah dasar agama yang bernaung dibawah Al-azhar sementara Kamal bersekolah di sekolah milik pemerintah Mesir.

Kami belajar hal yanh sama, tetapi saya menerima banyak pengajaran tambahan mengenai Alquran dan kehidupan Nabi Muhammad. Pelatihan keimananku ditujukan untuk menghafal seluruh Alquran. Setiap hari dikelas aku menghafal untuk guru-guru kami ayat terbaru dari Alquran yang telah kami pelajari ditambah dengan ayat-ayat sebelumnya yang telah kami hafalkan.

Kehidupan keagamaan kami , bagaimanapun, memiliki efek yang buruk dalam sikapku kepada orang-orang Kristen. Di Mesir pada tahun 1960-an, kehidupan bertetangga dipisahkan antara lingkunan Muslim dan Kristen. Aku dan Kamal, tentu saja, tinggal di lingkungan Muslim, tetapi diseberang kanal adalah lingkungan dari orang-orang Kristen. Pada waktu kecil, kami pernah menyeberani kanal dan melempari rumah-rumah orang Kristen dengan batu. Pernah ayahku mengetahui apa yang aku lakukan kepada rumah-rumah orang Kristen, sangat marah kepadaku dan kemudian meghukumku dengan memukul memakai ikat pinggangnya.

Pada saat Kamal dan aku memasuki sekolah menengah, kami tetap menjadi bersahabat baik. Aku menyelesaikan menghafal seluruh isi Alquran pada usia 12 tahun, yang mana hal ini merupakan suatu pencapai yang besar dan menyebabkan aku memperolah penghormatan dari komunitas Muslim di sekitar lingkungan kami. Keluargaku mengadakan pesta untuk merayakannya, dan Kamal ada disana, dan merasa bangga dengan apa yang aku capai. Pada usia SMA, aku secara resmi memimpin sembahyang di Mesjid dalam lingkungan kami, dan biasanya saat aku memimpin sembahyang, aku melihat sahabatku Kamal dalam barisan mereka yang bersembahyang. Persahabatan kami masih sangat kuat, tetapi ada dua kejadian yang kemudian merubah persahabatan kami.

Pertama, karena kebencian yang tetap ada dalam diriku kepada orang Kristen, suatu ketika ada seorang iman Kristen yang menaiki keledai melewati depan rumahku, dan kemudian aku melemparkan petasan ke arahnya, sehingga keledainya menjadi terkejut dan menjadi liar mendengar suara petasan, dan sang iman karena tidak dapat mengendalikannya kemudian terbanting keras ke tanah dengan kepala terlebih dahulu. Tetapi setelah dia dia keluar dari rumah sakit, Imam Kristen tersebut datang menemuiku di rumah orangtuaku, dan hanya berkata, “ Saya memaafkan kamu, “ Sejak saat itu, aku tidak lagi menyimpan kebencian kepada orang-orang Kristen dalam hatiku.

Kedua, satu kelompok baru mulai melakukan rekrutment di SMA dimana Kamal bersekolah, mengajak para murid untuk memiliki komitmen yang lebih tinggi kepada Agama Islam. Kelompok itu adalah Al-Gama'a al-Islamiyyah, kelompok radikaal yang kemudian melakukan pembunuhan kepada presiden Mesir Anwar Sadat dan membunuh ribuan orang lainnya dalam usaha mengambil alih seluruh kekuasaan pemerintahan di Mesir. Kamal sangat tertarik dengan apa yang mereka ajarkan, terutama bagaimana orang-orang Muslim yang pertama hidup bersama dan berjuang demi agama Islam. Mereka menceritakan kisah-kisat besar mengenai kepahlawanan dalam iman., seperti Khalid ibn Walid, seorang yang sangat efektif dalam pertempuran sehingga dia kemudian dikenal sebagai “ Pedang Allah”. Al-Gama'a al-Islamiyyah melukiskan banyak ide-ide gambaran mengenai kajayaan agama Islam pada masa-masa awal, dan menginspirasikan kepada murid-murid untuk kembali membawa kejayaan tersebut sekarang. Mereka menginginkan untuk mempraktekkan agama Islam dalam seluruh aktivitas kehidupan harian mereka.

Kamal begitu terkesan dengan bagaimana Al-Gama'a mempraktekkan keadilan sosial di sekolahnya. Mereka menyediakan buku-buku, baju, dan biaya bulan untuk murid-murid miskin. Kamal bertumbuh dalam lingkungan yang nyaman, keluarga kelas menengah, dan dia tidak membutuhkan bantuan tersebut, tetapi apa yang dilakukan oleh Al-Gama'a al-Islamiyyah menolong murid-murid miskin, sementara pemerintah Mesir tidak melakukannya, sangat membekas dalam hatinya.

Al-Gama'a tidak menyembunyikan keyakinan mereka mengenai “the sword of Islam”. Sebagai contoh, murid-murid SMA sering menyanyikan lagu ini :

I SHALL AVENGE MY GOD AND BELIEF

I shall avenge my God and Belief
And go by religion in full confidence
To achieve victory above all people
Or ti God I go, dwelling eternally.
We carry the sword, lions of honor,
Deliveribg a taste of death and hell to the unbelievers.

Membayangkan sekelompok anak-anak SMA menyanyikan lagu tentang, “ membawa kematian dan neraka kepada yang tidak percaya.” merupakan hal yang mengerikan. Cara lain dari Al-Gama'a dalam membuat murid-murid SMA tersebut menjadi lebih keras dalam keyakinan mereka adalah membawa mereka untuk mengasingkan diri (retreats) ke luar kota. Anak-anak tersebut akan masuk kamp dengan tujuan untuk bermain bola, tetapi juga mempelajarai filosofi dari Al-Gama'a. Kamal pergi dalam retreat nya yang pertama pada saat berada dalam tahun pertama di SMA. Setelah kembali, dia siap untuk melakukan rekrutmen kepada anak-anak lain untuk Al-Gama'a, termasuk aku, tetapi aku menolak untuk bergabung.

Aku tidak menyukai cara mereka berpakaian dan membiarkan jenggot mereka bertumbuh. Aku tidak menyukai cara mereka mencoba untuk memakai kata-kata bahasa Arab kuno untuk bercaka-cakap diantara mereka dan bagaimana mereka meniru cara Nabi Muhammad dalam memakan makanan. Secara khusus, Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat-Nya makan dengan menggunakan tangan mereka-sesuai dengan fakta, dengan hanya dengan ibu jari dan dua jari, sebab begitulah yang dicatat dalam catatan-catatan sejarah agama Islam mengenai bagaimana Nabi Muhammad makan.

Saya juga merasa mereka berjalan dalam jalur dimana mereka tidak dapat melihat akhir. Bagiku itu tidak memiliki arti apa-apa tetapi mengarah pada akhir yang berbahaya. Mereka akan membahayakan orang-orang lain, membahayakan mereka sendiri. Aku berkata kepada temanku, orang-orang ini dalah dalam mempelajari agama Islam. Kau tidak boleh mempercayai semua yang mereka katakan. “ Kamal begitu kecewa terhadap penolakan dan apa yang kukatakan.

Pada tahun kedua di SMA, Kamal memimpin murid-murid dalam retreats Al-Gama'a. Dia menjadi orang yang sangat berbeda sekarang, sangat kritis terhadap apa yang berada disekelilingnya. Dia mencoba untuk menghentikan saudara perempuannya untuk nonton TV, dan dia meminta kakak permpuannya untuk memakai kerudung menutupi rambutnya. Dia menjadi sangat menghakimi dan mengatakan bahwa seluruh keluarganya akan masuk neraka. Ayahnya tidak dapat mempercayai apa yang terjadi dengan -anak lelakinya yang paling tua-sekarang menyerangnya. Hati ibunya menjadi sangat sedih.

Pada tahun ketiga di SMA, Kamal berhenti pergi ke mesjid dilingkungan kami. Dia berkata, mesjid dilingkugan kami adalah mesjid yang sekuler, tidak mempraktekkan agama Islam dengan benar. Dia pergi ke mesjid dimana orang-orang Al-Gama'a pergi. Kira-kira 4 mil jauhnya. Kami berhenti untuk saling menyapa dan bertemu satu sama lain. Aku merasa sangat sedih sebab aku melihat sahabatku sedang berjalan di jalanan yang sangat berbahaya dan tidak lagi peduli dengan keluarganya atau persahabatan kami.

Ketika kamal lulus dari SMA, kami semua tahu bahwa dia adalah seorang anak yang cemerlang, khususnya dalam matematika. Keluarganya mengharapkan agar dia mengambil studi tehnik sipil atau mekanika. Mereka cukup terkejut ketika Kamal memilih studi tehnik kimia di salah satu institut di sebelah utara Mesir. Sementara aku sendiri, memilih studi keagamaan, dan dengan dukungan penuh dari seluruh keluargaku , aku memasuki Universitas Al-Azhar di di Kairo untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan agama Islam.

Kamal menaiki tangga kepemimpinan yang lebih tinggi dalam al-Gama'a sementara dia kuliah. Untuk mendapatkan dana bagi Al-Gama'a, Kamal memimpin serangan-serangan kepada toko-toko farmasi milik orang-orang Kristen di sebelah utara Mersir. Merampok dan sering membunuh pemilik. Semuanya yang dilakukannya sangat menyedihkan hatiku.

Kami tidak pernah bertemu satu sama lain sampai tahun 1981 ketika Al-Gama'a melaksanakan retreat nasional di Mesjid Agung Al-Azhar, dimana saat itu aku masih mahasiswa. Karena retreat diadakan di Mesjid dimana semua mahasiswa bersembahyang, aku secara kebetulan bertemu dengan Kamal. Para anggota Al-Gamaa beristirahat disekitar mesjid dan pada waktu malam tidur di lantai. Sepanjang hari mereka mendengarkan kuliah dari Ayman Al-Zawahiri, yang sekarang adalah orang No.2 dalam Al-Qaeda.

Satu ketika saat retreats tersebut, aku sedang berjalan untuk sembahyang ke mesjid dan tidak sengaja bertemu muka dengan Kamal. Kami berbicara beberapa menit, sebelum kemudian saling berargumentasi.

“ Kamu memang bodoh, “ Dengan kesal aku menyerangnya.
“ Kamu yang kafir, “ Kamal balik membalas.
“ Siapa yang memberikan hak kepada kamu untuk memutuskan siapa yang Muslim dan siapa yang kafir ? “ Aku kembali membantahnya.
“Pergi dan baca Alquran, “ dia menantangku.
“ Sudah. “ dengan cepat aku menjawab.
“ Akan tiba pada satu hari, “ dia berkata dengan geram, “ saat kami akan mengambil alih seluruh Al-Ashar. “

Aku tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi, sampai kemudian sebelum akhir tahun, Al-Gama'a mencoba melakukan pembunuhan kepada Presiden Mesir, Sadat. Hampir semua anggota kelompok ditangkap dan dilemparkan ke penjara, termasuk Kamal. Dia dipenjara selama 1 tahun di penjara pemerintah pusat. Kelompok Radikal Islam telah mencuri Kamal dari keluarganya dan teman-temannya, dan yang aku ingat semuanya dimulai dari saat kami masih menjadi bocah cilik. Dan sampai sekarang mereka masih mencuri bocah-bocah lelaki sebagai “Kamal-Kamal” yang lain, enat di sekolah dasar, sekolah menengah, seperti yang kuingat di tahun 1992, ketika Al-Gama'a telah mengeluarkan satu cara baru, penuh darah dalam menyerang pemerintahan Mesir.

Suatu hari di Mesjid setelah sembahyang, seorang murid SMA datang kepada dan berkata, “ Boleh saya bertanya sesuatu ? “
“ tentu saja, saudaraku, “ aku menjawab.
“ Seseorang di sekolah saya memberikan satu salinan dari “Constitution of Al-Jihad, “ katanya dalam suara berbisik, “ Apakah orang-orang ini berbicara tentang kebenaran ? “ Dia menatapku dengan serius.

Darahku menjadi mendidih mendengar judul salinan tersebut. Aku berpikir, “ Berani-beraninya orang-orang ini melanjutkan untuk memangsa murid-murid SMA ! “ . Al-Jihad adalah cabang militer dari Al-Gama'a al-Islamiyyah. Kelompok dimana temanku Kamal telah bergabung. Ayman al-Zawahiri dan Sheikh Abdul Rahman memimpin Al-Gama'a pada waktu itu. Kelompok ini terus menyatakan perang kepada pemerintah Mesir, membunuh polisi, agen rahasia, orang-orang Kristen, turis-turis dan bahkan orang-orang Muslim Mesir yang tidak sejalan dengan mereka.

Setelah menerima dari murid tersebut dan memintanya untuk dipinjamkan, kemudian aku mulai membaca “ Constitution of Al-Jihad”. Buku tersebut di tulis oleh tiga orang pimpinan Al-Jihaad yang paling terkenal karena kejahatannya dari balik penjara, Abod Zoummar, karem Zohdy dan Assim Abdul Majed. Selembar demi selembar salinan tersebut disusupkan keluar pernjara kepada para pengikutnya. Pada tahun 1987, seluruh isi dari salinan telah beredar di seluruh Mesir. Dan salinan tersebut merupakn ilegal dan terlarang di mata pemerintah Mesir, karena memang isinya yang berbahaya, seperti ingin menggantikan dasar negara dengan Alquran. “

Setelah selesai membacanya, aku memutuskan untuk tidak mengembalikannya kepada murid SMA tersebut, dan kemudian memberikan penjelasan mengenai bahaya salinan tersebut serta memintanya menjauhkan diri dari orang-orang yang memberikan salinan tersebut kepadanya...


catatan :
Notes yang dikutip dari buku “ Journey into the mind of an Islamic Terrorist” by Mark A. Gabriel, Phd. Semoga mengingatkan kita semua, bahwa rekrutmen kelompok-kelompok teroris radikal Islam tidak dimulai setelah mereka dewasa, tetapi justru dimulai ketika mereka masih kecil dan yang terutama, dimasa remaja di masa SMA, ketika seseorang menjadi kritis dan dalam usaha mencari jati dirinya.

Semoga dengan threads ini, kita semua bisa menjaga anak-anak kita dari para pemangsa yang berusaha mencuci otak dan mengindoktrinasi mereka dengan “ajaran-ajaran” yang salah dalam iman keagamaan, dan bukankah ini yang terjadi dengan dua orang yang menjadi pelaku bom bunuh diri di JW mariot dan Ritz Carlton pada bulan Juli lalu...

So..., Protect our Children and tenaagers..from them ! Selamat menunaikan Ibadah Puasa kepada rekan-rekan Muslim, biarlah amal ibadah puasa rekan-rekan diterima Allah dan menjadi kebajikan bagi sesama..!


Wassalam..
 
Last edited:
Aku dan Kamal berteman dari dulu sejak kecil, tumbuh bersama-sama dalam suatu lingkungan masyarakat kelas menengah di Mesir. Setiap pagi, kami berjalan bersama ke sekolah, dan pada siangnya dengan gembira berlarian pulang ke rumah. Kami bersama-sama pergi ke Mesjid yang sama di lingkungan kami untuk melakukan sholat lima waktu. Setelah sholat yang ke tiga, biasanya kami bersama-sama menhabiskan waktu dengan menangkap ikak atau berenang di sungai Nil saat hari sangat panas. Ketika kami bersama-sama teman-teman yang lain, biasanya kami bermain sepakbola. Hanya ada satu perbedaan diantara aku dan kamal : orang tuaku mengirimku ke sekolah dasar agama yang bernaung dibawah Al-azhar sementara Kamal bersekolah di sekolah milik pemerintah Mesir.

Kami belajar hal yanh sama, tetapi saya menerima banyak pengajaran tambahan mengenai Alquran dan kehidupan Nabi Muhammad. Pelatihan keimananku ditujukan untuk menghafal seluruh Alquran. Setiap hari dikelas aku menghafal untuk guru-guru kami ayat terbaru dari Alquran yang telah kami pelajari ditambah dengan ayat-ayat sebelumnya yang telah kami hafalkan.

Kehidupan keagamaan kami , bagaimanapun, memiliki efek yang buruk dalam sikapku kepada orang-orang Kristen. Di Mesir pada tahun 1960-an, kehidupan bertetangga dipisahkan antara lingkunan Muslim dan Kristen. Aku dan Kamal, tentu saja, tinggal di lingkungan Muslim, tetapi diseberang kanal adalah lingkungan dari orang-orang Kristen. Pada waktu kecil, kami pernah menyeberani kanal dan melempari rumah-rumah orang Kristen dengan batu. Pernah ayahku mengetahui apa yang aku lakukan kepada rumah-rumah orang Kristen, sangat marah kepadaku dan kemudian meghukumku dengan memukul memakai ikat pinggangnya.

Pada saat Kamal dan aku memasuki sekolah menengah, kami tetap menjadi bersahabat baik. Aku menyelesaikan menghafal seluruh isi Alquran pada usia 12 tahun, yang mana hal ini merupakan suatu pencapai yang besar dan menyebabkan aku memperolah penghormatan dari komunitas Muslim di sekitar lingkungan kami. Keluargaku mengadakan pesta untuk merayakannya, dan Kamal ada disana, dan merasa bangga dengan apa yang aku capai. Pada usia SMA, aku secara resmi memimpin sembahyang di Mesjid dalam lingkungan kami, dan biasanya saat aku memimpin sembahyang, aku melihat sahabatku Kamal dalam barisan mereka yang bersembahyang. Persahabatan kami masih sangat kuat, tetapi ada dua kejadian yang kemudian merubah persahabatan kami.

Pertama, karena kebencian yang tetap ada dalam diriku kepada orang Kristen, suatu ketika ada seorang iman Kristen yang menaiki keledai melewati depan rumahku, dan kemudian aku melemparkan petasan ke arahnya, sehingga keledainya menjadi terkejut dan menjadi liar mendengar suara petasan, dan sang iman karena tidak dapat mengendalikannya kemudian terbanting keras ke tanah dengan kepala terlebih dahulu. Tetapi setelah dia dia keluar dari rumah sakit, Imam Kristen tersebut datang menemuiku di rumah orangtuaku, dan hanya berkata, “ Saya memaafkan kamu, “ Sejak saat itu, aku tidak lagi menyimpan kebencian kepada orang-orang Kristen dalam hatiku.

Kedua, satu kelompok baru mulai melakukan rekrutment di SMA dimana Kamal bersekolah, mengajak para murid untuk memiliki komitmen yang lebih tinggi kepada Agama Islam. Kelompok itu adalah Al-Gama'a al-Islamiyyah, kelompok radikaal yang kemudian melakukan pembunuhan kepada presiden Mesir Anwar Sadat dan membunuh ribuan orang lainnya dalam usaha mengambil alih seluruh kekuasaan pemerintahan di Mesir. Kamal sangat tertarik dengan apa yang mereka ajarkan, terutama bagaimana orang-orang Muslim yang pertama hidup bersama dan berjuang demi agama Islam. Mereka menceritakan kisah-kisat besar mengenai kepahlawanan dalam iman., seperti Khalid ibn Walid, seorang yang sangat efektif dalam pertempuran sehingga dia kemudian dikenal sebagai “ Pedang Allah”. Al-Gama'a al-Islamiyyah melukiskan banyak ide-ide gambaran mengenai kajayaan agama Islam pada masa-masa awal, dan menginspirasikan kepada murid-murid untuk kembali membawa kejayaan tersebut sekarang. Mereka menginginkan untuk mempraktekkan agama Islam dalam seluruh aktivitas kehidupan harian mereka.

Kamal begitu terkesan dengan bagaimana Al-Gama'a mempraktekkan keadilan sosial di sekolahnya. Mereka menyediakan buku-buku, baju, dan biaya bulan untuk murid-murid miskin. Kamal bertumbuh dalam lingkungan yang nyaman, keluarga kelas menengah, dan dia tidak membutuhkan bantuan tersebut, tetapi apa yang dilakukan oleh Al-Gama'a al-Islamiyyah menolong murid-murid miskin, sementara pemerintah Mesir tidak melakukannya, sangat membekas dalam hatinya.

Al-Gama'a tidak menyembunyikan keyakinan mereka mengenai “the sword of Islam”. Sebagai contoh, murid-murid SMA sering menyanyikan lagu ini :

I SHALL AVENGE MY GOD AND BELIEF

I shall avenge my God and Belief
And go by religion in full confidence
To achieve victory above all people
Or ti God I go, dwelling eternally.
We carry the sword, lions of honor,
Deliveribg a taste of death and hell to the unbelievers.

Membayangkan sekelompok anak-anak SMA menyanyikan lagu tentang, “ membawa kematian dan neraka kepada yang tidak percaya.” merupakan hal yang mengerikan. Cara lain dari Al-Gama'a dalam membuat murid-murid SMA tersebut menjadi lebih keras dalam keyakinan mereka adalah membawa mereka untuk mengasingkan diri (retreats) ke luar kota. Anak-anak tersebut akan masuk kamp dengan tujuan untuk bermain bola, tetapi juga mempelajarai filosofi dari Al-Gama'a. Kamal pergi dalam retreat nya yang pertama pada saat berada dalam tahun pertama di SMA. Setelah kembali, dia siap untuk melakukan rekrutmen kepada anak-anak lain untuk Al-Gama'a, termasuk aku, tetapi aku menolak untuk bergabung.

Aku tidak menyukai cara mereka berpakaian dan membiarkan jenggot mereka bertumbuh. Aku tidak menyukai cara mereka mencoba untuk memakai kata-kata bahasa Arab kuno untuk bercaka-cakap diantara mereka dan bagaimana mereka meniru cara Nabi Muhammad dalam memakan makanan. Secara khusus, Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat-Nya makan dengan menggunakan tangan mereka-sesuai dengan fakta, dengan hanya dengan ibu jari dan dua jari, sebab begitulah yang dicatat dalam catatan-catatan sejarah agama Islam mengenai bagaimana Nabi Muhammad makan.

Saya juga merasa mereka berjalan dalam jalur dimana mereka tidak dapat melihat akhir. Bagiku itu tidak memiliki arti apa-apa tetapi mengarah pada akhir yang berbahaya. Mereka akan membahayakan orang-orang lain, membahayakan mereka sendiri. Aku berkata kepada temanku, orang-orang ini dalah dalam mempelajari agama Islam. Kau tidak boleh mempercayai semua yang mereka katakan. “ Kamal begitu kecewa terhadap penolakan dan apa yang kukatakan.

Pada tahun kedua di SMA, Kamal memimpin murid-murid dalam retreats Al-Gama'a. Dia menjadi orang yang sangat berbeda sekarang, sangat kritis terhadap apa yang berada disekelilingnya. Dia mencoba untuk menghentikan saudara perempuannya untuk nonton TV, dan dia meminta kakak permpuannya untuk memakai kerudung menutupi rambutnya. Dia menjadi sangat menghakimi dan mengatakan bahwa seluruh keluarganya akan masuk neraka. Ayahnya tidak dapat mempercayai apa yang terjadi dengan -anak lelakinya yang paling tua-sekarang menyerangnya. Hati ibunya menjadi sangat sedih.

Pada tahun ketiga di SMA, Kamal berhenti pergi ke mesjid dilingkungan kami. Dia berkata, mesjid dilingkugan kami adalah mesjid yang sekuler, tidak mempraktekkan agama Islam dengan benar. Dia pergi ke mesjid dimana orang-orang Al-Gama'a pergi. Kira-kira 4 mil jauhnya. Kami berhenti untuk saling menyapa dan bertemu satu sama lain. Aku merasa sangat sedih sebab aku melihat sahabatku sedang berjalan di jalanan yang sangat berbahaya dan tidak lagi peduli dengan keluarganya atau persahabatan kami.

Ketika kamal lulus dari SMA, kami semua tahu bahwa dia adalah seorang anak yang cemerlang, khususnya dalam matematika. Keluarganya mengharapkan agar dia mengambil studi tehnik sipil atau mekanika. Mereka cukup terkejut ketika Kamal memilih studi tehnik kimia di salah satu institut di sebelah utara Mesir. Sementara aku sendiri, memilih studi keagamaan, dan dengan dukungan penuh dari seluruh keluargaku , aku memasuki Universitas Al-Azhar di di Kairo untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan agama Islam.

Kamal menaiki tangga kepemimpinan yang lebih tinggi dalam al-Gama'a sementara dia kuliah. Untuk mendapatkan dana bagi Al-Gama'a, Kamal memimpin serangan-serangan kepada toko-toko farmasi milik orang-orang Kristen di sebelah utara Mersir. Merampok dan sering membunuh pemilik. Semuanya yang dilakukannya sangat menyedihkan hatiku.

Kami tidak pernah bertemu satu sama lain sampai tahun 1981 ketika Al-Gama'a melaksanakan retreat nasional di Mesjid Agung Al-Azhar, dimana saat itu aku masih mahasiswa. Karena retreat diadakan di Mesjid dimana semua mahasiswa bersembahyang, aku secara kebetulan bertemu dengan Kamal. Para anggota Al-Gamaa beristirahat disekitar mesjid dan pada waktu malam tidur di lantai. Sepanjang hari mereka mendengarkan kuliah dari Ayman Al-Zawahiri, yang sekarang adalah orang No.2 dalam Al-Qaeda.

Satu ketika saat retreats tersebut, aku sedang berjalan untuk sembahyang ke mesjid dan tidak sengaja bertemu muka dengan Kamal. Kami berbicara beberapa menit, sebelum kemudian saling berargumentasi.

“ Kamu memang bodoh, “ Dengan kesal aku menyerangnya.
“ Kamu yang kafir, “ Kamal balik membalas.
“ Siapa yang memberikan hak kepada kamu untuk memutuskan siapa yang Muslim dan siapa yang kafir ? “ Aku kembali membantahnya.
“Pergi dan baca Alquran, “ dia menantangku.
“ Sudah. “ dengan cepat aku menjawab.
“ Akan tiba pada satu hari, “ dia berkata dengan geram, “ saat kami akan mengambil alih seluruh Al-Ashar. “

Aku tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi, sampai kemudian sebelum akhir tahun, Al-Gama'a mencoba melakukan pembunuhan kepada Presiden Mesir, Sadat. Hampir semua anggota kelompok ditangkap dan dilemparkan ke penjara, termasuk Kamal. Dia dipenjara selama 1 tahun di penjara pemerintah pusat. Kelompok Radikal Islam telah mencuri Kamal dari keluarganya dan teman-temannya, dan yang aku ingat semuanya dimulai dari saat kami masih menjadi bocah cilik. Dan sampai sekarang mereka masih mencuri bocah-bocah lelaki sebagai “Kamal-Kamal” yang lain, enat di sekolah dasar, sekolah menengah, seperti yang kuingat di tahun 1992, ketika Al-Gama'a telah mengeluarkan satu cara baru, penuh darah dalam menyerang pemerintahan Mesir.

Suatu hari di Mesjid setelah sembahyang, seorang murid SMA datang kepada dan berkata, “ Boleh saya bertanya sesuatu ? “
“ tentu saja, saudaraku, “ aku menjawab.
“ Seseorang di sekolah saya memberikan satu salinan dari “Constitution of Al-Jihad, “ katanya dalam suara berbisik, “ Apakah orang-orang ini berbicara tentang kebenaran ? “ Dia menatapku dengan serius.

Darahku menjadi mendidih mendengar judul salinan tersebut. Aku berpikir, “ Berani-beraninya orang-orang ini melanjutkan untuk memangsa murid-murid SMA ! “ . Al-Jihad adalah cabang militer dari Al-Gama'a al-Islamiyyah. Kelompok dimana temanku Kamal telah bergabung. Ayman al-Zawahiri dan Sheikh Abdul Rahman memimpin Al-Gama'a pada waktu itu. Kelompok ini terus menyatakan perang kepada pemerintah Mesir, membunuh polisi, agen rahasia, orang-orang Kristen, turis-turis dan bahkan orang-orang Muslim Mesir yang tidak sejalan dengan mereka.

Setelah menerima dari murid tersebut dan memintanya untuk dipinjamkan, kemudian aku mulai membaca “ Constitution of Al-Jihad”. Buku tersebut di tulis oleh tiga orang pimpinan Al-Jihaad yang paling terkenal karena kejahatannya dari balik penjara, Abod Zoummar, karem Zohdy dan Assim Abdul Majed. Selembar demi selembar salinan tersebut disusupkan keluar pernjara kepada para pengikutnya. Pada tahun 1987, seluruh isi dari salinan telah beredar di seluruh Mesir. Dan salinan tersebut merupakn ilegal dan terlarang di mata pemerintah Mesir, karena memang isinya yang berbahaya, seperti ingin menggantikan dasar negara dengan Alquran. “

Setelah selesai membacanya, aku memutuskan untuk tidak mengembalikannya kepada murid SMA tersebut, dan kemudian memberikan penjelasan mengenai bahaya salinan tersebut serta memintanya menjauhkan diri dari orang-orang yang memberikan salinan tersebut kepadanya...


catatan :
Notes yang dikutip dari buku “ Journey into the mind of an Islamic Terrorist” by Mark A. Gabriel, Phd. Semoga mengingatkan kita semua, bahwa rekrutmen kelompok-kelompok teroris radikal Islam tidak dimulai setelah mereka dewasa, tetapi justru dimulai ketika mereka masih kecil dan yang terutama, dimasa remaja di masa SMA, ketika seseorang menjadi kritis dan dalam usaha mencari jati dirinya.

Semoga dengan threads ini, kita semua bisa menjaga anak-anak kita dari para pemangsa yang berusaha mencuci otak dan mengindoktrinasi mereka dengan “ajaran-ajaran” yang salah dalam iman keagamaan, dan bukankah ini yang terjadi dengan dua orang yang menjadi pelaku bom bunuh diri di JW mariot dan Ritz Carlton pada bulan Juli lalu...

So..., Protect our Children and tenaagers..from them ! Selamat menunaikan Ibadah Puasa kepada rekan-rekan Muslim, biarlah amal ibadah puasa rekan-rekan diterima Allah dan menjadi kebajikan bagi sesama..!


Wassalam..

thread 6 tahun lalu tapi masih layak d baca
 
Back
Top