Wahai Asma, Baktimu Pada Suamimu Sungguh Mengagumkan!

T-Rex

New member
Pernikahannya dengan Zubair bin Awwam radhiyallahu anhu tidaklah bermandikan harta , apalagi rumah mewah beserta segala isinya atau budak-budak yang siap melayani keperluannya.Jauh dari itu semua, bahkan serba kekurangan. Mungkin engkau tidak akan bisa membayangkan bagaimana tabah dan sabarnya Asma radhiyallahu anha dalam menghadapi kesulitan hidupnya. Padahal suaminya tidak berharta, bukanlah orang kaya yang berpangkat.Apa yang ia punya hanyalah seekor kuda.Akan tetapi itu semua tidaklah mengurangi rasa hormat dan baktinya pada suaminya tercinta. Ia senantiasa berusaha taat dan berusaha menjaga keridhaan suaminya Zubair. Asmalah yang merawat kuda suaminya. Jemari tangannya kasar karena harus menumbuk gandum untuk dijadikan tepung,mengusung kurma yang telah dipotong Rasulullah kemudian mengangkutnya diatas kepalanya dengan berjalan kaki yang lumayan jauh jaraknya.Adakah Asma mengeluh atas itu semua??

Itu bukanlah karakter dan sifatnya, engkau tahu ya ukhti siapa ayahnya?? Dan siapa saudarinya?? Ayah dan saudarinya adalah orang yang paling dicintai Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Tak salah bila Asma memiliki keutamaan karena lahir dan hidup dibawah bimbingan ayahnya Abu Bakar Ash-shiddiq manusia yang paling jujur diatas muka bumi ini.



Duhai Asma, engkau adalah wanita yang mulia baktimu pada suamimu sungguh mengagumkan wajib di tiru dan diamalkan wanita-wanita muslimah yang sangat mengharapkan pahala dan keridhaan Allah Azza wajalla.



Berapa banyak saudarimu ini yang sangat mengharapkan hidup mulia dan jauh dari kesulitan hidup dengan menikah. Berapa banyak para wanita bermimpi bahwa dengan menikah segala kesulitan hidup akan teratasi? Berapa banyak para wanita mengharapkan kemudahan hidup dari suaminya? Berapa banyak wanita yang mengeluh karena tidak mendapatkan apa yang mereka impikan setelah menikah? Berapa banyak para gadis mengharapkan ?sang pangeran? menjemputnya dengan kendaraan mewah dan rumah megah? Impian-impian yang indah terbuai dengan kehidupan para artis dan selebritis juga wanita-wanita barat kafir yang sengaja di ekspos media masa untuk menipu para wanita muslimah. Meninabobokan mereka dengan gaya hidup mimpi, cerita dongeng cinderlela dan lain-lainnya.



Jauh sangat jauh dari alur hidupmu wahai Asma, kisahmu membuat kami tercengang dan terbukalah mata hati kami ini. Engkau adalah embun penyejuk bagi hati yang gersang ini, yang sangat membutuhkan siraman hidayah agar kami ridha dengan apa yang telah Allah berikan kepada kami, yaitu suami yang shalih yang senantiasa berharap dari kami kebaikan dan bakti kami untuknya.



Kisahmu bukanlah kisah picisan yang dibuat-buat untuk membuat para pembaca terhibur dan melayang melambung jauh dalam alam khayalan dan mimpi. Kisahmu adalah kenyataan hidup yang engkau jalani dan alami, betapa beratnya hidup ini harus dijalani dengan keikhlasan dan keredhaan. Betapa pandainya engkau menjaga hati suamimu, engkau menyadari kecemburuannya. Engkau menyadari dan tahu betul ketidak sukaan Zubeir bila engkau menerima tawaran Rasulullah untuk ikut naik menunggang onta di belakangnya.Maka engkau berusaha menjauhinya.Karena satu yang engkau inginkan, yaitu engkau menginginkan keridhaan suamimu dengan demikian engkau berhak mendapatkan keredhaan pemilik langit dan bumi ini.Dan, memang engkau telah mendapatkannya wahai Asma. Selamat untukmu !!



Wahai ukhti muslimah, wahai para istri yang diamanahi suami oleh Rabbmu simaklah kisah Asma berikut ini :

Asma berkata:?Zubair telah menikahiku sedangkan dia tidak mempunyai kekayaan dimuka bumi, dan juga yang lainnya selain seekor kuda, dan aku senantiasa memberikan makan kudanya, mencukupi persiapan makanannya, dan mencarikan rumput untuk kudanya, serta menumbuk biji kurma untuk makan kudanya, juga mengambil air dan memperbaiki ember tempat minumnya,serta menumbuk gandum untuk membuat roti, karena aku kurang mahir membuat roti maka beberapa orang tetanggaku dari wanita-wanita Anshar yang membuatkan roti untukku. Mereka ini semua adalah wanita yang jujur (baik). Kata Asma: Aku juga menjunjung (mengusung) buah kurma di atas kepalaku dari kebun yang dijatahkan Rasulullah kepada Zubair sejauh dua pertiga farsakh (sekitar 2 km). Asma berkata: Pada suatu hari aku pulang dengan mengusung buah kurma diatas kepalaku, kemudian aku bertemu dengan Rasulullah shalallahu alihi wassalam beserta beberapa orang sahabat beliau, lalu Rasulullah memanggilku. Beliau berucap: ikh, ikh,(menyuruh ontanya berlutut) untuk membonceng dibelakang beliau. Kata Asma (ketika bercerita kepada suaminya): Aku merasa malu dan aku mengerti bahwa engkau adalah pencemburu. Suaminya menjawab: Demi Allah, sungguh engkau mengusung kurma diatas kepalamu adalah lebih aku sukai daripada kamu naik onta bersama Rasulullah?

Asma berkata: Setelah peristiwa itu, Abu Bakar (ayahku) mengirimkan seorang pelayan sehingga aku tidak lagi turut mengurus kuda dan aku terbebas dari kerja berat. ( HR.Muslim no.1436 , Bukhari no.4973 lihat pula Fathul Bari jilid 10/400 hadits no.5224)



Kisahmu tertulis indah,? dengan tinta emaspun rasanya tidak akan cukup karena kesabaran dan ketabahanmu akan selalu dikenang sepanjang masa hingga hari akhir bagi para wanita-wanita muslimah yang berusaha untuk memberikan pengabdian yang sebaik-baiknya bagi suami mereka karena mengharapkan keridhaan Allah semata.Wallahu a?alam bishshawwab.



Sydney, 10 November 2005





Bahan Rujukan:

1. Fathul Baari,juz 10, Ta?liq Syaikh Ibnu Baaz, Daarul Fikr, Beirut, Lebanon.
2. Ringkasan Shahih Muslim,Pustaka Amani, Jakarta.
3. Tarjamah Shahih Bukhari, Asy-Syifa, Semarang.
 
Back
Top