Yakin = Mengabaikan ?

resi_dj

New member

Mario Teguh,
terasa asing atau sudah biasakan telinga anda mendengar sebuah nama ini? Banyak kata demi kata juga kalimat yang terasa indah jika diperdengarkan bahkan mampu membangkitkan gairah semangat pada diri kita.
Ketika melihat salah satu ungkapan beliau yang akan saya bahas ini, membuat mata saya terbelalak dan dipenuhi rasa tanya hingga membuat saya berpikir.

Ungkapan Beliau tersebut kurang lebih seperti ini:

"Jangan biasakan mengucapkan kata saya yakin, lebih baik kalau kita menggantinya dengan ucapan, saya memiliki harapan baik".

Kenapa demikian?

Menurut Beliau, kalau kita berkata 'saya yakin', sebenarnya kita sudah mengabaikan berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi dalam sebuah proses pencapaian sebuah keberhasilan.
Sedangkan kalau kita berkata, 'saya memiliki harapan baik' sebenarnya ucapan itu sudah merupakan sebuah doa yang kita panjatkan.

Benar-benar hebat...
Tapi, memang benar, saya setuju dengan ungkapan tersebut. Bagaimana dengan anda?

Biasanya kalau kita sudah yakin akan sesuatu, memang seringkali secara tidak sadar kita telah mengabaikan kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghalangi atau bahkan menggagalkan apa yang telah kita yakini tersebut. Atau, kalaupun kita sadar bahwa akan ada sesuatu yang menghalangi dan bahkan menggagalkan rencana dan tindakan kita, biasanya kita lebih memilih untuk mengabaikan pikiran-pikiran itu, atau meskipun kita memikirkannya, kita tidak akan bisa atau tidak akan mampu berhitung dengan cermat.

Jika ada pertanyaan:

Bukankah keyakinan itu dapat membangkitkan semangat dan energi yang luar biasa sehingga dapat memacu kita untuk menyegerakan tindakan kita dalam pencapaian keberhasilan?

Jawabannya adalah:

Ya memang benar, tapi hati-hati, justru seringkali semangat dan energi yang luar biasa itulah yang 'memaksa' kita untuk mengabaikan pikiran-pikiran, yang sebenarnya ada untuk mengingatkan kita tentang berbagai kemungkinan yang mungkin saja terjadi, yang jelas pikiran-pikiran tersebut sangat berguna untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan langkah kita dalam pencapaian sebuah keberhasilan.

Jika ada pertanyaan lagi:

Bukankah dengan adanya semangat dan energi luar biasa yang ditimbulkan oleh keyakinan, membuat kita mampu menghadapi segala kemungkinan buruk yang dapat menghalangi dan bahkan menggagalkan rencana dan tindakan kita?

Itu mungkin saja benar, tapi coba simak dan jawab pertanyaan berikut ini:
Apa yang akan kita lakukan ketika kemungkinan buruk itu sudah benar-benar ada didepan mata dan siap menggagalkan rencana dan tindakan kita?

Oke, kita akan menyelesaikan semua kemungkinan buruk yang sudah benar-benar ada di depan mata dan siap menggagalkan rencana dan tindakan kita tersebut....
Tapi... bagaimana caranya? Maksud saya, efektifkah tindakan kita tersebut?
Bukankah sebelumnya kita tidak terlalu memperhitungkan kemungkinan buruk itu, karena kita sudah yakin bahwa kita akan berhasil?

Jadi, kemungkinan besar kita akan menyelesaikan semua kemungkinan buruk itu dengan cara 'sebisanya' atau 'ala kadarnya'.
Ya, dengan cara 'sebisanya' atau 'ala kadarnya'. Kira-kira apa yang akan terjadi?
Apakah kita dapat meraih keberhasilan seperti yang kita harapankan? Puaskah kita dengan pencapaian itu?.... Maaf, dengan sangat menyesal saya mengatakan TIDAK!!!.....

Jadi kesimpulannya,
Yakin terhadap keberhasilan suatu hal memang merupakan sikap yang sangat positif, seperti manfaat yang telah saya uraikan diatas, bahwa keyakinan bisa membangkitkan semangat dan energi yang luar biasa. Namun yang perlu kita lakukan untuk menyikapi hadirnya keyakinan adalah, dengan sebaik mungkin mengendalikan efek dari keyakinan itu, jangan sampai semangat dan energi yang luar biasa yang hadir karena adanya keyakinan akan keberhasilan suatu hal, memaksa kita untuk mengesampingkan akal pikiran dan logika kita dalam menghitung kemungkinan-kemungkinan yang mungkin saja terjadi dalam perjalanan kita meraih keberhasilan.

dan Mengenai ungkapan Pak Mario Teguh tentang ucapan: "saya memiliki harapan baik", biarlah ucapan itu benar-benar menjadi doa yang kita panjatkan ditengah-tengah usaha dan tindakan terbaik di setiap langkah perjalanan kita, dalam mencapai keberhasilan-keberhasilan untuk mewujudkan kesuksesan hidup.

-blogger @-->@-->-
 
Bls: Yakin = Mengabaikan ?

Keyakinan Ibarat jalan lurus ... sementara,
harapan yang baik = jalan yang memiliki beberapa ruas jalan

saya seringkali merasa yakin akan sesuatu..
bukan berarti saya mengabaikan harapan2 baik..
dan bukan pula berpura2 'buta' akan semua kemungkinan buruk yang bisa terjadi

saya yakin karena saya hidup..
dan saya berharap karena saya memiliki satu Tuhan.
 
Bls: Yakin = Mengabaikan ?

^ siip bos....

ya dan aku yakin masih memiliki harapan...aku juga berharap tetap selalu punya keyakinan....
 
Bls: Yakin = Mengabaikan ?

hmm.. memang benar sih, terkadang keyakinan yang terlalu besar dan bersemangat itu takan kita akan segala kemungkinan terpahit dikedepannya. Dan nggak jarang juga, seorang motivator yang ada disekeliling kita justru malah menjadi racun dalam bentuk 'Keyakinan'


Saya suka banget nih sama acaranya Om mario teguh, kapan-kapan setelah menonton acaranya Jeng Resi posting lagi ya poin plusnya seperti di atas ;) kalo bisa sih sama video Yutub nya juga :D


Bintang segera meluncur
 
Bls: Yakin = Mengabaikan ?

biasanya "energi motivasi" dari para motivator gak bertahan dalam jangka waktu yang lama... misalnya minggu lalu kita menonton siaran tv GoldenWise, dan merasa termotivasi atas kata2 dari om mario teguh.. apakah energi motivasi tersebut masih berbekas di hari ini??


Motivator terbesar kita adalah diri kita sendiri..
dan motivasi terbesar dari kita adalah belajar, belajar, dan belajar...
 
Bls: Yakin = Mengabaikan ?

ya memang yang namanya tidak bersumber dari diri kita memang tidak bertahan lama dibanding jika motivasi itu datang dari diri kita sendiri...
tapi bagi aku, seenggaknya motivasi2 dari para motivator (bukan hanya orang2 besar yang terkenal)yang aku dapat hari ini, bisa membuka mata, hati dan pikiranku...jadi akan timbul semangat baru..........nah tentu itu membawa efek yang signifikan terhadap tujuanku sebelumnya...perkara minggu depan aku masih merasakan motivasi dari motivator tersebut...itu tidak terlalu masalah buatku...yang penting aku sudah mendapat pembaharuan referensi..dan tinggal aku kembangkan.
Lecutan semangat dalam diri itu sangat penting, dan nggak jarang kita sendiri sulit memunculkannya maka perlu motivasi dari pihak lain.
menurutku kayak gitu..


@ neng egha: makaciih bintangnya
 
Bls: Yakin = Mengabaikan ?

kamu kan bilang motivator terbesar adalah diri kamu sendiri..yaudah klik aja sendiri....hahaha...

klik........utangku
 
Back
Top